NovelToon NovelToon
Jeratan Ikatan Pernikahan

Jeratan Ikatan Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Romansa
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kecelakaan yang menimpa Nasya bersama dengan calon suaminya yang menghancurkan sekejap kebahagiaanya.
Kehilangan pria yang akan menikah dengan dirinya setelah 90% pernikahan telah disiapkan. Bukan hanya kehilangan pria yang dia cintai. Nasya juga kehilangan suaranya dan tidak bisa berjalan.
Dokter mengatakan memang hanya lumpuh sementara, tetapi kejadian naas itu mampu merenggut semua kebahagiaannya.
Merasa benci dengan pria yang telah membuat dia dan kekasihnya kecelakaan. Nathan sebagai tersangka karena bertabrakan dengan Nasya dan Radit.
Nathan harus bertanggung jawab dengan menikahi Nasya.
Nasya menyetujui pernikahan itu karena ingin membalas Nathan. Hidup Nasya yang sudah sepenuhnya hancur dan juga tidak menginginkan Nathan bisa bahagia begitu saja yang harus benar-benar mengabdikan dirinya untuk Nasya.
Bagaimana Nathan dan Nasya menjalani pernikahan mereka tanpa cinta?
Lalu apakah setelah Nasya sembuh dari kelumpuhan. Masih akan melanjutkan pernikahan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Ulah Nasya.

Nathan yang menepati janjinya untuk menemani Nasya terapi. Nasya terapi di rumah sakit Fatmawati. Rumah sakit keluarga Nathan yang mana sang Ayah juga sebagai Dokter Senior.

Nathan yang turun terlebih dahulu dari mobil. Lalu kemudian membuka bagasi mobil yang mengambil kursi roda Nasya, lalu kemudian membuka pintu mobil Nasya dan membantu Nasya turun dengan menggendong Nasya yang memindahkan ke kursi roda.

"Kita langsung masuk saja," ucap Nathan yang tidak mendapatkan respon apapun dari Nasya. Nathan yang juga tidak berbicara lagi yang langsung mendorong kursi roda tersebut.

Mereka di antarkan Suster keruang terapi yang sebelumnya Nasya melakukan pemeriksaan secara medis dulu dan setelah itu baru melakukan terapi.

Entah sudah beberapa jam Nathan yang mengikuti kegiatan Nasya yang dibantu oleh Suster dari menurunkan kaki Nasya dari kursi roda untuk menyentuh lantai dan terlihat mengurut-urut entahlah bagaimana sistem pengobatan yang dilakukan ahli terapi untuk Nasya.

Nathan hanya duduk saja yang sesekali memperhatikan dan sesekali melihat ponselnya untuk menghilangkan rasa kejenuhannya.

Padahal terapi sebenarnya tidak membutuhkan dirinya yang hanya menjadi penonton saja. Karena dia juga sama sekali tidak melakukan apapun dan memang Nasya saja yang ingin membuat waktunya terbuang sia-sia.

Kalau kata Andre agar Nathan merasa bersalah melihat perjuangan adiknya yang ingin kembali normal karena semua ulahnya. Padahal wajahnya Nathan sama sekali tidak ada sedih-sedihnya dan juga tidak seperti yang dikatakan Andre yang harus berlebihan.

"Nona Nasya. Nona bisa berusaha untuk menggerakkan mulut agar pelan-pelan bisa berbicara. Tidak masalah untuk mencoba berteriak walau tidak terdengar suara apapun," ucap Suster yang memberikan saran sembari mengurut-urut kaki Nasya.

Nasya hanya menganggukkan kepala yang menurut saja. Dia juga sangat capek tidak mendengar suaranya sendiri dan juga capek yang berada di kursi roda.

"Perkembangan pengobatan Nona semakin banyak kemajuan dan kemungkinan terapi berikutnya kita sudah mulai menggunakan alat untuk berdiri. Saya rasa telapak kaki Nona sudah mulai mampu untuk tegak," ucap Suster yang memberikan harapan yang membuat Nasya menganggukkan kepala kembali dan jelas itu menambah semangat untuk dirinya.

