NovelToon NovelToon
PENGKHIANATAN!

PENGKHIANATAN!

Status: tamat
Genre:Selingkuh
Popularitas:11.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Hnislstiwti.

"Apa kurang dari ku, Mas? Kamu dengan tega nya berselingkuh dengan Winda" teriak Mora dengan penuh air mata.

"Kau tidak kurang apapun, sayang" lirih Aron dengan menatap manik mata Mora dengan sendu.

"Kau yang membawa ku kemari , kau yang berjanji akan memberi ku banyak kebahagian, tapi apa Mas? Kau mengkhianati ku dengan teman ku sendiri" tegas Mora.

"Pergilah dan ceraikan aku secepat nya" ucap Mora dengan penuh ketegasan.

DEG.

Aron langsung saja menatap Mora dengan tidak percaya. Wanita yang sangat di cintai nya kini tersakiti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Ehem" dehem Afnan dengan santai.

Aron langsung saja menghentikan aktifitas nya dan menatap Afnan yang sedang menatap diri nya tajam.

"Apa"

Begitulah arti sorot mata Aron saat ini.

"Aron, jika suatu saat nanti aku menemukan mu menyakiti Mora maka jangan pernah kau akan mendapatkan kebahagian" ucap Elisa dengan sorot mata tajam.

"Apaan sih" kesal Aron.

"Ingat saja ini, karena Mora itu sudah sangat seperti Kakak, Ibu dan Sahabat bagi kami. Jadi, kami akan selalu melindungi nya" timpal Afnan tegas.

"Mana mungkin aku menyakiti nya, orang aku sangat cinta sama dia" gerutu Aron dengan kesal.

Afnan dan Elisa hanya mengangkat bahu dengan acuh.

Lalu mereka langsung berhenti berbincang saat ada mobil mewah berhenti di dekat mobil Afnan.

"Mobil siapa ini?" ucap Afnan bingung.

"Gak tau" balas Elisa.

Mereka lalu berdiri dari duduk nya saat pintu mobil tersebut di buka oleh sopir nya.

"Moraaaaa" pekik Elisa dan Afnan kaget.

Mora hanya tersenyum kecil saja, ia lalu melangkah kan kaki dengan hati-hati ke arah sang sahabat.

"Assalamualaikum" ucap Mora lembut.

"Waalaikumsalam, kenapa kamu bisa bersama dengan Tuan Darma, sayang?" tanya Aron dengan bingung.

"Tadi kami tidak sengaja bertemu di Rs yang sama, Tuan Aron" jawab Tuan Darma datar.

Aron menganggukan kepala nya dan memeluk sang Istri dengan sayang.

Tak lama kemudian, Ibu Panti datang dan menyuruh semua nya untuk masuk ke dalam.

Mora menemani Aron terlebih dulu ke kamar nya, sekalian dirinya akan berganti pakaian.

"Sayang, bagaimana kata Dokter Lia?" tanya Aron lembut.

"Semua nya baik, Mas" jawab Mora sambil duduk di ranjang.

"Bagaimana pekerjaan kamu, Mas?" tanya Mora dengan tatapan teduh nya.

"Baik sayang, semua nya sudah beres makanya aku bisa pulang cepat" jawab Aron sedikit gugup.

Mora hanya menganggukan kepala, ia lalu berganti pakaian agar lebih nyaman.

Sedangkan Aron, ia merebahkan tubuh nya di atas ranjang.

"Sayang, Mas istirahat dulu ya" ucap Aron dengan tersenyum.

"Iya Mas, aku akan keluar dulu ya, tak enak ada tamu" balas Mora lembut.

Hmmm.

Aron hanya bergumam saja, lalu ia memejamkan mata nya.

Dan Mora , ia langsung keluar dari kamar saat melihat sang Suami sudah terlelap.

Mora langsung duduk di dekat sang Ibu saat sudah sampai di ruang tamu.

"Mana Aron, Nak?" tanya Ibu Panti.

"Tidur Bu" jawab Mora tersenyum.

Ibu panti menganggukan kepala, lalu mereka kembali berbincang dengan Tuan dan Nyonya Widiatma.

"Oh iya Bu, emang nanti sore syukuran buat apa?" tanya Nyonya Hesti.

"Syukuran buat anak-anak panti yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri dan ada juga yang naik jabatan" jawab Ibu panti

"Wah benarkah? Siapa yang mendapatkan beasiswa?" tanya Afnan dengan penasaran.

"Melisa dan Wanda, mereka mendapatkan beasiswa ke tempat saat dulu Mora kuliah" jawab Ibu panti kembali.

"Memang nya Mora kuliah dimana, Bu?" tanya Nyonya Hesti

Ibu Panti menatap Mora, ia ingin Mora lah yang menjawab pertanyaan dari Mama nya.

"Di Harvard, Nyonya" jawab Mora menundukan kepala nya.

"Dan dia adalah mahasiswi lulusan dengan nilai yang sangat spektakuler, kalau saja saat itu Aron tidak cepat menikahi nya , Mora sudah pasti akan bekerja di WidiatmaGroup" timpal Elisa dengan menggebu.

"Padahal itu impian Mora sejak kuliah" celetuk Afnan juga.

Mora hanya menghela nafas saat kedua sahabat nya terus saja berbicara.

"Wah benarkah, Nak?" tanya Tuan Darma antusias.

"Iya Tuan, tapi Aron tidak mengizinkan Mora bekerja" jawab Elisa sebal.

"Sa" tegur Mora dengan penuh penekanan.

"Ehemm, maaf" ucap Elisa dengan santai.

Mora menggelengkan kepala saja, ia lalu menatap kedua orangtua nya yang sedang menatap ke arah diri nya.

