Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
Part kali ini mau flasback cerita tentang orang tua Dean .
.
.
.Seminggu berlalu Stevi sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang . Xander yang mendengar itu pun langsung mengurus administrasi nya dan membawa anak serta istrinya untuk pulang .
"Sayang .. kita pulang .." ucap Xander senang sambil menggendong putra pertama nya itu yang diberi nama Xabiru Kaivan Winata .
Stevi hanya tersenyum . Nampaknya bayi laki-laki tampan itu terlihat nyaman digendongan ibu nya .
"Sayang .." panggil Xander
"Ya sayang , kenapa ?" tanya Stevi
"Nanti Winda dan Radian datang kerumah katanya ada yang ingin dibicarakan ". Ucap Xander
Stevi mengerutkan kening nya , dirinya bingung hal apa yang ingin Winda bicara kan ? Apa tentang pernikahan nya dengan Xander atau apa ?
.
Sesampainya dirumah Xander meletakkan baby Kaivan di box bayi . Sedangkan Stevi ia suruh untuk istirahat .
Tokk ...
Tokk....
Tokk ....
"Sayang ada yang ketuk pintu .." ucap Stevi
"Biar aku aja yang buka , kamu istirahatlah ". Kata Xander
Stevi mengangguk dan kembali merebahkan dirinya dikasur
.
Ceklek ...
"Winda .. Radian .. Masuk ". Ucap Xander
Winda dan Radian berjalan masuk kedalam rumah Xander .
"Duduk dulu , biar aku panggil Stevi kemari ". Kata Xander lalu melangkah menuju kamarnya
"Sekalian bawa baby Kaivan kemari , aku ingin melihatnya .." ujar Winda dan langsung diangguki oleh Xander
.
Xander turun dari lantai atas sembari memeluk pinggang Stevi dan sebelah tangannya menggendong baby Kaivan .
"Ahhh ... Ponakan Tante .." pekik Winda yang langsung berdiri dan berlari menghampiri baby Kaivan .
"Jangan teriak-teriak , anak ku sedang tidur ". Tegur Xander
Winda mengerucutkan bibirnya , sedang Stevi hanya tersenyum melihat tingkah Winda yang menurutnya lucu.
Ketiga nya pun duduk disofa dengan baby Kaivan yang berada dalam gendongan Winda disebelah nya ada Radian yang ikut tersenyum kala kekasih nya itu dengan penuh kasih sayang menciumi baby Kaivan .
"Jadi kedatangan kami kemari , karena ada hal ingin kami sampaikan Xander ". Ucap Radian memulai pembicaraan .
"Hal apa ?" tanya Xander
"Kami akan menikah ", ucap Radian
"Tapi aku dan Winda masih terikat perjanjian pernikahan kontrak ". Tukas Xander
"Kita bercerai saja dan batalkan perjanjian kontrak nya ". Sahut Winda dengan masih menggendong baby Kaivan dan tak melepaskan pandangan netra nya dari bayi tampan itu .
"Kapan kalian akan menikah ?", kini giliran Stevi yang bertanya
"Dua bulan lagi .." jawab Winda
"Secepat itu ? Baiklah Minggu depan Asistenku akan mengirim surat perceraian ke kantor mu dan segeralah tanda tangani agar aku juga bisa langsung meresmikan pernikahan ku dengan Stevi agar sah Dimata hukum ". Kata Xander panjang lebar
Radian dan Winda mengangguk .
.
.
.
Dua bulan berlalu dan hari ini adalah hari pernikahan Radian dan Xander .
Stevi dan Xander turut hadir sebagai tamu dengan membawa baby Kaivan yang kini sudah berusia 2 bulan .
Selama proses perceraian Xander dan Winda banyak sekali rintangan yang harus dilalui , seperti perdebatan antara dua keluarga dan penolakan perceraian . Tapi semua itu tak menyurutkan niat Xander dan Winda yang akan berpisah dan melanjutkan hidup masing-masing dengan orang yang mereka cintai .
"Selamat yaa mbak Winda atas pernikahannya , semoga cepet punya momongan ". Ucap Stevi dengan tulus
"Makasih yaaa ... Kamu juga segeralah resmikan pernikahan kalian Dimata hukum agar Kaivan bisa mendapatkan hak nya sebagai pewaris keluarga Winata ". Ujar Winda
Stevi hanya tersenyum
Dibelakangnya Xander menggedong baby Kaivan yang kini terlihat gembul , dengan memakai pakaian seperti dady nya terlihat seperti Xander versi bayi .
