Rian seorang remaja miskin secara tidak sengaja mendapatkan sebuah botol antik yang mengurung mahluk gaib yang di kutuk oleh gurunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cincin dan Liontin Penyimpanan
Toķo toko bernuansa kuno terjejer sepanjang jalan , di sudut lain yang terpisah beberapa lapak menggelar dagangan nya pinggir trotoar, rian tak masuk ke dalam toko ia malah mendekati lapak lapak yang menggelar barang dagangannya di pinggir trotoar.
Rian berhenti di salah satu lapak yang di lihatnya banyak aura berwarna warni, ada merah kuning hijau, dan warna langit biru.
Rian melihat ada liontin kusam yang memancarkan aura biru pekat, dan ada juga cincin yang beraura berwarna merah
tercampur dengan beberapa barang lain, Rian mengambil sebuah batu berwarna biru, batu Spirtus kalau kata orang.
"Ini berapa pak?" Tanya Rian sopan, batu itu tak terlalu besar hanya seukuran telur, tapi bila di bentuk menjadi liontin bisa mendapatkan 4 liontin berukuran sedang.
" oh batu spirtus itu satu juta setengah nak" ucap bapak penjual itu. Rian berpikir sejenak, ia kembali melihat aura sekitar, ia agak kaget saat melihat batu yang di duduki bapak itu memancarkan aura ungu pekat.
" kalau saya beli ini, di kasih bonus ga pak??" Tanya Rian sambil memilih milih beberapa barang.
" kalau kamu memberi 2 juta, saya akan memberikan 3 barang yang lain, terserah kamu mau milih apa" Jawab bapak itu. Rian merasa senang tapi juga bingung, kenapa bapak itu hanya meminta 2 juta dengan 3 barang yang akan di pilih sebagai bonus,
" memang nya bapak membutuhkan benar 2 juta saja pak??" Rian memberanikan diri bertanya
" anak saya lagi sakit, hari ini saya harus mengumpulkan uang 3,5 juta untuk biaya pengobatan nya, saya sudah punya 1,5 juta kurang 2 juta lagi" ucap bapak itu sambil menghela napas, Rian merasa prihatin.
Rian mengambil liontin dan cincin yang ada tercampur,
Rian menunjukkan barang yang di ambil nya
" masih kurang satu itu nak," ucap bapak itu
" boleh saya minta batu yang bapak duduk??" Pinta Rian sopan, bapak itu bingung tapi dengan cepat ia memberikan batu yang di dudukinya, batu itu berukuran sedang sebesar kaleng cat ukuran 5 kilo, tapi lumayan berat .
" maaf batu itu untuk apa??" Tanya bapak penjual itu bingung,
" oh batu ini buat hiasan di kolam air terjun saya pak, ukuran nya pas " Jawab Rian berbohong, tidak mungkin ia akan mengatakan ada sesuatu di dalam batu itu.
Saat Rian akan membayar Ajia datang dan merengek minta di belikan sebuah kayu yang ada di pinggir lukisan. Rian mengambil kayu sebesar lengan dan menunjukkan pada penjual,
" ini kayu apa pak, dan berapa harganya??" Bapak penjual itu melihat sekilas,
" itu kalau kata orang sunda namanya kayu kanyere badak, biasa buat menangkal petir" ucap bapak itu" kalau kamu mau ambil saja, masih banyak saya di rumah kayu itu" lanjut nya, Rian berterima kasih, ia mengeluarkan 4 juta dari tasnya dan di berikan pada bapak penjual itu.
" nak ini kebanyakan," bapak itu menolak, Rian tersenyum ini lah ciri orang jujur yang tidak memanfaatkan orang lain padahal ia sangat membutuhkannya
" ambil aja pak, anggap saja itu hadiah dari saya, oh iya tolong tuliskan alamat rumah bapak nanti saya berkunjung kesana " ucap Rian
" terima kasih yah nak, semoga kamu panjang umur dan selalu di berkahi" doa bapak itu
" Amiin " Meymey dan Rian mengaminkan doa si bapak.
" nama saya Aceng nak, panggil pak Aceng saja" sebut bapak itu memperkenalkan diri
" saya Rian pak, dan ini pacar saya Meymey " Jawab Rian ,Rian berpamitan ia bergegas pulang ke rumah karena penasaran dengan semua barang yang di belinya, ia hanya mengetahui kalau ada sesuatu di setiap barang yang ia beli.
Rian mengantarkan Meymey terlebih dahulu sebelum pulang tak lupa ia juga membawa pedang yang telah di berikan oleh babah hong.
Sesampainya di rumah, Rian langsung mengeluarkan semua yang di beli nya, Ajia meminta kayu kanyere badak yang di dapat Rian.
