NovelToon NovelToon
Menantu Yang Membuktikan Diri

Menantu Yang Membuktikan Diri

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: Idam Kristiani

Seorang gadis cantik dan baik hati bernama Tasya .
Tasya terlahir dari keluarga kaya.
ayah Tasya bernama Pak Santo merupakan seorang pengusaha terkaya dan terkenal.
ibu Tasya juga seorang designer terkenal.

Tasya memiliki kekasih bernama Rio ,yang juga bekerja sebagai menejer di perusahan ayah nya Tasya .Namun Rio Tidak mengetahui kalau Tasya adalah anak dari pemilik perusaan tempat ia bekerja.

Tasya yang bosan dengan kehidupan nya yang bergelimang harta ingin bekerja ,namun ia lebih memilih bekerja sebagai pelayan di sebuah supermarket ,Tasya tidak ingin jika kekasihnya mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik perusaan tempat nya bekerja .

keluarga Rio sangat Tidak menyukai Tasya sebab yang mereka ketahui Tasya hanya seorang pelayan di supermarket dan tidak cocok bersanding dengan anaknya yang menejer di sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal.

hingga suatu hari Rio ingin menikahi Tasya walaupun tanpa restu dari orang tuanya serta persetujuan dari saudaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idam Kristiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sarapan pagi yang di luar dugaan

Tak terasa waktu sudah berjalan dua Minggu pernikahan Tasya dan Rio, hari ini mereka kembali bekerja seperti biasanya karena sudah habis masa cuti .

"mas bangun ini sudah lagi" ucap Tasya membangunkan suaminya karna jam sudah menunjukan pukul 6 pagi

"emmmm iya sayang ini mas mau bangun" kata Rio dengan khas suara baru bangun

"udah sana mas mandi terus siap-siap,ini baju kamu udah aku siapkan. Aku mau kebawah dulu mau siapkan sarapan untuk kita"ucap Tasya kepada suaminya sembari berlalu dari kamar menuju meja makan. Tasya sudah bersiap sebelum ia membangunkan suaminya

Pagi ini Tasya bangun cepat dan Tidak menunggu orang rumah untuk menyiapkan makanannya dan juga suaminya ,karena Tasya juga memiliki kesadaran bahwa ia mempunyai kewajiban sebagai seorang istri.

Saat sedang sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan pagi dan tak lupa ia juga menyiapkan kotak bekal untuknya dan untuk suaminya ,Bu Hanin datang dengan harapan bisa sarapan pagi tanpa keluar uang.

"heh Tasya cepat siapkan makanan untukku dan juga Rena kalau Hendra nanti biar cari makanan sendiri" ucap Bu Hani yang sudah duduk di meja makan

"maaf yah bu Tasya hanya masak untuk aku dan mas Rio ,dan ini mau Tasya bawa ke kamar karena jam 7 nanti kita berangkat kerja. Jadi kalau ibu mau sarapan silahkan ibu beli saja Makanan di luar atau nggak ibu masak semua stok di dapur sudah aku lengkapi kok tinggal masak saja" ujar Tasya berlalu pergi kekamar membawa sarapan dan tak lupa kotak bekal nya dan suaminya

"kamu ini apa-apaan sih Tasya dirumah ini kamu itu hanya numpang jadi jangan pernah berbuat sesuka hati,kamu itu harus sadar diri. Kalau bukan kamu yang masak di rumah ini terus siapa lagi nggak mungkin kan saya yang masak atau Rena kan dia sibuk mau kuliah" teriak Bu Hanin di belakang Tasya

"apa aku nggak salah dengar Bu yang numpang di sini tuh ibu dan anak-anak ibu yang pemalas itu,ini rumah suami aku ,rumah ini di beli dengan uang suamiku. Dan asal ibu tahu sampai kapan pun aku tidak mau jadi babu gratis kalian di rumah ini" ucap Tasya dengan lantang nya

" udah yah Bu aku kekamar dulu muak aku liat muka ibu" ucap Tasya dan pergi ke kamarnya .

" punya menantu kok gini amat sih ,kurang ajar masa buat masak pagi aja pake perhitungan segala. Keluar duit lagi nih buat sarapan , mana uang aku tinggal sedikit lagi" gerutu Bu Hani setelah Tasya pergi meninggalkan nya.

"mas udah siap belum ,ayok kitas sarapan aku udah bawa makanan kita ke kamar dibawah ibu kamu ngomel-ngomel terus rasanya seperti berada di neraka setiap hari marah-marah terus." panggil Tasya kepada suaminya

"iya sayang ini mas udah siap ,yaudah ayok kita sarapan. Kamu nggak usah marah-marah yah ini baru pagi Lo sayang entar hilang cantiknya hehehe" goda Rio ke istrinya

" kek mana nggak marah mas ,masa ibu kamu nyuruh aku nyiapin sarapan untuk mereka kita kan mau kerja mas buru-buru, kenapa coba ibu Tidak menyuruh Rena masak,mau jadi apa anak itu kedepannya " ujar Tasya kesuaminya

"iya sayang udah yah kita sarapan terus kita berangkat ,nggak enak Lo makanan nya kalo di makan sambil ngomel" ucap Rio menenangkan istrinya yang mood nya sangat hancur pagi ini

sementara di bawah di ruang makan ,ibu dan kedua anaknya sedang berdebat untuk membeli makanan

