Orang Jelek Tidak Pantas Jatuh Cinta

Waktu menuju kan pukul 19:00 Lydia, indah,Dito dan biasih sedang menyantap makan malam, seperti biasa biasih dan Lydia selalu memuji masakan indah, sementara kali ini Dito tidak hanya memasang muka datarnya tapi dia tampak murung,Lydia tampak memperhatikan putranya yang tampak tak seperti biasa.

" Dito kamu kenapa nak kasian loe makanan itu kamu aduk aduk saja ngak kamu makan,biasanya kan kamu paling lahap makanya"

" Dito lagi ngak mood bunda"

Ia pun meletakan sendok dan garpu dipiringnya dan bergegas masuk ke kamarnya.

"Indah suami kamu kenapa"

"Aku juga ngak tau bunda" ucap indah bohong padahal ia tau Dito sedang punya masalah dengan Tiara.

Didalam kamarnya Dito merasa gelisah,ia pun bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas kedapur untuk membuat segelas kopi hitam favoritnya.

Didapur ia mendapati indah sedang mencuci piring.

" Kamu mau kopi biar aku yang bikinin"

Dito hanya mengangguk tanpa ada penolakan atau bersikap dingin seperti biasa.

Disela sela indah membuat kopi,Dito memperhatikan indah.

Sebenarnya perempuan ini cukup cantik jika dia merawat tubuhnya dan memperhatikan penampilan nya hanya saja dia terlalu cuek sama penampilannya, astaga aku mikir apasih

" Tiara itu hanya butuh kepastian,terkadang kita perempuan butuh sebuah pengakuan cinta terhadap laki laki yang kita cintai" ucap indah meskipun terasa sesak ia harus nampak seperti biasa saja seolah tak punya perasaan dengan Dito.

Mendengar ucapan indah Dito mengangkat alisnya merasa heran

" Kenapa loe bicara tentang tiara,apa kamu tidak marah jika suamimu berhubungan dengan perempuan lain"

Mendengar perkataan suaminya Indah menyungingkan senyuman miring.

" hmmm aku Marah pun kamu takan peduli"

Ia pun meletakan secangkir kopi hitam diatas meja lalu bergegas pergi meninggalkan Dito,ia menatap punggung perempuan yang telah membuatkan kopi untuknya dengan perasaan yang begitu aneh.

Mengapa perempuan itu bisa memahami perasaanku tanpa aku harus menceritakan apapun,kenapa dia bisa tau isi hatiku.

Ia pun meminum kopi hitamnya yang terasa nikmat berbeda dengan kopi buatan biasih atau pun bunda Lydia.

*

*

*

*

*

Pagi yang cerah ini begitu banyak balon berwarna pink dan merah yang beterbangan diarea kampus,dengan sebuah kertas yang bergelantungan disetiap balon, dengan tulisan

"I love you" semua mahasiswa hanya bisa mendonga keatas melihat satu persatu balon itu terbang keudara tanpa tahu siapa orang dibalik terbangnya balon balon itu.

" Wah indah sekali" ucap indah merasa takjub dengan pemandangan hamparan balon udara yang beterbangan di udara.

" Kamu benar, ndah .ini cantik sekali sih kira kira siapa yang melakukan ini, aku yakin sih kayaknya orang yang nerbangi balon ini lagi mau nembak cewek deh" ucap Tiara

" Kalau ada nembak aku kayak gini sih bakalan aku terima. hahhhh tapi itu tidak mungkin sih"

Tiba tiba terdengar suara dari lapangan yang berteriakk mengunakan toa hingga suaranya menggelegar hingga setiap sudut sudut kampus.

" Aku tahu bukanlah laki laki yang perhatian apalagi romantis,aku bukan cowok yang peka tapi aku bukanlah laki laki yang mau menyakiti kamu,aku cinta sama kamu Tiara" terdengar satu persatu kata kata Dito seperti nyanyian yang merdu ditelinga Tiara.

Mendengar pengakuan laki laki yang dicintainya,ia pun menghampiri dito dilapanagan sedangkan raut wajah indah datar, kini ia harus mengubur perasaanya.

Anna membekap mulutnya sendiri tak percaya suami dari sahabatnya nembak perempuan lain dimuka umum.

" Wah laki laki itu romantis sekali"ucap Dodit

Indah berlari masuk kedalam ruangan,hatinya rapuh tidak ia tak sanggup menyaksikan keromantisan suaminya dengan perempuan lain ditengah lapangan.

Melihat indah yang nampak sedih Anna pun menghampiri sahabatnya.

