Pencinta makanan, pelit dan konyol, itulah Mu Lingyao. Anehnya, dia diberkati Dewa Koi. Karena membeli sebuah buku novel percintaan fantasi yang berakhir tragis dan berantakan, ia justru dibawa masuk ke dunia Beastman untuk menyelesaikan misi penyelamatan.
Pertama, jadilah istri dan permaisuri dari seorang Kaisar Duyung Biru—Long Mujue. Kedua, selesaikan misi-misi yang ada agar dua tokoh utama asli di dunia tersebut hidup sampai akhir. Kemudian Mu Lingyao menyadari jika isi novel tersebut lebih berdarah dari pada versi aslinya.
Dia hanya ingin makan, jalan-jalan dan menjadi permaisuri malas lalu dimanja oleh suaminya yang tampan. Kenapa begitu sulit dilakukan? Dia bahkan harus menyelesaikan krisis untuk mencegah kehancuran ras duyung biru.
Mampukah Mu Lingyao menyelesaikan misi dan menjadi permaisuri malas yang dimanja Long Mujue sampai akhir? Ikuti kisahnya hanya di novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Disukai Para Ikan
Apa yang terjadi pada Mo Hualing, tidak diketahui sama sekali oleh Mu Lingyao.
Sejak Long Mujue membawanya berenang di dalam lautan luas, Mu Lingyao sudah berenang gembira. Ia bisa bernapas di dalam air laut tanpa takut mati tenggelam seperti batu.
Bukan hanya itu, mereka juga bisa bicara dan berkomunikasi satu sama lain. Seakan-akan, air adalah ruang terbuka.
Xiao Fu berenang di sampingnya. Bola air kristal yang menjadi wadahnya, menyatu dengan air dan terlihat transparan.
"Xiao Fu, lihat! Gurita itu besar sekali!"
Mu Lingyao menunjuk ke arah seekor gurita yang berenang di antara terumbu karang. Gurita itu lebih besar daripada yang pernah dilihatnya.
Namun Xiao Fu mendengus. Jika matanya bagus, ia mungkin akan memutar bola matanya.
"Tuan, itu monster gurita yang bisa mengalahkan seekor hiu macan. Tapi tidak akan menyerang ras duyung."
"Oh ... Bisakah itu dimakan?"
"..." Bisakah kamu berhenti bicara soal makanan?
Tapi Long Mujue yang berenang dengan ekor indahnya di samping wanita itu, menggelengkan kepala.
"Monster gurita beracun, tidak bisa dimakan."
"Oh, sayang sekali. Padahal gurita itu terlihat besar dan dagingnya pasti empuk. Aku bisa kenyang memakannya selama sebulan," kata Mu Lingyao dengan nada disayangkan.
"...."
Siapa yang ingin makan gurita selama sebulan penuh? Batin Xiao Fu.
Monster gurita yang bergerak dengan semua tentakel nya, melihat ke arah rombongan Mu Lingyao. Gurita itu tertarik.
Dari bawah tubuh si monster laut berkaki delapan itu, beberapa anak gurita muncul. Mereka juga melihat ke arah Mu Lingyao dan segera berenang mendekat.
Long Mujue waspada dan segera berjaga di depannya. Ia khawatir anak monster gurita ingin menyerang Mu Lingyao.
"Apa yang kamu khawatirkan, putra duyung? Anak-anakku hanya menyukai betina itu," kata si monster gurita yang ternyata seekor betina.
"Tidak biasanya monster berkaki delapan bersikap baik hati." Long Mujue menimpali.
"Ini bukan kaki, tapi tentakel sekaligus tangan!" Si monster gurita menggunakan salah satu tentakelnya untuk menggosok kepalanya sendiri.
Mu Lingyao terkejut karena gurita besar itu bisa bicara. Tampaknya semua monster binatang di dunia Beastman ini bisa berbicara layaknya manusia.
Tanpa sadar, ia merasa geli ketika seekor anak gurita mulai menempel di lengannya. Anak gurita itu terlihat lucu dengan warna tubuh merah muda.
Mau tidak mau, Mu Lingyao menelan salivanya ketika merasakan tubuh anak gurita yang empuk dan terlihat enak untuk dimakan.
"Dipanggang sampai harum, diberi saus barbeque ... pasti enak," gumamnya. Beberapa gelembung keluar dari mulutnya.
Awalnya hanya anak gurita saja yang mendekati Mu Lingyao, tetapi lama kelamaan, beberapa ikan kecil juga akan berdatangan. Mereka semua mengelilingi Mu Lingyao dengan gembira.
Semuanya terlihat baik-baik saja. Lambat laun, Mu Lingyao kewalahan dengan banyaknya ikan yang mengerumuninya.
"Yaoyao." Long Mujue terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Ia tidak pernah melihat siapa pun yang disukai oleh banyak ikan seperti itu. Bahkan Xiao Fu yang berenang di samping Mu Lingyao, dipaksa menjauh.
"Itu tuanku! Dasar ikan-ikan jelek! Menjauh dari tuanku! Tahukah kalian bahwa aku adalah leluhur ikan koi?" Xiao Fu berteriak di samping Long Mujue dan kedua pengawalnya.
