"Aku pikir kamu sahabatku, rumah keduaku, dan orang yang paling aku percayai di dunia ini...tapi ternyata aku salah, Ra. Kamu jahat sama aku!" bentak Sarah, matanya berkaca-kaca.
"Please, maafin aku Sar, aku khilaf, aku nyesel. Tolong maafin aku," ucap Clara, suaranya bergetar.
Tangan Clara terulur, ingin meraih tangan Sarah, namun langsung ditepis kasar.
"Terlambat. Maafmu udah nggak berarti lagi, Ra. Sekalipun kamu sujud di bawah kakiku, semuanya nggak akan berubah. Kamu udah nusuk aku dari belakang!" teriak Sarah, wajahnya memerah menahan amarah.
"Kamu jahat!" desis Sarah, suaranya bergetar.
"Maafin aku, Sar," bisik Clara, suaranya teredam.
***
Mereka adalah segalanya satu sama lain—persahabatan telah terjalin erat sejak memasuki bangku kuliah. Namun, badai masalah mulai menghampiri, mengguncang fondasi hubungan yang tampak tak tergoyahkan itu. Ketika pengkhianatan dan rasa bersalah melibatkan keduanya, mampukah Clara dan Sarah mempertahankan ikatan yang pernah begitu kuat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10. Chef Terkenal
Sinar matahari pagi menyapa Sarah, membuatnya perlahan membuka mata. Ah, sudah pagi rupanya! Kebiasaan bangun pagi memang tak pernah gagal membangunkannya.
Dengan menguap lebar, ia meregangkan tubuh, otot-ototnya masih terasa pegal. Pandangannya beralih ke samping, di mana Clara masih tertidur pulas, napasnya lembut dan teratur seperti deburan ombak kecil.
Senyum merekah di wajah Sarah. Ada rasa hangat dan nyaman melihat sahabatnya tidur seperti ini. Ia pun bangkit, duduk di pinggir ranjang, sisa-sisa kantuk masih menyelimuti tubuhnya, membuatnya merasa sedikit lemas.
"Aku harus masak nih, kalau nggak nanti Clara sarapan sama apa?" gumam Sarah, sambil mengucek-ngucek matanya yang masih agak mengantuk. Ia ingin sekali membuatkan sarapan untuk sahabatnya itu, tapi bingung mau masak apa. Soalnya, rumah Clara berbeda dengan rumahnya.
Dengan langkah ringan, Sarah turun dari ranjang, menuju pintu, dan keluar kamar. Rumah besar itu terasa sunyi senyap, hanya ada dia dan Clara yang masih tertidur pulas di kamar. Rasanya seperti seluruh rumah hanya milik mereka berdua saja pagi ini.
Sarah sudah sering main ke rumah Clara, jadi dia hafal betul letak setiap ruangannya. Ia pun melangkah menuju dapur, bermaksud menyiapkan sarapan untuk Clara.
Sesampainya di sana, ia sejenak tertegun. Betapa megahnya dapur itu! Perlengkapan memasak yang lengkap dan berkilau terkena cahaya matahari pagi yang masuk lewat jendela besar tertata rapi, terpancar aroma kayu jati yang harum dari lemari-lemari penyimpanan. Kulkasnya pun berukuran sangat besar.
Dengan perlahan, Sarah membuka kulkas itu, melihat bahan makanan apa saja yang ada di sana dan apa yang bisa ia masakkan untuk Clara.
"Haduh kok bahannya susah-susah gini ya, daging sapi, daging ayam, udang, terus itu apa lagi sayurannya. Hmm." Sarah mengernyitkan dahi, melihat isi kulkas Clara. Bahan-bahannya mahal-mahal dan asing baginya. Ia belum pernah memasak semua bahan itu sebelumnya.
Setelah menimbang-nimbang, Sarah akhirnya mengambil daging ayam, kentang, wortel, buncis, kol, seledri, daun bawang, dan beberapa bahan lainnya untuk membuat sop ayam. Dulu, ia pernah diajari mamanya membuat sop ayam, jadi seharusnya ia bisa membuat makanan itu.
Setelah mengumpulkan semua bahan, Sarah menarik napas dalam-dalam. "Oke, saatnya mencoba!" ujarnya sambil tersenyum. Ia mulai mencuci semua sayuran di bawah air mengalir, memastikan bahwa tidak ada kotoran yang tertinggal.
Setelah itu, ia mulai memotong kentang menjadi dadu kecil, mengiris wortel menjadi bulatan, dan memotong buncis dengan ukuran yang lebih pendek. Daun bawang dan seledri pun tidak luput dari perhatian, ia mencincangnya halus agar aromanya lebih harum saat dimasak.
Setelah semua bahan siap, Sarah beralih ke daging ayam. Ia memotong daging ayam menjadi potongan-potongan kecil-kecil, sambil membuang bagian lemak yang terlihat. Dengan hati-hati, ia menyiapkan panci besar dan mengisinya dengan air, lalu menyalakan kompor.
Ketika air mulai mendidih, ia memasukkan potongan daging ayam ke dalam panci. Saat daging mulai setengah matang, ia menambahkan kentang, wortel, dan buncis ke dalamnya. Seiring dengan itu, ia juga menambahkan garam, merica, dan sedikit kaldu ayam untuk memberikan rasa yang lebih lezat.
