NovelToon NovelToon
Mr. D

Mr. D

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:938
Nilai: 5
Nama Author: Nedl's

Menikah dengan pria yang bahkan belum pernah ia temui? Gila!

Ceira Putri Anggraini tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam semalam. Dari seorang gadis yatim piatu yang berjuang di tengah kemiskinan, kini ia menjadi istri dari Daniel Dartanto, pria berusia 30 tahun yang kaya, dingin, dan penuh misteri.

Pernikahan ini terjadi karena utang budi. Tapi bagi Daniel, Ceira hanyalah kewajiban.

Satu atap dengan pria yang nyaris tak tersentuh emosi, Ceira harus bertahan dari tatapan tajam, sikap dingin, dan rahasia besar yang disembunyikan seorang Daniel.

Namun, semakin lama ia mengenal Daniel, semakin banyak pertanyaan muncul.

Siapa sosok yang diam-diam Daniel kunjungi di rumah sakit?
Kenapa hatinya mulai berdebar di dekat pria yang awalnya ia benci?

Dan yang paling penting—sampai kapan ia bisa bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nedl's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 Sepupu Sesad

Siang itu, Ceira sedang bersantai di ruang tengah sambil menikmati semangkuk es krim cokelat kesukaannya. Cuaca di luar sangat amat panas, membuat dinginnya es krim terasa semakin nikmat di makan saat cuaca seperti ini. Ia hampir tertidur di sofa ketika suara Gina menginterupsi dari arah pintu.

"Ceira! Sini sayang, mama mau kenalin kamu sama seseorang," ujar Gina sambil tersenyum.

Ceira menoleh dan langsung terbangun saat melihat seorang gadis cantik berdiri di samping Gina. Gadis itu memiliki rambut panjang berwarna cokelat kemerahan, kulit putih bersih, dan mata bulat yang bersinar dengan bulu mata yang lentik. Ia memakai kaos oversized hitam dengan celana pendek jeans, tampilannya tampak santai tapi tetap terlihat menawan.

"Kenalin, ini Maira," kata Gina. "Ponakan mama, adik sepupu Daniel. Dia baru pulang dari Jepang dan bakal menghabiskan liburan semester di sini."

Maira tersenyum ramah dan melambaikan tangan. "Hai, Ceira! Aku sering dengar cerita tentang kamu dari aunty Gina loh. Maaf ya, waktu itu aku lagi sibuk banget sama kuliah jadi nggak sempat balik indo buat ikut acara pernikahan kamu sama Bang Daniel."

Ceira, yang masih terpana oleh kecantikan Maira, buru-buru membalas senyumannya. "I-iya gapapa kok Maira. Btw ... kamu cantik banget!"

Maira terkekeh sambil mengibaskan rambutnya dengan gaya centil. "Hihihi, aku tahu. Aku emang cantik kok."

"Hadeuh kepedan banget kamu Mai," ucap Gina yang merasa jengah dengan tingkat kepedean ponakan nya itu.

Ceira tertawa kecil. Ia cukup menyukai tingkat kepercayaan diri Maira. Sepertinya mereka akan sangat cocok.

"Kalau begitu, mama tinggal dulu, ya," kata Gina. "Kalian ngobrol-ngobrol aja dulu. Mama yakin kalian bakal cocok karena umur kalian juga nggak beda jauh dan sama-sama aktif, nggak bisa diem."

Ceira dan Maira saling melirik sebelum tertawa bersama. "Siap Ma."

"Siap aunty boss." Ucap Maira sambil memberi hormat ala-ala.

"Hmm enaknya kita ngapain ya?" Ceira tampak berfikir.

"Aku punya ide cemerlang," balas Maira sangat antusias.

Sepertinya sebentar lagi akan ada gebrakan baru yang dibuat oleh dua bocah kematian itu.

...----------------...

Siang telah berganti sore, dan kini Ceira serta Maira duduk di sofa ruang tengah, sambil menonton drama Korea favorit Maira.

"Kamu tau nggak Ra? Drama ini tuh sangat amat masterpiece!! Jadi ada cowok tajir, CEO dia tuh dingin dan kejam banget. Pokoknya cocok banget kalo ditonton sama kamu yang hidupnya mirip drama Korea ini!" jelas Maira semangat.

"Kok jadi aku?" tanya Ceira bingung.

"Iyalah, bayangin ya kamu nikah sama Daniel penerus bisnis keluarga Hartanto. Trus udah gitu Bang Daniel itu setau aku dingin banget, kejam juga sama karyawan nya. Mirip-mirip lah sama yang ada di drama ini. Makanya aku samain sama kehidupan kamu Ra."

"Oh gitu."

"Dan satu lagi, kebanyakan cewek-cewek sekarang sukanya sama cowok-cowok modelan kaya gitu Ra. Jadi kamu beruntung banget. Huh, kapan ya aku bisa dapat cowok yang model kaya gitu. Tapi jangan yang mirip-mirip banget lah sama Bang Daniel, bila perlu yang lebih ganteng kaya aktor Korea favorit aku."

Ceira tertawa sambil mengambil popcorn. "Jadi, kamu suka tipe cowok kayak gitu?" tanya Ceira memastikan lagi.

"Ya iyalah! Makin dingin, makin mahal harga dirinya, makin asik buat ditaklukin! Makin menantang Ra, beuhhh," Maira menyeringai jahil.

Tiba-tiba di layar, adegan romantis sedang berlangsung—sang CEO tampan menarik tangan pemeran wanita dan mendorongnya ke dinding dengan tatapan intens.

