Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 : Pengganggu
Seperti ucapannya tadi Abian mengajak Kanzia untuk jalan jalan ke pantai, Kanzia begitu senang karna dari dulu ia sangat ingin bermain dipantai saat liburan sekolah, tapi lagi lagi karna tubuh gendutnya ayahnya malu untuk membawanya berlibur dan ia selalu ditinggal dirumah bersama bik Yanti, sementara ayahnya akan pergi berlibur bersama ibu tiri dan kakak tirinya. Ia benar benar miris dengan hidupnya yang selalu ceria dengan kedua orang tua yang selalu menyayanginya, tapi semua itu hilang setelah sang ayah menikah lagi, sejak saat itu ia kehilangan sosok ayah yang selalu memanjakannya, membelainya dengan penuh kasih sayang.
Abian yang melihat wajah sendu Kanzia langsung mengajaknya untuk turun dari mobil.
"Ayo, kamu tidak perlu mengingat hal hal yang tidak penting," ucap Abian yang tau apa yang sedang dipikirkan Kanzia.
"Kayak kamu tau aja apa yang sedang aku pikirkan," ucap Kanzia sambil mengikuti langkah Abian yang berjalan tanpa alas kaki menuju pinggir pantai, Kanzia terlihat seperti anak kecil yang berlarian dipinggir pantai.
"Hanya dengan hal sederhana seperti ini sudah bisa membuat mu terlihat sangat bahagia, tidak harus dengan membelikannya barang mewah dengan harga yang fantasi, kamu memang berbeda dengan perempuan perempuan diluar sana Ziaku," batin Abian yang melihat Kanzia berlari dipinggir pantai dan bermain air sambil tertawa bahagia seperti tidak ada beban dihatinya.
"Aku akan berusaha untuk membuat mu selalu bahagia, aku tidak akan membiarkan para sampah itu merenggut kebahagian mu lagi," gumam Abian, lalu menghampiri Kanzia sambil tersenyum.
"Kau seperti anak kecil saja, apakah menyenangkan?" Tanya Abian.
"Iya, aku sangat senang aku sudah lama sekali ingin liburan ke pantai, tapi kau selalu mengurungku tuan,,," ucap Kanzia sambil mencibir.
"Apa perlu aku belikan pulau khusus untuk mu Nona?" Tanya Abian.
"Wah kau sangat sombong tuan,,, apa kamu sangat kaya sampai mau membelikan ku pulau segala?" Tanya Kanzia pada Abian.
"Kamu pasti akan kaget jika tau seberapa kayanya suami mu ini Nona, bahkan aku bisa memberikan perusahaan tempat kamu bekerja saat ini jika kamu menginginkannya," ucap Abian menyombongkan diri.
"Kalau begitu bagaimana kalau kau buat bangkrut saja perusahaan itu biar pak Jonathan menjadi miskin, bagaimana rupa wajah mesumnya itu jika sudah jadi orang miskin ya,,,," ucap Kanzia tertawa membayangkan penampilan Jonathan menjadi orang miskin.
"Apa kamu sedang membayangkan wajah laki laki lain di depan suami mu?" ucap Abian secara tidak sadar ia merasa cemburu ketika Kanzia memikirkan laki laki lain.
"Aku hanya membayangkan wajah kumelnya, bukan membayangkan hal lain,,," ucap Kanzia.
"Benarkah?"
"Hm,,," jawab Kanzia.
Tidak terasa hari sudah semakin sore, Abian mengajak Kanzia untuk mencari tempat istirahat sebelum pulang.
"Udah sore sebaiknya kita cari hotel disekitar sini," ucap Abian.
"Kamu mau ngapain ke hotel?" Tanya Kanzia dengan tatapan curiga.
"Kamu nggak usah mikir yang aneh aneh, kita ke hotel hanya untuk istirahat sekalian kita bersih-bersih disana, aku juga tadi udah bilang kalau kita bakalan makan malam diluar," ucap Abian.
"Memangnya kamu merasa nyaman menggunakan baju itu seharian?" Tanya Abian.
"Ya nggaklah, tapi aku kan gak ada baju ganti,,,," ucap Kanzia.
"Tenang udah aku siapin," ucap Abian yang menyuruh Kanzia untuk segera masuk ke mobil untuk mencari hotel terdekat.
Sampainya di hotel, Abian menyuruh Kevin untuk mengantarkan pakaian ganti untuknya dan Kanzia.