"Aku tidak tahu apa setelah dia sudah bisa berjalan dan sudah bisa berbicara. Lalu apalagi yang dia inginkan. Apa dia akan tetap melanjutkan semua kemarahannya atau mengakhiri segalanya," batin Nathan.

Memang tidak ada perjanjian dalam pernikahan mereka yang mana Nathan menikahi hanya sebatas Nasya sembuh. Pernikahan itu murni tanpa perjanjian apapun dan tidak ada kontrak apapun. Jadi Nathan juga tidak tahu jika Nasya sudah kembali normal bagaimana tentang kehidupan dia dan Nasya selanjutnya.

Tok-tok-tok-tok.

Nathan menoleh ke arah pintu yang terbuka saat pintu itu diketuk dan begitu juga dengan Nasya. Ternyata itu adalah Santi.

"Mah!" sahut Nathan yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

Mata Santi melihat ke arah Nasya dan dari tatapan itu sangat tidak suka pada menantunya itu yang mungkin saja merasa jika Nasya telah mencuri kehidupan normal putranya.

"Papa kamu mengatakan kamu dari pagi berada di sini. Kamu tidak ke kantor?" tanya Santi. Nathan menggeleng samar.

"Jadi kamu hanya akan tetap duduk di sofa itu dan menonton pengobatan ini. Nathan ada dan tidak adanya kamu di sini tidak akan mengubah apapun dan juga tidak berguna. Jadi lebih baik kamu ke kantor. Banyak pekerjaan yang harus kamu kerjakan dan juga pertemuan dengan klien," ucap Santi dengan tegas.

"Mama ada apa datang ke mari?" tanya Nathan yang mengalihkan pembicaraan itu agar Santi tidak terlalu banyak bicara yang pasti semua itu dapat didengar Nasya.

Nasya wanita yang memiliki hati yang sangat sensitif, baru saja mendengar dia dan ibunya berbicara mengenai rencana menikahi Nasya memiliki tujuan dan Nasya sudah menjerat dirinya ke dalam pernikahan yang sesungguhnya. Jadi Nathan tidak ingin mencari gara-gara dengan istrinya itu.

"Baru satu hari kamu menikah dan raut wajah kamu sudah terlihat begitu lelah dan kusut. Mama khawatir pada kamu. Mama membawakan kamu makan siang," ucap Santi dengan menatap kasihan pada putranya itu bahkan sampai memegang pipi Nathan dengan tangannya yang sebelah kiri sejak tadi memegang rantang kecil.

"Dasar manja," batin Nasya cukup kesal mendengar kata-kata Santi yang Nathan begitu menderita menikah dengannya.

"Mama terlalu berlebihan berbicara. Aku sama sekali tidak apa-apa dan terima kasih sudah membawakan aku makanan dan nanti pasti aku makan," ucap Nathan yang mengambil rantang itu.

"Nathan kamu harus makan sekarang. Ini udah jam 02.00 dan lewat makan siang!" tegas Santi.

"Nasya masih melakukan terapi dan sebentar lagi," jawab Nathan.

"Kenapa kamu harus menunggu dia dan peduli kepadanya!" tegas Santi dengan sedikit memelankan volume suaranya yang tampak kesal dengan Nathan.

"Mah!" tegur Nathan.

Santi menghela nafas yang harus menahan diri dan dia juga tidak bisa marah-marah kepada Nasya di tempat itu dan bisa-bisa masalah ini akan semakin panjang. Nasya mendengus kasar yang tahu apa yang dirasakan Santi saat ini yang pasti segala sesuatu sangat terpaksa karena dia hanya takut saja Nathan di penjara

"Suster apa terapinya belum selesai?"

"Apa tidak ada waktu untuk istirahat?" tanya Santi dengan ketus.