" Maaf kalau selama ini aku kurang peka,aku tidak perhatian" ucap Dito lirih

Tiara mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan tulukuknya ke bibir Dito,ia pun meraih tangan tiara dan memegangnya dengan begitu berat.

" Sekarang aku mau kamu jadi pacar aku,ambil Balonya jika kamu mau jadi pacar aku dan lepaskan Balonya biarkan terbang bebas jika kamu menolakku"

Terima....terima...terima

Sorakk sorrraiiii mahasiswa yang lain seakan menjadi saksi akan cinta Dito dan Tiara.

Kedua pipi Tiara nampak memerah,ia pun tersenyum dan mengambil balon itu tanda kalau dia bersedia menjadi pacar Dito.

"Yeaaaaay diterima"

Sekarang semua orang dikampus sudah tahu kalau Dito dan Tiara berpacaran.

Sementara indah duduk dikursinya dengan menutup muka dengan kedua tanganya berusaha menghalau air matanya agar tidak jatuh,tapi tetap saja air mata bening itu lolos begitu saja dipipinya.

Anna yang mengetahui hati sahabatnya sedang rapuh duduk disamping indah,dia tak mengatakan apapun,ia hanya diam dan menemani sahabatnya seakan akan memberi ruang waktu,sesekali ia mengusap pundak sahabatnya.

" Loe cinta sama Dito"

Akhirnya kata kata itu lolos dari bibirnya

Indah tersenyum miring

" Hmm cinta,cinta itu ngak penting, aku tidak pernah pantas untuk dicintai" ucap indah dengan penuh kesadaran pada dirinya.

" Jangan ngomong seperti itu ,ndah.aku paham posisi Lo,menurut gue kalau beneran cinta sama suami loe, Lo harus pertahanankan dia,Lo harus tegas bagaimana pun kamu istri sahnya"

Ucapan Anna seperti lolucon bagi gadis itu,saat ini ia merasa sangat rendah diri.

" Lo tuh ngak ngerti diposisi gue ,nna.percuma gue bpertahanin Dito jauh sebelum Tiara muncul di pernikahan kami,Dito sudah bertekad buat cerein aku, dia menikahi ku hanya kerna ingin menjaga nama baik ayahnya"

" Hahhh cereii, sialan tuh sidito ngelecehin seenaknya cerein orng pun seenaknya kamu yang sabar ya,nna."

" Sekarang aku hanya fokus belajar agar suatu hari nanti aku punya pekerjaan yang bagus,paling tidak ada sesuatu yang bisa dibanggain dari aku"

" Apapun keputusan Lo,aku selalu dukung"

Anna pun memeluk sahabatnya berharap bisa memejamkan sahabatnya dengan pelukan hangat nya

Aku harus mengubur perasaanku yang terlanjur tumbuh untuk dito ,aku sadar aku sudah terlalu jauh bermimpi sampai akhirnya aku terbangun dan rasanya sangat sakit ya Allah.

Tiara berlari masuk kelasnya dan langsung memeluk indah.anna mengernyitkan alisnya

Melihat Tiara yang tiba tiba memeluk indah.

Kenapa Tiara tiba tiba meluk aku erat seperti ini,apa ia sudah tahu yang sebenarnya kalau aku istri sah dari Dito,terus pelukan ini ungkapan rasa bersalah nya terhadap aku

" Aku sangat senang akhirnya Dito nembak aku"

Raut wajah Tiara nampak berseri rasa bahagia kini menyelimuti hatinya.

Indah amemegang erat ujung bajunya,ia tak tau harus bagaimana, perasaan sesak berkecamuk didalam dadanya,ia tak tahu harus menangapi rasa bahagia Tiara.

" Hehehe selamat ya Tiara"

Ya ampun indah seadainya aku jadi kamu udah aku lempar pelakor ini keluar dari dari planet Bumi, walaupun dia lebih cantik dari kamu tetap saja merebut suami orang itu salah,ucap Anna dalam hati

" Indah aku balik kekelas aku dulu ya nanti kita pulang bareng ya,aku mau ngajak kamu jalan jalan kemall"

" Gimana ya Anna aku rasanya malas"

" Kali ini kamu ngak boleh nolak aku,sudah lama kita tidak hangout bareng"

Dengan sangat terpaksa akhirnya indah mengiyakan sahabatnya

Anna pun bergegas meningalkan indah dan Tiara, Bu

Bukanya tidak mau menemani sahabatnya yang sedang galau,tapi Anna takut jika tidak bisa mengontrol emosinya dan membongkar pernikahan Dito dengan indah.