"Ini tuan baju gantinya," ucap Kevin memberikan paper bag tersebut pada Abian.
Tok,,, tok,,, tok,,,
"Zia buka pintunya sebentar, ini aku bawain pakaian ganti untukmu!" ucap Abian sambil mengetuk pintu kamar mandi.
"Iya sebentar," ucap Kanzia lalu membuka pintu kamar mandi dan menyodorkan sebelah tangannya untuk mengambil baju gantinya.
Setelah berganti pakaian Kanzia pun keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang lebih segar, apalagi dress yang dipakai Kanzia sangat pas ditubuhnya yang membuatnya semakin terlihat cantik.
Abian tidak berkedip melihat penampilan Kanzia yang menggunakan dress warna putih dengan motif bunga bunga diujung dress tersebut yang dipadukan dengan flat shoes warna putih dan rambut lurus sepinggangnya yang ia biarkan tergerai.
"Cantik," gumam Abian.
Mereka pun langsung beranjak dari hotel setelah berganti pakaian dan istirahat sebentar, Abian mengajak Kanzia untuk makan malam disalah satu restaurant terkenal di kota ini.
"Kita bakalan makan disini?" Tanya Kanzia begitu Abian menghentikan mobilnya di depan restaurant tersebut.
"Iya, masak kita kesini mau nonton," jawab Abian.
"Pasti makanan disini mahal mahal," ucap Kanzia.
"Kamu gak usah mikirin harga, uang ku tidak akan habis hanya karna kita makan disini, apa kamu lupa kalau suamimu ini kaya raya," ucap Abian mulai menyombongkan diri, untuk sekedar bercanda walaupun semua itu memang benar.
"Ishh,,,,.dasar," ucap Kanzia masuk ke restauran tersebut meninggalkan Abian.
Saat Kanzia dan Abian sedang menunggu pesanannya, tiba tiba datanglah Clara bersama Noah menghampiri meja mereka.
"Wah ternyata kita bertemu lagi Kanzia, Apa ini suamimu?" Tanya Clara yang melihat Kanzia bersama seorang laki laki dengan menggunakan topeng diwajahnya.
"Iya," jawab Kanzia singkat.
Clara langsung mengajak Noah untuk duduk di meja tempat Kanzia dan Abian tanpa dipersilahkan.
Abian yang melihat hal itu merasa jengah dengan kelakuan dua orang yang telah menggangu acara makan malamnya dengan sang istri.
"Bukankah masih banyak tempat kosong? Kenapa kamu harus duduk disini?" Tanya Kanzia.
"Bukankah kita keluarga, seharusnya kamu memperkenalkan kita dengan suamimu, atau jangan jangan kamu malu memperkenalkan suamimu pada kita," ucap Clara sambil menatap Abian dengan tatapan merendahkan seolah olah Abian memiliki wajah yang buruk sehingga ia menggunakan topeng.
Sementara Noah hanya diam saja, ia lebih fokus memperhatikan penampilan Kanzia yang semakin hari semakin terlihat cantik dan hal itu disadari oleh Abian.
"Berhenti menatap istriku seperti itu, jika tidak ingin aku mencongkel matamu itu," ucap Abian dengan tatapan tajamnya meskipun separuh wajahnya tertutup topeng tapi Noah bisa merasakan tatapan dingin itu.
"Sayang apakah benar yang dikatakan adik ipar?" Tanya Clara pada Noah manja.
"Tentu saja tidak sayang,,, aku hanya sedang menatap Kanzia karna aku merasa kasihan dengannya," ucap Noah sambil mengelus kepala Clara dengan mesra.
Kanzia mengerutkan keningnya mendengar ucapan Noah.
"Atas dasar apa kamu mengasihani ku?" Tanya Kanzia tidak suka.
"Ini tuan pesanan anda," ucap pelayan tersebut.
"Jika kalian disini hanya untuk bicara tentang hal hal yang tidak penting sebaiknya kalian pergi cari meja yang lain, jangan menggangu acara makan malamku dengan istriku," ucap Abian setelah pesanan mereka tiba.
Abian dan Kanzia mulai menikmati makan malamnya tanpa memperdulikan keberadaan sepasang suami istri di depannya yang terus memperlihatkan kemesraannya.
"Apa kalian hanya akan menonton kami makan? atau jangan jangan kalian tidak mampu memesan makanan disini?" Tanya Kanzia yang melihat keduanya hanya memamerkan kemesraannya.