"Baik, Bu. Ini sudah selesai dan nanti kita lanjutkan lagi. Saya juga ingin makan siang," ucap Suster yang meletakkan kembali kaki Nasya pada pijakan kursi roda.

Lalu Suster itu berdiri dan menundukkan kepala yang berpamitan keluar dari ruangan itu.

"Apa salahnya berbicara kepada Suster itu dan mengatakan jika ingin makan. Jika Mama tidak datang mungkin kamu tidak akan makan sampai sore," tegas Santi yang terus saja merocos panjang seperti rel kereta api.

"Mah! Sudahlah jangan terus marah-marah. Aku akan makan," sahut Nathan.

Nathan yang menghampiri Nasya dan mendorong kursi roda Nasya untuk mendekati sofa. Wajah Santi yang tampak kesal melihat Nathan seperti baby sitter saja yang harus melayani Nasya.

"Mama sudah makan?" tanya Nathan.

"Sudah," jawab Santi dengan ketus.

"Baiklah aku dan Nasya akan makan. Mama jangan hanya berdiri di sana duduklah di sini," ucap Nathan. Santi tidak menurut yang tetap berdiri dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.

Dia melihat bagaimana Nathan membuka satu persatu rantang itu dan melihat ekspresi Nasya yang mengerutkan dahi. Nasya yang tiba-tiba mengambil ponselnya dan mengetik lalu menunjukkan kepada Nathan yang membuat Santi penasaran dan mendekati Nathan yang sedikit mengangkat kepala untuk melihat tulisan di ponsel itu.

"Aku tidak mau makan makanan seperti ini. Aku tidak selera!" tulis Nasya yang membuat Santi melotot. Nasya terlalu jujur.

"Apa kamu bilang tidak selera. Ini masakan saya dan belum pernah ada orang yang tidak suka pada masakan saya," sahut Santi yang pasti sangat tersinggung.

"Lalu bagaimana jika saya tidak mau mau makan makanan seperti ini. Dari melihatnya saja sudah sangat tidak enak dan apalagi memakannya. Tante ingin memaksa saya untuk makan makanan yang tidak saya inginkan," nafas Santi naik turun yang tidak percaya melihat tulisan itu yang benar-benar Nasya sangat kurang ajar.

"Kau...."

"Mah sudah!" Nathan yang langsung bertindak berdiri yang mencoba untuk menenangkan Santi yang pasti memiliki keinginan untuk mencabik-cabik Nasya.

Bersambung.....

