Jeratan Ikatan Pernikahan

Jeratan Ikatan Pernikahan

Bab 1 Pesan

"Ampun Kak! Ampun!" suara gadis yang begitu ceria yang menuruni anak tangga sembari berlari menghindari pria yang mengejarnya itu.

"Nasya pelan-pelan kamu bisa jatuh!" tegur seorang wanita yang berpenampilan muslimah yang memakai jilbab tampak frustasi melihat kelakukan anak gadisnya itu seperti anak kecil.

Sementara di sisi lain seorang pria berusia 60 tahunan berkaca mata yang sejak tadi membaca buku. Dia mungkin sudah sangat terbiasa dengan suasana seperti itu dan tidak lagi menegur.

"Kak Andre yang duluan. Bunda?" jawabnya yang terus berlari yang sekarang berlindung di balik tubuh wanita yang sangat pusing itu.

"Kamu pikir bisa lari!" Andre terus aja berusaha mengejar sang adik.

"Nasya Andre sudah-sudah. Apa yang kalian lakukan!" tegas Bunda yang sekarang berada di tengah-tengah di antara dua anaknya itu yang melerai pertengkaran itu.

"Bunda, Kak Andre yang jahil!" rengek Nasya dengan suara manjanya.

"Bohong Bunda. Dia jahil sekali yang sudah mengganggu pekerjaanku," ucap Andre yang melakukan pembelaan.

"Sudah-sudah. Bunda tidak mau mendengar apapun alasan kalian berdua. Kalian itu sudah dewasa dan jangan ada ribut-ribut seperti ini!" tegas Bunda.

Bunda melihat bergantian kedua anaknya itu.

"Masih ingin lari-larian seperti ini?" tanya bunda yang membuat keduanya menggeleng.

"Bagus. Jadi Bunda tidak ingin melihat seperti ini lagi. Kalian berdua itu adik kakak jadi harus akur!" tegas Bunda dengan penuh penekanan.

Andre menghela nafas dan Nasya juga tidak protes lagi.

"Pusing Bunda!" keluh Bunda.

"Assalamualaikum!" tiba-tiba terdengar salam yang membuat perhatian mereka tertuju pada pria yang baru saja datang.

"Walaikum salam," sahut semuanya dengan serentak.

Melihat pria itu yang tiba-tiba saja membuat Nasya merapikan rambutnya.

"Udah cantik!" goda Andre yang tahu saja jika adiknya itu sengaja rapi-rapi karena kedatangan pria yang bersuara lembut itu.

"Isss apaan sih!" kesal Nasya

Pria menjadi tamu itu terlihat sopan yang langsung mencium punggung tangan Raden dan juga menghampiri Bunda Malika.

"Kamu ingin menjemput Nasya Radit?" tanya Malika.

"Benar Bunda! Kami hari ini ada jadwal untuk bimbingan pernikahan. Sekalian juga ingin menguras beberapa berkas-berkas di KUA," jawab Radit.

"Ya. Ampun lupa ternyata anak manja ini sebentar lagi akan menikah. Hmmmm Radit kamu harus bersabar menghadapi dia," sahut Andre.

"Kak Andre apa-apa sih!" kesal Nasya dengan pipinya yang memerah.

Radit hanya tersenyum saja.

"Sudah-sudah. Andrea kamu sejak tadi tidak henti-hentinya menggoda adik kamu. Nasya sekarang kamu buruan siap-siap. Jangan biarkan Radit menunggu," ucap Bunda.

"Baik Bunda .... Radit aku ambil tas sebentar," ucap Nasya. Radit menganggukan kepalanya. Nasya dengan buru-buru menaiki anak tangga.

Tidak lama Nasya yang akhirnya kembali dan dia tidak lagi mengganti pakaian karena tadi memang sudah cukup rapi. Radit sudah duduk di sofa yang berbicara dengan kedua orang tua Nasya dan juga dengan kakak Nasya.

"Kamu sudah siap Nasya?" tanya Malika.

"Iya bunda," jawab Nasya.

"Baiklah kalau begitu, saya dan Nasya sebaiknya langsung saja pergi!" ucap Radit berdiri dari tempat duduknya dan kembali berpamitan kepada orang tua calon istrinya dengan mencium punggung tangan Raden dan Malika.

