NovelToon NovelToon
Loving You Till The End

Loving You Till The End

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hernn Khrnsa

Tujuannya untuk membalas dendam sakit hati 7 tahun lalu justru membuat seorang Faza Nawasena terjebak dalam pusara perasaannya sendiri. Belum lagi, perasaan benci yang dibawa Ashana Lazuardi membuat segalanya jadi semakin rumit.

Kesalahpahaman yang belum terpecahkan, membuat hasrat balas dendam Faza semakin menyala. Ashana dan perusahaan ayahnya yang hampir bangkrut, tak memiliki pilihan selain berkata 'ya' pada kesepakatan pernikahan yang menyesakkan itu.

Keduanya seolah berada di dalam lingkaran api, tak peduli ke arah mana mereka berjalan, keduanya akan tetap terbakar.

Antara benci yang mengakar dan cinta yang belum mekar, manakah yang akan menang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LYTTE 10 — Unexpected Thing

......................

...— Bagaimana jika ternyata, aku tak pernah bisa mencintai orang lain karena mereka bukan kamu? ...

......................

"Apa semua ini, Kak? Bukannya kau membenci perempuan itu?" Tanpa menunggu lagi, Vanya langsung memberi Faza pertanyaan yang sama begitu mereka sampai di rumah.

Faza menghela nafas, mengambil duduk di sofa lalu berkata, "Aku menikahinya karena suatu alasan, Vanya."

"Alasan? Alasan apa? Bahwa kau masih belum melupakannya dan tak bisa mencintai perempuan lain, begitu?" sergah Vanya, pertanyaan itu langsung menohok Faza hingga ke titik akhir.

Mungkin itulah yang terjadi. Mungkin aku masih mencintainya? pikir Faza merasa tak yakin. Ia menggeleng kuat.

Tidak! Bisa kupastikan bahwa aku membencinya, aku sangat membencinya sampai aku ingin membuatnya menderita!

"Apa yang kau pikirkan, Vanya? Aku membencinya, aku membenci semua pengkhianatan yang ia lakukan kepadaku!" jawabnya dengan nada agak marah.

"Lalu?" Vanya berubah skeptis. Ia memandang sang kakak dengan sorot mata penuh kebingungan. "Apa yang akan kau lakukan setelah menikahinya, Kak?"

"Apa lagi? Tentu saja membalas dendam sakit hatiku," jawab Faza enteng. Ia memanggil seorang pelayan untuk membawakannya minuman yang bisa meredakan rasa hausnya.

Vanya pun turut duduk di dekat sang kakak, "Apa yang sebenarnya kau cari, Kak? Bukankah hubungan kalian sudah selesai tujuh tahun lalu?"

"Tidak, Vanya. Hubungan itu belum berakhir karena aku tidak menghendakinya," kata Faza seraya menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.

Vanya bergeming, tak mengerti dengan jalan pikir kakaknya yang masih saja terjebak dalam lingkaran masa lalu.

"Lupakan tentangnya, bagaimana dengan pesta pernikahan Indira? Kita akan datang, kan?" tanya Vanya berusaha mengalihkan pembicaraan.

Faza terduduk tegak, "Aku hampir melupakannya. Tentu saja kita akan datang," kata Faza sambil kembali menyandarkan punggungnya. "Oh, ya, sebaiknya kau juga pesan gaun mulai dari sekarang."

"Aku tidak mau pesan, bagaimana kalau kita ke mall sore ini, Kak? Kita sudah lama tidak pergi jalan-jalan bersama 'kan."

•••

"Ashana."

Merasa namanya dipanggil, Ashana pun menoleh. Di belakangnya, Abimanyu tengah tersenyum lembut. Abimanyu mengambil langkah mendekat.

"Eh, Kak Abi."

"Gimana kabarmu? Aku dengar kemarin kau sakit ya?" tanya Abimanyu khawatir. Memang, hari kemarin, Ashana meminta izin tak masuk dengan alasan sakit karena tak ingin seseorang mengetahui soal pernikahan mendadaknya itu.

"Ah, eh iya, Kak. Aku sudah lebih baik kok, terima kasih," jawabnya agak gugup.