1
aca
hamil lagi. malah ribet
Nor Janah
Nathan hrus diberi pelajaran supaya bisa tegas. takutnya nanti Nathan semakin mengabaikan Nasya dan berakibat pada kehamilan Nasya.
mbok Darmi
beneran hamil kan nasya tambah ribet jelas2 nathan plin plan dan ortunya ngga suka nasya knp malah hamil yg ada pasti suruh gugurin krn nathan hanya blh menikah dgn fiony dan pastinya diminta menceraikan nasya, dan disini pasti nasya yg akan dirugikan krn pasti nathan ttp ngga akan mencerminkan nasya tapi juga ttp berhubungan dgn fiony sekali lagi yg goblok dan oon yg msh mau bertahan dgn kondisi rumah tangga toxic
aca
nasya tolol pergi ke rmh ortu urus cerai jangan bodoh donk.. Thor bkin kuat gk menye2
Nor Janah
jgn bertahan Nasya...lebih baik pergi dripada menderita. buat apa punya suami tapi suamimu tidak sedikitpun tegas dgn mama dan kekasihnya.
mbok Darmi
ternyata disini ygbpaling bodohbdan oon nasya knp masih mau bertahan di rumah tersebut jelas2 semua ngga ada yg memihak dan peduli pada dia, kak author boleh request segera bisa part Nasya dan nathan bercerai biarkan mereka berpisah dan berpikir dgn jernih apakah memang nathan masih mengharapkan dan peduli sama fiony cinta sejatinya dan nasya hanya dijadikan pelampiasan napsu nya saja dan sedikit balas dendam atas perbuatan nasya selama ini, bukannya kamu sdh dpt perawan nasya anggap saja itu upah atau hadiah dari nasya, jgn plin plan jadi cowo ngga tegas ngga suka sifat cowo kayak nathan ngga bisa ngebantah ucapan ibunya semua dituruti kaya kerbau aja, selamat nasya kamu hamil anak nathan tolong jgn kasih tau siapapun dan segeralah bercerai sebelum kamu gila dirumah tersebut
Ira Tri puspita
fix pergi nasya
Bivendra
fix nasya hamil
aca
ada ya laki tolol ke Ibrahim mertua tolol diem aja mantu di hina suami jg goblok bkin cerai Thor awas aja g cerai
aca
pergi jauh aja suami goblok
Nor Janah
pergi saja Nasya, biar Nathan mncrimu smpai gila. supaya si Shanti tau seberapa berharganya kamu untuk Nathan.
mbok Darmi
ada 2 orang cecunguk laki2 dirumah ini tapi dua2 nya letoy ngga tegas, ibrahim yg hanya diam saat santi mulutnya selalu nyinyir sama nasya dan ma Han sang suami lucknut yg belum bisa move on dari masa lalunya, disini yg paling lelah nasya sudahi semuanya nasya berpisahlah dari nathan keluarga mu lebih berharga dari pada pernikahan mu yg penuh drama, mertua tdk suka suami tidak peka apa yg mau kamu harapkan?
Milla
kak kok manggil mertua Tante sih
mbok Darmi
menurut ku lebih baik nasya mengalah menyingkir lebih dulu kasih kesempatan nathan untuk menyakinkan hatinya siapa yg dia pilih percuma saja kalian ingin melanjutkan pernikahan ini bila nathan tdk bisa melepas rasa pada fiony, apalagi dukungan bu santi ke fiony begitu kentara, ikhlas kan nasya kamu pasti bisa bahagia kalau memang jodoh kamu nathan dia pasti kembali
mbok Darmi
nah gitu dong nathan hd suami hrs tegas lindungi istrimu jgn perdulikan ocehan Bu Santi yg jelas2 tdk menyukai nasya mau jujur sekarang atau nanti ttp sama akibatnya jd jgn ditunda untung pak Ibrahim orang nya bijaksana kok punya istri modelan bu santi julid bgt
mbok Darmi
fix nasyaelebih baik kamu menyerah dan akhiri pernikahan kalian ternyata nathan tdk tegasdan masih mengharapkan fiony dimana bu santi juga tdk menyukai kamu dari pada kamu berjuang sendiri lebih baik kamu bercerai, keluarga mu pasti bisa mengerti keputusan mu kali ini, lanjutkan hidupmu dan berjuang untuk bisa sukses kedepannya, kamu masih muda semoga kamu bisa melupakan nathanedan bisa mendapatkan jodoh yg lebih baik dan semoga kamu tidak hamil, semangatttt
mbok Darmi: aku juga mau 😂
ainuncepenis: Udah 3 Bab Kak. Heeee mau nambah lagi ya kak
total 3 replies
mbok Darmi
gimana ya rasanya punya mertua julid amat makan hati tiap hari, bukannya menerima nasya malah ungkit2 masa lalu kalaupun mereka tetap bersama itu lebih baik Krn saling menyembuhkan luka dan trauma
mbok Darmi
udah ya ngga usah saling dendam sekarang semua dimulai dari awal pernikahan kalian takdir yg menentukan
mbok Darmi
akhirnya nasya sembuh total tinggal nunggu pernikahan mereka mau lanjut atau off semua perlu dirundingkan dulu
mbok Darmi
penasaran sama nathan apakah dia juga merasakan hal yg sama dgn nasya, semoga kalian beneran berjodoh kalaupun tdk dan berpisah semoga secara baik2 dan bisa berteman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!