NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Anak Genius / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer i

Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.

Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.

Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏

PERHATIAN!!

Jika ada bab atau paragraf yang berulang, mohon maaf sedang dalam proses perbaikan.mohon pengertiannya 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekaguman Lala

Telah bermeter-meter Lala melangkah, namun Pangeran Firr tak juga mengajaknya berhenti. Lala merasakan kakinya pegal-pegal karena berjalan jauh. Berbanding terbalik dengan kondisi Pangeran Firr. Pria itu tetap segar bugar. Syetan memang tak memiliki rasa lelah, terlebih dalam hal menggoda manusia agar menjadi pengikutnya. Sepanjang perjalanan, hanya keindahan yang tersaji di sisi kanan dan kiri jalan yang Lala lalui. "Bagus banget, ck, ck, ck!" Tak henti-hentinya Lala berdecak, mengagumi keindahan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Pangeran Firr, tersenyum penuh arti menyaksikan Lala terpana akan tempat di mana ia saat ini berada. Dalam pandangan mata Lala, ia melihat taman yang indah di istana ini sungguh memukau. Terbentang luas dengan berbagai jenis tanaman hias dan bunga-bunga yang berwarna-warni. Di tengah-tengah taman, terdapat sebuah kolam yang besar dengan air yang jernih dan tenang, dihiasi oleh beberapa patung yang menyemburkan air membentuk pancuran indah. Di sekeliling kolam, terdapat jalan setapak yang terbuat dari batu-batu alam yang dikelilingi oleh pepohonan rindang. Di beberapa sudut taman, terdapat gazebo-gazebo kecil yang terbuat dari kayu dengan atap genting, tempat para penghuni istana beristirahat sambil menikmati keindahan taman.

"Kau suka?" tanya Pangeran Firr, suaranya lembut memecah kesunyian taman yang hanya diiringi gemericik air pancuran.

Lala tersentak, baru menyadari Pangeran Firr telah berada di sisinya sejak beberapa saat lalu. Ia mengangguk, masih terpesona oleh keindahan taman. "Sungguh menakjubkan, Pangeran. Aku belum pernah melihat taman seindah ini."

Pangeran Firr tersenyum tipis. "Ini hanyalah sebagian kecil dari keindahan istana ini, Lala. Masih banyak lagi yang akan kau lihat." Ia menunjuk ke arah sebuah gazebo kecil di kejauhan, di bawah naungan pohon rindang. "Bagaimana jika kita beristirahat sejenak di sana?"

Lala mengangguk setuju. Kakinya memang terasa sangat pegal. Mereka berjalan menuju gazebo, langkah Lala masih terpincang-pincang karena kelelahan. Pangeran Firr memperhatikannya dengan saksama, seolah-olah membaca pikiran Lala.

"Kau lelah, ya?" tanyanya, nada suaranya penuh perhatian.

Lala mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. "Ya, Pangeran. Perjalanan ini cukup melelahkan."

Pangeran Firr tersenyum simpul. Dengan gerakan cepat dan terampil, ia merubah beberapa dedaunan menjadi sebuah kursi yang nyaman untuk Lala. Ia bahkan menambahkan bantal kecil dari bunga-bunga yang harum. Lala tercengang melihat keajaiban yang dilakukan Pangeran Firr.

"Silakan duduk dan beristirahat," kata Pangeran Firr, menawarkan tangannya untuk membantu Lala duduk. "Aku akan menyuguhkanmu minuman."

Lala menerima uluran tangan Pangeran Firr dan duduk di kursi mungil itu. Ia merasa tenang dan nyaman di tempat itu, dikelilingi keindahan taman dan perhatian Pangeran Firr. Ia tak sabar untuk melihat keajaiban apa lagi yang akan disuguhkan istana ini.

Pangeran Firr menghilang sejenak, meninggalkan Lala yang masih terpesona oleh kursi mungil dan bantal harum ciptaannya. Tak lama kemudian, ia kembali dengan nampan berisi dua gelas minuman. Satu gelas berisi cairan bening yang berkilauan, dan satu lagi berisi cairan berwarna cokelat kemerahan.

"Ini jus buah segar dari kebun istana," kata Pangeran Firr, menunjuk ke gelas bening. "Dan ini... teh jahe madu. Aku berharap ini terasa seperti yang biasa kau minum di dunia manusia." Ia tersenyum, seolah-olah membaca pikiran Lala.

Lala terharu dengan perhatian Pangeran Firr. Ia mengambil gelas teh jahe madu, aroma rempah-rempah dan madu langsung menyeruak ke hidungnya, mengingatkannya pada minuman hangat yang biasa ia nikmati di rumah. Ia menyesapnya perlahan, rasa hangat dan manis langsung menyebar di tenggorokannya, menghilangkan sedikit rasa lelah di kakinya.

"Terima kasih, Pangeran," kata Lala, suaranya bergetar karena haru. "Ini... sangat terasa seperti rumah."

Pangeran Firr tersenyum, matanya berbinar. "Aku senang kau menyukainya. Aku memang sengaja membuatnya seperti minuman yang biasa kau minum di dunia manusia. Aku ingin kau merasa nyaman dan tenang di sini."

Mereka menikmati minuman mereka dalam hening, sesekali diselingi suara gemericik air pancuran dan kicauan burung. Lala merasa damai dan bahagia, dikelilingi keindahan taman dan perhatian Pangeran Firr yang begitu tulus. Ia merasa, meskipun berada di dunia yang berbeda, ia masih bisa menemukan sedikit sentuhan rumah di tempat ini.

1
♞ ;3
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Cancer04: Jangan lupa mampir setiap hari ya kak🙏🙏
total 1 replies
Emitt Chan
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
Cancer04: Thankyou dukungannya, jangan lupa mampir terus ya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!