Bangkitnya Permaisuri Yang Tersakiti

"Paman entah kenapa aku merasa jika ada seseorang yang sedang mengincar kerajaan ini dan akan terjadi perperangan di kerajaan ini oleh seseorang, paman ini ada sesuatu yang aku siapkan untuk kalian jika perang itu terjadi gunakan yang ada di kotak ini semoga paman dan yang lainya baik baik saja. Jika membutuhkan sesuatu dari ku gunakan ini untuk memanggil ku" jelas Yuan

Pangeran Zang yang mendengar ucapan yuan pun kaget.

"Dari mana kau tau soal ini Yuan, memang benar sepertinya ada yang mengincar kerajaan ini dan terima kasih. Paman harap kau bisa menemukan kebahagiaan di luar sana, berhati hatilah" jawab Pangeran Zang

Mendengar itu Yuan tersenyum dan menjawab, "Baik paman semoga kita bisa bertemu kembali kelak, aku akan berkunjung menemui paman dan nenek, besok aku akan pergi pagi pagi sekali dan tidak sempat pamit"

Pangeran Zang menghela nafas pelan," iya baiklah tidak masalah, sekarang kau pergilah istirahat selamat jalan dan sampai bertemu kembali. Paman juga mewakili keluarga paman atas penderitaan yang kau alami disini"

"Baik paman jika begitu Yuan pamit " lalu Yuan pun pergi dari sana menuju ke kediamannya.

Sesampainya di sana Yuan sudah di tunggu Cuning yang duduk dengan gelisah.

Cuning yang melihat kedatangan Yuan pun segera mendekati Yuan, "Yang mulia anda sudah datang?"

Yuan tersenyum kecil melihat Cuning yang terlihat seperti anak kecil yang nya, "Hehehe... Aku merasa seperti di sambut anakku saja, kenapa kau disini Ning seharusnya kau istirahat karena besok kita akan pergi jauh"

Cuning yang mendengar kata pergi pun kaget dan bertanya, "Pergi... Maksudnya pergi kemana yang mulia?"

Melihat kebingungan Cuning Yuan tersenyum kecil dan bicara lagi, "Iya besok pagi pagi kita akan pergi dari kerajaan ini, kita mulai perjalanan kita"

Mendengar itu Cuning kaget, "sungguh yang mulia kita akan mulai perjalanan besok, aku sangat bahagia"

"Iya kita akan pergi besok pagi pagi jadi ayo kita bersiap malam ini agar besok kita bisa cepat pergi dari sini, ayo masuk" ajak Yuan Lalu mereka pun mulai membereskan semua keperluan mereka.

Keesokan paginya pagi pagi sekali Yuan dan Cuning sudah bangun dan mulai bersiap untuk pergi,

Setelah semua beres mereka pun mulai pergi dari istana melalui jalan belakang yang biasanya di lalui Yuan.

Pagi itu suasananya masih gelap dan sangat sepi tapi tidak mengurangi niat Yuan dan Cuning untuk pergi dari kerajaan Kiang.

"Yang mulia kemana tujuan kita?" tanya Cuning

"Ning jangan panggil aku yang mulia mulai saat ini aku bukan lagi permaisuri jadi jangan panggil itu itu lagi" ujar Yuan

"Maaf nona saya lupa, baiklah sekarang saya akan memanggil anda nona Ling saja" jawab Cuning

"Bagus juga dan kau akan aku panggil Ning, Ling dan Ning sangat bagus. Kita keluar mulai saat ini janga panggil nona panggil aku jie jie Ling" jawab Yuan.

"Baik jie jie Ling, aku akan menjadi Mei Mei yang baik. Ayo kita mulai perjalanan kita aku tidak sabar" ujar Cuning dengan penuh semangat.

Yuan hanya tersenyum kecil lalu berjalan dengan santai.