"Apa maksud mu?" Tanya Clara.
"Kalian tidak memesan makanan, mungkin saja kalian tidak punya uang, jika memang benar nanti biar suamiku yang membayarnya kalian silahkan pesan saja apa yang kalian inginkan, tidak usah sungkan," ucap Kanzia, yang terdengar seperti ejekan bagi Clara.
Clara pun yang mendengar ucapan Kanzia langsung dibuat emosi. "Jaga ucapan mu itu Kanzia, kamu pikir kami tidak punya uang!" teriak Clara membuat orang orang melihat ke arahnya.
"Sayang sudah tahan emosimu Kanzia berkata seperti itu karna melihat kita belum memesan makanan," ucap Noah.
"Apa kamu membelanya?"
"Aku tidak membelanya sayang,,, hanya saja orang orang sudah mulai memperhatikan kita," ucap Noah.
"Ini makanlah yang banyak," ucap Abian menaruhkan makanan ke piring Kanzia tanpa memperdulikan perdebatan kedua orang di dihadapannya itu, begitupun dengan Kanzia.
Ditengah perdebatan Noah dan Clara, Abian tiba tiba berdiri dari duduknya saat melihat Kanzia yang terlihat kurang nyaman karena rambutnya yang tergerai membuatnya kurang leluasa menikmati makanannya, ia bangun dan mengikatkan rambut Kanzia dengan ikat rambut yang kebetulan ia temukan dikamar mandi hotel, yang sepertinya ditinggalkan Kanzia.
"Terimakasih,,,," ucap Kanzia sambil tersenyum manis.
"Sama sama,,,," ucap Abian sambil mengusap kepala Kanzia, hal itu membuat Kanzia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.
"Aku ke toilet dulu,,," ucap Kanzia berusaha menyembunyikan kegugupannya.
"Apa perlu aku temani?" Tanya Abian.
"Tidak perlu aku bukan anak kecil," ucap Kanzia segera beranjak ke toilet sambil memegangi pipinya yang terasa panas.
Setelah kepergian Kanzia, Abian mulai mengeluarkan aura dinginnya yang membuat Clara dan Noah merinding melihat tatapan Abian yang terlihat mengerikan.
"Kalian berdua sebaiknya pergi dari sini, sebelum aku memanggilkan satpam untuk mengusir kalian, keberadaan kalian hanya akan mengacaukan acara makan malam yang sudah aku siapkan untuk istriku," ucap Abian dingin.
"Dan kau jangan pernah coba coba untuk mendekati istriku jika tidak ingin menyesalinya," peringatan Abian untuk Noah.
Clara dan Noah segera beranjak meninggalkan tempat itu, niatnya Clara ingin memamerkan kemesraannya dengan Noah, dan mempermalukan Kanzia yang memiliki suami buruk rupa ternyata malah sebaliknya, ialah yang dibuat malu.
*****
"Astaga ada apa dengan ku," ucap Kanzia begitu masuk ke toilet sambil memegangi pipinya yang memerah dan dadanya yang terus berdebar kencang menghadap cermin.
"Pasti ini karna pertama kalinya Abian bersikap manis padaku makanya aku jadi gugup seperti ini," ucap Kanzia bicara sendiri, lalu ia menarik napas sebelum ia keluar dari toilet.
"Kanzia!" tiba tiba Noah menarik tangan Kanzia yang baru keluar dari toilet.
"Lepas!" Kanzia menepis tangan Noah yang dengan lancang memegang tangannya.
"Aku tau kamu pasti tidak bahagia bersama laki laki bertopeng itu, kamu bisa meninggalkannya dan pergi bersamaku," ucap Noah dengan tidak tahu malunya.
"Tidak usah sok tahu Noah, kamu tidak tau apa apa tentang hidupku dan aku tidak sama seperti Clara yang akan pergi bersamamu disaat aku tau kamu sudah memiliki pasangan," ucap Kanzia dengan tatapan sinisnya.
"Aku akan melakukan apapun untuk mu bahkan aku akan meninggalkan Clara demi kamu, aku tau kamu pasti terpaksa bersama laki laki itu." Ucap Noah.
"Benarkah, kamu akan melakukan apapun untukku?" Tanya Kanzia tetap dengan tatapan dinginnya.
"Iya apapun Zia,,," jawab Noah.
.
.
.
Bersambung . . . . . . . .
Jangan lupa di Like👍🏻
Komen juga ya😉