Awalnya, aku kira dunia baruku, adalah tempat yang biasa-biasa saja. karena baik 15 tahun hidupku, tidak ada hal aneh yang terjadi dan aku hidup biasa-biasa saja.
Tapi, Setelah Keluarga baruku pindah ke Jepang. Entah kenapa, aku akhirnya bertemu pecinta oppai di samping rumahku, seorang berambut pirang mirip ninja tertentu, seorang pecinta coffe maxxx dengan mata ikan tertentu, dan seorang maniak SCP berkacamata tertentu.
Dan entah kenapa, aku merasa kehidupan damaiku selama 15 tahun ini akan hilang cepat atau lambat.
Karya dalam Crossover saat ini : [To Love Ru], [Highschool DXD], [Dandadan], [Oregairu], [Naruto], [Nisekoi]
Jika kalian ingin menambah karakter dari anime tertentu, silahkan beri komentar..
Terimakasih...
* Disclaimer *
[*] Selain OC, karakter dan gambar yang digunakan dalam Fanfic ini bukan milik saya, melainkan milik penulis asli, dan pihak yang bersangkutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aga A. Aditama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Kedua - Bagian 3
Kembali ke kediaman baruku, aku harus mengurungkan niatku untuk berkunjung ke tetanggaku yang lain. Setidaknya dampak pertemuanku dengan Issei, sangat mempengaruhi kesehatan mentalku.
Kediaman baruku ini cukup sederhana, namun memiliki semua yang aku butuhkan untuk merasa nyaman. Rumah bergaya Jepang tradisional ini berlantai dua, dan terletak di ujung sebuah jalan kecil di kawasan pinggiran kota. Bangunan ini memiliki atap melengkung khas Jepang, dengan desain yang seakan memeluk udara dingin malam yang semakin terasa. Di lantai pertama, aku bisa merasakan kesederhanaan yang begitu terasa—lantai tatami yang rapi, dan ruang tamu dengan meja rendah serta beberapa bantal yang nyaman untuk bersantai. Ruangan itu begitu tenang, hanya ditemani suara suara alam dari luar rumah. Taman kecil yang berada di belakang juga cukup menenangkan, dihiasi dengan tanaman hijau dan pohon bonsai kecil.
Lantai kedua lebih privat, terdiri dari beberapa kamar tamu, dan juga kamar tidur yang aku gunakan untuk tidur. Sebuah futon yang digulung rapi dan rak buku sederhana adalah pemandangan yang menyambut setiap kali aku memasuki kamarku. Jendela besar menghadap ke jalan sepi yang hanya dihiasi cahaya lampu jalan yang temaram di malam hari, memberikan rasa damai yang hampir seperti impian. Semua terasa begitu ideal—hanya aku, dunia yang sepi, dan rutinitas yang tenang. Namun, kedamaian itu terusik setelah bertemu dengan Issei dan menyadari bahwa dunia yang sekarang aku huni lebih kacau dari yang aku bayangkan.
...----------------...
Setelah menjernihkan pikiranku, dan pergi mandi air hangat untuk menyembuhkan kelelahan mentalku, aku duduk di depan komputerku—komputer super rakitan yang aku rakit sendiri dengan kemampuan terbaikku di dalamnya. Sambil mengamati layar yang penuh dengan berbagai jendela pencarian, aku mencoba menggali lebih dalam tentang dunia baruku ini.
Dulu, aku hanya mengenal dunia ini melalui layar televisi, awalnya aku kira dunia baruku hanya dunia Romcom biasa. Namun setelah pertemuan dengan Hyoudou Issei, semuanya terasa berbeda. Kekuatan supernatural yang sebelumnya aku kira tidak ada, ternyata tersembunyi tanpa aku ketahui selama satu dekade lebih hidupku di dunia ini.
Krisis, aku merasakannya. Mungkin karena terbuai dengan zona nyamanku, aku melepaskan kehati-hatianku dan hanya menerima informasi umum tentang dunia. Tanpa niat untuk terjun lebih dalam, takut akan kotak Pandora yang mungkin ada, namun hari ini menandakan titik baru dalam hidupku.
Jadi...
Aku membuka situs demi situs, berusaha mencari informasi yang bisa menjelaskan semua ini. Namun hasil pencarianku berakhir sia-sia. Semua yang aku temui hanya omong kosong atau berita yang tak ada kaitannya dengan dunia yang kutahu. “Kenapa semua ini terasa begitu kacau?” gerutuku dalam hati, frustasi. Tidak ada satu pun penjelasan yang masuk akal.