"Syukurlah, aku baru saja mau menjengukmu. Oh, ya, kau sudah selesai bekerja 'kan?"

Ashana mengangguk, jadwalnya sudah selesai dari tiga puluh menit yang lalu. Alasannya menunda waktu pulangnya, tak lain karena Faza. Ia malas sekali bertemu dengan Faza dan Vanya.

"Sudah selesai, kok. Ini mau pulang, Kak." Ashana sudah bersiap meraih tas dan kunci mobilnya.

Abimanyu tersenyum. "Malam ini sibuk? Eh, maksudku, setelah ini apa kau ada acara?" tanyanya sedikit gugup.

Meski agak ragu, tapi Ashana menjawab, " Uhm, tidak ada. Kenapa Kak? Apa ada sesuatu yang penting?"

"Tidak ada, sih. Tapi kalau kau tak ada acara lain. Rencananya aku mau mengajakmu pergi, jika kau berkenan tentu saja." Entah mengapa, saat berada di dekat perempuan ini, detak jantung Abimanyu berdebar-debar.

"Sebenarnya, temanku akan menikah dan aku ingin memberinya hadiah pernikahan. Tapi, ya, kau tahu kan? Aku tidak pandai memilih hadiah," jelasnya kemudian.

Ashana agak ragu-ragu, salah satu hal yang dikhawatirkannya saat ini adalah Faza, tetapi ada bagusnya juga jika dia bisa berjalan-jalan. Lagipula selama ini ia juga jarang menghabiskan waktu di luar.

"Ashana? Kalau kau sibuk tidak apa-apa, jangan—"

"Bisa, kok," jawab Ashana cepat. Ia langsung merapikan meja kerjanya dan meraih tas, meletakkannya di bahu. "Yuk, Kak!" katanya lagi dengan tersenyum ceria.

Sudah beberapa hari ini, Abimanyu tak melihat senyum ceria itu sejak Danendra sakit hingga dinyatakan meninggal. Hatinya mendadak terasa hangat saat perempuan itu tersenyum dengan lembut kepadanya.

Mereka akhirnya tiba di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar, keduanya masuk secara bersamaan. Tanpa mereka sadari seseorang tengah menatap keduanya dengan sorot mata tak terbaca.

"Beraninya kau Ashana!" gumam Faza merasa kesal, tak lagi ia pedulikan kantung belanjaan milik Vanya. Ia melemparnya begitu saja ke tanah dan menyusul Ashana dengan cepat.

"Kak? Kakak! Mau ke mana?! Ya ampun, dia mau ke mana sih?" Faza tak memedulikan panggilan Vanya dari dalam mobil. Seharusnya mereka akan segera pulang.

"Perempuan sialan itu tak pernah bisa memegang janjinya! Ke mana tadi mereka pergi?" Kedua mata Faza menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari keberadaan Ashana dengan seorang pria yang tak dikenalnya.

Melihat istrinya tiba-tiba bersama pria asing, membuat kepala Faza terasa mendidih oleh amarah. Padahal kemarin ia sudah menjelaskan kepada Ashana agar perempuan itu tak dekat-dekat dengan pria lain.

Ashana dan Abimanyu sedang asyik memilih gaun satin untuk diberikan teman yang Abimanyu ceritakan kepadanya. Keduanya tak sadar jika seseorang mengikuti ke mana pun arah mereka pergi.

"Ashana," panggil Faza pelan tapi penuh penekanan. Sorot matanya menyiratkan kemarahan yang siap meledak kapan saja.

Merasa namanya dipanggil seseorang, Ashana menoleh dan mendapati Faza yang tengah menatapnya. Ia cukup terkejut dengan kehadiran Faza di sana, tapi sebisa mungkin ia bersikap biasa.

"Maaf, Anda siapa?" tanya Abimanyu yang tak mengenal Faza.

"Seharusnya aku yang bertanya 'kan? Siapa kau?" tanya Faza penuh keangkuhan.

"Aku bisa jelaskan, tapi tolong jangan di sini, jangan buat keributan di sini, tolong ya?" pintanya pada Faza. Pria itu mendelik, lalu berbalik menatap Abimanyu yang kini masih kebingungan.

