follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Menolak
"Maaf sudah membuatmu lama menunggu," Kaylin duduk di atas sofa dengan anggun dan elegan, memperlihatkan pada Alex kalau dirinya sudah berubah menjadi wanita dewasa. Tidak seperti Kaylin yang dulu. Kaylin yang manja, keras kepala, dan ceroboh.
"Tidak masalah, hanya satu jam. Karena dulu aku pernah menunggu seseorang lebih dari tiga jam lamanya."
Deg.
Kaylin menelan salivanya dengan susah payah, saat Alex dengan santainya menyindir apa yang pernah ia lakukan dulu saat mereka masih berstatus sebagai pasangan kekasih.
"Benarkah? Siapa orangnya yang begitu hebat membuat seorang Alexander menuggu?" Kaylin balas menyindir mantan kekasihnya.
Alex yang diam berdiri dengan raut wajah datar tanpa ekspresi, sempat menaikkan satu alisnya saat mendengar pertanyaan Kaylin. Sebuah pertanyaan yang membuatnya tertawa sinis dalam hati, karena wanita itu seolah-olah melupakan kejadian yang pernah membuatnya kesal setengah mati.
"Kenapa diam? Katakan siapa orangnya?" Kaylin menatap Alex dari atas sampai bawah. Memperhatikan penampilan mantan kekasihnya itu, yang sialnya semakin tampan dan gagah hingga membuat jantungnya kembali berdebar dengan kencang. "Ingat Kay, jangan lemah pada pesona Alex! Dia memang tampan tapi hatinya sangat dingin, sedingin kutub utara," ingatnya pada diri sendiri sembari mengalihkan tatapannya.
"Aku lupa siapa namanya."
"What?" pekik Kaylin dengan terkejut, namun di detik berikutnya ia kembali memperlihatkan wajah tak peduli. "Sayang sekali kau melupakan namanya. Tapi wajar sih, mengingat usiamu sekarang pasti sangat susah untuk mengingat sesuatu."
"Maaf Nona, apa maksud Anda?" Alex tidak terima sindiran yang di lontarkan Kaylin. Karena terkesan usianya itu sudah sangat tua.
"Tidak, lupakanlah!" Kaylin tersenyum mengejek. "Aku kembali kesini hanya ingin mengatakan satu hal, aku menolakmu!"
"Menolak?"
"Ya, aku menolakmu menjadi pengawal pribadi ku. Paham!" saat ini rasanya ingin sekali Kaylin berteriak bahagia, karena akhirnya ia bisa merasakan bagaimana rasanya menolak seorang pria. Terlebih pria itu adalah Alexander, pria yang beberapa kali menolak cintanya sebelum akhirnya menerima hanya karena terpaksa.
"Baik Nona, kalau begitu aku undur diri."
"What? Eh.. tunggu dulu!" Kaylin sampai berdiri dari duduknya dengan tatapan tak percaya. Bagaimana bisa Alex mengiyakan keinginannya dengan cepat, bahkan tanpa berpikir lebih dulu. "Ka-kau tidak boleh pergi begitu saja."
Alex yang hendak pergi mengurungkan niatnya tersebut, menatap Kaylin dengan intens hingga membuat wanita itu terlihat salah tingkah.
"Kau jangan salah paham dulu. Aku melarangmu pergi bukan karena menginginkan kau tetap disini, eh maksudku..." Kaylin bingung bagaimana menjelaskannya, karena dia sendiri pun bingung dengan keinginannya. "Intinya kau harus bicara lebih dulu pada Kak Kenan, aku tidak ingin kakak marah karena aku mengusirmu."
Alex diam tidak menyahut sama sekali perkataan Kaylin, hanya sorot mata tajam yang ia tunjukkan pada wanita tersebut.
"Ka-kau jangan menatap seperti itu..." Kaylin menundukkan kepalanya, karena tidak kuat ditatap intens oleh pria yang masih membuat hatinya bergetar hebat.
"Kenapa?" Alex berjalan mendekat tanpa memutus tatapannya pada Kaylin. "Apa hatimu masih bergetar saat aku tatap?" bisiknya tepat saat berada di depan wanita yang bernama lengkap Kaylin Meyer. Ia tidak peduli apa yang dilakukannya saat ini bisa saja dilihat oleh Kenan Meyer, justru itulah yang diharapkannya agar Kenan memecatnya sebagai pengawal pribadi keluarga Meyer.
"Ish.. kau itu terlalu percaya diri sekali. Dengar baik-baik Alexander! Jangankan bergetar, bahkan aku lupa kau pernah hadir di hidup ku. Namamu saja aku sempat lupa," ucap Kaylin dengan ketus, sembari mendorong Alex menjauh.