One Piece : Legenda Dewa Petir

"Sungguh menyedihkan, bukan? Dikendalikan dan tidak tahu apa-apa tentang itu?"

Nicholas,sama sekali tidak menunjukkan simpati pada Raja Bias yang berlutut. Di laut, jika kekuatan seseorang tidak cukup tangguh, mereka bahkan tidak memenuhi syarat sebagai pion. Paling-paling, mereka adalah umpan meriam yang bisa dibuang.

"Nicholas! Kau yang melakukan semua ini!?" Di bawah tekanan yang luar biasa, Raja Bias, yang sudah kembali tenang, tampak hampir kehilangan kendali lagi.

Nicholas tidak mau repot-repot menjelaskan. la hanya membelahnya menjadi dua dengan satu tebasan lalu berjalan menuju pintu. Lagi pula, dengan lolongan serigala yang terus- menerus di seluruh pulau, jelaslah bahwa pulau Taji sekarang dipenuhi oleh makhluk- makhluk ini.

Tepat saat Nicholas melangkah beberapa langkah, tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan

berbalik untuk mendapati Raja Bias, yang kini terbelah dua, mengulurkan tangan untuk meraih celana panjangnya. Menatap mata Nicholas, Raja Bias berusaha keras untuk berbicara.

"Tuan Nicholas, tolong selamatkan aku dan rakyatku. Aku bisa memberimu semua

kekayaan yang dikumpulkan oleh keluarga kerajaan!"

Setelah mengatakan ini, Raja Bias memuntahkan seteguk darah dan menatap Nicholas dengan penuh harap.

"Aku benar-benar tidak mengerti kalian, wahai

raja-raja. Kalian tidak peduli dengan kehidupan rakyat kalian saat kalian berkuasa, tetapi saat kalian akan mati, kalian ingin menjadi penguasa yang baik. Sungguh membosankan."

Nicholas tidak menoleh ke belakang dan berjalan ke arah Stussy dan yang lainnya. Yang tertinggal hanyalah tubuh besar Raja Bias, yang tergeletak tak berdaya di tanah.

"Stussy, sudah ada hasilnya?" Nicholas menatap bangkai serigala yang dipenuhi jamur berwarna-warni di depan Stussy, bertanya dengan acuh tak acuh. Sementara itu, Vista.

yang penasaran, sedang bermain-main dengan bangkai serigala di tanah, jelas penasaran tentang bagaimana mereka bisa berubah dari manusia menjadi spesies lain begitu cepat. Hanya Simon, yang memperhatikan kedua temannya, merasa bahwa sarapannya mungkin akan terbuang sia-sia hari ini

"Hampir," jawab Stussy tanpa mengangkat

kepalanya. Ketika Vista, si tolol, bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasilnya, dia menjawab dua menit. Jadi, dia harus memberikan hasilnya dalam jangka waktu tersebut. Waktunya hampir habis, dan dia tidak boleh menyia-nyiakannya.

Melihat hal ini, Nicholas, yang tahu temperamen Stussy, tidak banyak bicara lagi.

la memberi instruksi kepada para perompak yang terluka parah.

"Ambil jarahan kalian. Ambil sebanyak yang kalian bisa, tetapi jangan terlalu serakah. Dan tentu saja, kalian dapat mencoba untuk tidak menyerahkannya dan melihat apakah kalian dapat menghindari petir di atas kepala kalian?"

Dengan itu, ia melambaikan tangannya, menunjukkan bahwa bajak lautnya dapat menjarah istana. Bagaimanapun, menjadi bajak laut berarti menjarah, dan ini juga merupakan cara untuk membuat anak buahnya berkontribusi selama pertempuran.

"Nicholas, tampaknya keadaan menjadi rumit."

Saat para perompak berhamburan untuk menjarah, Stussy berdiri dari tanah. Nada suaranya yang tenang tidak menunjukkan adanya rasa rumit.

"Orang-orang ini tampaknya terinfeksi oleh sesuatu, kemungkinan kemampuan Buah Iblis.

Bentuk mereka telah berubah karena infeksi. Sel-sel mereka dapat beregenerasi dengan cepat, kecuali terhadap perak, yang menghalangi kemampuan regenerasi mereka yang luar biasa. Dengan kata lain, satu- satunya keuntungan senjata perak terletak pada kemampuannya untuk menyebabkan luka yang hampir mustahil disembuhkan," Stussy menjelaskan dengan tenang.

"Oh, ini mengerikan. Tidak bisakah kau tidak membicarakan hal-hal mengerikan seperti itu dengan santai?" Simon menyeka peluru batu prisma laut yang telah diblokir Nicholas sebelumnya, karena itu cukup langka. Namun,

setelah mendengar kata-kata Stussy, dia tercengang. jika apa yang dikatakan Stussy benar, akan sangat mudah untuk menghancurkan pulau itu, bahkan dunia.