"Selamat bro atas pernikahanmu ". Ucap Xander sembari memeluk Radian tanda pertemanan .
"Thank , semua juga berkat mu .." kata Radian
"Setelah ini mau bulan madu kemana ?"goda Xander
"Ke Belanda dan kami juga akan menetap disana ". Ujar Radian
Xander hanya menganggukkan kepala nya ," sekali lagi selamat atas pernikahan mu ". Ucapnya lalu turun dari tempat pelaminan .
.
.
.
Empat tahun pernikahan Winda dan Radian , semua nya berjalan baik-baik saja . Apalagi sekarang kedua nya sudah dikaruniai seorang bayi laki-laki berusia 7 bulan yang mereka beri nama Dean Agani .
Dan hari ini mereka memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan ingin memperkenalkan bayi Dean kepada seluruh keluarga nya .
Setelah menempuh perjalanan hampir 14 jam lama nya , kini keluarga kecil itu telah sampai di tanah air .
"Sweety , kita langsung kerumah mama papa aja ya .." ucap Radian seraya menggendong Dean .
"Tapi .."
"Percaya semua akan baik-baik saja " tutur Radian menenangkan istrinya itu .
Dengan berat hati Winda pun menuruti nya . Kini kedua nya naik taksi menuju rumah kedua orang tua Radian .
"Mah .. Pah .." sap Radian yang melihat orang tua nya sedang bersantai didepan tv .
"Radian anak ku ..." teriak mamahnya lalu berlari memeluk putra semata wayangnya dan menghiraukan keberadaan Winda .
Radian melepaskan pelukan ibu nya dan mengenalkan putra nya pada mamah nya .
"Mah , kenalin ini Dean Agani , putraku .." ucap Radian
Mamah nya hanya meliriknya tak berniat menggendong nya . Justru dia malah ingin menjodohkan Radian dengan anak dari teman sosialita nya .
"Nak , mamah ingin menjodohkan mu dengan anak teman mamah . Orang nya cantik juga pinter pasti kalian bakal jadi pasangan serasi .." ujar mamah Radian penuh semangat tanpa memikirkan perasaan Winda .
"Mah . Mamah apaan sih , Radian udah nikah sama Winda mah dan sekarang Radian udah punya anak .." bentak Radian karena tak terima istrinya diabaikan oleh orang tua nya
"Radian ...." bentak papa nya ."Kamu semenjak menikah dengan wanita itu jadi berani kepada orang tua mu , apa wanita itu sudah meracuni pikiranmu? ". Tuduh papa Radian
Disana mamah Radian sudah menangis terisak-isak karena bentakan Radian .
"Mah ... Pah , Radian sekarang sudah punya keluarga sendiri . Mamah dan Papa tak perlu ikut campur dalam rumah tangga ku .." teriak Radian lalu membawa pergi Winda dan anak nya .
Papah Radian yang melihat putra nya telah berubah semenjak menikahi Winda langsung menelpon anak buahnya untuk membuat Winda dan anak nya berpisah dari Radian .
Saat Radian keluar dari rumah orang tua nya , ia mengendarai mobil nya tak fokus hingga membuat mobilnya oleng dan menabrak pembatas jalan hingga membuat kecelakaan beruntun .
Banyak orang-orang yang datang membantu dan mereka langsung membawa Radian serta istri dan anak nya kerumah sakit . Beruntung saat kecelakaan terjadi Winda memeluk erat bayi Dean untuk melindungi nya hingga membuat Winda terpelanting keluar karena pintu mobil tak terkunci rapat membuat nya tak sadarkan diri dengan masih memeluk bayi Dean , sedang Radian kepala terbentur pada stir kemudi .
Ambulance langsung membawa mereka ke UGD agar segera diberi penangangan .
Xander yang mendengar Radian sudah ada di Indonesia dan mengalami kecelakaan langsung menghubungi Stevi dan mengajaknya kerumah sakit .
"Sayang apa yang terjadi dengan mereka ?" tanya Stevi ketika mereka sudah sampai dirumah sakit
"Entahlah , aku hanya mendapat kabar dari asisten ku jika Radian dan Winda serta anak nya mengalami kecelakaan ". Jawab Xander
Stevi langsung menutup mulutnya mendengar penjelasan Xander . Dia berharap semoga keluarga kecil itu selamat .
Dokter keluar dari ruang UGD dan Xander segera menghampiri .
"Dokter bagaimana keadaan mereka ?" tanya Xander yang langsung berdiri diikuti Stevi yang berada disamping nya .
