NovelToon NovelToon
MATA BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN

MATA BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.

Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.

Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 11 KEMENANGAN TELAK

Adrian memegang sebuah giok berwarna hijau dengan ukuran yang lebih besar dari milik Wanto sebelumnya.

"Hebat sekali, selain itu, ini adalah giok dengan jenis kaca terbaik," ujar salah seorang di sana.

"Jika milik master Wanto di bandingkan dengan giok ini, jelas memiliki tingkatan yang berbeda," ujar orang yang lain begitu kagum dengan giok milik Adrian.

"Ini tidak mungkin, bagaimana batu sampah seperti itu punya sesuatu, kamu pasti berbuat curang," ujar Wanto.

Wanto tidak bisa menerimanya dan merasa semua ini tidak masuk akal. Bagaimana batu yang begitu jelek dan murah bisa memiliki giok sebagus itu.

"Apa aku perlu berbuat curang untuk mengalahkan mu," balas Adrian.

"Lihat ini dengan baik-baik," sambung Adrian.

Adrian kembali berjalan ke arah beberapa batu yang terletak di atas meja dengan kapak di tangannya.

"Keluar!" Adrian langsung mengayunkan kapaknya pada sebuah batu dan memotongnya.

Seketika keluar cahaya dari dalam batu itu di mana terdapat giok berwarna hijau di dalamnya.

Sontak saja semua terkejut dengan tindakan Adrian ini. Tidak cukup sampai di situ saja, Adrian kembali melayangkan kapaknya dan memotong beberapa batu secara bergantian.

Setiap batu yang di potong oleh Adrian semuanya menghasilkan batu giok hijau di dalamnya.

"Sialan, semuanya berwarna hijau," teriak semua orang yang melihat itu dengan sangat kagum.

"Ba... bagaimana mungkin?" Wanto terbata-bata seolah tidak percaya.

"Adrian kamu keren sekali," Vanesa terlihat begitu sangat bersemangat.

Vanesa tidak pernah menyangka bahwa Adrian akan sehebat ini.

Orang-orang yang sebelumnya meremehkan Adrian juga mulai merasa bersalah. Mereka baru pertama kali melihat seseorang yang memotong batu sebanyak itu dan semua berisi giok hijau. Terlihat kini Wanto juga mulai merasa panik.

"Tadi berapa harga batu yang di dapat oleh master Wanto?" tanya Adrian dengan mengejek.

"Sepertinya 5 milyar," jawab Vanesa dengan puas.

Sontak saja semua orang mulai berebut untuk mendapatkan batu giok milik Adrian.

"Aku akan keluar 10 milyar untuk membeli batu milik tuan Adrian," ujar salah seorang.

"Ini adalah jenis giok kaca, aku berani 20 milyar," orang lain menawar lebih tinggi.

"30 milyar," tawar orang yang lain lagi.

Untuk menentukan menang dan kalahnya pertandingan ini adalah dengan menentukan giok siapa yang memiliki harga lebih mahal.

Melihat giok Adrian di tawar dengan harga yang begitu tinggi membuat Wanto semakin menjadi panik.

"Bos Rio, bantu aku memberikan tawaran terhadap giok ku, setelah selesai aku akan menerima setengah harga darimu, tolong berikan aku sedikit wajah," pinta Wanto menarik seorang pria dengan menggunakan setelah jas berwarna hitam.

Wanto berharap dengan bantuan dari Rio bisa membuatnya memenangkan pertandingan ini. Namun semua tidak semudah yang Wanto harapkan.

"Persetan, harga diri apa yang kamu punya, masih berani bertaruh dengan tuan Adrian, master yang sesungguhnya adalah tuan Adrian," balas Rio mendorong tubuh Wanto menjauh darinya.

Orang-orang tampak mengerumuni Adrian dan semuanya ingin bisa mendapatkan batu giok milik Adrian dan menjalin hubungan dengannya.

"Situasi ini tidak benar, aku harus kabur dulu," pikir Wanto sambil menggertakkan giginya.

"Lain kali aku akan membahas," sambungnya.

Wanto mencoba memanfaatkan situasi ini untuk dapat pergi dari sana secara diam-diam. Tapi Adrian mengetahui itu semua dan tidak akan membiarkannya begitu saja.

"Ingin kabur," ucap Adrian.

Baru satu langkah Wanto bergerak tiba-tiba sebuah kapak melayang dan hampir memenggal kepalanya. Kapak itu di lemparkan oleh Adrian dengan sangat cepat.

"Brak," kapak itu tertancap di dinding dengan kokoh.

Sontak saja Wanto menjadi sangat ketakutan sambil memegangi kepalanya. Jika kapak itu sempat mengenainya, sudah jelas Wanto akan langsung tewas.

"Kamu harus berani mengakui kekalahan, dimana suara anjing yang kita sepakati?" ujar Adrian dengan dingin.

"Baik-baik, tolong jangan bunuh aku," ujar Wanto.

"Guk... guk... guk..." Wanto menggonggong bak seekor anjing sambil merangkak.

Wanto begitu sangat di permalukan dan menjadi tontonan semua orang. Siapa suruh dia bersikap sok arogan pada akhirnya malah memalukan.

"Jika aku tahu kamu masih berani menindas Vanesa, aku tidak akan mengampuni mu," ujar Adrian menunjuk Wanto.

"Baik-baik, aku tidak berani," jawab Wanto.

"Pergilah!" ujar Adrian.

Segera Wanto lari dengan terbirit-birit menuju keluar dari tempat itu. Ketika Wanto sudah tidak terlihat Adrian baru menyadari ada sesuatu yang terlupakan.

