Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 Murid baru
Saat mereka berenam sudah memasuki ruangan itu, betapa terkejutnya mereka ketika menemukan ternyata kepala sekolah sedang mencecap bibir seorang wanita.
Tentu saja mereka terkejut saat melihat itu, mereka segera menormalkan ekspresi mereka mejadi datar kembali, seolah tidak peduli.
Bagaimana bisa seorang guru wanita bercumbu bersama kepala sekolah, di ruangan kepala sekolah itu sendiri.
Salahkan mereka berenam juga yang tidak mengetuk pintu terlebih dahulu ketika ingin memasuki ruangan itu.
"Ekhem ...."
Suara deheman salah satu dari keenam lelaki itu pun menyadarkan mereka yang sedang melakukan hal memalukan itu.
Guru wanita dan kepala sekolah yang menyadari keberadaan keenam lelaki di ruangan itu pun saling menatap dengan gelagapan.
Sesegera mungkin mereka menyudahi aktifitas mereka dan membenarkan kancing baju mereka yang sempat terbuka.
Tidak ... Lebih tepatnya sengaja dibuka.
"Cepat keluar jalang!" Bentak kepala sekolah ke guru wanita itu, dia takut jika enam lelaki didepannya melaporkan dirinya ke pihak yayasan.
"I-iya ...." Setelah guru wanita itu membenarkan bajunya, dia segera lari terbirit-birit keluar ruangan, tentu dia akan sangat malu jika bertemu dengan keenam lelaki itu lagi
Bagaimana bisa dirinya lupa tidak mengunci pintu terlebih dahulu, mereka berenam juga langsung masuk dan tidak mengetuk pintu, sungguh tidak sopan.
Guru wanita itu berharap keenam lelaki itu di hukum oleh simpanan nya.
Eh ... ralat, maksudku di hukum oleh kepala sekolah, karna ketidak sopanan mereka yang asal nyelonong kedalam ruangan kepala sekolah.
Tapi apa tadi? Kepala sekolah yang notabene-nya adalah kekasih nya sendiri membentak dirinya?
"Cih ... awas aja kalian," ucap dalam hati guru wanita itu, karna mereka berenam datang, dia jadi dibentak dan di usir sang kekasih.
"S-silahkan duduk tuan-tuan, m-maaf atas kejadian tadi," gugup kepala sekolah menyadari perbuatannya, pasalnya yang mengurus mereka berenam ini adalah orang kepercayaan pemilik yayasan, dia takut jika mereka berenam melaporkan kejadian tadi kepada pemilik yayasan.
'Apa aku akan di pecat jika pemilik yayasan tau?' pikirnya.
"Dimana kelas kita?" To the point lelaki yang sejak tadi tidak mengeluarkan suara.
Ekspresi mereka seperti sudah tidak terjadi apa apa, padahal mereka cukup terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi itu, mereka dapat menutupi keterkejutan itu dengan ekspresi datar mereka masing-masing.
"O-ohh kelas yaa? M-mari saya antar tuan."
Kepala sekolah itu pun berdiri dari kursi nya, yang meja nya terdapat papan nama dengan tulisan KRIS ARGANWITA.
Kris pun mengantarkan mereka berenam ke kelas masing masing, sambil memperkenalkan sekolah dan tempat yang mereka lewati
"Di lantai satu ini ada tempat kelas 10, kantin, dan juga beberapa toilet.
Sekolah ini juga mempunyai lapangan basket, futsal, batminton, volly, juga lapangan upacara, ada juga kolam renang.
Lapangan-lapangan itu terdiri dari indoor dan outdoor, kecuali lapangan upacara. Jika kalian ingin berkeliling terlebih dahulu, saya ak-" belum menyelesaikan ucapannya, lelaki yang berada tepat di sebelah kanan Kris ini memotong ucapannya.
"Tidak usah."
Tentu saja Kris tidak melanjutkan ucapannya, dia langsung ke lantai dua, mengantar salah satu anak dari keenam lelaki itu ke kelasnya
"Baiklah, ini kelas anda tuan muda, jika butuh bantuan, anda bisa menghubungi saya."
Setelah mengantar satu dari ke enam lelaki itu ke kelas 11 IPA 1, Kris melanjutkan perjalanan nya ke lantai tiga untuk mengantar ke lima lelaki yang tersisa
Mereka berlima tidak akan masuk dalam kelas 12 yang sama, mereka akan dimasukan ke dua kelas berbeda, tiga orang ke kelas 12 IPA 3, dua orang ke kelas 12 IPA 4
Setelah mengantar semua murid baru dari kalangan atas itu ke kelas masing masing, Kris pun kembali ke ruangannya.
Seorang lelaki tampan pun dipersilahkan memasuki kelas 11 IPA 1 oleh guru yang sedang mengajar di jam itu, murid baru itu tidak terkena hukuman datang terlambat, karena kepala sekolah sendiri lah yang mengantarkannya.
"Baik anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu, nak." Guru yang sedang mengajar di kelas itupun mempersilahkan dirinya memperkenalkan diri.
"Nama saya Nathaniel, saya pindahan dari Amerika," ucap datar saat dia memperkenalkan dirinya di depan kelas
"Baiklah Nathaniel, kamu bisa duduk di bangku kosong sebelah Grizella, Grizella tolong angkat tangan." Grizella yang sejak tadi diam hanya memperhatikan yang di depan pun mengangkat tangannya, menandakan bahwa dia adalah Grizella.
'Yeah'
Nathaniel berjalan menuju meja nya, lalu menyimpan tas dan mengeluarkan handphone dari saku nya, mengirim pesan kedalam grup yang entah grup apa itu.
Anda: Ketemu.
Setelah itu dia pun memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan, sesekali dia melihat ke meja sebelahnya, dia curi-curi pandang kepada Grizella, Grizella menyadari itu, dia hanya menyeringai dibalik wajah polosnya sambil pandangannya tetap memperhatikan guru didepan.
Bahkan jika dilihat dari penampilan Grizella, dia tidak ada yang menarik, rambut di kepang, memakai kacamata, kaus kaki panjang dan terdapat beberapa buku tebal di meja nya, terlihat cupu dan kutu buku sekali.
Ada juga buku yang terbuka karena sesekali Grizella mencatat apa yang guru itu katakan dan jelaskan.
"Kenapa si tampan Nathaniel itu liatin si Grizella cupu mulu sih? Cupu gitu masa Nathaniel suka, ishh.." ucap kesal gadis yang sejak tadi memperhatikan Nathaniel sejak dia di depan, sepertinya gadis bernama Kiara Arlie Tyson itu menyukai Nathaniel?
"Gue Pepet aja kali yaa? Boleh dehh, yakali ga ada yang mau sama Kiara yang seorang anak tunggal keluarga Tyson," gumam Nayla dengan PD nya jika Nathaniel juga akan mau dengan dirinya.
Sementara itu di kelas 12 IPA 3, tiga orang laki laki juga menjadi murid baru di kelas itu
"Nama gua ganendra, kita pindahan dari Amerika."
"Gua fairel."
"Steven."
Setelah ketiga murid baru itu memperkenalkan diri, mereka pun menempati bangku kosong yang sudah disiapkan disana.
Dan dua orang dari ke enam laki laki tampan murid baru itupun ditempatkan di kelas 12 IPA 4
"Jack, pindahan dari Amerika."
"Jaygar."
Perkenalan mereka cukup singkat, padat dan pindahan dari Amerika, mereka pun duduk di bangku yang sudah disediakan, mengikuti pelajaran yang sedikit tertinggal karna keterlambatan mereka.
...****************...
