Awal mulanya gadis desa datang ke kota untuk bekerja, siapa sangka dia akan berminat melanjutkan pendidikan di kampus islami karena sering ikut dengan kedua sepupu kembarnya ke kampus, bahkan dikira dia mahasiswi pindahan dari luar kota padahal baru tamat SMK di desa. Cinta gadis tersebut harus Pupus karena cintanya harus terpatahkan oleh takdirnya.
Penasaran dengan kisah Cita dan Cinta dari gadis desa tersebut? ayuks simak ceritanya hanya di noveltoon, jangan lupa like, kritik dan sarannya readers kuuuuu ◇◇♡♡♡◇◇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IYP 26
_happy reading_
"Gimana kuliah kamu nak?" tanya sang mama pada Nurul.
"Alhamdulillah semua lancar Ma, mama kenapa kelihatan kurus?" tanya Nurul saat mereka sedang duduk berdua di teras kos.
"Badan Mama gatal nak." jawab Mama. "Ini mama harus selalu sedia obat CT-M kemana pun mama pergi. Kalau tidak mama tidak akan bisa tidur nak." ujar mama sambil memperlihatkan obatnya.
Mama mengembalikan obat tersebut ke dalam saku bajunya. Nisa sang adik menyusul ke teras kos, ternyata dia tertidur di dalam kamar. Sehingga mama dan Nurul asyik bercerita.
Keesokan harinya mama mengajak Nurul jalan-jalan. "Ayo ke kampus mu nak." ajak sang mama usai sarapan.
"Ayo kak, aku juga mau lihat kampus kakak." seru sang adik bersemangat. Dia bahkan langsung mengambil handuk untuk mandi. Mama tersenyum menatap Nurul yang diam saja.
"Aku cuci piring dulu Ma." pamitnya. Nurul merasa malas ke luar kos, mungkin faktor dia sedang datang tamu bulanannya.
Usai sang adik mandi, mama pun mandi. Mereka berdua semangat bersiap ke kampus (halan-halan). Nurul menatap kedua orang tersayangnya saat dia hendak masuk kamar.
"Aku di rumah saja ya Ma." ujarnya lesu, antara mau ikut atau tetap tinggal.
"Ya sudah gak apa, mama pergi sama Nisa saja. Iyakan?" mama tersenyum menatap Nurul lalu menatap Nisa memastikan. Nisa mengangguk pasti.
Mereka bertiga menuruni anak tangga di kos. Kemudian Nurul menuju kamar mandi lantai satu, sedang mama dan Nisa menuju ke kampus dengan berjalan kaki.
Saat Nurul akan menaiki anak tangga kembali dia berbalik. "Maaf ya Ma, aku gak bisa menemani mama ke kampus bersama adik. Semoga lain waktu kita bisa pergi bersama." batinnya tapi terasa sesak.
"Semua akan baik-baik saja." gumamnya pelan lalu melangkah kan kaki menuju anak tangga ke lantai dua.
Setibanya di lantai dua, Nurul memandang mama dan adik yang makin menjauh. Dia berada di teras lantai dua jadi dapat melihat keberadaan mama dan Nisa yang jalan kaki ke kampus dengan jarak sekitar seratus meter.
Ponsel Nurul berdering, ternyata pesan dari kak Dirman. "Siapa kirim pesan, eh. Ada panggilan tidak terjawabnya." gumamnya pelan sambil mengutak atik ponselnya.
"[Dimana sekarang sayang?]" pesan dari Dirman. Nurul tersenyum membacanya.
"[Di Kos sayang, disini sudah sepi karna sudah pada pulang kampung]" balas Nurul cepat.
"[Sore ini saya mau singgah]" balasnya lagi dengan cepat.
"[Okey]" balas Nurul lagi. Dia menjadi deg deg ser karena kekasihnya mau datang untuk bertemu sang mama. Sebelumnya Nurul telah mengabarkan pada Dirman jika mamanya akan datang.
Sorenya tepat pukul 16.30 Dirman datang, kebetulan Mama dan Nisa sudah kembali dari kampus. Mereka berempat duduk di teras, tidak lupa Nurul menyiapkan minum dan cemilan seadanya anak kos.
"Maaf mengganggu waktunya tante." ujarnya duduk di seberang kursi mama setelah bersalaman.
"Gak nak, tadi kami habis dari kampus jalan-jalan." jawab mama ramah. Mama menatap Dirman seksama, yang ditatap malu seolah diintimidasi telah melakukan kesalahan besar.
"Ma, ini kak Dirman. Pacar Nurul." ujarnya hati-hati. Mama tersenyum menatap Nurul dan Dirman bergantian.
"Kamu main di dalam kamar nak." perintah mama pada Nisa supaya masuk ke dalam kamar kos. Nisa pun menurut.
"Oh kamu yang namanya Dirman?" tanya mama hati-hati, dia tahu bahwa Nurul sudah serius. Bahkan Nurul memang sering bercerita tentang Dirman kekasihnya.
"Iya tante." jawab Dirman menunduk. "Kalau boleh, saya mau serius dengan Nurul tante, tapi tidak untuk sekarang karna saya belum punya apa-apa." ujarnya hati-hati.
"Iya. Saya gak maksa, Nurul juga masih kuliah." jawab mama santai. Mama tidak mempermasalahkan hal itu. "Yang penting kamu bisa dipercaya dan dapat menjaga putri saya untuk membahagiakannya." sambung sang mama serius.
Dirman mendongak menatap mama lalu dia mengangguk. "Saya serius tante, saya akan bahagiakan anak tante." ujarnya mantap.
Nurul yang mendengar tersenyum lega. Dia memang sudah sayang dan cinta dengan Dirman, meski gaya pacaran mereka terlihat kolot tapi itu yang Nurul suka.
Usai bercerita hingga menjelang maghrib, Dirman pamit pulang. "Kalau gitu saya pulang dulu ya!" bisiknya pada Nurul. Nurul mengangguk sambil tersenyum.
"Makasih kak." jawabnya pelan. Tidak lupa Dirman pamit dengan mama sebelum pulang.
"Da..." ujar Nurul mengantar kepergian Dirman. Dia berbalik badan ternyata mama menatapnya dengan tatapan sulit dibaca.
"Sana shalat maghrib dulu." perintah sang mama.
"Aku lagi libur ma." jawab Nurul jujur. Lalu masuk ke dalam kamar kos bersama sang mama.
"Kalau gitu mama mau shalat dulu, nanti kita cerita-cerita." ujar mama serius.
...----------------...
Terima Kasih Sudah Mampir ♥︎♡♥︎
Mampir di karya Thor yg lain yaaa, nanti kalau ada waktu luang, Thor akan lanjutkan Insya Allah.