Seyra Adlina, wanita muda 23 tahun sosok cantik dan elegan, menjalani kehidupan ganda yang menarik. Di siang hari dia bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe kecil dan di malam hari bertransformasi menjadi pelayan di sebuah club malam. Hubungannya dengan sang pacar harus berakhir karena pengkhianatan yang ia saksikan sendiri. Perasaan patah hati dan marah, membuatnya melakukan tindakan tidak masuk akal dalam keadaan mabuk
Takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang CEO yang mengetahui identitas dan latar belakangnya yang selama ini disembunyikan. Situasi tak terduga memaksa mereka untuk menikah kontrak dengan tujuan masing-masing.
Mampukah benih-benih asmara tumbuh diantara mereka setelah melewati berbagai tantangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maisaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari ke-1
Seyra dan Virsha setuju untuk menghitung masa nikah kontrak mereka mulai hari esok sampai 66 hari ke depan. Seyra melepaskan uluran tangannya, dan hendak berjalan ke tempat tidur, Virsha pun ikut bangun dari duduknya dan berjalan mengikuti Seyra di belakang.
"Eh lo mau ngapain?" tanya Seyra, dengan cepat menoleh ke arah Virsha lalu menghentikan langkahnya
"Saya juga mau tidur" jawab Virsha, melirik ke arah kasur
"Gak boleh... Cuma gue yang boleh tidur disana" tegas Seyra, memicingkan matanya ke Virsha dan menunjuk ke arah kasur
"Lo tidur di sofa aja lah ya, ngalah demi istri" ujar Seyra, menepuk pelan bahu keras milik Virsha
Virsha langsung mengambil tangan Seyra yang masih menepuk bahunya, membuat Seyra melirik tangannya yang akan diarahkan kemana. Ya, hari ini Virsha memang benar-benar membuat Seyra kesal. Siapa sangka, dia mengarahkan tangan Seyra ke dada bidang miliknya, membuat Seyra bisa merasakan detak jantung Virsha.
"Ih lo apa-apaan sih Virsha" teriak pelan Seyra, melepaskan tangannya dari dada Virsha
"Kayaknya lo emang butuh berobat deh buat ngilangin kemesuman lo itu" ujarnya dengan tegas, lalu berlari dan melompat ke atas kasur, langsung menarik selimut dan menyembunyikan dirinya di balik selimut putih bersih
"Pokoknya lo harus tidur di sofa... Kalo lo macem-macem sama gue, gue bakalan aduin lo ke kakek atas tindakan KDRT" teriak Seyra dibalik selimut
"Wajarlah KDRT kalo pas malem pertama" gumam Virsha
Virsha tidak menahan senyumnya dan menyeringai setelah melihat kelakuan Seyra yang seolah-olah mau di terkam singa.
Virsha tidak memiliki pilihan lain selain mengalah. Ia kembali ke sofa dan memutuskan tidur di sana karena Seyra ingin memiliki kasur untuk dirinya tidur sendiri.
Hari ke-1
Pagi pun sudah menyapa, hari ini adalah hari pertama mereka berdua sebagai pasangan suami istri, ya walaupun hanya untuk dua bulan kedepan.
Virsha lebih dulu bangun dari tidurnya dibandingkan Seyra. Seyra yang masih terlelap, membuka perlahan matanya, melihat Virsha yang sudah terlihat rapi dengan kemeja dan jas nya.
"Mau kemana?" tanya Seyra dengan suara yang serak
"Eh sudah bangun?" tanya Virsha lagi sambil memasang dasinya di depan cermin rias
"Saya mau ke kantor" jelas Virsha, melihat bayangan Seyra dari dalam cermin
"Hmmm" Seyra memicingkan matanya dan beranjak bangun dari tempat tidurnya untuk mandi.
"Kamu gak mau ikut ke kantor?" tanya Virsha, membuat langkah Seyra berhenti dan menoleh ke arah Virsha
"Buat apa?" tanya Seyra mengerutkan dahinya
"Kan mau nyusun rencana buat misi kita" jelas Virsha, berbalik badan untuk melihat Seyra
"Bener juga ya... Yaudah gue mau mandi dulu bentar, tunggu" seru Seyra masih dengan nada lemas karena baru bangun tidur
Seyra pun masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Virsha beranjak ke sofa untuk menunggu Seyra. Baru saja berjalan beberapa langkah, Virsha mendengar ada orang yang menekan bel dari luar.
