Mungkin hal biasa kalo cewek cupu pacaran sama bad boy, namun kali ini kebalikanya gimana peran sicewe yang urak-urakan, suka balap liar, dan tidak mau diatur malah dia jatuh cinta dengan cowo cupu kutu buku yang anti sosial.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesalahan
Sera menatap gara yang tengah menatap dirinya juga. Dirinya juga melihat Nabila yang masih menangis, mungkin gadis itu masih trauma kejadian tadi.
"Sera, aku..." Belum sempat gara melanjutkan perkataannya, Sera melepaskan jaket miliknya. Gadis itu menyerahkan jaketnya pada gara, jadi mengingat kejadian seperti ini dulu saat dia dibully theo. Sera memberikan jaketnya padanya.
Setelah menyerahkan jaketnya pada gara, Sera segera pergi meninggalkan mereka berdua saat melihat tim UKS datang bersama guru BK.
Sera kembali ke meja teman-temannya berada.
"Gila, belum gue kasih pelajaran tuh cewek udah kena mental dulu sama theo," cerocos Luna saat melihat Sera mulai mendekat ke arah mereka.
"Mampus lu, Juan. Karma dari lo itu, Ra," Akram memanasi Sera.
"Harusnya biarin dia bonyok dulu, Ra, baru ditolong biar tau rasa udah nyakitin lo."
Sera hanya diam tanpa membalas perkataan temannya itu.
"Emang apa sih penyebab theo bully gara lagi?" tanya Luna yang sedang mengunyah makanannya.
"Cewek itu nyiram kopi ke theo, " jawab Sera tanpa minat. Gadis itu melihat makanannya yang masih banyak tanpa berniat menghabiskan. Dirinya sudah tidak mood untuk makan setelah kejadian tadi.
"Pantesan theo kayak kesetanan gitu, dasar cewek pick me sukanya nyusahin orang aja."
"Iya, dia yang salah, gara yang kena," Asa menimpali perkataan Luna.
Mereka melanjutkan makan hingga selesai, sementara Sera hanya sibuk bermain HP. gara dan Nabila sudah dibawa ke UKS dan setelahnya hanya mereka yang berurusan dengan BK.
Sera kembali ke meja teman-temannya berada.
"Gila, belum gue kasih pelajaran tuh cewek udah kena mental dulu sama theo" cerocos Luna saat melihat Sera mulai mendekat ke arah mereka.
"Mampus lu, gara. Karma dari lo itu, Ra," Akram memanasi Sera.
"Harusnya biarin dia bonyok dulu, Ra, baru ditolong biar tau rasa udah nyakitin lo."
Sera hanya diam tanpa membalas perkataan temannya itu.
"Emang apa sih penyebab bully gara lagi?" tanya Luna yang sedang mengunyah makanannya.
Mereka melanjutkan makan hingga selesai, sementara Sera hanya sibuk bermain seperti biasa. gara dan Nabila sudah dibawa ke UKS dan setelahnya hanya mereka yang berurusan dengan BK.
Saat jam pulang sekolah tiba, Sera melihat gara yang tengah dipapah oleh anggota UKS. Dia melihat gara yang terlihat lemas dengan jaket miliknya yang masih dipakai. Kenapa cowok itu belum pulang setelah kejadian itu? Malah bareng pulang di jam seperti biasa.
Sera menggelengkan kepalanya, tidak mau terus memikirkan cowok itu. Dirinya lebih baik pulang dan fokus belajar karena Senin depan adalah ujian kelulusannya. Dirinya harus fokus agar mendapatkan nilai yang terbaik supaya diterima di kampus impiannya.
Saat tengah fokus belajar, tiba-tiba dirinya mengingat kejadian tadi siang. Dirinya memikirkan keadaan gara sekarang. Bohong jika dirinya mengatakan tidak peduli pada gara, nyatanya hati dan pikirannya sekarang dipenuhi oleh gara seorang. Sera memikirkan sedang apa gara di sana, apakah lelaki itu sudah lebih baik? Dirinya enggan bertanya langsung pada gara.
Sera hanya ingin gara yang memulai untuk memperbaiki hubungan mereka. Dirinya hanya ingin tahu apakah gara masih mencintainya atau tidak, dan apakah ia mau mempertahankan hubungan ini. Sera tidak mau memaksa gara untuk selalu bersamanya, sifat mereka sangat berbeda jauh. Dirinya tahu, jika gara ingin mengakhiri hubungan ini, dirinya harus terima keputusan lelaki itu.
Sera menghela napas berat. Dari tadi perasaannya tidak tenang memikirkan keadaan Juan saat ini. Sera mengambil HP-nya dan memesankan makanan . Dirinya berharap gara kembali pulih dan sehat seperti biasa.
Kembali meletakkan HP-nya, perasaan Sera kembali sedikit tenang. Dirinya kembali fokus pada materi di hadapannya itu.