Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10
"kita langsung pulang malam ini!" arsen merasa tak perlu menginap lagi karena kegiatannya sudah selesai
"bagaimana kalau besok siang kita pulangnya, kasihan kak joana belum jalan-jalan dan makan, makanan khas kota ini" rayu daren pada kakaknya
Daren ingin kakak dan calon iparnya menjalin hubungan yang romantis dan layaknya pasangan yang akan menikah lainnya
"kamu saja yang temani, kakak besok ada kegiatan dikantor" ucap arsen yang memang benar adanya
bukan untuk menghindari joana atau malas liburan, arsen tak mau menyia-nyiakan waktunya
"gak asik banget punya kakak satu, ya sudah kita pulang tapi jalur darat ya kak. kak joana ingin merasakan penyebrangan antar pulau katanya" daren masih berharap kakaknya mau dan diperjalanan yang panjang akan membuat keduanya memiliki banyak waktu bersama
"ya sudah, atur saja yang jelas besok pagi kita sudah sampai rumah" arsen akhirnya setuju
Betapa senangnya daren dan menyampaikan pada asisten kakaknya jika perjalanan akan santai saja melalui jalur darat
semua sudah dipersiapkan dan melakukan cek out hotel sebelumnya, semua masuk dalam satu bus yang disewa khusus untuk perjalanan pulang
Arsen sengaja mencari tempat yang agak belakang agar fokus bekerja dan tak diganggu yang lain.
Daren bersama joana sedang asik bernyanyi mengeluarkan bakat terpendamnya diikuti oleh para asistennya
"berhenti pak, stop!" daren tiba-tiba menghentikan mobil
tiba-tiba ingin buang air dan membeli cemilan di rest area
"ada apa?" arsen beranjak dari duduknya dan maju kedepan untuk melihat apa yang terjadi
"mau beli cemilan!" jawab daren dengan santainya
"kakak mau apa?" tanya daren
"es kopi saja!" arsen mulai mengantuk dan butuh asupan kopi untuk membuatnya terjaga
"maaf semuanya, bolehkan teman saya ikut?" daren tiba-tiba masuk tak hanya membawa makanan dan minuman tapi seorang gadis muda
"daren itu siapa?" tanya joana penasaran
"dia temen kerjaku bu joana, bolehkah dia ikut bersama kita. Karena busnya sedang dalam perbaikan" daren mengedipkan matanya pada joana yang cukup terkejut karena dipanggil ibu oleh calon adik iparnya
Joana langsung paham karena tahu jika daren sedang diam-diam menjadi pegawai diperusahaan ayahnya sendiri
"masuklah, masih banyak tempat kosong pilih saja salah satu" ucap joana mempersilahkan
"ayo shil, kamu mau duduk dimana?" daren menarik tangan shila yang awalnya menolak karena tak enak menumpang pada bosnya
Dan yang membuat shila terkejut adalah ada sosok wakil pimpinan perusahaan duduk di bangku belakang sedang memangku laptop dipahanya
Cleguk
Slavi shila tiba-tiba sulit tertelan sepertinya salah masuk tempat
"ayo duduk, anggap aja ngga ada orang!" daren meletakan barang shila dan meminta temannya untuk duduk ditempat kosong
"bagaimana kalau kita dipecat karena menumpang wakil pimpinan" bisik shila yang masih terdengar oleh arsen meski matanya sibuk dengan laptop dipangkuannya
"tenang saja ayahku orang dalam, kita ngga akan dipecat hanya karena menumpang, yang penting jangan ganggu singa dibelakang" ucap daren
saat keluar dari toilet daren seperti melihat seseorang yang dikenalnya dan benar adanya, shila sedang menunggu bus yang ditumpanginya untuk kembali ke kota yang mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan
sedangkan besok siang shila sudah harus bekerja dan untungnya masuk shift dua jadi tak terlalu khawatir