"Apakah kemampuan ini tidak memiliki keterbatasan?" Nicholas bertanya dengan suara berat, seolah-olah kemampuan seperti serangga tersebut dapat mengubah lanskap dunia bajak laut.

Sama seperti saat menghadapi Monkey D. Luffy, Kaido, Tapi kemampuan mereka lemah

dibanding monster seperti Luffy atau Kaido. Seperti Kaido. Menggunakan Flame Cloud

untuk mendukung Onigashima, mengalami penurunan kemampuan yang signifikan, karena mempertahankan kemampuan Buah Iblis membutuhkan stamina yang cukup besar.

"Nah, monster-monster ini tidak akan. menghasilkan monster baru meskipun

jumlahnya sudah mencapai tertentu setelah terinfeksi. Kekuatan mereka akan berubah

secara signifikan seiring waktu. Semakin lama

mereka terinfeksi, mereka akan semakin lemah. Ini mungkin dibatasi oleh kekuatan induk sumber. Meskipun mereka lemah, berurusan dengan orang biasa itu mudah, dan setelah terbunuh, monster baru akan menggantikan mereka, mempertahankan jumlah tertentu." Stussy memberikan gambaran singkat kepada Nicholas.

"Jadi, apakah pulau ini sudah selesai?" Simon segera menatap Nicholas dan berkata, "Kapten, ayo kita lari"

"Apakah mereka benar-benar terinfeksi?" Nicholas menyipitkan matanya. Dari Raja Bias dan pengawalnya yang berubah menjadi manusia serigala hingga kemunculan manusia serigala yang mengenakan pakaian staf istana,ia merasakan hal ini.

Tampaknya orang yang menyebabkan semua ini bukanlah orang biasa. Dengan munculnya kabut tebal di pulau itu dan tembakan. penembak jitu yang mencapai jarak jauh, kini ada tiga lawan yang kuat.

"Stussy, kau punya solusi?" tanya Nicholas sambil menatap kabut yang menghilang di luar sana dan pembantaian yang memenuhi pulau itu

"Ya, meskipun infeksi ini berasal dari kemampuan Buah Iblis, pada dasarnya itu hanyalah penyakit menular. Selama kita dapat mengembangkan vaksin, penyakit ini dapat diatasi. Namun, itu akan memakan waktu, mungkin sekitar sepuluh menit."

"Baiklah, kalau begitu kita tunggu sepuluh

menit lagi," Nicholas berbalik dan menyeberangi mayat Raja Bias yang sedang duduk di singgasana.

Sementara itu, di sebuah kapal besar beberapa mil laut jauhnya dari Pulau Taji, tiga sosok misterius mengenakan topeng aneh dan

mengenakan pakaian putih kebesaran berkumpul di sebuah kabin..

"Aku tidak menyangka itu Nicholas. Sungguh malang"

"Ya, jika itu Wang Zhi atau John, rencana ini

mungkin berhasil. Bagaimanapun, rencana ini terus-menerus menghasilkan pasukan dengan mengorbankan sebuah pulau"

"Apa gunanya mengatakan ini sekarang? Tapi

bagaimana kita harus melaporkan kembali tentang insiden ini? Lagipula, meskipun Pulau Taji bukanlah pulan besar, pulau itu tetap saja

merupakan pulau berukuran sedang di Dunia Baru. Seseorang harus bertanggung jawab atas kehancurannya."

"Tidak masalah. Kali ini masalahnya adalah kegagalan intelijen, yang tidak ada hubungannya dengan kita."

"Huh, kukira kita bisa beristirahat setelah misi ini, tapi sepertinya aku berharap terlalu banyak"

"Haha, istirahat? Siapa tahu apa yang ingin dilakukan Rocks sekarang. Dia sudah bertemu banyak orang berbahaya. Kurasa kita akan menghadapi pertempuran yang sulit"

"Pengguna dengan kemampuan... bisa benar

benar merepotkan."

Nicholas juga merasa agak terganggu, Kemampuan Buah Iblis di dunia bajak laut terkadang terlalu keterlaluan. Bahkan bagi yang kuat, jika mereka tidak berhati-hati, mereka hisa mendapat masalah besar.

Beberapa kemampuan hampir tak terkalahkan. Tipe alami dan hewani relatif lebih mudah dihadapi, tetapi beberapa kemampuan manusia super sangat kuat.

