Hidup berdua bersama ibunya ,membuat dirinya tidak mengenal sosok ayahnya.Hingga ibunya mengubur rasa itu dan memilih hidup berdua tanpa ada sosok pendamping, rasa penasaran begitu besar begitu yang Agnes rasakan sampai dia memilih mencari kebenaran itu.
Tapi Takdir berkata lain setelah dia masuk dimasa lalu ibunya waktu bersekolah dan disaat kesempatan itu ada Agnes mencari jati diri sosok ayahnya yang selama ini dia cari.
" Aku tak mau tahu,aku harus menemukan ayahnya ku." batin Agnes yang begitu nekadnya mencari keberadaan ayahnya yang selama ini tak pernah mendampingi dirinya disaat masih kecil.
Dan perjalanan kali ini membuat dirinya tak akan menyerah mencari keberadaan ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah kehadiran Ayah begitu penting
"Jangan terlalu percaya diri, untuk apa aku mengikutimu." jawab Agnes yang tak menyangka jika Robi aka dipercaya diri seperti itu.
"Lalu kenapa kamu bisa sampai disini?"
Agnes pun menunjukkan kantong belanjaan pada Robi." Aku habis selesai berbelanja, jadi jangan terlalu pede kalau aku mengikutimu." jawab Agnes yang nampak keberatan membawa kantong plastik yang berisi barang belanjaan.
Robi langsung terdiam saat Agnes menunjukkan barang belanjaan milik Agnes.Robi pun berdiri dari tempat duduknya,seketika Agnes pun ikut berdiri.
" Kamu mau kemana?" tanya Agnes yang langsung bertanya pada Robi yang saat itu sudah memakai helm miliknya.
Robi pun melirik kearah Agnes." Mau pulang." jawab Robi yang langsung menaiki sepeda motor miliknya.
Agnes pun lari mendekati Robi,yang ternyata dia ikut menaiki sepeda motor milik Robi.
" Kenapa kamu naik sepeda motorku?"
" Buruan kita pulang,keburu nanti hujan.lihat tuh langit sudah mendung pasti nanti hujan deras." ucap Agnes yang tanpa berkata apa-apa langsung menaiki sepeda motor milik Robi tanpa mengatakan sesuatu.
" Aku bilang turun!" teriak Robi yang kesal dengan tingkah Agnes
" Sudahlah,antarkan aku pulang sekarang.Apa kamu tidak kasihan kalau aku pulang jalan kaki."
"Itu urusanmu."
"Sudahlah,nanti aku bayar ." jawab santai Agnes pada Robi.
"Apa kamu kira aku ini tukang ojek." ucap Robi dengan nada marah.
"Jangan banyak cerewet kamu, sekarang antarkan aku pulang." ucap Agnes sembari menepuk pundak Robi, langsung saja reaksi Robi kaget dengan keberanian dia menepuk bahunya dengan tangannya.
"Terpaksa aku harus menuruti perintah dia." gumam Robi yang benar-benar kesal dengan apa yang dilakukan Agnes.
Pada akhirnya mereka berdua pergi bersama dengan posisi Robi berada didepan sedangkan Agnes duduk dibelakang.
Tiba-tiba saja saat diperjalanan,cuaca berubah hujan deras.Mau tidak mau mereka berhenti dipinggir jalan berteduh di pos ronda di area jalan itu .
Situasi benar-benar hujan deras disertai angin kencang." Kenapa juga hujan seperti ini,kalau begini bisa-bisa pulang kemalaman." gumam Agnes yang nampak kebingungan,dengan baju yang dia pakai sedikit basah.
" Ini ." tiba-tiba saja Robi memberikan jaket miliknya.
" Bukannya ini jaket milikmu."
" Sudahlah jangan banyak protes kamu,kamu pakai saja ." perintah Robi yang pada akhirnya Agnes memakai jaket milik Robi.
" Makasih." jawab Agnes yang hanya dibalas Robi dengan ekspresi datarnya.
Akhirnya mereka duduk terdiam ditempat itu sembari menunggu hujan reda.Sepintas Agnes tidak sengaja melihat sepasang anak dan ayah berjalan melewati mereka berdua dengan posisi sang ayah menjaga anaknya dari hujan.
Seketika Agnes tersenyum sendiri." Andai ,ayahku seperti itu." gumam Agnes yang melihat secara langsung begitu dekat hubungan mereka antara anak dan ayah.
Robi pun tidak sengaja mendengar apa yang di ucapkan oleh Agnes." Apa maksudmu Ayah seperti itu?" tanya Robi yang spontan membuat Agnes menoleh kearah Robi.
" Andai ayahku seperti orang itu,pasti aku bahagia." jawab Agnes sembari sedikit tersenyum.
" Dimana ayahmu?" tanya Robi yang mulai memberanikan diri untuk bertanya.