setelah mengobrol sebentar dan daren berinisiatif mengajaknya naik mobil bersama keluarganya agar lebih cepat
"terima kasih kak!" shila berbicara pelan agar tak membuat arsen yang duduk dibelakangnya terganggu
sedangkan daren yang pura-pura kerja lembur karena butuh banyak uang tak bisa lagi menikmati bernyanyi bersama
Dering ponsel yang cukup membisingkan dalam mobil yang suasananya tenang karena sudah pada tidur di tengah malam
"suara apa itu!" joana ketakutan karena dikira ada bom dimobil
"maaf bu, ini ponsel saya" shila mengatakan yang sebenarnya jika yang berbunyi adalah ponsel jadulnya yang membuat didalam mobil terguncang
"astaga, saya pikir ada bom. Maaf" joana merasa tak enak
"saya yang minta maaf sudah mengganggu bu" shila ingin memantikan panggilan telfonnya agar tak ada yang terganggu lagi
"angkat saja, mungkin penting" arsen membuka suara diantara keributan yang terjadi
"maaf pak!" shila menerima panggilan telfon dari anisa yang khawatir karena ada pemberitahuan jika bus yang ditumpangi shila mengalami kerusakan
"aku baik-baik saja nis, malahan sekarang aku lagi di mobil bagus banget. Tahu ngga aku ketemu temen kerjaku yang kasih kita voucer waktu itu" shila bicara dengan semangat pada anisa dan menceritakan semuanya
Shila merasa sangat beruntung tak jadi telat masuk kerja dan bisa menaiki mobil bagus yang tak mungkin mampu jika membayarnya
"kalau kataku, itu temenmu emang benaran kaya deh shil" anisa masih meneruskan kecurigaannya
"ssttt! Dia bilang lagi cari lemburan nis. Mana ada orang kaya hari libur malah dia kerja" shila ngotot dan tak percaya dengan ucapan anisa
"ya sudah nis aku ngga enak nanti semua keganggu, besok kalau udah sampai kost aku telfon ya. Salam buat ayah dan ibu" shila menyudahi obrolannya dengan anisa
Jika tidak bisa sampai pagi keduanya tak akan berhenti berbicara
Tanpa shila sadari ada yang tersenyum mendengar percakapannya dengan anisa, entah dibagian mana yang membuat arsen bisa melebarkan garis bibirnya tanpa sadar
"kita harus turun karena didalam kapal tidak boleh ada yang didalam kendaraan" ucap farel memberitahukan pada para penumpang di bus nya
"shil, bangun ayo naik ke kapal" daren membangunkan shila yang tertidur pulas
"iya kak, maaf"
Daren menuntun shila bak adik kecilnya menaiki tangga dan mencari tempat vip untuk beristirahat
"kak, hm pak maaf mau makan apa biar saya siapkan" daren hampir saja lupa untungnya shila masih belum sadar
"apa saja!" arsen tak mau banyak makan malam untuk kesehatannya
"shila mau makan apa?" tanya daren
"kalau dikapal begini enaknya duduk diluar sambil makan, mie instan cup yang panas dan pedes" ucap shila
beberapa kali shila dan anisa melakukan itu dan rasanya memang berbeda
Daren penasaran dengan ide dari shila dan ingin mencobanya juga, lalu memesan beberapa mie untuk yanh lain juga dan membawa shila ke tempat yang shila maksud
Arsen hanya pindah tidur saat dikapal dan tak tertarik dengan apapun
"kenapa rasanya enak ya?" joana mencicipi mie instan yang ada dimejanya
Dengan aroma menyerbak kelubang hidung membuat arsen mulai penasaran juga dan membuka matanya
"mau?" tawar joana dan ingin menyuapkan pada arsen
"tidak, hanya ingin cari angin" padahal dalam hati arsen ingin mencoba namun terlanjur malu apalagi saat joana akan menyuapinya
Arsen berjalan menyusuri pinggiran kapal dan melihat daren bersama shila sedang asik menikmati malam yang kebetulan sedang bulan purnama
Dan lagi arsen mengembangkan senyumnya entah untuk apa dan siapa