NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:20.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Pagi itu pukul 10, Airlangga dan Andrew tengah bermain golf. Dua pria paruh baya itu memang sering menghabiskan hari minggu bersama dengan bermain golf. Paling tidak, mereka akan menyempatkan waktu untuk bermain golf sebulan 2 kali. Selain menyalurkan hobby, mereka sekalian membahas tentang bisnis. Itu sebabnya kedua pria paruh baya itu menjadi semakin dekat hingga sepakat untuk menjodohkan anak-anak mereka setelah mengetahui Agam akan bercerai dengan istrinya.

"Aku rasa pernikahan anak-anak kita harus di percepat, 2 hari yang lalu putriku di bawa menginap di rumah putramu." Ucap Andrew seraya menyeka keringat di bagian pelipis menggunakan sapu tangan. Mereka baru selesai bermain golf di bawah terik sinar mentari pagi.

Airlangga menoleh, pria itu sampai berhenti berjalan dan tampak terkejut mendengar penuturan sahabatnya. Dia tau putranya pria dewasa dan bahkan bisa berbuat lebih dari sekedar membawa Arumi menginap di rumahnya. Namun keterkejutan Airlangga bukan karna Agam membawa Arumi menginap, dia terkejut lantaran diam-diam hubungan keduanya semakin intim. Padahal sejak awal putranya itu terus menolak dan menentang perjodohan dengan Arumi.

"Sepertinya mereka sudah siap untuk menikah, aku setuju kalau pernikahan mereka di percepat." Ucap Airlangga dengan senyum lega. Dia salah paham, mengira jika putranya sudah bisa menerima Arumi sebagai calon istrinya hanya karna mengetahui keduanya baru saja bermalam dalam satu atap.

Padahal yang sebenarnya terjadi tak seperti apa yang di pikirkan oleh Airlangga. Agam dan Arumi bahkan baru berencana untuk memulai dari awal.

...*****...

Sementara itu di salah satu pusat perbelanjaan, Arumi dan ketiga temannya sedang berada di salah satu toko pakaian dengan brand cukup ternama. Mereka sibuk memilih pakaian model terbaru yang tengah di gandrungi banyak anak muda.

Di antara mereka berempat, hanya Arumi saja yang tidak bersemangat memilih pakaian. Gadis itu sudah beberapa kali mengecek ponselnya. Dia tampak kecewa karna sejak Agam mengantarkan dia pulang kemarin, pria itu tak pernah merespon chat ataupun panggilan telfonnya. Padahal Arumi sudah menahan diri agar tidak terlalu sering mengirimkan pesan dan menghubungi Agam.

Arumi sedikit kecewa karna Agam masih bersikap acuh seperti biasa, seolah lupa kalau kemarin pria itu baru saja mengajaknya untuk memulai hubungan dari awal.

"Ar,,? Kamu masih mikirin Om Agam yang belum balas chat.?" Tegur Sena yang tiba-tiba menghampiri Arumi. Dia menghampiri Arumi lantaran gadis itu terlihat melamun setelah melihat ponsel.

"Sen, apa menurutmu ucapan Om Agam serius.? Jangan-jangan dia cuma mengerjai ku saja." Tebak Arumi. Dia berfikir seperti itu karna dan tindakan Agam bertolak belakang.

Kalau memang pria itu serius untuk memulai hubungan dari awal, harusnya mereka juga mulai membangun komunikasi yang baik. Setidaknya ada kabar paling tidak 1 kali dalam 24 jam.

"Serius atau cuma mengerjai, cuma kamu yang tau Ar. Karna saat itu cuma ada kalian berdua di sana." Jawabannya. Sena tidak berani berspekulasi karna tak melihat langsung saat Agam mengatakan hal itu pada Arumi.

"Menurutku jangan dulu mengambil kesimpulan seperti itu. Coba berfikir positif, mungkin saja Om Agam sedang sibuk." Tuturnya menasehati. Sena tentu tidak mau melihat Arumi yang biasanya cerewet dan ceria itu mendadak berubah murung hanya karna berfikir kalau Agam tidak serius. Padahal belum tentu apa yang di pikirkan Arumi sesuai dengan kenyataan.

"Tapi Sen, dalam 1 hari ada 24 jam, 1440 menit. Masa nggak bisa gunain 1 menit saja buat bales chat ku." Keluhnya dengan bibir mencebik kesal.

Gadis itu merasa di permainkan oleh Agam. Karna disaat dia bersedia untuk membatalkan perjodohan mereka, Agam malah memberi harapan. Tapi setelah itu menghilang tanpa kabar.

"Aku pikir berhubungan dengan pria dewasa akan menyenangkan dan nggak serumit ini." Lirihnya seraya berlalu dan memilih keluar dari toko pakaian. Sena jadi kelimpungan sendiri karna dia dan kedua sahabatnya yang lain masih ingin memilih baju.

"Arumi,,!! Mau kemana.?" Sena mengejar sahabatnya itu. Suara Sena mampu mengundang perhatian Aileen dan Gea. Keduanya lalu ikut menghampiri Arumi.

"Mau kemana sih Ar.? Kita belum selesai pilih bajunya." Protes Aileen.

"Aku laper, kalian lanjutin aja belanjanya. Kalau udah selesai langsung telfon aku," Ujar Arumi dan buru-buru keluar dari toko itu tanpa memberikan kesempatan pada ketiga sahabatnya untuk bicara lagi.

