Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman buat Elina
"Oh ya...kalau Lo terbukti bahwa Lo yang membakar AI COMPANY gimana?" Tanya Leon yang menaikan alis sebelahnya.
"Kalau bukan gue gimana?" Ucap Caca yang mengikuti cara ngomong dan ekspresi wajah yang di tunjukkan Leon kepadanya.
Bughh...
"Aww"ringis Caca yang didorong secara sengaja oleh Leon dan alhasil siku Caca kebentur lantai.
"Hahaha...gitu aja jatuh, lemah banget sih" ucap Leon yang menertawakan Caca yang terjatuh dan tidak ada niatan sedikit pun untuk membantu.
Caca yang di perlakukan seperti itu lebih memilih diam namun matanya tetap saja seperti binatang buas yang ingin menerkam mangsanya. Dan tidak lupa juga dirinya berdiri dari jatuh yang diakibatkan oleh Leon.
Namun...ketika dirinya ingin pergi dari kantin tersebut, langkahnya dihentikan oleh Leon. Yang sepertinya tidak puas untuk mencari masalah dengan caca.
"Kok pergi?fakta ya? Hahaha" tawa Leon yang mengejek Caca.
"Kalau lemah mah lemah aja kali, jangan seolah-olah jago gitu. Lembek kali bah ha ha ha" ucap Leon lagi yang tak puas puasnya menertawakan Caca.
"Maaf gue ngga terbiasa main kasar sama binatang" ucap Caca dengan senyuman smirknya.
"Maksud Lo apa anj**g ngatain gue binatang! Hah?!!!" Ucap Leon yang sepertinya emosinya sudah naik 1 level.
"Lah gue kan ngga ada bilang Lo binatang, kok Lo merasa sih. Atau jangan jangan Lo emang binatang yak?" Ucap Caca.
"Banyak bacot Lo anj**g"ucap Leon setelah mengatakan itu tiba-tiba saja Leon berjalan mendekati Caca dan Leon melayangkan tangannya dan...
Bughhh...
"Arghh...Lo siapa bangsat?" Tanya Leon. Ya yang terkena pukulan ialah Leon, namun pukulan tersebut bukan berasal dari Caca melainkan siswa yang kebetulan melihat pertengkaran yang terjadi antara Leon dan Caca. Dan siswa tersebut tak terima jika seorang lelaki bermain tangan kepada perempuan.
"Kalau Lo emang laki-laki...aturan Lo ngga sepengecut itu sampai main tangan sama perempuan" ucap siswa tersebut yang tak kalah ganteng dengan Leon.
"Gue ngga urusan ya sama Lo, jadi Lo ngga usah sok jagoan gitu dan satu lagi... Kalau Lo emang ngga tau akar permasalahannya jangan sok ikut campur dan bela ni cewe cupu" ucap Leon panjang lebar dan tidak lupa dirinya juga memegang rahangnya yang sakit akibat pukulan dari siswa tersebut.
"Gue ngga peduli...intinya Lo sadar diri kalau Lo itu laki-laki bukan perempuan" ucap siswa tersebut. Dan kini dirinya beralih kepada Caca yang dimana Caca hanya memerhatikan mereka berdua tanpa ada kata sedikitpun.
"Lo ngga papa?" Tanya siswa tersebut kepada Caca yang hanya diam saja sejak siswa tersebut membantunya.
"Gpp, thanks" jawab Caca singkat dan langsung pergi meninggalkan kantin dan juga meninggalkan siswa tersebut yang masih bersama dengan Leon. Siswa tersebut pun hanya memerhatikan punggung Caca yang semakin menjauh hingga tak terlihat lagi.
Setelah kepergian Caca...siswa tersebut pun langsung ikut pergi karna dirinya tak ingin meladenin Leon yang notabenenya emosional. Apalagi setelah pukulannya ditahan oleh siswa tersebut.
"Woi bangsat...kemana Lo?!!!. Awas aja Lo, gue bakal balas apa yang Lo lakuin ke gue!!!" Triak Leon kepada siswa yang ikut campur dalam masalah mereka berdua dengan Caca.
