10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Tubuh Mark hampir terjungkal akibat ulah Zea yg tiba-tiba nemplok ke atas punggung Mark, untung saja lelaki itu bisa menjaga keseimbangan, jika tidak bisa di pastikan bahwa mereka akan terjatuh.
"Princess hati-hati." Spontan Mark langsung berucap, sambil menahan bobot tubuh Zea, saat Zea sudah mulai nemplok di punggung nya, gadis itu minta di gendong.
"Zea lelah kak Mark, gendong Zea sampai ke mobil ya." Gadis itu berucap, sambil meletakkan kepalanya di atas bahu Mark.
Mark menoleh dan menatap wajah Zea yg juga menatap dirinya.
"Perasaan tadi aku minta di kiss, tapi justru kamu minta di gendong." Sahut Mark.
Zea hanya menampilkan cengir lebar nya, dan hal itu benar-benar mengingatkan Mark pada Zea kecil nya.
"Jangan banyak protes kak Mark, ayo jalan kasihan Ara menunggu bersama Bang Jun." Zea menanggapi demikian.
"Princess, panggil Mang Jun saja, jangan Bang Jun." Ujar Mark, saat ini mereka masih di area pemakaman, dengan Mark yg masih berdiri tegak, dan Zea yg menempel di punggung lelaki itu.
"Memang kenapa?." Tanya Zea, seraya menatap Mark dengan penasaran.
"Aku tidak suka." Tegas nya.
"Apa kamu cemburu?." Terka Zea, seraya menaik turunkan alis nya, jangan lupakan tampang tengil gadis itu.
"Memangnya salah?" Lelaki itu tidak munafiq, dia mengakuinya.
"Tidak, ayo jalan." Sahut Zea, perasaan nya begitu hangat saat mengetahui Mark sedikit cemburu hanya karna dia memanggil Bang pada Arjun sang bodyguard Ara.
Usai mengatakan hal itu, gadis cantik tersebut langsung memberikan sebuah kecupan hangat di pipi kiri Mark, yang membuat Mark langsung membeku dengan mulut yg sedikit ternganga, saking kaget nya.
Saat bibir lembut, basah sekaligus hangat menyentuh pipi nya, jantung Mark semakin berpacu tak karuan, berdetak lebih cepat, bahkan dari kepala lelaki tampan itu keluar bunga-bunga bermekaran wkwkwk.
Kehangatan dan kebahagiaan langsung menulusup hingga ke relung hatinya, yg membuat lelaki itu tak bisa berkata-kata.
Dulu saat masih kecil, dirinya memang sering mencium pipi Zea, tapi kali ini rasanya benar-benar beda, dan itu sungguh membuat Mark merasa bahagia.
"Mark ayo jalan, kenapa malah cosplay jadi patung, padahal Zea udah kasih kiss loh." Ucap gadis itu, karna dia bisa melihat bahwa Mark hanya terdiam.
"Walaupun sebenarnya, kata Daddy Zea tidak boleh kiss-kiss cowok, tapi tidak apa-apa deh demi kakak Mark, asal jangan bilang-bilang Daddy ya kak." Cerocos Zea, sambil menatap Mark dengan polos nya.
Tetapi kata Zea, sama sekali tak masuk ke pendengaran Indra lelaki tampan itu, karena pria tersebut masih sibuk dengan perasaannya yg berbunga-bunga.
Saking berbunga nya, Mark merasa bahwa dirinya dan Zea kini tengah berada diantara padang bunga, bukan pemakaman.
Zea mulai kesal lantaran Mark sama sekali tak menanggapi perkataan nya, dan masih terdiam bagai patung pancoran. Hingga gadis itu memutuskan untuk berteriak di sisi telinga Mark.
"Maaaarrrkkkk." Teriak Zea, yg membuat Mark langsung terjingkat kaget, dan tersadar dari khayalan nya yg tadi tengah mengkhayal berjalan di padang bunga bersama Zea.
"Princess, jangan teriak di telingaku dong, bisa tuli nanti aku, memang nya kamu mau punya suami yg tuli?." Mark berkata seraya mengusap-usap telinga kirinya yg berdenging.
"Habisnya Zea di cuekin sama Mark." Gadis itu berkata dengan nada manja, bahkan bibirnya mulai mengerucut.
Sungguh hal itu terlihat sangat menggemaskan dimata Mark. Ingin sekali rasa nya Mark mengurung gadis itu agar tidak pergi kemana-mana dan selalu di sisinya.
"Maaf ya princess, tadi aku kaget karna mendapatkan kiss darimu." Mark mengakui nya dengan gamblang.
"Heem, sekarang jalan." Titah Zea seenak jidat, untung Mark sayang, kalo tidak mana mau dia menuruti perkataan gadis culun itu. Akan tetapi karna dia sayang, maka menggendong gadis itu dengan bobot tubuh yg lumayan berat, tidak jadi masalah bagi Mark. Justru lelaki itu merasa sangat senang dan sangat menikmati moment seperti ini.
Mark langsung berjalan menuju mobil dengan Zea yg ada dalam gendongan nya.
"Princess." Panggil Mark, sambil berjalan, sesekali lelaki itu akan menoleh menatap sang gadis.
"Heem." Zea hanya menyahuti nya dengan deheman pelan, gadis itu telah memejamkan mata nya. Berada dalam gendongan Mark membuat nya begitu nyaman.
"Saat aku jauh, kamu tidak dekat-dekat dengan lelaki mana pun kan, kecuali keluarga mu?." Tanya Mark penuh selidik.
"Tidak kak Mark, Zea kan sudah janji sama kak Mark, kalau tidak akan dekat dengan cowok mana pun, kecuali keluarga." Sahut gadis itu, suara nya semakin lirih, akibat rasa kantuk nya yg kian mendera.
