Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA MOMONGAN
7.30 Pagi
Morgan terbangun, mendengar suara ketukan pintu kamar mereka, ia langsung bangun dan beranjak menuju door view untuk mengintip siapa yang datang sepagi ini dikamarnya.
Seingatnya Emily maupun dia tidak merasa memesan room servis hari ini.
Melihat Alex diluar pintu, ia langsung saja membuka pintunya. Belum sempat ia bertanya apa maksud tujuannya datang sepagi ini, ia merasakan tangan kecil memeluk pahanya dan ternyata itu adalah Briana.
Ketika mengintip, Morgan tak melihat siapapun selain Alex.
Begitupun ketika pintu terbuka, dan ternyata dibawahnya ada putri gembul Alex yang sedang mengadahkan wajahnya keatas mencoba menegok wajah Morgan.
"Maaf Bro." Lagi-lagi anaknya merengek meminta bertemu dan bermain dengan istrimu" ucap Alex sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal hanya karena merasa tidak enak
"Uncle...uncle, onty Emiyi dimana?" Tanya Briana menepuk-nepuk paha Morgan
"Ada didalam sayang, masuk dan bangunkan ontymu untuk turun sarapan." ucap Morgan gemas sambil menunduk mengusap-ngusap rambut bianca.
Belum sempat mendapat izin dari papanya, Briana langsung masuk dengan semangat ke dalam kamar Emily & Morgan.
"Bri..." Belum sempat Alex melanjutkan ucapannya Morgan memotong ucapannya.
"Gppkan hari ini Briana ikut kami, hanya keluar bermain tidak jauh dari hotel." izin Morgan
Alex tersenyum dan mengangguk, tanda setuju.
Karena hari ini tak ada rencana bersama istrinya, Alex hanya akan menemani istrinya beristrahat dalam kamar sebelum mereka akan kebandara besok pagi untuk kembali ke Indonesia.
"Kita ketemu dipantry, dan aku akan membawakan tas perlengkapan Emily."
Morgan menutup pintu kamarnya, dan melihat pemandangan yang sangat menggemaskan.
Saat ini Bianca sedang duduk disamping Emily yang masih terlelap, ia menepuk-nepuk pelan lengan Emily namun belum juga terbangun.
"Ontii..ontii angun" ucap Briana
Emily mengerjapkan matanya tersadar ada yang membangunkannya, "Mmm." lenguh Emily sambil mengucek-ngucek matanya.
Ketika mulai terbuka, ia dikejutkan dengan pemandangan Briana yang sedang tersenyum tidak lupa dengan rambut pendeknya yang membuat siapapun melihatnya akan gemas.
"Sayang." ucap Emily sambil merentangkan tangannya menarik Briana dalam pelukannya.
"Briana sama siapa datang kesini?" Tanya Emily masih memeluk Briana, aroma tubuh anak kecil sangat nyaman bagi Emily tidak ketinggalan tercium aroma minyak telon.
"atu tadi cama papa alex." ucap Emily
Mendengar itu ia kaget & spontan melepaskan pelukannya pada Briana, pasalnya ia sangat tidak nyaman jika sedang tidur lalu ada orang lain yang masuk dalam kamarnya apalagi mendengar nama pria.
"Dia tadi diantar Papanya depan pintu, mereka menunggu kita dibawah untuk sarapan." ucap Morgan lembut yang baru saja keluar dari kamar mandi dan sudah terlihat dengan pakaian casualnya menjelaskan pada istrinya.
"Udah cepet ke kamar mandi persiapan, kita turun kebawah."
Morgan mendekat ke mereka dan merentangkan tangannya pada Briana untuk menggendongnya
"Om punya coklat mau gak?" ucap Morgan semangat sambil menggendong Emily.
Emily yang masih mencepol asal rambutnya belum beranjak dari tempat tidur mendengar langsung menatap sinis pada Morgan.
"Ga boleh ya, masih pagi." ucap Emily lembut
"Apasih masih pagi, anak org dikasih coklat." ucap Emily sambil turun dari kasur
"Kan ga langsung dimakan juga." Bela Morgan
"Ga ada sejarahnya, anak kecil bisa tahan ga minta buka jajan kalo udah lihat apalagi coklat" ucap Emily.
Benar saja, Emily belum masuk kedalam kamar mandi Briana sudah merengek menagih coklat yang ada dinakas kamar.
Morgan dan Emily saling menatap, "Hehe." Seketika Morgan tersenyum kecut sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Sedangkan Emily sebelum masuk kama mandi, menjulurkan lidahnya pada Morgan. "Kapok."
