NovelToon NovelToon
Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Time Travel / Harem / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.

Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.

Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"

Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"

Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"

Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Menanyakan Pendapat

“Yang Mulia, hari ini Permaisuri mengunjungi setiap kediaman selir bersama dua orang petugas Biro Pakaian Istana,” lapor Jin Bao pada Wei Shiqi.

Fu Dou yang sedang bermain catur bersama Wei Shiqi menoleh melirik Jin Bao dengan tatapan aneh, lalu terkekeh. Kekehannya membuat Wei Shiqi merasa terganggu. Fokusnya tidak lagi pada papan catur dan bidak hitam putih yang ditempatkan di atasnya.

“Kau berisik sekali,” ucapnya. Entah itu ditujukan untuk Jin Bao atau Fu Dou, tapi yang jelas keduanya merasa tersindir. Jin Bao langsung diam. Lain halnya dengan Fu Dou yang malah seperti sengaja menahan tawa.

Wei Shiqi berdecak. “Ck… bisakah kau fokus?”

“Astaga, Yang Mulia, kau lucu sekali. Apakah laporan Jin Bao barusan sangat mengganggumu?”

“Diamlah.”

“Permaisuri benar-benar tercerahkan. Setelah bangkit dari kematian, dia tidak hanya tidak mencarimu untuk memikatmu. Permaisuri yang seperti ini sungguh bisa membuat orang suka.”

“Kau menyukainya?”

Entah kenapa pertanyaan barusan seperti sebuah kalimat interogasi. Kalau salah menjawab bisa saja nyawa menghilang. Fu Dou hanya tertawa dan menggelengkan kepala. Tidak mengiyakan juga tidak menyangkal. Menurutnya, menyenangkan melihat Wei Shiqi yang selalu bermuka masam setiap kali mendengar nama Permaisuri menjadi sensitif sekarang.

“Jangan lupakan statusmu.”

“Aku tidak pernah lupa. Tapi, Yang Mulia, kurasa kau sendiri yang lupa siapa aku.”

Wei Shiqi terdiam. Lagi-lagi seperti ini. Fu Dou selalu menguji batas kesabarannya, membuatnya tidak berdaya namun kemudian membuatnya kembali mendapat keyakinan. Sepuluh tahun berlalu seperti ini. Sampai saat ini pun, dia belum menemukan peluang yang tepat untuk menepati janjinya pada Fu Dou.

“Aku tidak lupa.”

“Yang Mulia, aku hanya bercanda. Mana mungkin kau melupakannya.”

Wei Shiqi tidak pernah bisa memahami emosi Fu Dou. Pria yang diselamatkan olehnya sepuluh tahun lalu seperti sebuah tabir misterius yang sulit didekati. Pemikiran dan hatinya, meskipun sering ditunjukkan namun tidak pernah sungguh-sungguh membuat Wei Shiqi mengerti keinginannya yang sebenarnya. Selalu saja terasa bias. Fu Dou ini penuh teka-teki bahkan meski dia sudah mengenalnya selama sepuluh tahun.

“Aiya, Yang Mulia, kau kalah lagi.”

“Satu kali lagi.”

Satu putaran permainan catur sudah berakhir. Pada putaran kedua, Wei Shiqi memilih bidak hitam dan Fu Dou bidak putih. Satu per satu bidak catur diletakkan di papan. Fokus mereka tertuju pada peletakkan dan posisi setiap bidak catur. Ini seperti sebuah permainan kekuasaan, di mana Wei Shiqi menjadi poros utamanya.

“Yuan Jing merekomendasikan seseorang untuk mengisi posisi menteri pertahanan padaku.”

“Siapa yang direkomendasikan?”

“Kong Meisun.”

Wei Shiqi meletakkan bidaknya di depan bidak putih Fu Dou. Dia melirik Fu Dou sesaat untuk melihat reaksinya. “Bagaimana menurutmu?”

“Aku tidak tahu apa maksudmu. Yang Mulia, apakah kau sengaja ingin menertawakanku? Bukankah kau tahu bahwa aku tidak mengerti soal pemerintahan? Maaf, aku tidak bisa ikut campur urusan negaramu dan tidak bisa menjawab pertanyaanmu.”

Wei Shiqi menghela napasnya. Fu Dou selalu ingin membalas dendam atas kematian ibunya yang misterius. Jika ingin mencapai tujuan besar, dia tidak boleh mengandalkan Wei Shiqi saja. Setidaknya dia harus memahami cara berkomunikasi dengan orang berkuasa dan mengerti soal pemerintahan.

