NovelToon NovelToon
Colloseum: Survival Game

Colloseum: Survival Game

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Game / Light Novel
Popularitas:356
Nilai: 5
Nama Author: rider1049v

Survive Game adalah permainan dimana semua pemain nya harus bertahan hidup hingga dia menjadi orang terakhir, para pemain di bolehkan saling membunuh ataupun kerja sama. Dan siapapun yang berhasil bertahan sampai akhir, akan mendapatkan hadiah berubah hal untuk meminta satu permintaan apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rider1049v, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuatan Dalam Hati.

Chaelye sedang berlari menuju ke arah core dungeon itu, Chaelye terus berlari sementara Yintia membukakan jalan untuk Chaelye.

Sementara itu. Taro dan Nemesis sedang saling berhadapan, Taro langsung waspada pada Nemesis.

"Kau malaikat kematian yang mencolok," kata Taro.

"Jangan salah paham, aku sudah menyaksikan kegagalan teman-teman ku yang gagal membunuh player lainnya, jadi aku sendiri yang akan turun tangan membunuh para player." kata Nemesis.

"Menarik juga, kalau begitu mari kita lihat apakah kau bisa melakukan itu?" tanya Taro.

Taro langsung berlari ke arah Nemesis dan mulai menyerang Nemesis, tapi serangan Taro dengan mudah di tangkis Nemesis.

"Sebagai pendekar pedang kau cukup hebat, tapi aku masih jauh lebih kuat!" kata Nemesis.

Nemesis mengayunkan pedang nya ke arah Taro, tapi serangan Nemesis di tangkis Taro menggunakan gagang pedang nya.

"Tidak mempan!" teriak Taro.

Taro memutar gasing di gagang pedang nya, dan mengarahkan serangan tebasan angin ke Nemesis dari jarak dekat, Nemesis dengan cepat mengayunkan pedangnya dengan gerakan yang indah, dan memotong serangan Taro.

Nemesis kemudian memasukkan pedang nya ke sarung, lalu menariknya lagi dengan sangat cepat, sebuah tekanan angin berputar di bilang pedang Nemesis, Nemesis mengarahkan tebasan itu ke Taro, dan Taro menangkis serangan Nemesis dan termundur beberapa meter ke belakang.

"Boleh juga," kata Taro.

Nemesis memasukkan pedangnya ke sarung nya dan tersenyum.

"Terima kasih." kata Nemesis. "Kau juga sangat kuat, bahkan kau masuk ke salah satu orang yang dapat menahan serangan ku." lanjutnya sambil tersenyum lembut.

"Sudah ku katakan jangan meremehkan ku!" kata Taro.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Nemesis.

"Apa?" jawab Taro.

"Kenapa kau bisa menjadi sekuat itu? Apa kau memiliki seseorang yang kau cintai atau orang-orang yang ingin kau lindungi?" tanya Nemesis.

"Hm. Aku tidak memiliki sesuatu seperti itu!" jawab Taro dengan tegas sambil tersenyum. "Alasan diri ku kuat, adalah untuk melawan musuh-musuh ku," kata Taro.

Nemesis terkejut dengan perkataan Taro, dia terdiam sejenak dan mulai mengingat seseorang yang sangat berharga bagi Liyra, pemilik asli tubuh Nemesis.

"Kau tau, tubuh ini bukan milik ku, tapi milik gadis bernama Liyra, aku mengambil ahli tubuh nya dan bertarung melawan orang yang berharga bagi nya, tapi perasaan yang di sebut cinta selalu saja menjadi penghalang bagi ku, bagaimana caranya agar aku bisa menghilangkan perasaan itu?" tanya Nemesis.

Taro terdiam sejenak dan menundukkan kepalanya, Taro tidak berbicara dan Nemesis melihat ke arah Taro.

"Aku tidak peduli!" jawab Taro dengan tegas sambil mengangkat kepalanya. "Selesaikan urusan mu sendiri, jangan bertanya pada orang lain!" kata Taro dengan tegas sambil mengarahkan pedangnya ke Nemesis.

Nemesis terkejut dengan perkataan Taro, kemudian mulai tertawa.

