Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.
Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.
Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"
Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"
Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"
Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17: Cari Masalah
Han Ziqing sedang berjemur di taman Istana Ningxi. Karena Wei Shiqi menghukum para selir untuk merenung di kediamannya dan dilarang keluar tanpa perintah, Han Ziqing jadi punya banyak waktu luang. Dia tidak perlu pura-pura tidak enak badan untuk menghindari salam pagi atau menyuruh Meixiang mengungkapkan banyak alasan agar para selir bubar.
Ibu Suri Agung juga sedang pergi berdoa. Wei Shiqi juga pasti sibuk dengan urusan pengadilan dan tidak ada waktu untuk mengusiknya lagi.
Kali ini, Han Ziqing benar-benar merasa bebas sejak dia datang kemari. Tidak ada yang akan membuatnya kelelahan atau marah hari ini.
Tapi, ketenangannya terganggu saat Jin Bao datang. Raut wajah Han Ziqing seketika berubah. “Untuk apa kau kemari?”
Kalau Jin Bao datang, sudah pasti Wei Shiqi yang memerintahkannya. Tidak ada hal baik yang terjadi kalau pria itu ada di dekatnya.
“Yang Mulia, Kaisar meminta Yang Mulia menemuinya di Aula Yongqian.”
“Tidak mau. Bilang pada Kaisar aku sedang sibuk.”
“Kaisar berpesan kalau Yang Mulia Permaisuri tidak pergi, dia akan menyuruh Xiao Hui dan Xiao Cui menyeret Yang Mulia ke sana.”
Xiao Hui? Xiao Cui? Bukankah itu adalah sepasang pemuda kembar yang menjadi komandan pasukan bayangan Wei Shiqi?
“Baiklah, aku akan menurut kali ini.”
Han Ziqing tidak mau berurusan dengan dua pengawal itu. Dalam ingatan asli pemilik tubuh, Han Ziqing sering diseret dan diusir dari Istana Yongqian karena dianggap mengganggu. Orang yang paling sering ditugaskan mengusirnya adalah Xiao Hui dan Xiao Cui yang tidak pernah bisa dilobi olehnya.
Han Ziqing ikut dengan patuh ke Istana Yongqian. Di dalam aula, Wei Shiqi sedang bermain catur dengan seorang pemuda yang selama sepuluh tahun tidak pernah mengganti warna bajunya. Begitu melihat Han Ziqing datang, mereka hanya menatapnya sekilas dan lanjut bermain.
Han Ziqing berdecih. Pemuda berbaju hitam itu pasti Fu Dou, yang dibawa Wei Shiqi ke istana sepuluh tahun lalu.
Han Ziqing tidak tahu identitas asli Fu Dou, sehingga dia beranggapan pria itu hanya seorang ahli medis biasa. Selain itu, Fu Dou di masa lalu tidak pernah berinteraksi dengan Han Ziqing sehingga Han Ziqing tidak punya kesan terhadapnya.
“Aiya, kedatangan Permaisuri membuatku terpesona. Yang Mulia Kaisar, aku kalah,” ucap Fu Dou kepada Wei Shiqi.
“Pura-pura misterius untuk menyalahkanku. Kemampuan caturmu saja yang buruk,” Han Ziqing bergumam.
Fu Dou diam-diam menyunggingkan senyumnya. Setelah melihat Permaisuri secara langsung, Fu Dou akhirnya tahu mengapa Wei Shiqi juga ikut mengubah cara pandangnya. Sosok Permaisuri Han Ziqing yang sekarang jauh berbeda dengan sosoknya yang terdahulu.
Dulu, Permaisuri selalu memakai riasan tebal agar terlihat cantik. Aksesoris dan pakaiannya selalu mewah, dengan tujuan tampil menarik di hadapan Wei Shiqi. Dia juga suka memakai wewangian yang membuat hidung bersin. Setiap bertemu Wei Shiqi, Permaisuri pasti seperti kesetanan.
Sekarang, yang berdiri di depannya seperti orang lain. Pakaiannya tidak mencolok seperti sebelumnya. Riasan di wajahnya tipis, aksesoris di kepalanya juga dipakaikan seperlunya. Bahkan, ini lebih sederhana jika dibandingan dengan penampilan Selir Agung Yun.
