LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali terluka
Waktu sudah menunjukan jam dua belas malam,lili yang seharian tertidur membuatnya malam ini susah memejamkan mata. Sudah beberapa kali dia mencobanya,tetapi sama saja membuat lili bernafas kasar.Tubuhnya sudah mulai membaik,badannya tidak sesakit sebelumnya.Efek dari ramuan nenek buyut rika sangat berpengaruh.
"Susah banget sih nih mata tertutup."ucap lili,lalu beranjak dari tidurnya.Menatap sekeliling kamar,hingga matanya tertuju pada buku yang di dapat dalam gudang waktu itu.
Lili langsung saja mengambilnya dari nakas tempat tidur,lalu mulai membacanya. Mata lili sangat fokus membaca tiap halaman buku tersebut.Detik,menit dan jam berlalu,tak terasa lili membaca hingga pukul dua dini hari.
Hingga lili beranjak dari kasur,mengambil laptop pemberian dari oma jessi.Laptop baru sekali dia pakai,takut zavier dan ibu tirinya serta cindy melihat dan merebutnya.
Lili menyalakan laptopnya,sembari menatap buku yang di baca sebelumnya.Hingga lili menerbitkan senyum,sambil menatap laptop.
"Yes gue berhasil."ucap lili girang,jari jemarinya sangat lincah di depan laptopnya.sesakali dia melirik buku yang ada di samping laptopnya.
"Aku harus bisa,aku ingin merubah hidupku.Semangat lili."ucap lili menyemangati dirinya sendiri.
Libur telah tiba,tetapi tidak untuk lili.Dia harus bangun sepagi mungkin,untuk kembali bekerja.walaupun kepalanya sedikit pusing akibat semalam dia fokus mengerjakan sesuatu.Tak lupa membuka jendela terlebih dahulu,terlihat langit masih gelap.Di luar sana,orang masih tertidur lelap,beda dengan dirinya.
Tok..tok,terdengar ketukan pintu dari luar.
"Lili,kamu sudah bangun nak."ucap sinta dari depan kamar lili.
Lili membuka pintu,dengan jalan pelan.saat membuka pintu terlihat sinta tersenyum kepadanya lalu berkata."Aku sudah bangun kok bu."ucapnya.
"Kamu gak usah kerja yah nak,kamu istirahat saja."ucap sinta merasa khawatir dengan lili,luka di tubuhnya belum kering.
Lili tersenyum lalu berkata."Gak apa-apa kok bu,aku sudah sehat.Ibu jangan khawatir yah."ucapnya menengkan sinta.
Sinta menghela nafas,lili selalu mengabaikan lukanya.sinta mengamati wajah lili,terlihat matanya sedikit menghitam pertanda lili kurang tidur.
"Kamu tidur jam berapa semalam nak?"tanya sinta.
Lili tercengir,lalu berkata."Jam setengah empat bu."jawab seadanya.
"Kenapa kamu begadang nak,ya allah.Nanti kamu sekit nak."ucap sinta khawatir dengan lili.
Lili langsung memeluknya,lalu berkata."Seharian aku tidur bu,membuat lili gak bisa tidur semalaman.Ibu gak usah khawatir yah,lilikan anak ibu sinta yang kuat.Masalah begini mah,gak ada apa-apanya."ucapnya sembari melonggarkan pelukan.
Sinta yang terlihat khawatir sekarang jadi tersenyum,lili selalu saja banyak cara agar dia tidak khawatir dengannya.
Sinta mencubit pelan hidung mancung lili,kemudian berkata."Kamu yah,selalu saja buat ibu happy."ucapnya.
Lili tersenyum simpul menganggapinya,rencananya berhasil meluluhkan sinta.
"Ayo kita sarapan bu,nanti mereka akan marah jika telat kerja."ucap lili.
Sinta mengangguk,lalu mengajak lili ke meja makan.Di meja makan sarapan telah tersedia,ada telur dadar dan nasi goreng.Mereka berdua makan dengan nikmat,sesakali mereka bercanda tawa.
Hingga beberapa saat mereka menyelesaikan sarapan,lalu kembali bekerja.Hari ini lili bertugas menyiapkan sarapan sedangkan sinta bagian tanaman hias milik clara.
"Semangat ibu."ucap lili memberi semangat sinta.
Sinta tersenyum,lalu berkata"Semangat."ucapnya tak kalah antusias dengan lili.