"Kalian berdua hati-hati dan setelah selesai dengan urusan kalian langsung saja kembali. Ingat ini menjelang hari-hari pernikahan kalian. Pamali jika terus saja berada di luar. Karena kita tidak ada yang tahu apa yang terjadi dan apalagi cuacanya sangat tidak baik di bulan ini," ucap Malika mengingatkan calon pasangan pengantin itu.

"Baik Bunda. Kami akan langsung pulang setelah menyelesaikan semuanya," sahut Radit.

"Kalian hati-hati. Nasya kamu jangan merepotkan Radit," sahut Raden.

"Iya. Ayah!" sahut Nasya dengan mengangguk. Nasya juga tidak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya dan juga pamit dengan kakaknya yang sangat jahil itu. Pada akhirnya mereka berdua yang keluar dari rumah.

**

Nasya dan Radit yang mengikuti bimbingan pernikahan di salah satu gedung. Bukan hanya mereka berdua yang menjadi pasangan dan juga ada beberapa pasangan yang menduduki kursi tersebut dan mendengarkan beberapa arahan dari Orang yang ahli tentang pernikahan.

Nasya dan Radit memang sudah mengikuti beberapa kali bimbingan, karena itu memang sangat penting untuk mereka berdua menjalani rumah tangga ke depannya. Pernikahan mereka berdua dipersiapkan dengan secara matang baik secara materi, mental dan juga fisik.

"Nathan kamu tidak masalah bukan aku ajak ke tempat seperti ini?" mata Nasya menoleh ke sebelahnya yang terdapat pasangan kekasih. Suaranya sedikit keras yang membuat Nasya harus melihat pasangan itu dan jarak mereka berduduk juga sangat berdekatan.

"Aku tidak tahu kenapa kamu punya pikiran untuk kita berdua datang ke tempat ini," sahut pria yang bernama Nathan.

"Bukankah kita berdua juga akan menikah sebentar lagi. Jadi apa salahnya kita sering-sering datang ke acara seperti ini. Agar kita memahami tentang konsep pernikahan dan itu akan membantu kita berdua untuk meyakini diri kita melangkah terlebih yang serius," ucap Fiony.

"Kamu tidak masalah bukan?" tanya Fiony yang tidak mendapatkan respon dari pasangannya itu.

"Tidak masalah. Jika ini positif," jawab Nathan.

"Hey yang menjadi moderator di depan dan bukan di sebelah. Kenapa malah mendengarkan cerita orang lain!" tegur Radit yang menyadari bahwa calon istrinya itu sedang tidak fokus.

"Tidak apa-apa. Aku hanya tidak sengaja mendengarkan cerita mereka. Aku baru tahu ternyata orang-orang yang datang ke bimbingan pernikahan bukan hanya pasangan yang akan segera menikah. Tetapi mereka hanya sekedar ingin mengetahui saja," ucap Nasya.

"Entahlah mungkin sekarang memang pasangan harus punya pemikiran seperti itu. Karena terkadang pasangan banyak memiliki keraguan untuk menikah. Jadi tidak ada salahnya untuk mengikuti bimbingan pernikahan walau belum memiliki rencana untuk menikah. Itu bisa menjadi bekal dan pelajaran untuk kita," ucap Radit.

"Iya kamu benar," sahut Nasya dengan tersenyum dan kembali menoleh ke arah pasangan itu.

Nasya sedikit kaget yang ternyata Nathan melihat dirinya dan membuat Nasya langsung buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Apa dia menyadari kalau aku baru saja menguping pembicaraan mereka? Tidak aku sama sekali tidak sengaja melakukannya," batin Nasya yang sedikit panik dan tidak lagi melihat-lihat ke sebelahnya.

Nasya kembali fokus ke depan yang mendengarkan moderator memberikan arahan walau sebenarnya sejak tadi fokusnya sudah hilang entah ke mana-mana.

Sementara pria yang bernama Nathan itu menghela nafas dan juga melihat ke arah moderator. Kita memang pasti merasa jika ada yang memperhatikan kita. Jadi wajar saja tiba-tiba Nathan melihat ke arah Nasya yang sesuai dengan dugaannya bahwa dirinya dan kekasihnya diperhatikan.

Bersambung....

.