Drama Coklat selesai sebelum Emily keluar dari kamar mandi, kini Morgan dan juga putri gembul itu sedang berdiri kearah jendela melihat pemandangan bangunan disekitar hotel dan juga kendaraan lalu lalang dibawah sana.
Melihat itu Emily tersenyum, seketika membayangkan bagaimana bahagianya rumah tangga mereka jika mempunyai anak.
"Catu..ua.tita...patt...juuhh..cepuluuuuhh". celoteh Briana mencoba menghitung-hitung kendaraan yang lewat
"Loh..kok habis tujuh langsung cepuluhh. Delapan sayang" ucap Emily mendekat sambil menangkup gemas kedua pipi gembul Briana.
Emily & Morgan kompak tertawa.
Melihat istrinya sudah selesai & rapi ia bergegas menuju keluar kamar.
"Dompet, sama Hp tolong bawain ya".....kunci mobil sama kaca mata hitam juga." titah Morgan yang masih menggendong Briana berdiri menunggu Emily menyiapkan barang-barang milik mereka.
Mendengar itu, Emily langsung saja mengambil barang-barang milik suaminya dan memasukkan kedalam tasnya tidak lupa chargeran.
saat ini mereka berdiri menunggu lift, ternyata di waktu bersamaan Alex & juga Diana baru saja keluar mereka dari lantai bawah baru saja selesai sarapan.
"Sepertinya kalian kelamaan menunggu" Ucap Morgan tertawa kecil
"Ga kok, Diana ga bisa lama-lama punggung dan pinggang pegal pengen cepet-cepet rebahan." sanggah Alex
"ini tas Briana ya" ucap Diana sambil menyodorkan pada Emily
"Didalam ada perlengkapannya, tisu basah dan juga Dot." lanjut Diana
Emily menggeleng sambil tersenyum antusias.
"Dia sarapannya agak rewel si mba milih-milih. telor ceplok sama nasi anget favoritenya...jangan dulu dikasih snack ya nanti jam 10, takutnya nanti dia ga mau makan." ucap Diana mencoba menjelaskan pada Emily kebiasaan anaknya agar tak membuat mereka kerepotan dengan tingkahnya.
"Iya Mba." ucap Emily sambil mengelus-ngelus punggung Diana.
"Gaboleh nakal ya, harus nurut sama Onty & juga Uncle Morgan." ucap Alex pada putri kecilnya
"ciapp papa." ucap Emily
Mereka pun berpisah, Alex dan istrinya kembali ke kamar begitu dengan Morgan dan keluarganya menaiki lift turun ke bawah.
"Briana cantik mau makan apa?" Tanya Morgan pada Emily saat mereka baru masuk pada pantry.
"Nasi telor ceplok sama sosi mau? apa ayam goreng?" ucap Emily memberi pilihan pada Briana.
"Mau yaa." ucap Morgan sekali lagi
Emily tak menjawab, ia mengalunkan lengan kecilnya ke leher Morgan dan menyenderkan kepalanya pada bahunya.
Melihat itu Morgan dan Emily tersenyum gemas.
"Kamu makan apa Mas." Tanya Emily
"Aku lagi pengen nasi goreng, sama es jeruk." ucap Morgan tersenyum
ia merasa sangat senang ketika Emily memanggilnya dengan sebutan itu, jarang-jarang namun sekalinya mampu membuat degup jantung Morgan memompa lebih cepat.
1 tahun pernikahan, mereka belum ada pembahasan tentang akan memanggil apa satu sama lain. Atas inisiatif Emily untuk menghargai suaminya, walaupun lidahnya masih butuh penyesuain belum terbiasa menyebutkan kata itu pada Morgan.
Mereka membiarkan hubungan cemistry mereka berjalan dengan sendirinya, Begitupun Morgan ia kadang kebingungan memanggil istrinya dengan sebutan apa.
Belum lagi usia mereka yang hanya terpaut 1 tahun.
Selesai menyiapkan makanan mereka, Emily duduk dikursi berhadapan dengan Morgan & Briana.
"Punya siapa?" Tanya Emily memberi kode saat melihat Tab Pink di atas meja makan mereka.
"Punya dia, ada dalam tasnya...dia sendiri yang ngeluarin." ucap Morgan menjelaskan
Emily hanya mengangguk sebagai respon mengerti.
"Duduk didekat disini aja, biar aku suapin." ucap Emily sambil menepuk-nepuk bangku kosong disebelahnya memberi isyarat akan Briana dipindahkan disampingnya.