'dan buat Lo gadis cupu...gue pastiin Lo ngga akan tenang sekolah di sini setelah Lo dah berani ngelawan gue'batin Leon. Setelah itu dirinya pun ikut pergi dan keluar dari kantin tersebut.
Setelah kehebohan di kantin...kini kantin kembali kondusif dan seluruh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M kembali menyantap makanan mereka yang sempat tertunda akibat pertengkaran Leon dan Caca.
Disisi lain tepatnya didalam toilet siswi kini terdapat pemeran utama kita sedang membersihkan wajahnya dengan air dan tidak lupa juga dirinya membasuh tangannya.
"Emang Gilak ya tu orang...main nuduh nuduh aja, untung gue ngga kebablasan mukul tu orang" monolog Caca yang masih sibuk membasuh wajahnya.
"Gue harus cari cara gimana balas dendam ke Leon..gue yakin dia ngga bakal berhenti sampai sini, pasti tu orang dah susun rencana buat ngebalas gue" monolognya lagi.
"Eh...tapi kalau gue ngurus masalah balas dendam gue ke tu cowo, yang ada tugas gue ngga selesai selesai dong. Dah deh, mending sekarang gue tetap biasa aja sampai gue dapat informasi yang gue butuhkan dan menyelesaikan tugas gue"monolog Caca lagi. Setelah mengatakan itu...Caca pun langsung keluar dari toilet dan melangkahkan kakinya menuju dimana kelas mereka berada.
Kriiinnggg....kriing...
Beberapa jam kemudian... Bel HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M pun berbunyi, menandakan bahwa mereka diperbolehkan untuk pulang ke rumah mereka masing masing. Dan juga seluruh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M mengambil kendaraan mereka dan juga sebagiannya ada yang di jemput oleh supi dan juga orang tuanya dan selebihnya membawa kendaraan sendiri.
Caca yang saat ini masih berada dikelasnya dan juga dirinya selalu di tempeli oleh roh halus. Roh halus yang dimaksud ialah Elina yang sejak tadi ingin mengajak Caca pulang bersama karna Elina ingin sekali berteman dengan Caca, walaupun Caca seorangnya sedikit galak menurut Elina.
"Ayok lah...kalau emang kamu ngga mau naik mobil aku,kita naik mobil kamu aja. Aku ngga papa kok kalau naik mobil kamu, yang penting bisa pulang bareng kamu" ucap Elina yang memaksakam kehendaknya kepada Caca yang notabenenya malas banget untuk berteman dengan Elina.
"Ini terakhir kali gue ngomong sama Lo, jadi tolong dengarkan. Gue ngga mau pulang sama Lo mau naik mobil atau naik mobil gue, gue tetap ngga bakal mau pulang bareng sama Lo. Jadi stop ajak-ajak gue buat pulang bareng sama Lo. Camkan itu" ucap Caca panjang lebar agar Elina paham dengan maksud perkataannya.
"Tapi...-belum selesai berbicara,omongan Elina sudah di celah terlebih dahulu oleh Caca.
"No tapi tapi, byee" ucap Caca yang langsung melangkahkan kakinya keluar kelas untuk pulang.
"Yah gagal lagi... padahalkan kalau dia mau, gue pasti ngga bakal kena omel nanti sama bokap gue. Aduh gimana ya? Mana gue bingung lagi" monolog Elina yang kecewa dan ia bingung harus apa yang dilakukan agar dirinya tak kena omel. Walaupun ia tau itu ulahnya sendiri yang tak ingi mendengarkan sepupunya.
"Dah deh...terima aja, lagian dah terlanjur juga di tambah lagi gue ngga ada balik ke rumah dari semalam. Pasrah aja dah" monolog Elina dan pada akhirnya dirinya pun ikut pulang ke rumahnya.
Sesampainya Elina di Mansion...alangkah terkejutnya Elina ketika Elina sudah melihat Daddy-nya yang sepertinya sudah siap untuk mengomeli dan bisa saja Daddy-nya akan melakukan kekerasan kepadanya.
"Ingat pulang juga kamu?" Tanya Daddy Alex yang masih terlihat santai namun seram.
