Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAKA MAU KE AUSTRALIA
.
.
.
Setelah setahun lebih dirumah saja, Emily memutuskan untuk kembali mengambil pekerjaan.
Tentu setelah mendapatkan izin dari Keyla, Emily yang awalnya hanya sebatas curhat bahwa rindu kembali menjadi seorang dokter, Keyla yang mendengar itu merasa simpati dan menawarkan diri untuk mengasuh Saka full time bila perlu.
Dengan antusias, Emily mengurus berkas-berkas pelengkap untuk memasukkan lamaran di rumah sakit korea. Tentu targetnya adalah rumah sakit yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Setelah 3 hari menunggu dengan gelisah, akhirnya Emily mendapatnya satu e-mail masuk, dengan perasaan deg-degan ia membuka isi e-mail tersebut.
"Dekk....!!!" ucap Emily sambil menutup mulutnya .
"Aaaa....selamatt kakak!!!" Keyla memeluk Emily yang dari tadi duduk disampingnya.
Keduanya bersorak gembira, Si gembul yang tak jauh dari mereka pun menolah dan ikut bersorak meskipun tak mengerti apa-apa.
"yeee...yee..yeee." celoteh Saka sambil loncat-loncat, kedua tanganya tak lepas dari mainan dalam genggamannya.
Keyla yang melihat Saka, berdiri dan membawa Saka pada Mommy. "Dek..mommy izin kerja yaaa." Kata Emily sambil memeluk Saka
Saka yang belum genap dua tahun hanya menatap Emily tidak mengerti dengan apa yang ia maksud.
Meskipun Emily mulai berkativitas kembali namun dia masih akan merahasiakan keberadaan Saka, karena tau betul bagaimana koneksi seorang Morgan Dirgantara Pangestu.
Apalagi statusnya saat ini masih sah menjadi istri Morgan
...******...
6 bulan kemudian....
Emily berkerja dengan baik, sejauh ini tidak ada kendala apapun ia dengan mudah beradaptasi, meskipun ada perbedaan bahasa namun bukan hal yang sulit untuk Emily.
Saat masih sekolah dulu sampai kuliah Emily merupakan siswi yang aktif dalam pertukaran pelajar.
Saka kini genap dua tahun, bocah tampan itu semakin banyak menguasai kosa kata semakin banyak permintaan dan pertanyaan.
Pagi-pagi sekali, Saka sudah bangun. Pandangannya langsung tertuju pada Mommy nya yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Miiiii......" rengek Saka sambil mengucek matanya.
"Pagi sayangnya Mommy." ucap Emily yang masih berdiri sambil mengeringkan rambutnya.
Selesai mengeringkan rambutnya, Emily mendekat oada anaknya lalu memeluknya dan mencium seluruh wajah tampan Saka.
"Mandi ya sama mommy." kata Emily.
"Dakk au Mi macih antukk." ucap Saka yang masih berdiri diatas ranjang dan memeluk Emily.
Emily dan Seperti Patung pelukan, ia memberi ruang pada anaknya untuk memeluknya lebih lama.
"Lohh...kok nangis sayang, Saka kenapa ada yang sakit ya nak. Coba liatt? Kata Emily kaget merasakan badan Saka bergetar dan terisak.
Saka tidak bergeming masih terisak. Emily pun melepas pelukan mereka dan menangkup wajah Saka untuk menatap matanya.
"Kenapa sayang?? Jagoannya Mommy kok nangis." Tanya Emily sekali lagi sambil mengusap air mata pada wajah Saka
"Momiii kelja agi hali ini?" Kata Saka tersedu-sedu.
"Iya sayang, Saka ga suka ya Mommy kerja ya?" Tanya Emily
"Dakk cuka Momyy..iii hikss hikss." Kini tangisan saka keras.
Emily menggendong saka berusaha menenangkan anaknya.
Keyla yang masih tertidur, terbangun dan langsung saja melihat pada ibu dan anaknya itu.
"Loh kok nangis?." Kata keyla sambil merentangkan kedua tangannya.
Emily memberi isyarat pada Keyla untuk ga bersuara dulu, ia ingin memberi ruang untuk Saka menangis mengeluarkan semua kesedihan san emosinya.
Keyla pun mengangguk dan beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Masih dalam gendongan Mommynya, kini tangisan Saka mulai mereda.
"Sayang, Mami mau bicara boleh?" tanya Emily pada saka
Tidak ada jawaban dari Saka, ia makin mengeratkan pelukannya pada leher Emily
"Saka gak suka ya mami kerja? Mommy kan hanya sebentar sayang, Mommy juga kerja buat Saka." Kata Emily sambil mengusap-ngusap punggung anaknya yang masih tersedu-sedu.
"Kalo Mommy gak kerja nanti gimana kita bisa jalan-jalam ke Mall, beli makanan kesukaan saka. Kan semua harus dibeli pake uang sayang" Lanjut Emily.
Sebenarnya tanpa Emily kerja pemasukannya sudah lebih dari cukup. Selain memiliki yayasan rumah sakit sendiri, ia juga punya bisnis restoran di Indonesia dan juga ia mendapatkan pemasukan dari saham yang ia masukkan pada salah satu Mall dikorea.