"Bagus, sekarang apakah aku boleh bertanya?." Mark kembali berkata, sambil terus melangkah menuju mobil yg sudah terlihat.
"Heem." Lagi-lagi Zea menyahuti dengan deheman saja, gadis itu benar-benar sudah mengantuk.
"Kenapa kamu jadi seperti Zio, yang suka nya ham hemham hem doang." Ujar Mark sambil terkekeh pelan.
"Princess, apakah kamu cinta aku?." Tanya Mark, lelaki itu sungguh penasaran dengan perasaan Zea saat ini.
Hening, tak ada sahutan apapun dari gadis itu, yg membuat Mark langsung mengernyitkan dahinya dalam.
Sekilas lelaki tampan itu kembali menoleh untuk melihat wajah Zea, akan tetapi gadis itu telah menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Mark, sehingga Mark tak bisa melihat bahwa gadis itu telah tertidur.
"Princess, kamu dengar aku tidak?." Mark kembali berbicara, dan melontarkan tanya.
Namun sama seperti tadi, tak ada sahutan apapun dari gadis yg dia ajak bicara saat ini.
Mark menghela nafas dalam, kini perlahan remaja tampan itu bisa mendengar helaan nafas Zea yg terdengar begitu halus, yang menandakan bahwa gadis itu telah terlelap.
"Astaga, dia malah tertidur." Mark bergumam sendiri, senyum tipis terbit di sudut bibir nya.
Bertepatan dengan itu, Mark juga telah tiba di dekat mobil, Ara langsung membuka kan pintu mobil bagian belakang.
"Mark, kamu so sweet banget sih, pakai gendong-gendong Raudha lagi." Ara berkata sambil menatap Mark dengan senyum simpul nya.
"Kenapa kamu iri?." Ketus Mark.
"Tidak, nanti aku juga bisa minta di gendong sama Zio." Sahut Ara dengan sinis nya.
"Bantu aku menurunkan Zea." Titah Mark, yang membuat Ara langsung melotot mendengar nya, dia tidak menyangka kalau Mark mengenali Zea.
"Mark, kamu tahu kalau Raudha adalah Zea?." Tanya Arania dengan konyol nya. Sambil membantu Mark menurunkan Zea dari gendongan nya.
Sepertinya Zea memang sangat lelah, hingga gadis itu sama sekali tidak terusik, saat Ara dan Mark memasukkan nya kedalam mobil.
"Menurutmu?." Mark malah balik bertanya.
"Karna kamu sudah memanggil nya Zea, berarti kamu tahu." Jawab Ara dengan enteng nya.
"Terus mengapa masih tanya." Ketus Mark, yang membuat Ara langsung berdecak sebal.
"Aku kaget saja Mark, maka nya aku bertanya." Ara berkata sambil menatap Mark dengan mata mendelik.
"Tapi sejak kapan kamu tahu, kalau Raudha itu adalah Zea? ." Ara sangat penasaran.
"Jangan kepo, sana masuklah, kita pulang, kasihan princess ku sudah sangat kelelahan." Titah Mark, seraya mendorong pelan tubuh Ara, agar gadis itu segera masuk mobil.
Ara langsung mencebikkan bibirnya, dan memasuki mobil, duduk tepat di samping Arjun sang bodyguard yg merangkap sebagai sopir pribadi Arania.
Mark menyusul masuk dan duduk tepat di samping Zea yg masih lelap dalam tidur nya, Mark memang telah mengatur kursi tersebut, agar Zea bisa tidur dengan senyaman mungkin.
Setelah Mark duduk dengan benar, dan menutup pintu mobil nya, Arjun langsung menjalankan mobil tersebut.
"Kita kemana lagi Nona?." Tanya Arjun pada Ara.
"Antar Zea pulang." Sahut Arania.
"Langsung ke mansion Sanjaya." Jawab Mark tegas,yang membuat Arjun bingung, akan kemana.
"Jadi kemana dulu Tuan, Nona?." Arjun mulai kembali bertanya.
"Mansion Dirgantara." Ara kembali menjawab.
"Mansion Sanjaya." Mark juga tak mau kalah.
"Ke rumah besar Dirgantara." Ara menatap Abian.
"Mansion Sanjaya." Mark tak akan mengalah, kedua remaja yg merupakan sepupu itu malah berdebat.
" Mark jangan konyol, katanya kamu sayang sama Zea, tetapi mengapa kamu lebih mementingkan dirimu sendiri ketimbang Zea." Kesal Ara, sambil menatap sinis Mark.
"Ara kamu yg jangan membantah, Zea akan pulang ke mansion Sanjaya bersama ku." Tegas Mark.
"Jangan gila Mark, Om Elang, Om Jonathan, dan ke 2 kakak-kakak Zea bisa mengamuk." Peringat Ara.
Sementara Arjun hanya fokus pada jalanan, yg entah akan kemana nanti tujuan yg benar.
"Justru aku ingin melihat mereka semua mendatangi ku dan mengamuk mengamuk di mansion, pasti itu akan sangat seru, sudah lama aku tidak melihat wajah kesal Om Elang dan Om Jonathan." Jelas Mark, dengan senyum miringnya.
Lelaki itu sudah tak sabar ingin melihat reaksi kesal Elang, dan ke 2 saudara Zea yg terbilang posesif itu.
Ara hanya bisa pasrah, sambil meringis, gadis itu hanya bisa berharap, agar dirinya tidak mendapat semprotan dari Elang dan Jonathan saja serta ke 2 saudara Zea.
\*
Bersambung................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.