Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaun Usang
Seminggu sudah berlalu, gips Shazia sudah bisa dilepas dalam waktu dua minggu dan tentunya dengan bantuan dokter. Menggunakan beberapa latihan pada kaki, Shazia sudah bisa berjalan meskipun masih perlu bantuan.
Dan saat ini Meri menemani Shazia latihan berjalan. "Hati-hati nyonya....."
"Tenanglah, aku bisa!" Jelas Shazia memperhatikan setiap langkah nya.
"Kak Shazia!" Hal itu membuat Shazia terhenti dan menatap sosok centil bersembunyi di balik kepolosan itu.
"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu?" Ujar Shazia dengan tidak suka.
"Aku sudah ketuk, tapi kakak....."
"Telinga ku masih berfungsi dengan baik, apa kau pikir aku tuli?" Rania terdiam, dia tidak menyangka akan jawaban dari Shazia.
"Ini bukan kamar mu. Dan juga bukan rumah mu, kau harus tau aturan. Apa kau tidak belajar tentang itu? Tentang kesopanan, kau tidak belajar?" Jelas Shazia dengan penekanan.
"Kak, kenapa harus kesal begitu. Aku hanya berniat melihat kakak saja. Kenapa kakak bereaksi seperti itu?"
"Kenapa katamu? Jika aku yang melakukan hal yang sama padamu, apa tidak masalah?"
"Tentu...."
"Lupakan yang ku katakan, bagaimana aku akan melakukan hal yang sama padamu. Sedangkan kau saja tidak memiliki rumah sendiri."
"Apa maksud kakak? Kakak ingin mengatakan aku menumpang disini?"
"Bukankah itu kenyataannya? Kenapa kau harus kesal? Bukan begitu?" Senyum manis Shazia mengandung ejekan untuk Rania.
"Kak aku kesini bermaksud baik. Aku membantu kakak disini, kakak yang membawa ku kesini, apa kakak lupa?" Jelas Rania.
"Ya, aku tidak lupa..... dan itu adalah sebuah kesalahan."
"Kakak bilang apa?"
"Tidak ada. Jadi apa yang membawa mu kesini?"
"Aku ingin mengatakan, bukan..... Menanyakan apakah kakak tidak akan pergi belanja? Mungkin belanja baju dan perhiasan untuk pergi ke kediaman utama." Jelas Rania.
"Belanja?" Ulang Shazia.
"Iya kak, biasanya kakak pergi belanja. Dan aku ikut, kita pergi belanja bersama." Jelas Rania dengan lembut.
"Aku tidak pergi belanja."
"Hah? Tidak belanja? Kakak sungguh-sungguh?" Tanya Rania tidak percaya.
"Iya, rasanya pakaian ku sudah banyak. Aku tidak akan belanja."
"Tapi kak......"
"Kalau kau mau belanja, pergi saja. Aku tidak pergi!"
"Apa ada lagi? Kalau tidak ada lagi, kau bisa pergi." Lanjut Shazia.
"Baiklah kak."
"Tutup kembali pintunya." Jelas Shazia tanpa menoleh.
Rania menghentakkan kakinya dibalik pintu. "Apa katanya? Belanja sendiri? Mana aku punya uang! Kenapa dia tidak mau belanja? Ada apa dengan nya? Aghhhh!"
"Nyonya....."
"Aku sudah selesai. Kau bisa pergi." Jelas Shazia pada Meri.
"Baik nyonya. Saya permisi."
Setelah kepergian Meri, Shazia menuju lemari dimana pakaian indah tersimpan disana, baru saja dibuka aroma khas pakaian langsung tercium. "Banyak sekali.... Tidak salah, karena dia seorang model." Shazia melihat-lihat pakaian yang begitu banyak itu.
"Astaga, tidak ada yang cocok untuk acara keluarga seperti itu. Apa aku pergi belanja? Masak sebanyak ini tidak ada yang cocok? Dia hanya punya baju untuk ke pesta!" Gerutu Shazia.
"Eh, apa ini?" Shazia menemukan sesuatu di bagian ujung, sangat ujung dan terlihat terpisah.
Shazia mengambil pakaian itu, terlihat sebuah gaun panjang bewarna bata dengan lengan pendek. "Ini indah... Kenapa diletakkan di sini?" ujar Shazia bertanya-tanya.
'Kau mau aku pakai ini?'
'Iya, bagus bukan? Kau akan terlihat cantik dengan gaun itu.'
'Gaun ini kau bilang bagus? Ini sangat polos membuat ku seperti wanita kampung. Aku ini model! pakaian ku tidak seperti ini!' jelasnya sambil melempar gaun itu ke lantai.
Bersambung.......
Berikan author semangat untuk update dengan cara memberikan like komen dan favorit serta hadiah nya 🙏🥰🙏. Ramaikan episode ini dengan 10 komentar untuk mantra Author update lagi
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