"Bentar ya, Hap." Morgan mengangkat Emily bersamaan dengan Emily mengubah posisi Tab Briana.
Mereka mulai menikmati makan paginya, terkecuali Emily yang masih fokus menyuapi Briani.
Belum ada 5 menit, Briana mengulurkan tangannya pada Emily minta untuk makan sambil dipangku. Fokusnya mulai teralihkan merasa bosan dengan tontonannya.
"Mau ganti yang lain aja?" Tanya Emily
Briana menggeleng memberi respon menyudahi nonton, namun masih tetap fokus ingin makan.
Sesekali Emily menyuapi Briana dengan ayam goreng.
Emily yang kebingungan ketika dipantry ia mengambii sosis, telor ceplok, dan juga ayam goreng untik Briana.
Jika tidak habis makan dia yang makan memakannya.
"Habis ini, kita main ke taman ya. Mau ga?" ucap Morgan sambil menunggu Emily yang masih menyelesaikan sarapannya dan Briana yang sudah ada dalam pangkuannnya.
"Mau..uncle." ucap Briana antusias.
...***...
09.00, Taman
Briana sangat senang bermain kejar-kejaran bersama Morgan tidak lupa menggunakan fasilitas Taman seperti ayunan dan lainnya.
Sedangkan Emily hanya menunggu dan duduk dipinggiran, memilih menikmati pemandangan itu.
Sesekali ia merekam mereka berdua sambil tersenyum.
HAP
Emily menangkap Briana gembul yang lelah main kejar-kejaran bersama Morgan datang menghampirinya.
Dengan gaya anak kecil kelelahan pada umunya, dia menaik turunkan napasnya, begitupun dengan Morgan yang berakting seolah-olah sedang ngos-ngosan, membuat siapapun yang melihat keduanya lagi-lagi merasa gemas.
"Onty...toyong. Toyong aku." ucap Briana merentangkan tangannya sambil berlari kepada Emily.
"Cepat...cepat." Emily membalas pelukannya dengan antusias.
Morgan yang melihat itu langsung mendekat, langsung menepuk gemas popok Briana yabg saat ini sedang dalam pelukan istrinya
"Kamu ya, jago banget lari-larinya." ucap Morgan
"Aktif banget." Lanjutnya tersenyum duduk disamping istrinya.
"Udah ya, lari-larinya... Udah basah banget ini bajunya." ucap Emily sambil menyeka keringat yang ada dikening Briana.
1 jam Morgan bermain bersama Briana kini mereka bertiga sedang istrahat.
Saat ini Briana sedang duduk dipangkuan Emily, asik menyantap cemilan yang ada didalam ditasnya.
"Makan siang di Mall aja ya, sekalian siapa tau ada sesuatu yang pengen kamu beli." ucap Morgan
Mendengar itu, Emily menoleh menatap suaminya dan mengangguk.
Morgan tidak henti-hentinya tersenyum, perjalanan bisnis dan juga menghadiri undangan kali ini sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya apalagi sejak kehadiran Briana ditengah-tengah mereka.
ia merasa lebih banyak berinteraksi bersama istrinya, membuat kecanggungan diantara mereka pelan-pelan memudar.
...*****...
Sejak kejadian Pil KB, Morgan terus belajar untuk bisa lebih Peka lagi terhadap istrinya bukan tanpa sebab sedikit demi sedikit ia mulai paham dengan sifat sisi lain Emily yang emang anaknya kurang bisa terbuka terhadap orang lain.
Sebaliknya, Emily pun setelah hari itu setiap hari nya ia belajar untuk bisa mewarnai rumah tangganya.
Sejauh ini mereka mulai melihat sisi lain masing-masing dari pasangannya, ternyata Emily tidak se kaku itu, begitu Morgan tidak sedingin itu. Mereka bejar untuk mulai lebih berani lagi menunjukkan perhatian-perhatian kecil, termasuk mengungkapkan ketika ada hal-hal yang mereka jurang senangi antara sama lain
Pelan-pelan Emily juga terus belajar mulai fokus pada rumah tangganya terutama soal pekerjaan, ia tidak akan lagi membiarkan ambisi pada pekerjaannya menyita perhatiannya.
Apa yang ia perjuangkan selama satu tahun ini, berhasil sedikit demi sedikit ia dapatkan, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak meluangkan waktunya dirumah untuk Morgan terutama pada rencana mereka untuk segera memiliki momongan.
.
.
.
Jangan lupa comment dan vote yaa!!
Aku butuh banget ni saran dan respon kalian sejauh ini sama cerita yang aku buat.
Happy Reading All.....