"Maaf Dad...Elina ngga sengaja" jawab Elina yang menundukkan kepalanya.
"Kalau boleh Daddy tau...apa kesalahan yang sudah kamu lakukan?" Tanya Daddy Alex lagi.
"Elina ngga pamit sama Daddy untuk keluar dan Elina juga baru pulang siang ini di mansion kita" ucap Elina yang bersuara pelan takut jika sang Daddy akan memarahinya.
"Apa kesalahan kamu cuma itu?" Tanya Daddy Alex lagi dan lagi yang membuat Elina semakin ketar ketir.
"Iyaa dad" jawab Elina dengan pelan dan tidak lupa Elina menundukkan kepalanya.
"Saya tanya sekali lagi apakah cuma itu kesalahan mu?!!!" Triak Tuan Alex dan melempar gelas yang berada di tangannya.
Pranggg....
"Hikss...hikss...Elina takut dad" tangis Elina yang terkejut karna bentakan dan pecahan gelas dengan bersamaan yang membuat dirinya nangis.
Tap...tap...tap...
"Takut kamu bilang...apa yang kamu takut hah!!!" Bentak Tuan Alex yang dimana dirinya sudah berada di samping putri semata wayangnya itu.
"Jawab!!!" Triak Tuan Alex yang tak mendapatkan jawaban dari Elina.
"Sa-sakit dad...hikss..." Ucap Elina yang menangis karna rahangnya di cengkram kuat oleh sang Daddy.
"Sakit kamu bilang...setelah kamu tidak pulang seharian penuh dan sekarang kamu bilang sakit!!!, kamu sadar ngga dengan kesalahan kamu hah!!!" Ucap Tuan Alex kepada Elina dengan bentakan.
"Ma-maaf dad...Elina juga ngga mau pulang jam segini ke mansion kalau ngga karna Elina tadi malam ada masalah dad..hiks..." Ucap Elina yang memberitahukan alasannya mengapa dirinya baru pulang ke Mansion.
"Daddy ngga butuh alasan kamu...yang Daddy mau, kamu sekarang harus menjalankan hukuman sesuai dengan arahan Daddy dan kamu tidak boleh membantah atau pun lari dari hukuman yang Daddy berikan. Paham kamu!!!" Ucap Tuan Alex dengan teriakkan diakhir kalimatnya.
"Hiks...i-iya dad..hiks.." tangis Elina yang pasrah jika dihukum oleh sang Daddy.
"Oke sekarang ikut Daddy" ajak Tuan Alex kepada Elina.
"Baik Dad...hiks.." jawab Elina yang langsung mengikuti arahan sang Daddy. Selang beberapa menit... akhirnya Tuan Alex Bagaskara dan Elina sampai salah satu ruang, yang dimana ruang tersebut kosong dan tak ada barang barang sedikit pun.
Ruangan tersebut emang digunakan untuk menghukum orang orang yang melakukan kesalahan. Namun ruangan tersebut hanya tempat hukuman bagi mereka yang satu darah dengan keluarga Bagaskara, selebihnya tidak di hukum di ruangan tersebut melainkan langsung ke sel bawah tanah yang sudah disediakan oleh Tuan Alex Bagaskara.
"Sekarang kamu masuk dan tunggu Daddy di sini untuk membawakan hadiah untuk mu" ucap Tuan Alex.
"Daddy Elina ngga ngelakuin kesalahan yang begitu merugikan Daddy kan? Lalu kenapa Elina harus di hukum cambuk di ruang ini?" Ucap Elina yang merasa syok. Elina tau bahwa ruangan tersebut dikhususkan untuk keluarga nya yang membuat kesalahan fatal atau pun kesalahan Yanga kan merugikan Tuan Alex.
Dan siapa pun yang melakukan kesalahan tersebut...akan dihukum cambuk didalam ruangan tersebut sebanyak 20 kali itu pun jika seseorang itu hanya merugikan sedikit Tuan Alex, namun jika seseorang itu melakukan kerugian besar kepada Tuan Alex...maka seseorang itu akan di hukum cambuk sebanyak 100 kali jika diri Tuan Alex berkenan.
BERSAMBUNG....