NOVEL NUANSA BARAT‼️
"Jodoh putriku ada diantara kedua putramu." Itu kalimat terakhir yang dikatakan Verharg kepada Johan sebelum meninggal.
Leah Gracella, setelah kematian kedua orang tuanya ia diangkat menjadi bagian dari keluarga bangsawan Royce. Johan meyakini apa yang dikatakan Verharg, sehingga setelah Leah dewasa ia menjodohkan nya dengan putra sulung yaitu Austin Royce.
Johan sudah yakin pilihannya tepat. Namun tanpa sepengetahuannya suatu hal besar telah terjadi, Leah terlibat one night stand dan diam-diam tengah mengandung anak dari putra kedua Johan yaitu Alister Royce.
Lalu bagaimana anak itu? bagaimana hubungan mereka?
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Sore itu..
Leah membuka pintu mobilnya dan turun di depan halaman rumah. Bibi Maria yang cemas dan khawatir dari kemarin segera berlari menghampirinya. "Dari mana saja? kenapa dihubungi tak aktif sama sekali? apa yang kau lakukan? Leah semua orang mencarimu kau sudah seperti orang yang hilang!."
Wanita itu menunduk sejenak menghela nafas berat, Leah kembali menatap Maria yang sedang menunggu jawabannya. "Kemarin aku lupa mengabari bibi keburu handphone ku lowbat, aku pergi ke suatu tempat yang tenang."
Walaupun sudah mendapat jawaban tetap saja Maria masih menatap getir, ia perhatikan raut wajah dan penampilan Leah. "Apa ada sesuatu yang terjadi?."
Leah sedikit tersinggung dengan pertanyaan barusan, apa setelah melakukan one night stand tubuhnya mengalami perubahan?.
"Haah.." Bibi Maria mengusap wajahnya. "Lain kali jangan seperti ini lagi, setidaknya kabarin bibi dulu. Kita semua khawatir, apalagi besok kau akan melangsungkan pesta pertunangan."
Mendengar itu Leah tak langsung menjawab.
"Tuan Johan dan Austin menunggu kabarmu, nanti temui lah mereka." Lanjut Maria.
"Baiklah. Sekarang aku ingin istirahat."
"Iya."
Maria menatap punggung Leah yang berlalu memasuki rumah. Ia yang dari kecil sudah mengurusnya tentu tahu betul apa yang dirasakan wanita itu. Wajah cantiknya hari ini terlihat segar tak seperti biasanya namun raut wajah Leah tak bisa bohong ia seperti menyimpan sesuatu yang dipendam. "Semoga ini hanya perasaanku, bibi selalu berharap kau baik-baik saja."
Leah menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, matanya menatap langit-langit kamar.
Masa depan yang telah ditata keluarga Royce terasa berbeda setelah menyaksikan pengkhianatan Austin. Leah bimbang.. Haruskah ia melanjutkan ini? jika ia menolak bukankah akan mengguncangkan nama baik keluarga Royce yang terpandang itu terutama Johan.
"Haah... Aku tak tahu perasaanku sendiri bagaimana? kenapa aku harus mengalami ini?." Leah teringat balas budi itu, Johan hanya ingin mereka menikah dan hidup bahagia bukan digantikan dengan uang.
"Jika aku menolaknya alasan apa yang pantas? setelah aku menolak itu aku akan bagaimana? selama ini hidupku didedikasikan untuk keluarga Royce." Menyadari tidak ada tempat lain untuk berlindung dan berpulang, Leah semakin sadar ia tak bisa lari kemana-mana dan hambar.
Bayangan Alister seketika terlintas dalam benaknya. Leah memijit pusing kening, kenapa tiba-tiba kesana?. "Ayolah, dia hanya pria yang terlibat one night stand denganku."
Pada akhirnya Leah pergi ke mansion karena ia juga harus bertemu Johan dan bicara dengan Austin. Wanita itu mematung saat melihat mansion utama yang sudah didekorasi dengan sangat megah.