Saat Nicholas berbaring di singgasanaпул, sambil mempertimbangkan apakah akan memanfaatkan kesempatan agar Shakky membantunya mengumpulkan ringkasan Buah Iblis, 'penglihatannya' tiba-tiba menangkap pemandangan menarik.

Seorang gadis kecil yang lemah berjalan hati- hati melewati gang-gang yang kotor dan bobrok.

Tampaknya dia menyadari adanya monster yang berkeliaran di kota dan sengaja menyamarkan dirinya dengan berbagai sampah dan lumpur selokan untuk membingungkan indra mereka.

Nicholas mengikuti gadis itu melalui gang gang kompleks, menyeberangi jalan-jalan komersial, dan masuk ke gang sempit. Akhirnya, ia melihat gadis itu berhenti di depan sebuah tembok.

Setelah melihat sekelilingnya dengan waspada dan memastikan tidak ada seorang pun di sana, dia berusaha keras untuk memindahkan

sebuah batu. Setelah batu itu dipindahkan, sebuah lubang kecil muncul di hawah dinding. Setelah memasuki lubang, gadis itu dengan susah payah mengganti batu itu.

Dalam pengamatan Nicholas, gadis itu, yang

akrab dengan gua gelap itu, bergerak turun seolah-olah itu adalah jalan yang sudah dikenalnya dan telah dilaluinya berkali-kali.

"Penghuni gua perkotaan, ya? Cukup menarik Sambil memperhatikan tujuan gadis itu. Nicholas menunjukkan minat yang besar.

Dia pikir banyak kejadian di kehidupan

sebelumnya tidak masuk akal, tetapi di dunia

bajak laut, apa yang dia lihat melampaui ketidakmungkinatian dunia masa lalunya.

Bagaimanapun, setidaknya dunia itu memiliki keteraturan. Di dunia yang dikuasai oleh kekuatan ini, kehidupan kelas bawah sangatlah keras.

Tak lama kemudian gadis itu melewati kegelapan panjang dan menemukan sebuah pabrik bawah tanah yang mengeluarkan asap hitam terus menerus di depannya.

Tampaknya sepenuhnya terpisah dari dunia di

atas, orang-orang di sini tidak menyadari apa

yang terjadi di permukaan.

Pabrik besar itu mengeluarkan asap hitam, bahkan menggelapkan langit-langit dunia bawah tanah, dengan kanopi hitam buatan manusia, meninggalkan seluruh ruang bawah tanah tanpa cahaya apa pun kecuali cahaya dari pabrik.

Gadis itu dengan hati-hati berlari menuju permukaan batu di mana banyak gua terlihat. banyak di antaranya berisi bentuk-bentuk kehidupan dengan keloratan hidup yang sangat lemah, terbaring di dalamnya bahkan tanpa meja atau perabotan lain, hanya tempat tidur yang kotor.

Gadis itu memeluk erat bungkusannya dan melihat sekeliling dengan waspada. Dia tahu

bahwa makhluk-makhluk di sini lebih menakutkan daripada yang ada di luar, jadi ketika dia memasuki salah satu gua:

"Ibu, Ayah!"

Gadis itu berseru tergesa-gesa.

Di dalam gua, sepasang pria dan wanita kurus terbaring di tempat tidur yang compang- camping, memperlihatkan tanda-tanda tidak makan dalam waktu lama, kekurusan mereka

terlihat jelas. Lelaki itu mengulurkan tangannya dengan lemah dan menyentuh kepala gadis itu, sambil berkata dengan lemah, "Katie, Ibu sedang tidur, diamlah, jangan bangunkan dia."

"SAYA..."

Gadis itu menatap ibunya yang tertidur nyenyak dan ragu untuk berbicara.

Kemudian, seolah teringat sesuatu, ia segera mengambil bungkusan itu dari tangannya dan setelah membukanya, berkata kepada lelaki yang sedang berbaring itu, "Avah, makanan, Kalau Ayah tidak segera makan, Ayah akan berakhir seperti Paman Gik di sebelah, di olah untuk didaur ulang"

Melihat roti yang agak berjamur di dalam bungkusan itu, wajah lelaki itu menunjukkan. senyum lembut, la menyentuh kepala gadis itu

dengan penuh kasih sayang dan berkata lembut. "Katie, makanlah. Dan saat Ayah tertidur, kau harus menemukan cara untuk pergi dari sini. Avah tahu bahwa dengan kecerdasan Katie, kau pasti bisa melakukannya."