"Hahahaha...... Kau benar-benar laki-laki yang menarik, maaf karena sudah membuat mu mendengar hal yang tidak perlu." kata Nemesis. "Kalau begitu, mari kita lanjutkan pertarungan kita."

Nemesis menciptakan sebuah tempat persegi panjang yang muncul dan terus meluas sampai 30 meter, dalam sekejap Nemesis langsung berada di belakang Taro sambil perlahan memasukkan pedangnya ke sarung nya, pedang Nemesis masuk ke dalam sarungnya dan tubuh Taro langsung di penuhi dengan luka tebasan, Taro berlutut dan melihat ke arah Nemesis.

Sementara Nemesis tersenyum dan melihat ke arah Taro.

Sementara itu, Yintia sedang di sibukkan dengan monster-monster bayangan, dia sudah menciptakan bola api nya sebanyak 5 kali dan memusnahkan banyak sekali monster-monster bayangan, tapi jumlah mereka seperti tidak ada habisnya.

"Mereka tidak ada habisnya, (sisa 5 kali lagi aku bisa menciptakan bola api itu, sial!)" pikir Yintia.

Monster-monster itu menyerang Yintia, Yintia mengangkat tangannya ke monster-monster bayangan itu, mencoba mengangkat mereka dengan kekuatan Telekinesis nya, tapi karena bayangan tidak memiliki masa mereka tidak ter angkat, Yintia menghindari monster-monster bayangan itu.

"Jadi, meskipun mereka memiliki bentuk fisik, mereka masih tidak memiliki masa." gumam Yintia.

Yintia sekali lagi menciptakan bola api nya dan mengarahkan nya ke monster-monster bayangan yang menyerangnya, kemudian Yintia menciptakan tembok api untuk menghalangi monster-monster bayangan itu mendekati nya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Yintia. "Jika aku ada pedang, maka aku bisa memakai card yang satunya, tapi sayangnya pedang ku sudah ku berikan ke Chaelye." gumam Yintia.

"Yintia?" teriak Asaki dari belakang Yintia.

Yintia terkejut mendengar suara Asaki, dia langsung berbalik badan.

"Asaki!" balas Yintia. "Kenapa kau ada disini? Juga, kenapa kau terluka parah begitu?" tanya Yintia.

"Aku habis bertarung dengan seseorang yang bernama Shin, dia benar-benar kuat." balas Asaki.

"Begitu, tapi mumpung kau disini, Asaki buatkan aku pedang!" kata Yintia.

Asaki segera menuruti permintaan Yintia dan membuatkan pedang untuk Yintia yang terbuat dari api, Yintia mengambil pedang api itu dengan tangan kanan nya, dan petir ungu langsung muncul di pedang itu, api itu terlihat mencoba membakar tangan Yintia tapi petir ungu itu menghancurkan hal itu.

"Sekarang, saatnya untuk kalian mati!" teriak Yintia ke arah monster-monster bayangan itu.

Sementara itu, Chaelye telah sampai di depan Core labirin.

"Sisanya tinggal menghancurkan Core labirin ini." kata Chaelye.

Chaelye mengambil gagang pedang itu dan mencari tau bagaimana cara kerja nya, Chaelye kemudian menekan tombol yang ada di gagang pedang itu dan sebuah cahaya yang lonjong muncul.

"Pedang ini ternyata Light saber, keren." kata Chaelye.

Chaelye kemudian menusuk core dungeon itu menggunakan Light saber, tapi core itu tidak tergores sedikit pun.

"Keras," gumam Chaelye.

"Core itu tidak akan semudah itu hancur." terdengar suara seorang laki-laki dari belakang Chaelye.

Chaelye langsung berbalik badan dan melihat laki-laki itu.

"Siapa?" tanya Chaelye.

"Nama ku Luxion, Luxion phantom." jawab laki-laki itu.

Luxion melangkah maju ke arah Chaelye, Chaelye terlihat ketakutan tapi dia masih berusaha untuk tetap berani.

"Boleh juga, aku suka tatapan itu, terdapat keputusasaan di dalamnya." kata Luxion sambil tersenyum licik.

Luxion memunculkan rantai yang langsung mengikat Chaelye, Chaelye terkejut dan tidak bisa bergerak.

"Aku penasaran, jika aku menyiksa mu disini, ekspresi apa yang akan di keluarkan oleh teman-teman mu di luar sana?" tanya Luxion dengan senyuman layaknya orang gila.