Leah menunduk, perasaannya tak karuan. Sepertinya ia benar-benar ditakdirkan untuk Austin.
"Leah? kau baik-baik saja?." Johan begitu khawatir sampai mengecek keadaan anak itu.
Leah mengangguk. "Iya tak perlu khawatir om, aku tak menerima panggilan karena handphone ku lowbat."
"Syukurlah, sekarang kau harus istirahat untuk menyambut hari esok. Akan banyak tamu jadi tubuhmu harus fit." Lanjut Johan.
Leah tak langsung menjawab sorot matanya tertuju pada Austin. Mendapati itu Austin menundukkan kepalanya, hatinya teramat sangat berat.
Kini Leah dan Austin berada di atas balkon milik kediaman pribadi pria itu. Melihat Leah yang diam saja hati Austin semakin sakit.
"Maafkan aku Leah, aku begitu menghargai keputusan mu sehingga melakukan hal itu dengan wanita lain yang mirip denganmu. Ini ku lakukan karena aku tak mau memaksamu, sedangkan diriku sudah tak bisa menahan diri." Jelas Austin terus terang.
"Cassie hanya pelarian dan sekarang sudah berakhir. Tugasnya telah selesai. Kita akan bertunangan dan sebentar lagi menikah."
Bukankah ini sangat lucu? Leah tak menyangka dengan alasan Austin. Apa ia sadar jika ia telah melakukan hal bodoh?. Tidak menyentuhnya dan melampiaskan kepada wanita lain. Itu mungkin tindakan benar tapi tetap saja salah bahkan menyimpang.
Namun mengingat dirinya yang juga telah melakukan one night stand dengan Alister, Leah merasa adil ada kepuasan di dalamnya.
Jadinya ia tak terlalu sedih mengasihani diri.
"Leah.." Austin berlutut di hadapan wanita itu. "Kita akan tetap bersama, aku harap kau paham maksud ku kenapa melakukan hal itu. Sampai kapanpun di hati dan pikiranku kau yang ku pilih. Jadi tolong katakan sesuatu, katakan bahwa kau tidak akan pernah pergi meninggalkanku...."
Mata hazel Leah menatap Austin, ia benar-benar tak bisa lari jika lari pun ia tak tahu harus kemana, semakin terjerat dan semakin dalam. Wanita itu menghela nafas panjang. Budi tetaplah budi yang harus dibayar, mungkin inilah takdir Leah. Leah memejamkan mata ia meremas ujung bajunya kuat. "Iya, kita akan tetap melangsungkan pertunangan."
Mendengar itu Austin terbelalak ia langsung memeluk tubuh Leah dan mengangkatnya dengan perasaan bahagia. "Terimakasih Leah, aku mencintaimu."
Dengan perlahan Leah mengembangkan senyum. "Iya."
Sementara itu...
Han dan Chris saling tatap, entah sudah ke berapa kali mereka menemani Alister bermain domino. Ali banyak diam dan terus lanjut bermain kartu walaupun sudah memenangkan nya berkali-kali.
Tidak tahu apa yang diinginkan Alister, ia terlihat tenang namun Chris dan Han peka jika suasana hatinya sedang buruk.
"Apa yang harus kita lakukan?." Bisik Chris yang resah.
"Tuan tidak menjawabnya bagaimana kita akan tahu?." Han ikut bimbang. Mereka hanya bisa menemani Alister bermain domino hingga puas.
iseng2 krna bosen aku coba buka lg eh ktmu novel author yg ares sm naomy kok bagus akhirnya aku liat2 karyanya dan untuk bacaan yg ke 2 aku pilih yg leah alister ini, emg dasarnya aku sk novel dg latar LN ah sprtinya aku bklan candu untuk bc karya author yg lain
semangat thor salam kenal kau pantas dpt 🎁