Malika Anggraini 19 th yang di paksa menikah oleh keluarga angkatnya dengan laki laki cacat yang duduk di kursi roda karena sebuah kecelakaan.
Demi membalas budi keluarga angkatnya dan juga ingin keluar dari rumah yang seperti neraka bagi Malika, dia menyetujui permintaan Ibu angkatnya, berharap setelah keluar dari rumah Keluarga angkatnya Malika bisa mendapatkan kehidupan bahagia.
Bagaimana kisah Malika, yukkk.... ikuti cerita selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Ma... Aku ngak mau ya... Nikah sama laki laki cacat itu!" sungut Sabrina kepada sang ibu saat mereka berada di ruang keluarga membahas tentang perjodohan yang di lakukan oleh Bu Sulastri karena iming iming uang 2M, tentu saja wanita gila uang itu menyetujuinya tanpa pikir panjang.
"Dan.... Aku juga ngak mau Ma... Enak saja aku yang cantik dan mau jadi model harus menikah dengan laki laki cacat, tampang sih boleh lah, tapi klau cacat No.... mau di tarok di mana wajah ku ini!" ujar Sintya yang juga menolak di jodohkan dengan laki laki pilihan sang Mama.
"Haduuhhh... Kalian ini gimana sih... Mama sudah menyetujuinya tau, mana mama sudah terima DPnya lagi sebanyak 200jt" keluh Bu Sulastri mulai stres karena ke dua putrinya tidak mau di jodohkan.
"Ya itu terserah mama, lagian dengar uang aja cepat, tanpa mikir dulu" gerutu Sabrina.
"Kalau Mama mundur orang itu minta di kembalikan uangnya 2x lipat, jadi gimana dong!" frustasi Bu Sulastri.
"Aku punya ide!" ujar Sintya sambil menjentikan jarinya, dengan mata berbinar dan tersenyum.
"Apa ide kamu Sintya, cepat kasih tau mama, waktu kita ngak banyak loh...?" ujar Bu Sulastri yang tidak sabaran.
"Klau aku kasih tau mama, mama kasih jatah buat aku ngak?" tanya Sintya meminta penawaran.
"Tentu saja kamu dapat jatah, asal ide kamu masuk akal" ucap Bu Sulastri penuh keyakinan.
"Bagaimana kita jodohkan saja anak pungut itu dengan laki laki cacat itu, kan lumayan ma, kita dapat uang, anak pungut itu angkat kakak dari rumah ini, aku sudah muak melihat dia yang masih berkeliaran di rumah ini" ucap Sintya bersemangat.
"Waahhh.... Ide kamu brilian sayang, kok mama ngak kepikiran sih...." ujar Bu Sulastri berbinar bahagia.
"Kalian jangan macam macam ya... Papa ngak setuju" ujar Pak Bayu yang mendengar perbincangan istri dan anak anaknya itu.
"Papa apa apaan sih, pokoknya aku akan tetap dengan keinginanku, karena uangnya sudah aku terima, dan aku juga sudah bosan sama benalu tersebut, yang masih betah tinggal di rumah ini!" kesal Bu Sulastri.
"Ma... kamu ini apa apaan sih, kenapa begitu benci sama Malika, padahal anak itu selalu nurut sama kamu, dia mengerjakan semua pekerjaan di rumah ini tanpa sisa, tapi apa balasan kalian kepada dia!" pekik Pak Bayu tak habis pikir dengan anak istrinya itu.
"Itu sudah sepertinya dia kerjakan, enak saja mau makan dan tinggal gratis di rumah ini, wajar dia mengerjakan semua kerjaan rumah ini, sebagai bayarannya" ketus Bu Sulastri dan di anggukin oleh ke dua anaknya.
"Ma... Kamu lupa, klau kita bisa hidup enak dan tinggal di kota besar ini berkat bantuan dari Almarhum keluarga Malika, coba saja klau Mas Alfa tidak membantu kita belum tentu kita bisa hidup seperti sekarang ini" ujar Pak Bayu memberi pencerahan kepada sang istri, namun orang dablek ya dablek aja.
"Alahhh..... Ngak usah di besar besarkan pa, memang dia yang membatu kita, tapi yang berusaha sampai saat ini kan kita, kerja keras kita, cuma ngasih modal ngak seberapa aja kok malah di omong omong sih, anak nya juga sudah di urusin kan selama ini, jadi sudah impas lah pa... Ngak usah di ungkit ungkit lagi" Ketus Sulastri yang tidak suka membicarakan tentang keluarga Malika.