Maira berdecak kagum. "Aduh, lihat tuh Ra. Yaampun! Tatapannya! Bang Daniel udah pernah natap kamu kaya gitu belum?"

Ceira langsung tersedak popcorn dan buru-buru minum air. "Hah?! Ng-nggak pernah kok. I-iya nggak pernah tuh." elak Ceira. Padahal aslinya pernah sampai Ceira dibuat salting.

Maira terkekeh. "Tapi pasti ada dong momen-momen dia, lepas kendali yang … ehem … anu ... itu 'melakukan sesuatu' sama kamu? Ngerti lah pasti hehe."

Ceira mengerutkan kening. "Melakukan sesuatu? Apa?"

Maira menatap Ceira dengan ekspresi jahil, istri kakak sepupunya ini terlihat begitu sangat polos sepertinya. Ide yang bagus untuk meracuni otak Ceira. "Yah, masa kamu nggak tau Ra. Itu loh, anu ..." ucap Maira sambil menepuk tangan nya. "Anu."

"Apa Maira, yang jelas dong aku nggak ngerti tau."

Maira mengehela nafas panjang. "Itu loh, masa yang belum nikah kaya aku harus jelasin sih. Itu, sesuatu yang biasanya dilakukan oleh suami istri Ra, tau kan. Kewajiban suami istri …."

Ceira memiringkan kepala, berpikir keras. "Oh kewajiban suami istri ...."

Maira mengangguk antusias.

"Emang apa kewajiban suami istri?"

Maira hampir saja mau mengetok kepala Ceira, gadis ini benar benar sangat polos atau pura-pura polos sih. Masa sudah 18 tahun tidak tau apa itu kewajiban suami istri.

"Oh aku tau. Kewajiban suami istri yang dimaksud kamu itu seperti masak bareng? Jalan-jalan? Nonton film. Gitu kan?"

Maira langsung tertawa ngakak. "Astaga Ceira Ceira, polos banget sih kamu! Nggak kebayang gimana Bang Daniel ngedepin istri sepolos kamu."

Wajah Ceira memerah. "Ya trus apa dong?"

Maira mendekatkan wajahnya ke Ceira dan berbisik, "Itu loh, malam pertama, Ceira~"

Ceira langsung membeku. Wajahnya merah padam seperti tomat rebus. "Eh … itu … aku … aku nggak tahu!"

Maira menutup mulutnya, menahan tawa. "Serius? Emang kamu belum pernah di apa-apain sama Abang? Nggak pernah diterkam gitu sampai subuh?"

Ceira menggeleng cepat.

"Wah parahhh, masih disegel rapet dong ini. Alamak."

"Udah pernah bahas tentang itu sama bang Daniel belum?" lanjut Maira.

"Aku nggak pernah kepikiran itu … Dan aku pikir hal kaya gitu bakal terjadi begitu aja tanpa harus dibahas Mai!"

Maira semakin tertawa keras. "Ya Tuhan, Ceira, kamu ini benar-benar lugu! Harus diracuni otaknya ini, biar segel nya terbuka. Sayang banget udah nikah nggak buka segel. Rugi dong. Sini biar aku kasih edukasi sedikit, ya—"

Lalu Maira pun memulai aksinya memberikan sebuah edukasi yang tidak biasa kepada Ceira. Lebih tepatnya mencuci otak gadis itu.

Ia mulai bercerita tentang berbagai hal yang membuat Ceira semakin bingung. Dari cara seorang pria menunjukkan ketertarikannya, hal-hal yang biasa terjadi dalam hubungan suami-istri, sampai hal-hal yang lebih sangat amat detail tentang hubungan suami istri di ranjang yang membuat Ceira benar-benar tak tahu harus bereaksi bagaimana.

"Jadi," Maira berkata sambil memakan popcorn, "kalau bang Daniel tiba-tiba narik kamu ke pelukannya, terus dia mendekat, terus dia …,"

"STOP!" Ceira langsung menutup telinganya, wajahnya hampir meledak karena kepanasan. "Aduh Maira, aku nggak sanggup dengarnya!"

Maira hanya terkikik. "Ceira, kamu ini udah jadi istri, udah saatnya kamu belajar tentang hal-hal kaya gini. Biar semakin pro kedepannya, nggak polos lagi." Maira menaik turunkan alisnya.

Ceira cemberut. "Aku nggak mau, nggak bisa ngebayangin kalo sampai terjadi! Lagian Daniel juga nggak pernah tuh ngajarin aku hal-hal kayak gitu!"

Ceira keceplosan, membuat Maira semakin bersemangat.

Maira menepuk pundak Ceira sambil menggeleng-geleng. "Ya ampun yang sabar ya Ra, Daniel, gimana sih lu? Nggak mendidik istri dengan baik nih! Tenang nanti aku minta bang Daniel ajarin sekaligus praktek langsung biar ilmunya tuh nggak terbuang sia-sia kalo sambil praktek hahaha."

Maira tertawa puas kali ini.

BERSAMBUNG.....

1
seftiningseh@gmail.com
menurut aku novel nya bagus bgt aju aika bgt sama prolog nya bikin penasaran dan dari Simpsons nya juga bikin penasaran bgt
maka nya aku baru baca prolog nya

oh ya kak jangan lupa baca novel aju judul nya Istri kecil tuan mafia
Lalaluna: terimakasih kak, okaiii siap kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!