" emank kayu itu apa istimewa nya Ajia??" Tanya Rian penasaran
" kayu ini sudah beberapa kali tersambar petir. Dan ini bisa memperkuat jiwaku kak, biar cepet pulih." Ungkap Ajia " yang liontin dan cincin coba kakak teteskan darah kakak, nanti kakak tau apa kegunaan kedua barang itu.
Rian mengikuti apa yang di katakan Ajia. Ia meneteskan darahnya pada cincin dan liontin itu , setelah darah terserap Rian merasakan adanya ikatan pada kedua benda Itu
" ini kenapa ajia ?" Tanya Rian bingung
" itu Cincin ruang kakak, begitu juga liontin itu, kakak harus menggunakan kekuatan jiwa agar bisa melihat dan menyimpan atau mengeluarkan barang." Jelas Ajia
Rian mencoba kekuatan jiwanya untuk melihat isi dalam cincin terlebih dahulu, dan ia tercengang karena isi dalam cincin itu beraneka ragam, ada pil, ada batu batu yang berkilau dan ada juga senjata
Rian melanjutkan melihat isi liontin, tapi di dalam liontin hanya ada kitab dan sekumpulan batu berwarna , Rian mengeluarkan semua yang ada di dalam cincin dan liontin.
Ajia mengambil beberapa botol pil, ia membuka satu botol , aroma herbal yang menyegarkan langsung tercium di ruangan itu,
" pil pil ini masih bagus kak , bisa di konsumsi, ini pil penyembuh, ini pil pemulihan energi, dan ini pil penaik tenaga dalam kak" Ajia memisahkan botol pil itu dalam kelompok kelompok nya
" ini batu apa Ajia??" Rian memegang satu batu yang berkilau indah
" ini batu permata kak" Jawab Ajia membuat Rian bengong dan terbelalak, begitu banyak batu permata dia bisa kaya mendadak.
Ajia mengambil kitab yang di keluarkan Rian dari liontin,
" ini buku tehnik pembuatan pil kak, tapi harus punya tungku kita" seru Ajia." Kak batu spirtus nya mau di buat apa??" Tanya Ajia lagi
" aku mau buat 3 liontin, buat meymey, Dini dan Dina. Bisa ga yah??"
" bisa kak cuma ukuran sedang." Sahut Ajia" mana pedang kakak aku buatkan" lanjutnya
" kamu bisa Ajia??" Rian meragukan
" gampang itu mah kak, dulu aku malah bisa buat pusaka " ucap Ajia menyombongkan diri, Rian memberikan pedangnya. Rian memperhatikan Ajia yang memotong motong batu spirtus itu dengan pedang Rian .
Rian memegang cincin dan liontin ia berniat memberikan salah satu pada babah hong, tak lama Ajia selesai , di tangannya ada 4 buah liontin yang sangat cantik,
" Wah hebat kamu Ajia, buat begini cuma sebentar, mana bagus dan cantik lagi" puji Rian, ia memang terpesona dengan liontin hasil tangan Ajia.
" nanti kalau dapat bahan yang bagus Ajia buatin lagi kak, jangan khawatir " ucap Ajia bangga
Rian memberikan batu yang di belinya tadi pada Ajia" ini batu apa, Ajia auranya bagus" kata rian
Ajia memapas kulit batu itu, dan menyuruh Rian mensenteri, tak lama timbul kerlap kerlip pada batu itu seiring papasan Ajia yang bergerak membuka batu itu
" oh black oval " teriak Rian. Rian tak menyangka batu yang di belinya Black Oval, tahun lalu sewaktu musim batu akik Black Oval yang ukurannya lebih kecil di hargai 5 milyar oleh pengusaha Jepang. Ini 2 kalu lipat dari Black Oval yang terjual itu, pasti harganya lebih mahal.
" Ajia ini kan sudah terhubung dengan ku bagaimana kalau aku ingin memberikan pada orang lain??" Tanya Rian.
" oh gampang kak, begini caranya "Rian mengajari Rian cara menghapus tanda pada liontin.
" emank mau kakak kasih pada siapa?? Tanya Ajia," yang menerima harus bisa menggunakan kekuatan jiwa, kalau ia tak bisa percuma kak" saran Ajia
" aku mau ngasih ke babah hong. " ucap Rian.
" jangan dulu di hapus kalau dia ga bisa ga perlu ngikat lagi., kakak coba aja kalau ga bisa nanti kakak kasi liontin ini saja, ini sudah di aliri energi, bisa untuk melindungi sementara dari pukulan level 5 kak " Jelas Ajia, Rian manggut manggut mengerti.
Rian memasukkan semua barangnya ke dalam cincin ruang nya, termasuk juga batu black oval dan liontin batu Spirtus buatan Ajia. Karena masih siang ia berencana ke rumah Dini dan Dina terlebih dahulu karena Babah Hong pasti sedang di toko.