"Beep....beep" (Suara bel)
Virsha pun segera berjalan menuju pintu dan melihat orang yang membunyikan bel pagi-pagi begini
"Selamat pagi tuan Virsha, saya dari pelayan pihak hotel ingin mengantar makanan ke kamar anda" ucap seorang pelayan hotel
"Ini juga untuk baju yang sudah tuan perintahkan tadi" sambungnya lagi, memberikan dua buah tas belanjaan
Dengan sigap, Virsha meraih tas yang disodorkan pelayan. Di dalam kedua tas itu ada baju dan sepatu yang sebelumnya ia pesan ke pihak hotel.
"Terima kasih ya mba" ucap Virsha
"Iya sama-sama tuan" jawab pelayan itu
"Baiklah kalau begitu, apakah boleh saya masuk untuk menyediakan makanan untuk sarapannya?" tanya pelayan itu lagi
Virsha berpikir sejenak, melihat troli makanan yang dibawa oleh pelayan itu.
"Hmm kalau untuk itu, biarkan saya sendiri saja ya mba. Tidak apa-apa kan?" tawar Virsha
"Baiklah, kalau memang tuan bersedia dan tidak keberatan, saya permisi dulu. Terima kasih" ujar pelayan itu lagi dan membiarkan Virsha membawa troli makanan yang ia bawa
Virsha kemudian mengambil troli makanan itu dan mendorongnya masuk ke kamar. Sebelum Virsha menyiapkan sarapan di atas meja, terlebih dahulu ia berjalan menuju kamar mandi.
Tok tok tok (suara ketukan pintu)
"Seyra" Virsha mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil Seyra dengan nada pelan
Setelah beberapa kali dipanggil, Seyra yang sedang mandi akhirnya menjawab dari kamar mandi.
"Apa" teriak Seyra dari dalam kamar mandi, bergegas memasang handuknya, menuju pintu
"Iya kenapa? Mau ngapain?" tanya Seyra dari balik pintu
"Saya mau ngasih baju untuk kamu pakai sekarang" ujar Virsha dari luar kamar mandi
"Lo gak bohong kan?" tanya Seyra, was was
"Ngapain saya harus bohong Seyra" jawab Virsha dengan nada lembut dan pelan
Awalnya Seyra ragu dengan niat baik Virsha yang tiba-tiba pengertian dan tahu kalau ia memang gak bawa baju untuk di pakai.
Seyra membuka pintu kamar mandi sedikit dan menengok keluar.
"Mana?" tanya Seyra mengulurkan tangannya
Virsha pun langsung memberikan tas berisi baju itu ke Seyra. Setelah Seyra kembali memasukkan kepalanya dan menutup pintu kamar mandi, Virsha menggelengkan kepalanya dan mengulum senyumnya. Lalu, ia berjalan menuju sofa untuk menyiapkan sarapan yang sudah diberikan oleh pihak hotel tadi.
Setelah Seyra memakai baju yang diberikan Virsha. ia langsung keluar dari kamar mandi.
"Loh udah ada makanan rupanya" ucap Seyra, langsung menuju sofa dan duduk di hadapan Virsha
"Wahh siapa yang anterin nih?" tanya Seyra, sambil melihat-lihat menu sarapan mereka
"Pihak hotel" jawab Virsha sambil mengeluarkan beberapa makanan yang masih ada di troli dan meletakkannya di atas meja
"Oh iya, terima kasih ya atas bajunya" ujar Seyra, menatap dalam Virsha, mengedipkan matanya cepat, mengulum senyumnya
Virsha hanya mengangguk dan menahan senyumnya, melihat Seyra yang begitu tampak bahagia. Dengan rambutnya yang masih diikat jedai bentuk bunga, hingga beberapa helai rambutnya terurai dan jatuh di pipinya, membuat Seyra terlihat semakin cantik dan manis.
"Iya sudah, cepat makan itu, nanti makanannya dingin" seru Virsha memberikan sendok makan ke Seyra
"Oh ya, ini beneran gue ikut ke kantor lo?" tanya Seyra lagi, bersiap untuk menyantap makanan
"Iya beneran lah.. Emang kamu tidak ingin membahas tentang misi kita?" tanya Virsha lagi, menatap Seyra dan mengangkat sebelah alisnya
Seyra hanya mengangguk paham dengan maksud Virsha. Kini mereka pun menyantap sarapan pagi di hari pertama mereka menjadi pasangan suami istri.
"Nanti gue berangkat bareng lo ya" ujar Seyra di sela-sela makan
"Tentu saja" jawab Virsha, terus menyantap makanannya