...*****...

Agam jalan dengan buru-buru, pria itu masuk kedalam salah satu restoran di pusat perbelanjaan.

Dengan membawa tas berisi laptop, dia akan bertemu dengan teman dekatnya yang baru pulang ke Indonesia untuk membahas soal bisnis.

"Sorry telat,," Ujarnya yang langsung duduk di depan teman dekatnya itu.

"Jalanan sedikit macet." Jelasnya.

"Santai saja bro." Jawab Glen. Pria yang seumuran dengan Agam itu juga sama-sama berstatus duda. Bahkan Glen sudah menyandang status duda sejak 2 tahun yang lalu.

"Apa jadi duda cukup menyiksa.?" Tanya Glen dengan senyum meledek. Dia tau betul seperti apa teman dekatnya itu. Agam mana tahan menahan diri selama berbulan-bulan. Dan sejak dulu Glen tau kalau Agam tidak mau sembarangan bercocok tanam. Pria itu hanya akan melakukannya dengan wanita yang memiliki hubungan dengannya saja.

Jadi sudah di pastikan selama menjadi duda, Agam hanya bersolo karier.

Tidak seperti dirinya yang hobby bercocok tanam di lahan manapun.

"Menurutmu.?!" Ketus Agam sewot. Dia langsung mengeluarkan laptopnya dan tidak tertarik untuk membahas hal seperti itu dengan Glen karna pasti hanya akan menjadi bahan ejekan Glen.

Tawa Glen pecah. Dia terlihat puas sudah membuat Agam kesal.

"Nanti malam datang saja ke apartemenku. Aku pesan 2 wanita, kamu bebas pakai yang mana saja." Ucap Glen sedikit berbisik. Dia tidak mau ucapannya di dengar oleh pengunjung di restoran itu.

"Kamu pikir aku sudah berubah.?" Ujar Agam datar, tapi penuh penekanan dan tatapan mata tajam.

"Kita bahas pekerjaan saja.!" Tegasnya.

Glen berdecak kesal. Temannya yang satu ini memang susah di ajak bersenang-senang.

"Sebentar, aku ke toilet dulu." Glen beranjak dari kursinya. Agam hanya mengangguk samar dan membiarkan Glen pergi ke toilet.

"Om Agam.?" Lirih Arumi seraya menajamkan pandangannya. Meski dia berada di luar restoran dan Agam berada di dalam dengan meja yang jauh dari pintu masuk, tapi Arumi yakin dia tidak salah lihat.

Dengan penuh semangat gadis itu berjalan masuk ke restoran itu untuk menghampiri Agam. Pria yang sedang serius dengan laptopnya itu tampak tidak menyadari ke hadiran Arumi. Bahkan saat Arumi duduk di depannya, Agam berfikir kalau itu adalah Glen.

"Kenapa nggak jadi ke toilet.?" Tanya Agam tanpa mengangkat wajahnya.

"Siapa yang sedang ke toilet.?" Arumi balik bertanya dengan tatapan curiga. Terlebih dia baru menyadari tepat di depannya sudah ada minuman yang sudah di habiskan setengah. Kalau itu minuman milik Agam, sudah pasti tidak akan diletakkan sejauh itu.

"Arumi.?!" Pekik Agam terkejut.

1
aiminnn
pelakor ini biasanya bnyk otak bgi menipu semua pihak
aiminnn
iya...pelakor yang mengambil Papa Andrew dari Mama Amira itu seusia sama Arumi...Bilangnya Masih anak 2 aja..
aiminnn
gak ada sabarnya ini om...bangun ii aja terus digempur itu Arumi..
aiminnn
janji harus ditepati
aiminnn
/Facepalm/OM...OM.../Facepalm/
aiminnn
smalin kecaduan aja om seorang ini../Awkward/
aiminnn
berjaga-jagalah Andrew...AHAAGAHAHAHAHA
aiminnn
bapaknya Arumi menikah dengan ank ii yg seumuran sama Arumi..
quena bsi
sukurin si andrew biarlah kehilangan dya duanya konsekuensi dari perbuatan palagi sebuah penghinatan rasa sakitmy masih blom seberapa dibanding luka yg kau torehkan untuk istri dan anakmu
semoga habis gini amira menikah saja dgn wiliam
quena bsi
kau pergi setelah menghancurkan semua kau jual kesedihan untuk menarik simpati suami orang klo emang dirimu wanita baik cukup jadiakan andrew sebagia bapak angkat atau kakak angkat bukanya dijadikan suami angkat
quena bsi
semirisvapapun yg namanya mau dijadikan simpanan rasanya susah untuk kasih respec tetep saja tindakan sofia dan andrew tdk bisa dibenarkan .. menjijikan
aiminnn
Why don't you learn from your past mistakes..
aiminnn
misi membalas dendam terhebat sekali...kerna ngak langsung ke orgnya malah ke saudaranya...muahahahhah
aiminnn
Kamu itu cemburu Agam!!!
Lella Tunnur
Luar biasa
Nurlaila
thor apa g ada bonus cerita glen dan gea yg sukses dengan bisnis nya
Erna Wati
luar biasa
Muhammad Gibran Haikal Rizky
apa ada karya lain juga yang hot kaya cerita ini gak trman2
Sundari Yulianingsih
Luar biasa
Mae Mey
plin plan nie cewex pm2 bacanya bosan jg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!