Mereka berdua berpisah,lalu menuju tempat mereka masing-masing.Sepanjang jalan lili terus memikirkan sesuatu,ada hal yang ingin dia lakukan secepat mungkin.
Setelah sampai dapur,lili berpapasan dengan pelayan yang baru datang.Mereka saling bertukar sapa,lalu mengerjakan tugas masing-masing.
Beberapa menit sudah tercium bau aroma masakan.Menandakan makanan telah siap,langsung saja para pelayan termasuk lili menyiapkannya di meja makan.
Hingga beberapa saat zavier,clara serta cindy keluar dari lift.Zavier dengan seragam kantornya,sementara clara masih menggunakan baju tidur terlihat dari raut wajahnya baru bangun tidur.begitupun dengan cindy,masih memakai piyama.
"Kamu baru bangun sayang?"tanya lembut zavier kepada cindy.
"Iya dad."jawab cindy dengan nada serak.
"Kamu jadi liburannya?"tanya kembali zavier.
Cindy mengangguk,lalu berkata."Iya dad,siang aku perginya."jawabnya.
Zavier mengangguk,hari ini cindy akan menikmati liburannya dengan sahabat-sahabatnya.
Cindy melihat lili yang membawa semangkok sup menghampirinya,yang masih panas membuat cindy tersenyum miring.
Hingga beberapa saat,cindy menginjak kaki lili dengan sengaja hingga ***Brug***....sup yang panas itu terjatuh di pangkuan clara,membuat clara kepanasan.Lili yang tidak sengaja melakukannya membuatnya terkejut.
"Ahhh panassss,panasss panassss."ucap clara merintih kepanasan.
Zavier langsung melayangkan tamparan pada lili,menatapnya tajam."Apa yang kamu lakukan hah dengan istri saya!"bentaknya.
"Sa..ya ga..k se..nga..ja dad."ucap lili gemetar,dia sama sekali tidak melakukan hal itu,lili menoleh ke cindy yang menatapnya tersenyum miring.
"Jangan panggil saya daddy anak sialan."teriak zavier.
Lili meremas roknya,menunduk berusaha tidak mengeluarkan air mata.Ucapan zavier hatinya bagai di tusuk belati,sakit.
"Ahh panas mas..."rintih clara.
Zavier langsung mendorong tubuh mungil lili,hingga lili tersungkur ke lantai,lalu mengangkatnya membawa clara ke sofa.Piyama yang di kenakan clara lumayan tipis membaut pahanya kemerahan.Zavier dengan telaten membersihkan sup yang ada di pangkuan clara.
Clara menahan sakit sembari memejamkan mata saat obat mereh menyentuh pahanya,sakit.
Cindy menghampiri lili,lalu *plak..plak*..dua tamparan kembali melayang ke wajah mulus lili.cindy menatapnya tajam,lalu berkata."Ini akibatnya kalau lo main-main dengan gue bangsat."ucapnya pelan lalu menghampiri mamanya.
Lili hanya menangis dalam diam,betapa kejamnya mereka mengfitnah lili.Dia tak berani berucap,tubuhnya gemetaran.Pikirannya masih terngiang-ngiang ucapan zavier *Anak sialan* sebegitu bencinya dia ke dirinya.
Setelah memberikan obat kepada clara,zavier langsung menghampiri lili dengan sorot mata yang tajam.
"Sini kamu anak sialan."ucap zavier menarik rambut lili dengan kasar membuat lili merintih kesakitan.
"Am..pun da..d a..ku ga..k se..nga..ja ci..ndy in..jak ka..ki a..ku."ucap lili terbata tak tahan dengan cengkraman zavier.
"Jangan panggil saya daddy sialan,saya bukan daddy kamu dan kamu jangan lempar kesalahan kamu kepada PUTRI SAYA!"bentak zavier yang masih menyeret lili.
Tangis lili akhirnya keluar,tubuh dan mentalnya semua terasa sakit.Dulu selalu dia berharap daddynya akan berubah,tetapi ekspektasinya terlalu tinggi.
Tubuh lili seperti pel,di seret oleh zavier.Para pelayan tak kuasa menahan tangisnya melihat kekejaman zavier.
Rika yang melihatnya dari jarak jauh,bibirnya bergetar menahan isak tangisnya.Luka lili belum sepenuhnya sembuh,sekarang kembali terluka lagi.