“Jangan pura-pura di depanku. Aku tahu kau juga memahaminya,” pancing Wei Shiqi. Fu Dou hanya mengedikkan bahu dan tertawa ringan.

“Terserah kalau Yang Mulia tidak percaya. Racunku mungkin bisa membuat Yang Mulia percaya. Ingin mencobanya?”

“Lupakan saja.”

Fu Dou memilih mengambil langkah pelan dalam menjalankan bidak caturnya. Sepuluh tahun tidak apa-apa, lebih lama lagi tidak masalah. Selama Wei Shiqi menepati janjinya untuk membantunya, dia bersedia menunggu lebih lama. Selain itu, dia juga ingin melihat sejauh mana hubungan Wei Shiqi dan Han Ziqing akan berkembang sekarang.

Raut wajah Wei Shiqi yang tidak senang itu lama kelamaan membuat Fu Dou jengah juga. Orang ini kalau keinginannya tidak dituruti pasti akan mencari masalah dengannya di lain hari. Stok racun dan obat-obatan di paviliunnya meskipun berlimpah, juga sangat berharga. Sayang jika harus menjadi korban pelampiasan amarah Wei Shiqi.

“Mungkin lebih baik Yang Mulia menanyakan pendapat pada orangnya langsung,” ucapnya kemudian. Barulah raut wajah Wei Shiqi mulai membaik.

“Kau kalah.”

Putaran kedua dimenangkan oleh Wei Shiqi. Tadi di putaran pertama rupanya dia mengalah. Kalau membiarkan Fu Dou kalah sejak awal, pembicaraannya tidak akan sampai pada yang dia inginkan. Dengan begini, dia jadi tahu bahwa Fu Dou sebenarnya tidak bodoh.

“Yang Mulia sengaja memancingku rupanya.”

“Kalau aku tidak melakukan itu, kau tidak akan bicara.”

Tak ada lagi yang perlu dibicarakan. Wei Shiqi merapikan jubahnya dan berjalan keluar.

“Yang Mulia mau ke mana?”

“Jalan-jalan.”

“Jalan-jalan atau mengunjungi istrimu?”

“Bukan urusanmu.”

Jin Bao mengikutinya dari belakang dengan langkah tergesa-gesa. Jam malam, sang kaisar sepertinya mau pergi ke tempat itu lagi. Ini adalah kebiasaan barunya beberapa waktu ini. Jika tidak pergi ke sana sekali saja, sepertinya Kaisar akan mengalami kesulitan tidur dan selalu gelisah.

“Beri tahu aku jika kau ingin muncul di perjamuan nanti,” ucap Wei Shiqi sebelum benar-benar pergi.

“Ya.”

Lampu di sepanjang jalan menuju Istana Ningxi bersinar terang. Entah mengapa dia punya kebiasaan aneh ini. Dulu jangankan mengunjungi, melihat wajahnya saja sudah membuatnya muak. Apakah karena temperamen Han Ziqing berubah dan dia merasa seperti kehilangan sesuatu akhir-akhir ini?

Tidak lama kemudian dia berhenti tepat di depan bangunan Istana Ningxi. Suasananya sudah sepi. Jika biasanya pada jam ini Han Ziqing mengajari Meixiang membaca, kali ini tidak. Tidak ada suara apapun dari dalam sana. Seolah semua penghuninya sudah terlelap.

Tapi, lampunya masih menyala. Itu tandanya pemiliknya masih terjaga. Mengapa tidak ada pergerakan sama sekali?

Wei Shiqi jadi ragu melangkahkan kaki. Dia khawatir mengalami kejadian yang sama seperti saat dia datang malam hari beberapa waktu lalu. Mungkinkah Han Ziqing sedang mandi? Atau, apakah dia pergi ke suatu tempat dan belum kembali?

Daripada tersiksa oleh rasa penasarannya, Wei Shiqi lalu memilih untuk masuk. Perlahan pintunya dibuka dengan penuh kehati-hatian. Suhu di dalam sini hangat. Matanya lalu menangkap sosok Han Ziqing yang tertidur di kursi malas. Kepalanya bersandar di meja kecil sampai rambutnya terurai menutupi sebagian wajahnya.

Wei Shiqi berjalan mendekat. Saat sedang tidur, Han Ziqing jauh lebih enak dipandang. Wajahnya terlihat sangat tenang dan damai. Matanya bergerak-gerak sedikit karena berkedip. Bulu mata lentik itu membuat Wei Shiqi tertegun sejenak.

“Ceroboh sekali,” ucapnya.