Setelah berbicara, lelaki itu melirik istrinya.

vang sedang tidur nyenyak. Terkadang kematian merupakan kelegaan bagi mereka. yang seperti mereka, pengungsi di lautan lepas

Klik-

Dengan suara pelan, tangan lelaki itu terjatuh lemah ke tanah. Dan Katie tampaknya menyadari sesuatu, la buru-buru memasukkan roti yang agak berjamur dari bungkusan itu ke mulut lelaki itu, tetapi tidak peduli seberapa keras in memasukkannya, lelaki itu tampaknya tidak dapat mengunyah Melihat kedua orangtuanya tak bergerak. Katie menghentikan tindakannya, air mata mengalir di wajahnya.

Dengan suara pelan, saat Katie menoleh, dia tiba-tiba mendapati seorang pria asing di sampingnya. Wajahnya tidak sepucat dan sekaku yang lain di sini, dan tubuhnya jelas sangat sehat, dan pakaiannya bersih.

"Kadang, kehidupan manusia begitu rapuh.

Kehidupan itu sendiri tidak memiliki makna, tetapi dalam proses menjalani hidup. Anda mungkin menemukan hal-hal menarik. Jadi, apakah Anda bersedia menaiki kapal saya?"

Sebenarnya, Nicholas tidak bisa menyelamatkan pria di depannya. Karena api kehidupannya sudah lama berada di ambang padam setiap saat, yang artinya, potensi hidupnya telah terkuras oleh kerja keras jangka panjang.

Mendengar laki-laki asing di depannya

mengucapkan kata-kata aneh, Katie menyeka air matanya dan berkata, "Bisakah kau menyelamatkat orang tuaku?"

"Saya tidak bisa melakukannya sekarang, tetapi mungkin di masa mendatang." Nicholas berbicara.

"Baiklah, kalau begitu aku akan bergabung denganmu.

"Namaku Albert Nicholas, Mulai hari ini, aku

akan menjadi kaptenmu."

"Namaku Katie Remy-Ness. Mulai hari ini, aku akan mengikuti Kapten Albert Nicholas dan

menjadi pengikut kapten yang paling setia!"

Katie menatap kedua orangtuanya yang tertidur lelap, menyeka air matanya, dan mencoba bersikap seperti orang dewasa. Nicholas mengeluarkan sebuah permen dari sakunya, merobek bungkusnya, dan menyerahkannya kepadanya.

"Permen ini manis sekali. Kamu mau mencobanya?"

Sangat harum...

Sangat harum

Katie memandang permen putih yang mengeluarkan aroma kuat di tangan Nicholas, dan menelan ludahnya dengan enggan.

"Makanlah, calon kokiku"

Nicholas menvodorkan permen buatan Stussy

ke bibirnya, dan Katie tidak dapat menahan diri untuk menjalatinya pelan-pelan. Jilatan ini saja sudah membuatnya merasakan kebahagiaan yang belum pernah ada sebelumnya. Apakah ini rasa permen?

"Ayo, saatnya menghitung. Stussy dan yang lainnya seharusnya sudah selesai sekarang" Sambil berkata demikian, Nicholas berencana untuk bangun dan berjalan keluar.

Katie mengikuti Nicholas tanpa ekspresi. Jelas, dalam kesadarannya sekarang. Nicholas adalah orang yang akan diikutinya Ketika melihat para penjaga berpatroli dengan seragam dan baju zirah, Katie menarik sudut pakaian Nicholas untuk memberi isyarat agar dia bersembunyi, karena dalam kesadaran

Katie, para penjaga berbaju zirah inilah yang

menguasai dunia bawah tanah ini.

Dengan beberapa kilatan petir muncul entah dari mana, seluruh penjaga patroli terjatuh ke tanah

"Oh, omong-omong, bagaimana kamu bisa sampai di sini?

"Ah

Setelah beberapa saat, Katie bereaksi dan menceritakan bagaimana mereka tiba.

Dalam kata-kata Katie, mereka adalah pengungsi di laut. Sedangkan pengungsi adalah orang-orang yang tidak mampu membayar pajak. Mereka dirampas identitasnya dan hanya bisa berkeliaran di laut. Orang-orang seperti mereka sering menjadi mangsa favorit beberapa pedagang budak.

Orangtua Katie melihat pengumuman perekrutan dari keluarga kerajaan Taji dan datang ke sini. Mereka awalnya bermaksud mencari pekerjaan dan menetap, tetapi mereka tidak menyangka bahwa setelah keluarga kerajaan Taji menjemput mereka dari dermaga, mereka langsung dibawa ke sini, diikuti dengan kerja keras yang tak ada habisnya.

Adapun Katie, karena dia terlalu muda, dia lolos dari malapetaka Katie juga menemukan jalan rahasia ke dunia atas dalam pengembaraannya

"Jadi, ini adalah baterai manusia yang

legendaris. Setelah habis, baterai itu dibuang,

bukan? Ini benar-benar pekerjaan yang paling

murah"