Seekor ikan badut biasa sempat menatap Xiao Fu lalu langsung berpaling dengan mengibaskan ekornya.
"...."
Untuk pertama kali dalam sejarah, dia diabaikan oleh sekelompok ikan.
Beberapa gelembung udara keluar dari mulut Zhu Yu dan Yue Yu. Ternyata keduanya tengah menahan diri untuk tidak tertawa.
Sekarang, leluhur ikan koi tampaknya tidak lagi dihormati oleh beberapa ras ikan.
Monster gurita berenang di samping kedua pengawal, terlihat tidak aneh sama sekali. Ia bertanya pada Xiao Fu yang terlihat sangat mini di matanya.
"Betina itu ada hubungannya dengan ras koi?" tanyanya.
"Tentu saja! Itu tuanku!" Xiao Fu yang masih marah tidak terima jika ikan-ikan itu bergesekan dengan Mu Lingyao.
"Dan kamu adalah leluhur ikan koi?"
"Benar!"
"Tidak heran. Betina itu adalah tuanmu sekarang dan kamu hanyalah ikan kecil di mata ikan lain. Wajar saja jika ikan-ikan itu lebih memperhatikan tuanmu, bukan?"
"... Ini belum pernah terjadi sebelumnya," jawab Xiao Fu lesu.
Ini memang fakta. Semua tuan yang pernah berkontrak dengannya, tidak mampu membuat ikan-ikan tunduk.
Apa mungkin karena Mu Lingyao diberkati Dewa Koi?
Ini tidak adil!
Lalu bagaimana dengan misinya?
Misi ini harus sukses bagaimana pun caranya. Jika tidak ....
Xiao Fu tidak mau memikirkannya. Dewa Ruang & Waktu sangat licik!
Di saat mereka mengobrol, permukaan bawah laut di sekitar mereka menjadi keruh. Beberapa ikan yang tadinya mengerumuni Mu Lingyao seketika melarikan diri.
"Bahaya!" Monster gurita yang peka menyadari adanya spesies lain yang datang.
Long Mujue menyipitkan mata. Air di sekitar mereka semakin keruh. Ia melihat ke arah Mu Lingyao yang juga menyadari ada sesuatu yang aneh.
"Yaoyao, kemari lah!"
"Huh? Apa itu?" Mu Lingyao telanjur melihat sesuatu di bawah sehingga memperhatikannya cukup lama.
Dari bawah, seekor belut besar yang memiliki corak macan tutul, berenang cepat ke arah Mu Lingyao. Tubuhnya yang panjang terlihat seperti ular. Apa lagi, kepalanya ... tidak cantik sama sekali!
Tentu saja Mu Lingyao ketakutan hingga dia berteriak saat ekor belut bercorak macan tutul itu melilitnya. Semuanya terjadi begitu cepat hingga Long Mujue dan kedua pengawalnya tidak siap.
Dalam sekejap, Mu Lingyao dibawa pergi dari tempat tersebut menuju ke perairan terumbu karang yang sangat jauh.
"Yaoyao!" Long Mujue dengan cekatan segera berenang untuk mengejarnya.
"Yang Mulia, tunggu!" Zhu Yu dan Yue Yu buru-buru menyusul.
Sementara Xiao Fu masih berada di tempatnya. Ia hanya tahu bahwa Mu Lingyao baik-baik saja saat ini.
"Beraninya belut polkadot itu menculik tuanku!"
"Itu ras duyung belut. Aku tidak mau berurusan dengannya." Monster gurita mengumpulkan anak-anaknya yang sempat ketakutan.
Dari segi kekuatan, monster gurita bukan lawan ras duyung belut terutama ras duyung belut macan tutul. Semua klan duyung bisa berubah menjadi manusia binatang, tapi berbeda dengan monster.
Monster binatang tidak bisa berubah menjadi manusia binatang meski memiliki kesadaran penuh dan berpikir layaknya mereka.
"Satu, dua, tiga ... lima—," gumam monster gurita seraya menghitung anak-anak nya. "Satu, dua, tiga, empat, lima ...."
Salah satu tentakelnya menunjuk ke arah kelima anaknya yang sudah berbaris rapi di depannya. Tiba saatnya menunjuk ke arah yang keenam, monster gurita itu panik.
"Anakku hilang satu!"
Dia menghitungnya kembali. Kali ini, monster gurita menggunakan beberapa tentakel untuk membelit anak-anaknya satu persatu.
"Aku tidak salah hitung! Anakku hilang satu. Jelas aku punya enam anak!"
"Kamu yakin?" Xiao Fu tidak memperhatikan berapa banyak anak gurita sebelumnya.
"Tentu saja aku yakin! Aku belum tua sehingga menjadi pelupa!"
"..." Bukankah usiamu sudah lebih dari lima ratus tahun? Batin Xiao Fu.
Usia tersebut dianggap tua bagi monster lautan. Bahkan seusia dengan ibu Long Mujue.
𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙨𝙖𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙢𝙪𝙨𝙪𝙝𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙥𝙚𝙣𝙞𝙨𝙞𝙧𝙞𝙣 𝙝𝙞𝙝𝙞𝙞