Dia bingung harus melakukan apa. Menggendongnya? Tapi mungkin Han Ziqing akan terbangun dan mengira yang tidak-tidak. Tapi kalau tidak dipindahkan, wanita ini bisa pegal-pegal keesokan harinya. Saat itu mungkin dia akan mencari alasan untuk tidak mengadakan salam pagi dan tidak melapor padanya.

Sudahlah, tidak ada gunanya bimbang. Wei Shiqi akhirnya menggendong Han Ziqing dan memindahkannya ke tempat tidur secara perlahan. Dia sangat berhati-hati agar Han Ziqing tidak terbangun. Omong-omong, tidurnya nyenyak sekali. Apa dia sangat kelelahan?

“Yang Mulia?” Meixiang yang baru masuk membawa arang terkejut melihat Wei Shiqi duduk di samping Han Ziqing. Di tempat tidur yang empuk itu, Han Ziqing menggeliat.

“Jangan berisik,” tegur Wei Shiqi. “Pergilah.”

“Baik, Yang Mulia.”

Begitu Meixiang keluar, suasana di dalam kamar Istana Ningxi sepi lagi. Suara dengkuran halus terdengar. Wei Shiqi terkekeh. Dia melepaskan sepatu yang dipakai Han Ziqing dan menyelimuti tubuhnya. Han Ziqing menggeliat lagi. Kali ini tangannya tanpa sengaja menyentuh tangan Wei Shiqi.

“Hangat sekali,” gumam Wei Shiqi. Tangan indah itu baru pertama kali menyentuh tangannya. Sudah lima tahun mereka menikah, tapi bahkan belum pernah berjabat tangan. Sungguh lucu rasanya.

“Wei Shiqi… kau harus memberiku kompensasi…”

Gumaman halus itu juga didengar olehnya. “Aku bekerja keras… karenamu…”

Wei Shiqi ingin mendengar lebih jelas, jadi dia mendekatkan dirinya. Wajahnya mendekati wajah Han Ziqing, tapi gumaman itu tidak lagi terdengar. Saat Wei Shiqi hendak bangkit ke posisi semula, tangan Han Ziqing tiba-tiba meraih pundaknya dan berhasil menjatuhkannya di atasnya.

“Han Ziqing, lepaskan,” ucap Wei Shiqi. Tapi, Han Ziqing sudah tidur lelap. Alih-alih melepaskan, pegangannya justru malah makin erat. Sekarang bahkan kakinya tanpa sadar memerangkap Wei Shiqi, memperlakukannya seperti guling.  Wei Shiqi kesulitan bergerak karena jika dia bergerak, maka Han Ziqing pasti akan langsung terbangun.

“Han Ziqing, bersyukurlah karena kau melakukannya dalam tidurmu.”

Wei Shiqi tidak dapat berbuat apa-apa. Sepanjang malam, dia terpaksa menjadi guling hidup bagi Han Ziqing.

1
sahabat pena
siapa tuh? apa pensiunan kaisar atau ayah nya MC cewek nya? ah jd kepo.. 🤣🤣🤣lanjut 💪💪💪
sahabat pena
part awal yg konyol.. udah bangkit dari kematian masa balik lagi ke peti mati.. 🤣🤣🤣mn di tutup lagi peti matinya 🤣🤣🤣🤣ah suka.. suka sama karya mu thor 😘😘
zansen
kan udah ku bilang bang... Dia orang baru.. 😆😆
zansen
😆😆😆😆😆
Abz
lnjut
Abel_alone
astaga Han qizing mau buat kaisar berubah jadi serigala
zansen
walaaahh..... 😧😧😧 g bahaya ta kalo sampe kaisar tau 😆😆😆
zansen
😂😂😂😂 terdeteksi lope² ini
zansen
kehilangan apa bang... 😉😉
zansen
kasiaaannn... 😂😂😂 sabar bang orang baru itu 😆😆😆
zansen
asseeeek... 🤣🤣🤣🤣
Cha Sumuk
bagus ceritanya sih tp mc cewek nya kurang badas dn msh lemah jg penakut masa ratu takut sm pengawal bukan kah dia dr jiwa modern
Sun Flower: sabar sabar
total 1 replies
Nini Antéh
coba aja sendiri 🤭
ika yanti naibaho
semangat kak
Abz
lanjut
Abel_alone
masih mauko Yun Lin
wkwkwkwkwk
Sun Flower: Yun Lin pengacau
total 1 replies
zansen
😍😍😍😍
zansen
🤣🤣🤣🤣
ika yanti naibaho
semangat kak/CoolGuy//CoolGuy//Determined//Determined/
ika yanti naibaho
mantap permaisuri/CoolGuy//CoolGuy/
Sun Flower: libas teruss
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!