"Bu kok sarapan belum ada sih aku bentar lagi mau berangkat kuliah Lo Bu,pagi ini aku ada kelas" ucap Rena yang tiba-tiba datang dan langsung menyerocos ke ibunya

" iya nih Bu kok nggak ada sarapan ,aku udah laper nih Bu"ujar Hendra juga yang datang dan langsung duduk di kursi depan meja makan

"kalian ini gimana sih udah besar malah makin nyusahin orang tua, pagi ini ibu nggak beli sarapan uang ibu sudah menipis. " ucap Bu Hanin

"lah kan biasanya Tasya masak Bu , kenapa pagi ini dia tidak masak? Apa persediaan di dapur sudah habis ?nggak mungkin kan habis secara kemaren sore mbak Tasya baru belanja" tanya Rena ke ibunya

"udahlah Rena ibu pusing ,Kaka ipar kamu itu keras kepala sekali . pagi ini dia hanya masak untuk dirinya dan suaminya ,dia Tidak memikirkan orang rumah ini sama sekali. Dan hari ini mereka mulai bekerja ,kalau kalian lapar dan mau makan noh di kulkas ada telur masakin tuh ren biar kita sarapan bareng" ucap Bu Hanin dengan nada kesal

" apaan sih Bu aku pula yang di suruh masak ,ibu tau Kan aku Tidak bisa masak. "jawab Rena yang tidak mau masak

" yaudah kalau kalian Tidak mau masak kalian pergi sana ibu nanti beli makanan sendiri" ucap Bu Hanin mulai pusing dengan tingkah anak-anaknya

" aku nitip sekalian yah Bu" ucap Rena dengan entengnya

"aku juga yah bu kalo udah ada nanti ibu panggil aja aku di kamar" sambung Hendra

" mana duitnya kalau mau nitip,uang ibu udah tidak ada untuk bayarin makanan kalian ." ucap Bu Hanin meminta uang kepada anaknya

" ibu perhitungan banget sih sama anak sendiri masak satu bungkus nasi padangan aja minta uang ke kami,itu tanggung jawab ibu Lo sebagai orang tua" debat Hendra kepada ibu karena dia tidak megang uang sama sekali

" apa sih ribut-ribut baru juga pagi" ujar Rio yang tiba-tiba datang dan sudah rapi dan hendak berangkat ke kantor bersama Tasya

"ini semua gara-gara istri kamu mas ,masa ia dia hanya masak untuk kalian berdua aja terus kami ini bagaimana" ucap Rena dengan harapan akan di bela oleh abangnya

" kalau mau sarapan yah dimasak donk ,di dapur kan semua udah aku sediain tinggal masak apa susahnya" ucap Tasya tanpa ragu

"heh perempuan kampung aku Tidak bicara sama kamu yah ,aku bicara sama abangku" bentak Rena ke Tasya

" cukup Rena jangan kamu bentak-bentak istriku begini nih kalau terlalu di manja akhirnya susah sendiri kan,udah kami mau berangkat kerja. kalau kalian mau makan silahkan masak sendiri kami buru-buru"ujar Rio sambil berlalu dari ruangan tersebut dan menggandeng istrinya

"Rio ibu minta uang buat beli sarapan pagi ini"teriak Bu Hanin sambil berlari kecil ke Rio

"maaf Bu uang Rio udah habis untuk belanja keperluan dapur,jadi alangkah baik nya jika ibu atau Rena masak saja" kata Rio dan pergi meninggalkan ibu dan kedua saudaranya

"gimana dong Bu kalau begini terus bisa-bisa kita mati kelaparan " ucap Rena dengan nada sedih nya

" yaudah kita masak telur ceplok aja " ucap Bu Hanin sambil berlalu ke dapur dan membuat telur ceplok untuk sarapan mereka

Bu Hanin membuat telur ceplok dan membawanya ke meja makan, kedua anaknya sudah menunggu di meja makan

"tuh di makan daripada kelaparan" kata Bu Hani meletakkan telur ceplok di atas meja

"apaan nih Bu ,ibu mau racunin kita yah"ujar Hendra yang Tengah mengunyah makanan di mulutnya lalu ia muntahkan karna telur buatan ibu nya sangat asin

" kenapa mas?" tanya Rena sambil menyendokkan nasi dan telur ke dalam mulutnya

"Hoek ini makanan apa Bu asin sekali " ucap Rena memuntahkan makanan di mulutnya

" kalian ini kenapa sih udah untung yah Kalian ibu masakin pagi ini,malah tidak di hargai." ucap Bu Hanin sambil mencicipi masakannya

"uhuk uhuk yaampun apa rasa telur ini ,kenapa begitu asin" ucap Bu Hanin saat ia mencoba masakannya

" noh ibu rasain sendiri ,lagian sok-sok an mau masak tapi Tidak bisa masak" ucap Rena kemudian pergi karna kesal dengan sarapan pagi nya yang sudah disediakan oleh ibunya .

begitu juga Hendra pergi meninggalkan Bu Hanin sendiri di meja makan.

1
Mamimi Samejima
Wajib lanjutin ceritanya thor!
Idam Kristiani: baik kakak🙏🙏mohon bersabar yah menunggu cerita selanjutnya
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bahasanya mudah dipahami dan dialognya bikin aku merasa ikut dalam ceritanya.
Idam Kristiani: terimakasih kak ,mari dukung saya sebagai penulis pemula. semoga tulisan saya menjadi inspirasi🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!