"Ya, Mas Aron memang melarang aku bekerja karena aku suruh di Rumah saja mengurus segala keperluannya dan anak-anak kelak" jelas Mora dengan lembut.

"Cih, itu sama saja egois" sungut Afnan dan Elisa dengan beranjak dari sana.

Ibu Panti menggelengkan kepala melihat mereka bertiga yang memang kadang berdebat kecil saat membahas Aron yang melarang Mora bekerja.

"Tuan , Nyonya , kami permisi dulu untuk membantu anak-anak" pamit Elisa dengan sopan.

"Silahkan, Nak" balas Nyonya Hesti ramah.

Setelah kepergian kedua sahabat nya, Mora menatap kedua Orangtua nya dengan lembut.

"Maafkan mereka ya , Ma" ucap Mora pelan.

"Tak apa, Nak. Emm bagaimana kalau kita masak?" ajak Nyonya Hesti dengan antusias.

"Ayo, sebentar lagi juga akan jam makan siang" balas Mora dengan semangat.

"Kalau begitu aku dan Roy akan melihat-lihat disekitar sini" ucap Tuan Darma.

"Oke" balas Mora dan Nyonya Hesti.

Roy mengikuti langkah Tuan nya yang berjalan ke arah taman belakang panti ini.

"Tuan, aku menemukan sebuah fakta" ucap Roy pelan.

"Apa, Roy?" tanya Tuan Darma dengan mendudukan bokong nya di kursi taman.

"Ternyata benar dugaan kita, bahwa pria yang di lihat Nyonya di Kota B adalah Aron, suami nya Nona Mora" jelas Roy dengan suara lirih.

"Dan wanita itu benar-benar Winda, sahabat Nona" lanjut Roy kembali.

Tuan Darma memejamkan mata dengan tangan yang mengepal kuat.

"Sudah ku duga, Aron sengaja menyuruh Mora tidak bekerja karena ia supaya bebas" balas Tuan Darma.

"Ada hal yang sangat mengejutkan lagi, Tuan" ucap Roy.

"Jangan bilang mereka sudah menikah, Roy" tebak Tuan Darma dengan suara yang tertahan.

"Iyaa, mereka sudah menikah saat usia kandungan Nona 5 bulan" ucap Roy dengan datar.

"Tetap awasi mereka, jika ada kesempatan biarkan saja semua nya terbongkar" ucap Tuan Darma dengan suara yang tegas dan dingin.

Tuan Darma langsung saja bangun dari duduk nya saat Roy memberi kode ada yang datang.

"Tuan Darma" sapa Aron dengan sopan.

Tuan Darma langsung saja mengubah raut wajah nya, ia menampilkan wajah yang terkesan datar tetapi tetap berwibawa.

"Ya, Tuan Aron" balas Tuan Darma tersenyum kecil.

"Boleh saya bergabung?" tanya Aron dengan senyuman di wajah nya.

"Ah silahkan Tuan, sekalian kita membahas untuk meeting nanti sore setelah acara disini" ucap Tuan Darma.

"Ah dan ya, ajaklah Nona Mora karena Istri saya juga akan ikut untuk sekalian makan malam" ucap Tuan Darma kembali.

Aron cukup terkejut tetapi ia mencoba tenang dan menganggukan kepala nya.

"Baik Tuan, nanti saya akan ajak Mora" balas Aron dengan ramah.

Lalu mereka mengobrol dengan seputaran bisnis dan proyek yang sedang mereka bangun.

Bahkan Tuan Darma dan Roy sangat profesional dalam masalah pekerjaan.

Mereka bertiga larut dalam bahasan yang sangat serius, hingga kehadiran Mora pun tak mereka sadari.

"Ehemm maaf mengganggu, Tuan" ucap Mora lembut.

Ehh.

Mereka kaget dan langsung saja menoleh ke arah Mora yang sedang tersenyum lembut.

"Ayo makan siang dulu, setelah itu kita bersiap untuk memulai acara syukuran nya" ucap Mora dengan tersenyum.

"Baiklah Nona, mari" balas Tuan Darma ramah.

"Ayo Tuan Darma, Tuan Roy" ajak Aron

Lalu mereka langsung saja melangkah masuk ke dalam panti asuhan.

Makan siang kali ini berbeda, mereka akan mengantri bersama dengan anak-anak panti.

Tuan Darma dan Nyonya Hesti sama sekali tidak keberatan dan mereka berdua pun ikut serta dengan mereka berbaris.

.

.

.

🌸Ig: heniisw24

1
Maria Magdalena Indarti
karma datang. kau winda ilang jg putrimu
Maria Magdalena Indarti
rasakan karmamu
Maria Magdalena Indarti
maling teriak maling aron
Maria Magdalena Indarti
surprise
Maria Magdalena Indarti
Luar biasa
Maria Magdalena Indarti
mora anak bpk Darma n ibu Hesti
Maria Magdalena Indarti
mora sdh merasa suami ga setia
Maria Magdalena Indarti
suami ga setia. istri hamil
Diana Pratiwi
Kecewa
Anik Hidayat
Luar biasa
Dewi Dama
malas baca nya lagi...ber tele2bangat
Dewi Dama
cerita nya ber tele2bangat...
Dewi Dama
kirain Afnan itu cowok...
Dewi Dama
Luar biasa
Dani Prihantoro
Yakin sekali kalau itu anakmu
Vyta Tanti
Lumayan
Haerul Anwar
mampus Lo anjing
Khairul Azam
ttp aja si Aron itu gak baik, laki" setia gak bakal dia mudah tergoda
Wwn J
Luar biasa
whiterose91
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!