Walaupun sudah cukup memiliki penghasilan, tetap saja Emily merasa menjadi seorang dokter adalah panggilan hati.
.....
"Nanti juga kalo Saka udah besar, saka pasti akan ninggalin Mommy terus karena harus kerja."
"Caka...dak mau kelja Mommyy...hiikkk hikks." ucapnya masih tersedu-sedu.
"Kok ga mau si, nanti Saka gimana dong kalo mau beli mainan." ucap Emily mencoba memancing respon Saka.
Saka diam tidak bisa memberi jawaban.
"Liat Mommy coba." ucap Emily melepas tangan Saka yang melingkar dilehernya.
"Mommy izin kerja ya sayang, kalo Saka rindu kan bisa telepon Mommy pake Hp Kak Keyla tapi harus izin dulu yaaa." ucap Emily
"Ga boleh pegang-pegang Hp orang besar kalo ga izin."
"Nanti kalo Mommy udah dapat uang, kita ke australi ketemu Oma sama Opa mauu.?
"Janjiii.." Kata Saka.
"Janji dong sayang, tapi saka juga harus janji ga rewel lagi kalo Mommy kerja yaaa." ucap Emily sambil mencium pipi anaknya.
Saka tidak menjawab ia jinjit dan melingkarkan tangannya pada leher Emily.
"Pintarnya jagoan Mommy, Makasih ya Saka tas kerja samanya." Kata Emily sambil mengusap-ngusap punggung anaknya.
Saka pun memberikan kecupan manis dibibir Mominya.
"Saka mandi yaa, habis itu kita ke playground." lanjut Emily
Mendengar kata playground Kepala Saka mendongak seketika, ia berusaha turun dari gendongan Emily.
Melihat Saka yang sangat Antusias, ia tersenyum lega setelah berjuang dengan ketantruman anaknya.
Kini Saka sudah berada di bawah sedang sarapan sambil menonton Tv, disebelahnya ada Keyla juga sedang sarapan sedangkan Emily memilih sarapan di meja makan.
Emily dan Keyla memilih sarapan Sereal sedangkan Saka Roti gandum selai coklat dan telur mata sapi.
Jika Keyla tak sedang sarapan, tentu ia akan mencuri-curi kesempatan untuk mencium Saka, Saka yang baru selesai mandi tentu memiliki aroam yag khas bayi membuat siapapun tergoda.
Selesai sarapan ketiga bergegas ke mobil menuju salah Satu Mall.
"Mommyyy...mommy Kakak kela kemalinn nangic uga loo." adu saka pada Mommy, ia duduk dibelakang, sedangkan Keyla dan Emily di depan.
Mendengar itu mata Keyla melotot "Tiba-tiba banget ngomongin gue." celetuk Keyla yang suaranya masih bisa terdengar.
Mendegar celetukan Keyla, tentu Emily cekikan. "Nangis kenapa sayang, Saka gak nakal kan?" Tanya Emily.
"Saka Dak nakal Mommy!!!." Kata Saka mencoba membela diri.
"Kemalin Kaka Kela, abis telpon cama olang Mami tlus nangis." lanjut Saka mencoba menjelaskna kronologinya
"Caka uga dak tau tenapa momy." ucap Saka sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan gemas.
"Nanti deh Mommy tanya Kakak keyla." ucap Emily sambil tetap fokus menyetir.
Keyla yang merasa menjadi pembicaraan salah tingkah sambil menggaruk-garuk pelipisnya.
...*********...
Kurang lebih 2 jam Saka bermain diplayground, ia sangat aktif dan mudah bergaul hanya kendalanya ada di bahasa. Karena Emily memang belum mengajarkan Saka berbicara dalam bahasa korea.
"Hufftt Mommy tapekkk banget." ucap Saka menghampiri Keyla dan Emily.
Emily memberikan dia botol minum, dan langsung saja diterima oleh Saka.
"Mommmyyy....tenapa meleka kalo ngomong kaya ailen Mommyy?." ucap Saka yang kini pipi gembulnya udah merah tomat karena kecapean.
"Ailen???...Alien Kali?." Tanya Keyla mengoreksi ucapan Saka.
Saka hanya mengangguk, sontak saja Keduannya perempuan itu ketawa."Kok kayak Alien si saayang." Kata Emily
"Caka dak ngelti ngomong apa meleka Mommyyy." ucap Saka cemberut.
Emily memeluk Saka, sambil mengelus-ngelus pundaknya. "Itu namanya bahasa korea sayang, nanti kita belajar ya." Kata Emily memperkenalkan hal baru pada anaknya.
"Kalo yang ini apa Mommy?." Tanya Saka bingung
"yang ini bahasa indonesia, kita kan Saka orang Indonesia." ucap Emily.
"Indonesia? Indonesia dimana Mommy?." Tanya Saka makin penasaran.
"Deket rumah oma..sampingan." ucap Emily ngasal mencoba mengalihkan pertanyaan Saka.
Keyla yang melihat itu tidak henti tertawa cekikikan.