Sambil menunggu bahan-bahan itu matang, Sarah menyiapkan bumbu. Ia mengambil jahe dan bawang putih, lalu memotongnya halus. Ia menumis bumbu tersebut di wajan kecil hingga harum, kemudian menambahkannya ke dalam panci sop.
Setelah beberapa menit, sayuran mulai empuk. Sarah melihat ke dalam panci dengan penuh harap. Ia menambahkan daun kol, seledri, dan daun bawang yang telah dicincang, lalu membiarkan semuanya mendidih bersama selama beberapa menit lagi.
Setelah mencicipi kuah sop, Sarah merasa puas. "Hmm, udah pas!" pikirnya sambil tersenyum.
Ia mematikan kompor, lalu mengangkat panci dari atasnya. Wangi sop ayam yang sedap langsung menyeruak. Kuahnya bening, sayurannya terlihat segar sekali. Senyumnya semakin melebar, ia pun menuangkan sop ayam itu ke dalam mangkuk-mangkuk cantik yang tertata rapi di dapur Clara.
"Semoga Clara suka, deh," gumam Sarah sambil tersenyum. Ia lalu membereskan dapur, mencuci peralatan masak yang sudah dipakai.
Setelah semuanya beres, Sarah merapikan meja makan dan berjalan menuju kamar Clara untuk membangunkannya.
Sarah membuka pintu kamar Clara pelan-pelan, lalu masuk. Ia menghampiri Clara yang masih tertidur pulas di ranjang, dan duduk di tepi kasur. Dengan lembut, Sarah menepuk lengan Clara, "Raa, bangun, sarapan dulu."
Clara menggeliat dan membuka matanya perlahan. Ia mengerutkan kening, masih setengah mengantuk. "Eh, udah pagi ya?" tanyanya sambil menguap. Sarah mengangguk sambil tersenyum.
"Iya, udah. Ayo turun, aku udah masak sop ayam." Clara pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah cuci muka, Clara dan Sarah turun ke meja makan. Clara tertegun melihat meja makan yang sudah tertata rapi dengan semangkuk sop ayam yang menggugah selera.
"Wah, Sar, kamu masak sop ayam? Kelihatan enak banget" ujar Clara sambil mengelus perutnya yang keroncongan. Sarah mengangguk bangga. "Iya, aku belajar dari Mama. Semoga kamu suka."
Clara pun mencicipi sop ayam buatan Sarah. Ia mengerutkan kening sejenak, lalu tersenyum lebar. "Enak banget, Sar. Rasanya persis kayak sop ayam buatan chef terkenal!"
Mendengar pujian Clara, Sarah merasa wajahnya memanas. Ia tertawa kecil, mencoba menyembunyikan rasa malunya. "Ah, biasa aja, Ra. Masih jauh banget dari masakan chef, ini mah. Masih banyak kurangnya," jawabnya sambil tersenyum lebar.
Clara hanya menggoyangkan kepalanya, tetap dengan senyum lebar di wajahnya. "Sumpah, Sar! Sop ayam buatanmu ini enak banget! Chef Michelin star aja pasti iri, deh!" ujarnya sambil menyendok lagi sop ke dalam mangkuknya.
Sarah tertawa lagi, kali ini dengan lebih lepas. "Kalau kamu bilang gitu, mungkin aku harus mulai memposting foto masakanku di media sosial," candanya, sambil menggoda Clara dengan senyuman nakal. "Siapa tahu bisa jadi chef terkenal beneran!"
Clara terkekeh. "Gila, bisa jadi chef hits beneran nih kamu! Siapa tahu tiba-tiba di-casting buat acara masak-masak di TV!"
Sarah menutupi wajahnya dengan kedua tangan, masih merasakan malu namun senang. "Oke, oke, jangan terlalu jauh berpikirnya. Aku cuma pengen masak buat sahabat aku," ucapnya sambil tersipu.
"Dan kamu berhasil, Sar. Makasih banyak!" puji Clara tulus, mengangkat mangkuk sopnya ke arah Sarah. "Cheers buat masakan kamu yang enak banget!"
Sarah mengangkat mangkuknya juga, dan mereka berdua tertawa, mengobrol dan bercerita panjang lebar sampai sop ayam buatan Sarah ludes tak bersisa. Bersama-sama mereka membereskan meja makan, lalu membawa piring-piring kotor ke wastafel untuk dicuci.
Bersambung ...
*********
HAI, GIMANA SAMA EPISODE HARI INI? SERU? ATAU BIASA AJA? ATAU MALAH KURANG? KOMEN DONG, KASIH TAHU AKU APA AJA YANG KURANG BIAR AKU BISA PERBAIKI DAN TAMBAHIN.
NGOMONG-NGOMONG SOAL CLARA DAN SARAH, GIMANA SAMA MEREKA? UDAH DAPET BELUM FEELNYA? KALAU BELUM KASIH TAHU DI KOLOM KOMENTAR YA, BIAR AKU ROMBAK MEREKA LAGI. SO, TERIMA KASIH BUAT YANG UDAH BACA DAN NANTIKAN EPISODE SELANJUTNYA:)))