"Ning nanti jika sudah di kota kita beli kuda, apa kau bisa menunggangi kuda?" tanya Yuan

"Dulu waktu kecil bisa jie jie tapi untuk sekarang aku tidak tau bisa apa tidak" jawab Cuning

"Berarti pasti bisa jie jie percaya padamu, ayo kita jalan lebih cepat agar bisa mendapatkan kuda yang berkualitas" ujar Yuan

"Baik jie jie" jawab Cuning

Mereka pun akhirnya pergi dengan semangat di sepanjang jalan sembari di selingi nyanyian dari Cuning dan akan di sambung oleh Yuan.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh dan hari sudah semakin terang mere akhirnya sampai di pasar dan mereka pun menuju penjual kuda.

"Jie jie itu tamat penjual kuda, apa kau coba cari disana?" tanya Cuning

"Iya aku ingin membelinya ayo kita kesana" jawab Yuan

Saat mereka sampai di depan penjual kuda mereka di sambut dengan ramah

"Selamat datang nona apa ada yang bisa saya bantu?" tanya pemiliknya

"Tuan kami ingin membeli dua kuda yang sehat dan kuat karena kami akan melakukan perjalan jauh" ucap Yuan

"Ada nona mari ikuti saya, tapi nona kuda ini agak sulit di dekati tapi kekuatannya tidak di ragukan lagi. Apa nona ingin mencobanya?" tanya pemilik kuda itu

Yuan tidak menjawab tapi justru memandangi kuda itu dengan intens, lalu mendekati kuda itu secara perlahan.

Saat sudah ada di dekat kuda itu Yuan saling pandang dengan kuda itu seakan saling bicara.

Lalu perlahan tanga Yuan mengusap kuda itu perlahan dan tiba tiba kuda itu pun menjadi jinak dan seperti menyukai Yuan.

"Apa kau mau ikut dengan ku, Ika iya ayo kita berteman " ujar Yuan sembari mengusap tubuh kuda itu dan seakan mengerti kuda itu pun semakin mendekati Yuan.

"Tuan aku mau membeli kuda ini dan kau Ning carilah kudayang kau sukai" ucap Yuan sedangkan sang pemilik hanya terdiam karena terkejut melihat itu semua.

"Tuan... Tuan jie jie ku bertanya, jie jie ku mau membeli kuda itu" ucap Ning

"Ah maafkan saya nona, saya hanya terkejut anda hebat sekali dapat membuat kuda itu menurut dan menerima anda dengan mudah" jawaban penjual itu kagum

"Baiklah nona mari kita urus pembayaran di dalam, tenang saja akan aku beri diskon untuk pembelian dua kuda" jelas pemilik kuda dengan sangat senang akhirnya kuda yang sangat sulit di tangani terjual sudah.

Setelah itu Ning pun sudah mendapatkan kuda yang ia suka dan mereka pun melakukan pembayaran dia kuda itu setelah selesai mereka pergi dari sana.

"Jie jie kita kemana?" tanya Ning

"Kita pergi ke kota hujan dulu setelah biru baru kita pergi mengikuti arus saja" jawab Yuan

"Baik jie jie" Ning pun mengikuti Yuan dengan kudanya.

Sepanjang jalan belum ada masalah apapun, "Nona apa anda baik baik saja ?" tanya Longwei naga

"Kenapa kau bertanya seperti itu ?" tanya Yuan

"Entah aku merasa jantung nona berdetak sangat cepat" jawab Longwei naga

"Benarkah, aku justru tidak merasakan nya" jawab Yuan heran

"Sudah tidak perlu khawatir, mungkin aku akan bertemu hal yang menarik jadi seperti itu, tapi aku benar benar tidak apa apa, kau istirahat lah " jawab Yuan dengan keyakinan nya

"Baiklah nona jika benar begitu tapi aku akan tetap disini untuk menjaga kalian" jawab Long wei naga

"Baik jika itu maumu terima kasih" Yuan pun terus berjalan menuju kota hujan.

Bersambung