Dengan rasa cemas yang mulai menggerogoti pikiranku, aku sadar bahwa aku harus mencari informasi melalui cara yang lebih ekstrem. Mengakses situs yang tidak umum, menggunakan kemampuan komputasi milikku yang luar biasa untuk meretas berbagai database tersembunyi. Meskipun aku selalu menghindari menggunakan kemampuan ini untuk hal-hal ilegal, kali ini aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak bisa membiarkan kehidupan yang kutunggu-tunggu ini berantakan begitu saja—terutama bukan karena hal-hal yang tidak aku pahami.
Dengan cepat, aku menghubungkan komputer ke jaringan yang lebih gelap, mengakses berbagai sumber data yang sangat sulit dijangkau. Kode-kode hijau berpindah dengan cepat di layar, membuka pintu ke informasi yang lebih sensitif. Aku tahu ini berbahaya, tapi aku tidak bisa berhenti. Aku menemukan hal-hal yang lebih mengerikan tentang kota tempat aku tinggal. Semua yang kutahu tentang kota ini ternyata salah. Nama kota ini bukan Kouh—seperti yang aku kira dari setting anime Highschool Dxd—tetapi Sainan.
Aku mual. Nama itu membawa ingatan buruk yang mendalam ke dalam pikiranku. Sainan adalah kota dari anime To Love-Ru, kota yang dipenuhi dengan kekuatan supernatural yang bahkan lebih gila dari yang pernah aku bayangkan. “Sial... Belum cukup iblis dan malaikat, sekarang ditambah alien? Kami-sama…” Aku menghela napas panjang, merasa seperti terjebak dalam kehidupan yang sama sekali bukan impian.
...----------------...
Aku memutuskan untuk keluar rumah, merasakan udara malam yang dingin di sekitar Sainan. Aku butuh waktu untuk mencerna semua informasi yang baru kutemukan. Suasana di luar rumah terasa agak asing bagiku, yah... Mengingat aku baru pindah seminggu yang lalu dan pindah kesini hari ini.
Di sekitar jalanan, aku bisa melihat gedung-gedung tinggi yang modern, namun juga banyak elemen tradisional Jepang yang tetap dipertahankan. Lampu-lampu jalan berpendar di antara gedung-gedung, menciptakan suasana yang agak suram namun juga menenangkan. Suasana kota yang sepi ini terasa seperti dunia antara—seperti tempat di mana semua hal bisa terjadi.
Aku berjalan pelan, menelusuri jalanan yang mulai sepi, saat mataku tertuju pada taman kecil yang berada di tengah kota. Di sana, di pintu masuk taman, ada seorang remaja berambut pirang yang berjalan santai sambil menikmati ramen instan dari mangkuk besar.
Aku menatapnya, dan dalam sekejap, aku tahu siapa dia. Tidak butuh bagiku untuk menggunakan memory superku untuk mengingatkannya, karena sangat akrabnya dia bagiku di kehidupan pertamaku. Itu adalah Naruto Uzumaki. Dari Naruto Shippuden, anime favoritku, pahlawan masa kecilku.
Aku hampir tak bisa mempercayai apa yang kulihat. Kenapa dia bisa ada di sini? Tanpa berpikir panjang, aku berbalik, mencoba untuk mengabaikan kehadirannya. Tetapi, tiba-tiba langkahku terhenti. Aku merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres, dan saat aku berusaha berganti arah, aku tanpa sengaja menabrak seseorang.
Sosok itu terhuyung kehilangan keseimbangan akibat bertabrakan denganku. Awalnya aku tidak mengenalnya, tetapi segera, dengan bantuan Memorys Days Company di otakku, aku ingat. Hachiman—protagonis Oregairu, anime yang pernah aku tonton berkali-kali. Ini gila, aku tak bisa mengerti bagaimana bisa mereka semua ada di sini.
Namun, itu bukan akhir dari kekacauan. Saat Hikigaya akan terjatuh, ia secara tidak sengaja menabrak Naruto yang sedang berjalan mendekat dari sampingku tanpa aku sadari. Membuat mangkuk ramen Naruto terlempar ke udara, dan ramen tersebut jatuh berantakan ke tanah. Aku hanya bisa tertegun, bingung, melihat keabsurdan yang terjadi di depan mataku. Ini seperti adegan dalam anime yang berakhir kacau tanpa alasan.
Kenapa mereka bisa ada di sini, di dunia ini, di tempat yang tidak seharusnya? Aku hanya bisa terdiam, merasa seperti hidupku menjadi sebuah serial yang penuh dengan kebetulan dan kekacauan yang semakin sulit dipahami.
Namun, aku tahu satu fakta yang jelas.
‘Kami-sama....!! Shine...!!'
gk sabar liat semua makhluk terkuat nya saling muncul, mulai dari hantu yang skala planet, orang tua nya Lala , sama dewa nya dxd 🤣
jadi kayak lucy