Saya tidak bosan untuk menciptakan karya terbaru lagi. Sama dengan karya-karya sebelumnya besar harapan saya karya ini banyak diterima para pembaca dan juga bisa menjadi karya terpopuler, jadi nomor satu dengan banyak pembaca. Maka dari itu saya terus meminta dukungan kepada semua para pembaca untuk tidak lupa membaca karya Saya dari awal sampai akhir, tidak bolong-bolong dan tidak lupa meninggalkan like, memberi komen sebagai masukan, kritikan dan pasti vote untuk menambah semangat dan subscribe.

Saya ucapkan terima kasih pada para readers yang sampai saat ini masih mendukung saya. Jangan bosan-bosan ya untuk membaca novel-novel saya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™

꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™

kk mampir di sini..
simpan di favorite nnti baca

2025-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pesan
2 Bab 2 Kecelakaan.
3 Bab 3 Kenyataan Yang Pahit
4 Bab 4 Tanggung Jawab Menikahi.
5 Bab 5 Ternyata Tidak Setulus Itu.
6 Bab 6 Pernikahan.
7 Bab 7 Sah.
8 Bab 8 Nasya Berulah Lagi
9 Bab 9 Benar-Benar Terjerat.
10 Bab 10 Ulah Nasya.
11 Bab 11 Membawa Ke Luar Negri
12 Bab 12 Tidak Bisa Protes.
13 Bab 13 Sindiran.
14 Bab 14 Perhatian Manis.
15 Bab 15 Hari-hari Di Swiss
16 Episode 16 Kedekatan Yang Terjalin
17 Bab 17 Semakin Dekat.
18 Bab 18 Marah
19 Bab 19 Benar-benar Di Tinggal.
20 Bab 20 Diam dan Patuh.
21 Bab 21 Perasaan Yang Mulai Aneh.
22 Bab 22 1 Ranjang.
23 Bab 23 Perasaan Aneh.
24 Bab 24 Penculikan.
25 Bab 25 Keajaiban Kembali.
26 Bab 26 Ciuman
27 Bab 27 Kenyataan Yang Di Perlihatkan.
28 Bab 28 Menghabiskan Malam Bersama.
29 Bab 29 Di Saat Baik-Baik Saja?
30 Bab 30 Seperti Di Teror.
31 Bab 31 Berusaha Untuk Jadi Istri
32 Bab 32 Tidak Di Terima Dengan Baik
33 Bab 33 Selalu Mendapatkan Sindiran.
34 Bab 34 Berusaha Menerima.
35 Bab 35 Kembalinya Dia.
36 Bab 36 Kenyataan Yang Harus Di Hadapi.
37 Bab 37 Berusaha Menjelaskan.
38 Bab 38 Harus Berterus Terang.
39 Bab 39 Keputusan.
40 Bab 40 Bertahan Itu Sakit.
41 Bab 41 Semakin Terluka.
42 Bab 42 Rasa Lelah.
43 Bab 43 Tidak Ingin Melepaskan.
44 Episode 44 Pasrah.
45 Bab 45 Apa Harus Terus Mengalah.
46 Bab 46 Kabar Bahagia.
47 Bab 47 Gebrakan Nasya.
48 Bab 48 Waktu Bersama
49 Bab 49 Malam Bersama
50 Episode 50 Ulah Masya.
51 Bab 51. Ini Yang Terus Di Hadapi.
52 Bab 52 Nathan Tegas
53 Episode 53 Nasehat.
54 Episode 54 Dari Pada Semakin Sakit.
55 Episode 55 Keputusan Bulat.
56 Bab 56 Rahasia Yang Terbongkar.
57 Bab 57 Di Depan Mata
58 Bab 58 Keputusan Yang Tepat.
59 Episode 59 Apa Masih Berguna.
60 Episode 60 Meminta Kesempatan.
61 Bab 61 Berjuang.
62 Episode 63 Tidak Sadar.
63 Bab 63 Mengambil Jalan.
64 Bab 64 Rumah Tangga Yang Dingin.
65 Bab 65 Tiba-Tiba
66 Bab 67 Perasaan Mulai Pudar
67 Episode 67 Pertengkaran.
68 Episode 68 Hambar
69 Episode 69 Elegan.