"Tanpa sepengetahuan mereka, di balik tembok itu, ada seorang gadis cantik yang sedang mendengar semua pembicaraan mereka dengan berurai air mata.
"Bunda... Ayahhh.... Kenapa kalian tinggalkan Malika seorang diri di sini hiks... hiks... hiks..." gumam gadis cantik itu sambil terisak menahan tangisnya.
Sebelum lanjut kita kenalan dulu sama tokoh nya ya...
Malika Anggraini 19th gadis cantik bak boneka barby kulit putih mulus, rambut panjang, ramah, ranjin, pintar dan ceria, tanpa orang tau banyak kesedihan yang dia pendam dalam hatinya.
Sulastri Ibu angkat Malika, dia sangat jahat kepada Malika, selalu menyuruh Malika mengerjakan semua pekerjaan di rumahnya.
Bayu Ayah angkat Malika, yang sangat menyayangi Malika namun tidak bisa berbuat banyak untuk menolong anak angkatannya itu, karena semakin dia membela Malika maka anak dan istrinya semakin menjadi memperlakukan Malika.
Sabrina kakak angkat Malika, dia tidak menyukai Malika, karena kedatangan Malika kasih sayang papanya berbagi dengan Malika
Sintya Kakak angkat Malika beda dua tahun dengan Malika, yang artinya umur Sintya 21th, tidak menyukai Malika, karena semua laki laki yang dia sukai selalu saja memuji muji Malik. di tambah Malika yang pintar dan baik hati banyak di sayangi oleh orang, membuat Sintya sangat membenci Malika.
Refandi Putra Guitama laki laki tampan dan juga Ceo di Guitama Grup, yang tadinya hidup sangat sempurna dengan jabatan tinggi, wajah tampan bak Dewa Yunani, mempunyai tangan yang sangat cantik. Dunianya serasa miliknya, sebelum sebuah kecelakaan membuat dia bergantung di kursi roda, satu persatu orang orang yang selama ini dekat denganya mulai menghilang, termasuk tunangannya meninggalkan Refandi, dia tidak mau menikah dengan laki laki cacat.
Sandi sahabat baik Refandi yang tidak pernah meninggalkan Renfandi sampai sekarang dan juga menjabat sebagai asistenya.
Riko sahabat Refandi yang selalu mendukung dan menyemangati Renfandi, dia juga bekerja di perusahaan Guitama grup.
"Hiks... hiks... Bunda apakah laki laki itu yang di kirim tuhan untukku Bun, apakah aku bisa bahagia dengan laki laki itu" gumam Malika yang berbaring di kasur lantai yang mungkin sudah tidak layak pakai sebagai alas tidurnya.
Karena lelah pulang bekerja dan juga lelah menangis karena mendengar ucapan dari keluarga angkatnya. Malika sampai tertidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.
Sementara itu, di sebuah rumah mewah tiga lantai, seorang laki laki duduk di atas kursi roda sambil memandang langit senja.
"Ternyata kasih sayang yang kalian pelihatkan selam ini palsu, saat saya masih berjaya kalian menepel seperti lem yang tidak bisa lepas, setelah saya mendapat musibah saya baru tau sifat asli kalian" gumam laki laki itu yang tidak lain dan tidak bukan Refandi.
Ya sesebelumnya Refandi ingin memberi tahu keluarganya bahwa kakinya sudah mulai bisa di gerakan, namun dia berhenti setelah mendengar ucapan keluarganya yang merasa malu dan terbebani mengurus dirinya dan berniat mencarikan perempuan yang mau menikah dengan dirinya, sakit sungguh sakit hati Refan mendengar ucapan keluarganya itu, dia tidak jadi menghampiri mereka, dia kembali masuk ke dalam kamar nan luas itu dengan perasaan yang sangat sangat sakit.
"Siapapun kamu wahai wanita yang mau menemani hidup saya dan menerima saya dengan segala kekurangan saya, saya berjanji akan menyayangi dan membahagiakan kamu dengan cara saya" gumam Refandi sambil menerawang jauh ke depan.
Bersambung....
😁
👕👍Great!
👖
Org lg panik malah dikadalin