Tutur kata Permaisuri Han Ziqing juga berubah. Dia cenderung kasar dan terbuka, tidak bertele-tele seperti dahulu. Kemampuannya dalam mengendalikan emosi juga lumayan hebat.
Dia tidak menampilkan emosinya di wajahnya dengan jelas dan cenderung santai. Pantas saja Wei Shiqi goyah, Fu Dou sendiri juga tidak percaya dengan penampilan Permaisuri Han sekarang.
“Untuk apa kau memanggilku?”
“Fu Dou, satu babak lagi,” ucap Wei Shiqi mengabaikan pertanyaan Han Ziqing.
Han Ziqing jengah. Dia kemudian berbalik, bersiap untuk pergi lagi sebelum akhirnya Wei Shiqi berkata, “Orang yang menyamar sebagai pedagang untuk memberimu racun sudah mati.”
“Kau membunuhnya?”
“Tidak.”
“Kalau begitu baguslah.”
“Kau tidak marah?”
“Orangnya sudah mati, apakah marah masih berguna dan bisa menghidupkannya lagi? Aku hanya menyayangkan dia mati begitu cepat.”
Wei Shiqi menggelengkan kepalanya heran. Meski begitu, dia juga tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Kasusnya sekarang jadi besar dan rumit. Harus ditemukan kunci untuk menguraikannya agar menjadi jelas, siapa dalang yang sebenarnya.
“Yang Mulia Permaisuri, bagaimana caramu mendeteksi tubuhmu diracun sebelumnya?” tanya Fu Dou pada Han Ziqing.
“Aliran tenaga dalam di tubuhku tidak lancar. Fisikku begitu sehat, jadi mudah bagiku mendeteksi racun dalam tubuhku,” Han Ziqing menjawabnya dengan nada yang ringan.
“Lalu mengapa Yang Mulia Permaisuri menyerahkan darahmu pada Yang Mulia Kaisar jika tahu diracuni?”
“Aku tidak boleh menyia-nyiakan sumber daya. Kau adalah peliharaan Kaisar, jadi tidak masalah membuatmu bekerja ekstra.”
Fu Dou hampir tersedak ludahnya atas kata-kata Han Ziqing. Dia mengalihkan pandangan untuk menatap Wei Shiqi. Ekspresi di wajah Wei Shiqi seolah mengatakan: sudah tahu rasa?
“Lalu, Yang Mulia Permaisuri, bagaimana pendapatmu soal kematian pedagang palsu itu?” tanya Fu Dou.
“Kau bertanya padaku, aku bertanya pada siapa?” ucap Han Ziqing. Wei Shiqi kemudian menyelanya, “Han Ziqing, kau punya pendapat.”
Han Ziqing akhirnya tidak bisa menghindari kenyataan kalau dirinya sedang berbohong. Dia berpikir kalau dalang yang sebenarnya meracuninya pasti orang dari Kekaisaran Wei Agung sendiri.
Pedagang palsu itu adalah anggota pasukan elit dari negara asing, meski hebat, dia tidak akan punya keberanian sebesar itu untuk meracuni permaisuri sebuah negeri.
Pasti ada orang dari Kekaisaran Wei Agung yang memberinya jalan, dan orang itu mungkin orang besar di Kekaisaran Wei Agung ini. Siapa yang dapat mempekerjakan seorang tabib untuk menjembatani rencananya? Sudah pasti dia adalah orang yang sudah familier dengan kehidupan istana ini.
“Lalu siapakah yang menurutmu adalah dalangnya?” tanya Wei Shiqi.
“Mana aku tahu. Yang Mulia, kau seharusnya yang tahu lebih jelas dariku.”
Wei Shiqi tentu sudah punya jawaban dalam hatinya. Namun, masih belum ada cukup bukti untuk mendakwa orang itu. Semua orang di pengadilan ingin Han Ziqing digulingkan, mereka menempuh banyak cara kotor untuk membuat Han Ziqing terlihat bersalah di mata orang lain.
“Menuduh seseorang tanpa bukti adalah pelanggaran serius,” ujar Wei Shiqi.