" Dia pergi,disaat aku masih ada dikandungan." spontan Robi melirik sembari dengan ekspresi penasaran apa yang terjadi.
" Lalu kamu tak mencarinya?"
" Aku sedang berusaha mencarinya." jawab Agnes dengan ekspresi sedikit sedih mengingat semua yang pernah dia alami.
" Apa sebegitu pentingnya kamu cari ayahmu Setelah dia meninggalkanmu yang pada nyatanya kamu hanya hidup dengan ibumu."
" Sedari awal aku mencarinya tapi belum ada jalannya,tapi setelah aku bersabar ada jalan yang pada akhirnya membuka kebenaran jika memang benar dia ayahku."
Mendengar perkataan itu Robi terdiam mendengar kisah pribadi dari Agnes." Apa kamu tidak dendam dengan ayahmu yang telah menelantarkan mu dengan ibumu?" pertanyaan sontak membuat Agnes kebingungan.
" Awalnya dendam, tapi aku yakin jika antara keduanya sedang ada masalah hingga mereka terpaksa harus terpisah.Aku hanya asal menebak saja,tak mungkin juga orang yang saling mencintai harus rela pergi dan mengakhiri hubungan antara mereka ."
" Apa sebegitu yakinnya kamu,andai ayahmu memiliki keluarga baru apa kamu bisa menerimanya."
" Justru aku harus menghormati dia seperti ayahku selayaknya anak menghormati orang tua." jawab Agnes, mendengar kata itu Robi tertegun mendengar jawaban itu.
" Aku tak percaya dengan hal itu,lebih baik aku meninggalkan orang seperti itu." jawab Robi yang diam-diam memiliki permasalahan yang sama dengan Agnes walaupun dia tak mengutarakan isi hatinya.
Agnes melirik kearah Robi." Jika suatu saat kamu membutuhkan dia dan kamu menyia-nyiakan kesempatan itu ,aku pastikan penyesalan yang nantinya kamu dapatkan." jawab Agnes dengan nada serius.
" Penyesalan datang paling akhir dan aku yakin kamu paham dengan apa yang aku katakan tadi." jawab Agnes yang nampak serius dengan perkataannya.
Robi pun hanya terdiam seolah dia tak terlalu memperdulikan hal itu,dia pun menyadari dari perbedaan cara pola pikiran mereka.
"Itu dirimu, jangan sama kan dengan keadaan dirimu." jawab Robi dengan tegas,yang mengakui betapa besar perbedaan antara mereka.
"Memangnya kamu memiliki permasalahan yang sama denganku ya?" tanya Agnes yang mulai menaruh kecurigaan pada Robi.
"Lebih baik kamu diam." jawab Robi yang akhirnya berdiri mendekati sepeda motor miliknya,dan mulailah dia menghidupkan sepeda motor miliknya dan mulai kembali lagi mereka melanjutkan perjalanan mereka yang saat itu Robi harus mengantarkan Agnes pulang lebih dulu.
Saat mereka sampai ditujuan,Agnes memberikan sesuatu pada Robi."Ini untuk kamu, anggap saja ini ucapan terimakasih ku sudah mau mengantarkan ku pulang." ucap Agnes yang memberikan sesuatu untuk Robi.
" Aku tidak butuh." jawab Robi yang langsung mengembalikan pada Agnes.
"Jangan sekali-kali kamu menolak." jawab Agnes yang tetap nekat memberikan sesuatu untuk Robi
Pada akhirnya Robi terpaksa menerima sesuatu yang Agnes berikan,Agnes pun bergegas pergi meninggalkan Robi yang masih duduk terdiam.
"Ternyata dia tinggal disini,bukannya ini tempat kost." gumam Robi yang baru pertama mengantarkan Agnes ditempat tinggalnya yang ternyata dia ditinggal di kost yang tak jauh dari tempat sekolah mereka.
Agnes pun berjalan santai dan langsung masuk kedalam ruangan, nampak situasi diruang tengah sepi dan Agnes langsung pergi ke dapur yang ternyata mereka sedang sibuk memasak.
"Ternyata kalian semua berkumpul disini." ucap Agnes yang datang mendekati mereka.
"Iya,ini kita lagi sibuk mempersiapkan makan malam." Jawab Nina yang sibuk mengupas bawang .
"Ya sudah aku bantu kalian semuanya,sekalian kalau kita mau masak kita tambah topping lagi untuk acara makan malam kita." ucap Agnes yang sibuk mengeluarkan beberapa bahan masakan yang tidak sengaja penampilan dirinya terus dipantau oleh mereka.
apa gara2 ini mereka tidak bersama??
kasian agnes tidak tau siapa sebenarnya ayahnya??
apakah dengan kehadiran agnes di masa lalu akan mengubah takdir antara adinda dan nino???