70 Episode 70 Lebih Baik Seperti Itu.
71 Episode 71 Kembali Memulai
72 Episode 72 Kebersamaan.
73 Episode 73 Melihat Jelas
74 Episode 74 Bimbang.
75 Episode 75 Pilihan.
76 Episode 76 Keputusan.
77 Episode 77 Keputusan.
78 Episode 78 Ada Yang Aneh.
79 Episode 79 Aneh m
80 Episode 80 Mengejutkan.s
81 Episode 81 Palsu
82 Episode 82 Terbongkar.
83 Episode 83 Dalam Bahaya.
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Pesan
2
Bab 2 Kecelakaan.
3
Bab 3 Kenyataan Yang Pahit
4
Bab 4 Tanggung Jawab Menikahi.
5
Bab 5 Ternyata Tidak Setulus Itu.
6
Bab 6 Pernikahan.
7
Bab 7 Sah.
8
Bab 8 Nasya Berulah Lagi
9
Bab 9 Benar-Benar Terjerat.
10
Bab 10 Ulah Nasya.
11
Bab 11 Membawa Ke Luar Negri
12
Bab 12 Tidak Bisa Protes.
13
Bab 13 Sindiran.
14
Bab 14 Perhatian Manis.
15
Bab 15 Hari-hari Di Swiss
16
Episode 16 Kedekatan Yang Terjalin
17
Bab 17 Semakin Dekat.
18
Bab 18 Marah
19
Bab 19 Benar-benar Di Tinggal.
20
Bab 20 Diam dan Patuh.
21
Bab 21 Perasaan Yang Mulai Aneh.
22
Bab 22 1 Ranjang.
23
Bab 23 Perasaan Aneh.
24
Bab 24 Penculikan.
25
Bab 25 Keajaiban Kembali.
26
Bab 26 Ciuman
27
Bab 27 Kenyataan Yang Di Perlihatkan.
28
Bab 28 Menghabiskan Malam Bersama.
29
Bab 29 Di Saat Baik-Baik Saja?
30
Bab 30 Seperti Di Teror.
31
Bab 31 Berusaha Untuk Jadi Istri
32
Bab 32 Tidak Di Terima Dengan Baik
33
Bab 33 Selalu Mendapatkan Sindiran.
34
Bab 34 Berusaha Menerima.
35
Bab 35 Kembalinya Dia.
36
Bab 36 Kenyataan Yang Harus Di Hadapi.
37
Bab 37 Berusaha Menjelaskan.
38
Bab 38 Harus Berterus Terang.
39
Bab 39 Keputusan.
40
Bab 40 Bertahan Itu Sakit.
41
Bab 41 Semakin Terluka.
42
Bab 42 Rasa Lelah.
43
Bab 43 Tidak Ingin Melepaskan.
44
Episode 44 Pasrah.
45
Bab 45 Apa Harus Terus Mengalah.
46
Bab 46 Kabar Bahagia.
47
Bab 47 Gebrakan Nasya.
48
Bab 48 Waktu Bersama
49
Bab 49 Malam Bersama
50
Episode 50 Ulah Masya.
51
Bab 51. Ini Yang Terus Di Hadapi.
52
Bab 52 Nathan Tegas
53
Episode 53 Nasehat.
54
Episode 54 Dari Pada Semakin Sakit.
55
Episode 55 Keputusan Bulat.
56
Bab 56 Rahasia Yang Terbongkar.
57
Bab 57 Di Depan Mata
58
Bab 58 Keputusan Yang Tepat.
59
Episode 59 Apa Masih Berguna.
60
Episode 60 Meminta Kesempatan.
61
Bab 61 Berjuang.
62
Episode 63 Tidak Sadar.
63
Bab 63 Mengambil Jalan.
64
Bab 64 Rumah Tangga Yang Dingin.
65
Bab 65 Tiba-Tiba
66
Bab 67 Perasaan Mulai Pudar
67
Episode 67 Pertengkaran.
68
Episode 68 Hambar
69
Episode 69 Elegan.
70
Episode 70 Lebih Baik Seperti Itu.
71
Episode 71 Kembali Memulai
72
Episode 72 Kebersamaan.
73
Episode 73 Melihat Jelas
74
Episode 74 Bimbang.
75
Episode 75 Pilihan.
76
Episode 76 Keputusan.
77
Episode 77 Keputusan.
78
Episode 78 Ada Yang Aneh.
79
Episode 79 Aneh m
80
Episode 80 Mengejutkan.s
81
Episode 81 Palsu
82
Episode 82 Terbongkar.
83
Episode 83 Dalam Bahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!