“Membunuh orang tanpa alasan yang jelas juga sebuah pelanggaran serius. Yang Mulia, kaulah yang membawaku menemui pedagang gadungan itu, dan di bawah pengawasanmu pula dia mati. Jadi, aku rasa orang yang dapat mengendalikan sesuatu di bawah pengawasan Kaisar dan Permaisuri pasti bukan orang biasa.”
Xiao Cui dan Xiao Hui kemudian datang memasuki aula. Ada banyak luka di tubuh mereka. Setelah memberi hormat pada Han Ziqing dan Wei Shiqi, sepasang pengawal kembar itu langsung melapor kalau pembunuh yang menyerang restoran Tongxiu dan melenyapkan orang Beiqi itu adalah orang dari Kekaisaran Wei Agung.
Mereka pasukan berani mati dan sangat terlatih. Pasukan bayangan yang dikirim untuk mengejar mereka kembali dengan luka serius di tubuh, termasuk Xiao Hui dan Xiao Cui. Para pembunuh itu kemudian bunuh diri dalam perjalanan menuju penjara hingga tak ada satu pun yang hidup.
Jika begini, maka petunjuknya terputus lagi. Mereka tidak akan tahu siapakah yang telah mempekerjakan para pembunuh itu.
Wei Shiqi menenangkan dirinya, berusaha terlihat tenang meski dia sangat marah dalam hatinya. Sial, ternyata ada yang begitu berani melawan dan bermain di belakangnya di dunia ini!
Han Ziqing setelah mendengar laporan pengawal kembar itu tidak bisa berhenti berpikir. Dugaannya mungkin benar bahwa dalang sebenarnya dari kematiannya ada di istana ini. Dia orang besar yang bisa bertindak bebas dan bisa mengendalikan orang tanpa ketahuan.
Ia tahu ini sulit, tapi tidak ada yang mustahil. Selalu ada celah dalam setiap kejahatan.
Dia, Han Ziqing, sangat ingin tahu siapakah orang yang begitu menginginkan kematiannya dan rela menghancurkan Kekaisaran Wei Agung dari dalam untuk mencapai tujuannya. Dia tidak merasa dirinya sangat berharga di mata orang lain.
“Heh, cari masalah. Mau sembunyi sebaik apapun, pelaku kejahatan tetap tidak akan bisa lari,” cibir Han Ziqing.
Wei Shiqi yang masih fokus ke papan caturnya meliriknya sejenak. Han Ziqing mungkin sekarang bisa jadi lebih gila daripada sebelumnya.
Kegilaannya itu bukan lagi tentang cara mendapatkan cinta dan perhatiannya, tapi tentang bagaimana cara dia memuaskan dendamnya pada orang yang telah membunuhnya.
“Yang Mulia Permaisuri, kau benar-benar terlihat menakutkan jika seperti ini,” seloroh Fu Dou. “Sepertinya kematian benar-benar membuat Yang Mulia Permaisuri tercerahkan. Anda bahkan mengabaikan orang di depan Anda sekarang.”
“Begitukah? Mungkin aku sangat bodoh di masa lalu. Yah, kau tahu beberapa orang meninggalkan kehidupan lama mereka setelah mengalami situasi kematian yang mengerikan,” Han Ziqing berucap ringan. “Yang Mulia, jika tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi, aku akan pergi.”
Sebenarnya Han Ziqing heran mengapa Wei Shiqi memanggilnya langsung kemari. Kalau ini hanya tentang kematian si pedagang gadungan dari Beiqi itu, Wei Shiqi bisa menyuruh Jin Bao untuk memberitahu secara langsung, tidak perlu sampai memanggilnya ke Istana Yongqian. Pria itu juga lebih asyik dengan permainan caturnya bersama Fu Dou dan lebih banyak mengabaikannya.
Para pria memang brengsek. Han Ziqing sungguh ingin mengumpati sosok pemilik tubuh ini di masa lalu yang begitu jatuh cinta pada Wei Shiqi hingga membuat dirinya menjadi konyol di mata orang lain.
Sudahlah, lagipula itu sudah berlalu. Han Ziqing juga tidak punya kewajiban memperbaiki masalahnya, dia hanya perlu menjalani hidup sesuai dengan keinginannya sendiri di masa ini.
“Ya, kau boleh pergi.”
wkwkwkwkwk