Chaelye menjadi sangat ketakutan dan ingin menangis, tapi dia kembali mengingat perkataan Taro "jangan pernah menganggap diri mu itu lemah, jika kau terus berusaha kau pasti akan menemukan kekuatan di dalam diri mu".

Chaelye berusaha menghadapi ketakutan nya, dia mulai berhenti menangis dan menatap Luxion dengan tajam, Luxion yang melihat itu langsung melepaskan rantai yang mengikat Chaelye.

"Chi! Tidak menarik," gumam Luxion dengan ekspresi yang kesal.

Chaelye terkejut begitu Luxion membebaskan nya.

"Kenapa?" tanya Chaelye.

"Aku tidak melihat ketakutan dari mata mu, karena itu aku tidak tertarik." jawab Luxion.

Secara tiba-tiba, dinding di kiri mereka hancur dan Taro bersama dengan Nemesis muncul dari balik dinding itu, mereka berdua mengambil jarak, Taro terlihat mendapatkan luka yang sangat banyak sementara Nemesis bahkan tidak tergores sedikit pun.

"Taro!" teriak Chaelye.

"Chaelye" balas Taro.

Nemesis melihat ke arah Luxion.

"Apa yang kau tunggu Luxion?" tanya Nemesis. "Cepat bunuh gadis itu!" perintah Nemesis.

"Tidak mau." jawab Luxion.

"Apa!?"

"Aku sudah tidak tertarik, mata nya menunjukkan bahwa dia tidak memiliki ketakutan sama sekali, jadi aku tidak mood untuk menghabisi nya." kata Luxion sambil perlahan berjalan mendekati Nemesis.

"Dasar" gumam Nemesis. "Tidak masalah, aku sendiri sudah cukup untuk membunuh mereka berdua." mata Nemesis.

Luxion memeluk pundak Nemesis. "Kalau begitu, berjuanglah." kata Luxion sebelum menghilang.

Nemesis menutup matanya dan energi di sekelilingnya mulai menghilang, warna terserap ke dalam pedang, membuat pemandangan di sekitar menjadi hitam putih, dengan sangat cepat Nemesis mengayunkan pedangnya ke arah Taro.

Taro menangkis serangan Nemesis, tapi beberapa detik kemudian, dada Taro tertebas bahkan sampai ke jantung Taro, Nemesis memasukkan pedangnya dan warna kembali, Chaelye yang melihat Taro tertebas langsung terkejut dan meneriaki nama Taro, Taro terjatuh ke tanah dan tidak bergerak.

"Pedang ku dapat menghilangkan segala keabadian, kau akan mati selamanya." kata Nemesis.

Chaelye berlutut dan mulai menjatuhkan air mata.

"(Ini salah ku, karena aku lemah, Taro tiada karena aku lemah)" pikir Chaelye.

Aura perak mulai memancar dari tubuh Chaelye, Nemesis sangat terkejut begitu melihat aura perak itu.

"(Jika saja aku punya kekuatan, maka Taro tidak akan mati, jika saja aku memiliki kekuatan, maka aku tidak akan menjadi beban. Jika saja aku punya kekuatan...)" pikir Chaelye.

"Kalau kau punya kekuatan, apa yang akan kau lakukan?" tanya seorang pria yang tiba-tiba muncul dalam pikiran Chaelye.

Chaelye terkejut begitu pria itu muncul.

"Jika kau punya kekuatan, apa yang akan kau lakukan?" tanya pria itu lagi.

Chaelye terdiam dan tidak berkata-kata, dia hanya menatap pria itu.

1
Protocetus
kunjungin ya novelku, Mercenary of Dorado
Kiriyama Noe
10 km apa nggak kejauhan cuy
Kiriyama Noe
bagian ini setelah labirin bagusnya di kasih titik
Kiriyama Noe
Kurang bagus kalau di kasih kurung untuk menjelaskan pikiran karakter, lebih baik langsung saja tanpa pakai kurung
rider1049v: itu udah jadi ciri khas ku sendiri
total 1 replies
Kiriyama Noe
lumayan untuk episode ini, tapi ya masih sedikit kurang penjelasan, dan ada juga yang typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!