Dokter menghela nafas kasar .
"Untung bayi nya hanya mengalami luka-luka ringan , Ayah nya belum sadarkan diri karena benturan dikepalanya cukup keras . Sedang ibu nya maaf ..." ucap dokter tak sanggup melanjutkan ucapannya .
"Ibu nya bagaimana dok ?" kini Stevi yang bertanya
"Maaf , kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya . Tapi Tuhan lebih sayang beliau ". Kata dokter lirih
Stevi menutup mulutnya tak percaya, tubuhnya terhuyung kebelakang jika saja suami nya tak memeluknya , air mata nya tiba-tiba mengalir .
"Boleh kami melihat nya mereka dok ?"
"Silahkan ..." ucap dokter tersebut dan berlalu meninggalkan kedua nya .
Xander dan Stevi langsung masuk kedalam ruang perawatan , disana ia melihat Radian sudah sadarkan diri dan berusaha menggapai ranjang istrinya yang tubuhnya akan ditutupi kain oleh perawat .
"Tidak .. Sweety .." ucap Radian terbata-bata
Xander segera menghampiri Radian dan memeluk nya , sedang Stevi mendekati bayi Dean yang menangis kencang . Mungkin bayi itu tau jika keadaan sedang tidak baik-baik saja . Sebagai seorang ibu tentu hati Stevi merasa pilu merasakan tangisan Dean .
"Sayang .. Cup .. Cup .. Jangan nangis yaa ", ucap Stevi lembut sembari mengangkat Dean dan menggendongnya . Bohong jika Stevi tak menangis saat menenangkan bayi Dean .
Sedang Xander berusaha menenangkan Radian yang juga menangis meraung-raung melihat jenazah istrinya .
"Ikhlaskan istri mu .. Dia sudah bahagia disana ". Ucap Xander yang terus memeluk Radian dan memberikan dukungan .
.
Seminggu berlalu semenjak kepergian Winda , hidup Radian jadi berantakan . Bahkan dia juga melupakan putranya yang sekarang masih dalam asuhan Stevi , Xander pun tak mempermasalahkan nya karena mungkin mental Radian masih down dengan apa yang dia alami .
"Ngga .." panggil Radian ketika Xander mampir kerumah nya melihat keadaannya yang sudah kacau balau .
"Hmm.. Kenapa ?" tanya Xander
Radian langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruang kerja nya mengambil sesuatu , setelah itu ia kembali menghampiri Xander .
"Ini .." ucap Radian seraya menyodorkan sebuah map .
Xander mengerutkan keningnya bingung ."Ini apa ?" tanya nya
"Surat kepemilikan perusahaan Agani yang sudah aku wariskan atas nama Dean . Selama Dean belum menginjak dewasa tolong bantu dia mengelola perusahaan itu. Aku titip Dean dalam penjagaan mu dan Stevi ". Ucap Radian
"Kau ini bicara apa ? Apa kau sudah tak melupakan kewajiban mu sebagai ayah ?" bentak Xander yang terlihat kesal dengan ucapan Radian .
Radian tersenyum mendengarnya , ia tak ambil hati dengan kata-kata Xander yang begitu menohok hati nya , karena seminggu ini dirinya melupakan kehadiran putranya itu .
"Maaf jika mungkin Dean akan merepotkan kalian berdua , tapi tolong sayangi dia . Jika salah tolong tegur . Aku titip Dean yaa dan tolong berikan berkas kepemilikan perusahaan Agani pada Dean ketika dia sudah dewasa . Dan tolong tetap berikan Dean marga Agani agar dia selalu mengingat tentang keluarga nya ". Kata Radian panjang lebar seraya memegang dadanya yang terasa sesak.
Xander yang kesal dengan kelakuan Radian langsung bangkit dan pergi meninggalkan rumah Radian.
Setelah Xander pergi Radian meminta asistennya untuk mengirim berkas kepemilikan perusahaan Agani ke kantor Xander karena tadi pria itu tak mau membawa berkas tersebut dan meninggalkannya diatas meja , setelah itu Radian mengambil sesuatu dari dalam laci dan segera meminumnya . Itu adalah racun dengan dosis yang tinggi hingga membuat siapapun yang meminumnya akan langsung meregang nyawa .
.
Dan itulah kenapa Dean berbeda marga dengan Sasya dan Kaivan .
Dan Dean memilik perusahaan sendiri karena dia satu-satunya pewaris dari keluarga Agani .
.
.
.