"Aku lupa menagih uang kompensasinya," ujar Adrian.

"Tenang saja, tidak ada orang yang berani berhutang dan tidak membayar pada keluarga Setiawan," sahut Vanesa.

"Eh... keluarga...?" Adrian sedikit terkejut dengan omongan Vanesa barusan.

"Apakah aku sudah termasuk dalam keluarga Setiawan, apa mungkin kamu menyukaiku dan mau menikah denganku," ujar Adrian.

"Kamu..." wajah Vanesa kembali memerah.

"Kamu jangan berbicara sembarangan," ujar Vanesa.

Orang-orang mulai kembali mengerumuni Adrian berniat untuk mendapatkan batu giok miliknya.

"Master Adrian, apakah batu giok nya akan kamu jual?" tanya seseorang di sana.

"Aku bersedia membayar 30 milyar," ujar orang yang lain.

"Master, di klub ku baru saja kedatangan beberapa wanita cantik, apa mau aku mengatur kan waktu..." ujar pria yang lain lagi.

Tampak ekspresi wajah Adrian sedikit berubah ketika mendengar wanita cantik. Namun juga seketika udara di belakang Adrian terasa dingin dan muncul aura membunuh yang sangat kuat dari Vanesa.

"Ehem... ehem... batu giok yang asli bisa di jual pada kalian, kalau yang jenis kaca aku akan memberikannya kepada Vanesa," ujar Adrian.

Seketika niat membunuh Vanesa juga langsung menghilang dan wajahnya mulai tersipu. Giok kaca begitu istimewa dan ternyata Adrian memberikannya kepadanya.

Setelah itu Adrian mendapatkan uang belasan miliar dari giok yang dia jual. Sedangkan giok yang paling mahal jenis kacanya di berikan kepada Vanesa. Padahal giok kaca itu sudah sempat di tawar 30 milyar tapi Adrian lebih memilih memberikannya kepada Vanesa.

"Adrian terima kasih," ujar Vanesa begitu tersentuh oleh pemberian Adrian ini.

Secara reflek Vanesa mencium pipi Adrian dengan lembut hingga membuat wajah Adrian memerah.

Adrian seketika membatu untuk beberapa saat. Perasaan Adrian ini begitu senang dan tidak bisa di ungkapkan oleh kata-kata.

Beberapa menit kemudian mereka telah berada di luar gedung judi batu dan bersiap untuk pulang.

"Kamu pulang naik apa?" tanya Vanesa.

"Aku bisa naik taksi," jawab Adrian.

"Bagaimana jika aku mengantarmu pulang?" tawar Vanesa.

"Boleh, asalkan tidak merepotkan saja," balas Adrian.

"Kamu baru saja memberikanku batu giok yang begitu mahal, hanya mengantar saja, tentu itu tidak sepadan," ujar Vanesa.

Mereka berdua kini sedang berada di dalam mobil milik Vanesa dan sedang menuju ke rumah Adrian. Di dalam mobil Adrian di buat takjub oleh interior mobil yang begitu mewah.

Mobil Vanesa adalah sebuah mobil sport mewah, Adrian yang baru pertama kali naik mobil sport mewah juga tidak bisa menutupi rasa kagumnya.

"Kamu baru saja mendapatkan banyak uang, kamu bisa membeli mobil seperti ini dengan mudah," ujar Vanesa sambil fokus menyetir.

"Ya, kamu benar," balas Adrian.

Setengah jam kemudian mereka berdua telah sampai di depan rumah Adrian.

"Kamu tinggal di sini?" ujar Vanesa sambil melihat rumah tingkat dua yang tidak terlalu besar.

"Ya," jawab Adrian.

"Terima kasih telah mengantarku, lain kali aku akan mentraktir mu makan," sambung Adrian turun dari mobil Vanesa dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Satu hari kemudian Adrian sedang berjalan melewati sebuah jalan kecil yang sepi. Tidak ada satupun orang yang melintas kecuali Adrian. Adrian berencana hari ini ingin membeli sebuah mobil.

"Aku sudah memiliki beberapa milyar jadi sudah seharusnya aku menikmatinya bukan?" pikir Adrian.

1
Kalbera Art
lanjut bg 🙏
Kalbera Art
siap bg 🙏
Agus Susilo
mantap thor lanjut
muhdzulfitri Bacik
lanjut
Aman 2016
Adrian pandai pakai trik agar tidak terlalu mencolok.lanjut
Kalbera Art
nama pasaran berrti KK, kyk nama author jug 😂
Mike Shrye❀∂я
tetangga aku namnya juga Wanto Thor😂
Mike Shrye❀∂я
wakaka gombalannya thor
Kalbera Art
haha sedang prose penulisan bg 😂
Baday ys
semut love
Baday ys
bagus
Hiu Kali
akankah ada adegan melinda di remas-remas untuk menyembuhkan kanker payudaranyah?..ditunggu sop ilernya
Mike Shrye❀∂я
serius nanya ,kalau di dunia nyata ada engga ya yang mirip Adrian wkwkwk 🙈🙈🙈
Kalbera Art
haha siap bg
Mike Shrye❀∂я
mampir akak
Agus Susilo
orang hebat rugi kalau punya satu cewek setidaknya 3 biar seru thor
Mike Shrye❀∂я: wkwkwk

play boy cap buaya dong 🤭
total 1 replies
Kalbera Art
terima kasih masuknnya🙏
Hiu Kali
180 derajat thor..kalo 360 artinya kembali ke titik awal.. makanya kalo mapel matematikan jangan bolos ..wkwkwk
Kalbera Art
siap, di tunggu ya episode selanjutnya besok
Das ril
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!