"Dia siapa, Sha?"

Di saat seperti ini, Ashana malah kehilangan kata-katanya. "Dia—"

"Suaminya," kata Faza cepat, tanpa ragu dan tegas. Ia tersenyum paksa sambil menaruh kedua tangannya di saku celananya. Puas sekali melihat keterkejutan yang Abimanyu tunjukkan.

"Suami? Apa kau bercanda?"

"Terserah kau percaya atau tidak. Yang jelas, aku ingin membawa istriku pulang!" Faza meraih lengan kanan Ashana dan menggenggamnya, seolah ingin menunjukkan kepada Abimanyu bahwa perempuan itu hanyalah miliknya. Hanya bisa menjadi miliknya saja.

"Tunggu! Aku harus—"

"Harus apa? Menunggu pria asing itu, hm?"

Ashana tak dapat lagi berkata-kata, ia hanya bisa mengikuti langkah Faza. Tapi ia berjanji akan menjelaskan hal ini kepada Abimanyu.

Yah, ia tak berada dalam posisi yang menguntungkan. Sekali saja ia memberontak, Faza pasti akan melakukan hal gila.

Abimanyu menatap kepergian Ashana dengan penuh kebingungan. "Suami katanya? Kapan dia menikah?" gumamnya penasaran.

Apakah itu artinya aku benar-benar tak memilih kesempatan untuk mendekatinya?

•••

Abimanyu mending sama aku aja, deh 😭

1
〈⎳Mama Mia
yodah kirim sini susunya
HK: Rasa apa Mak? Rasa yg pernah singgah atau rasa yg hampir sirna? 😳
total 1 replies
〈⎳Mama Mia
katanya dah lepas dari minuman k
luknut. ketemu indiana jones sekali langsung teler . huuhhhhh
HK: Gara-gara si annu ini Mak 😤
total 1 replies
〈⎳Mama Mia
nah good good itu . awas aja sampek jamu menye2 sam si iind itu. tak slepet kowe
HK: Dih Mak, buru kejar nanti dia keburu kabur 😳🤣
〈⎳Mama Mia: haishh knp dibocorinnn/Curse//Curse/
total 3 replies
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ashana mantan Faza atau cinta belum tersampaikan ya
HK: Mantan terindah, Umm 🤧
total 1 replies
EsTehPanas SENJA
si Indira ini model provokator rupanya ...weh weh weh .. bahaya ini dia
HK: Yang begini enaknya diapain ya?
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Sudah,dengan mantan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ: asyik 🤭
HK: Hihihi, nanti kits bikin chap khusus hanimun si Faza sama Ashana 😮💨
total 2 replies
EsTehPanas SENJA
3 bulan itu bisa ketinggalan banyak gosip lho ses... percaya deh ses 😌😶
HK: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
emang dudul jadi laki🤭 udah tahu masih cinta malah egois... 😌
HK: Namanya juga Faza, kudu dipentung reader dulu baru dia bisa sadar
total 1 replies
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
emang dudul jadi laki🤭 udah tahu masih cinta malah egois... 😌
〈⎳Mama Mia
sukurrrrr
〈⎳Mama Mia
enak amat punya teman km ginj
〈⎳Mama Mia
sapa lagi tuh
〈⎳Mama Mia: iya lah, jan sampe gorila masuk rumah asyana. bisa kabur dia /Facepalm//Facepalm/
HK: Orang, Mak 😳
total 2 replies
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kenangan dengan orang-orang yg kita cintai tidak mudah untuk dilupakan begitu saja walaupun sudah puluhan tahun terlewati
EsTehPanas SENJA
nah nah nah .... apa? masih cinta? 😳😧
EsTehPanas SENJA
hmmmm bapake ashana penyebabnya... 😳
〈⎳Mama Mia
sopo maneh sehhh
〈⎳Mama Mia
Si Asih tenar banget yakk /Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia
wooo bpk nya ternyata biangnya
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
huf menggantung banget 🥴
‎ᴸᶠܔ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
no comment bab inii 😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!