Original, bukan terjemahan.
Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.
Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.
Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.
Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!
Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19
Ketika semuanya telah selesai. Su Alin dan ayahnya mulai membuat denah. Bagian mana yang di gunakan untuk bertani dan bagian mana yang digunakan untuk memelihara hewan ternak.
Ketika saat sedang memperbaiki kediaman mereka. Karena dia harus membuat rumah yang sedikit lebih besar. Karena di dekat hutan itu, terdapat hutan bambu yang sangat melimpah. Sehingga dia menggunakan bambu untuk membangun rumah mereka.
Tiba-tiba kepala desa datang dan beberapa penatua desa ikut erta dengannya.
"Tuan Su, sebaiknya anda harus memagar kediaman anda. Karena gunung yang ada di belakang rumah anda itu, terdapat hewan buas yang terkadang memasuki perkampungan." Ucap kepala desa yang didampingi oleh penatua desa.
"Oh, benarkah begitu? Terima kasih kepala desa, telah memberikan peringatan kepada kami." Jawab Su Yuan, sambil mengangguk-angguk.
Karena lokasi kediaman Su Alin, sangat dekat dengan kaki gunung. Sehingga, jika warga desa hendak pergi ke gunung akan melewati kediaman mereka.
Jadi, jika ada terjadi hal-hal yang tidak terduga, seperti hewan liar yang turun gunung. Akan terlebih dahulu menghancurkan kediaman keluarga Su ini. Sehingga kepala desa harus memperingatkan mereka. Apalagi, ketika dilihat kepala desa. Kediaman yang mereka bangun terbuat dari bambu. Tentu saja akan cepat rusak jika ada binatang besar yang turun dari gunung.
Selagi Su Alin membangun rumah mereka, ayahnya mendampingi kepala desa dan juga ketua desa. Mereka saling bercerita. Walau kepala desa menawarkan bantuan. Tapi Su Alin menolak. Karena dia khawatir, akan semakin merepotkan dirinya sendiri. Karena harus mengajari mereka seperti apa yang akan di bangun.
Su Alin tidak begitu mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Karena dia terlalu fokus untuk membangun rumah mereka.
Dia telah menebang bambu yang cukup banyak. Dia mulai memotong sesuai ukuran yang diinginkannya. Dia membuat kamar dua ruangan, untuk dirinya dan juga untuk ayahnya.
Tidak lupa juga, dia membuat ruang keluarga, ruang tamu dan juga dapur. Dan hal yang penting adalah teras. Karena tempat itu akan sering mereka tempati. Karena bisa bersantai sambil menikmati teh.
Model rumah yang dibangun oleh Su Alin adalah rumah yang memiliki kolong. Walau tidak tinggi tetapi bisa melindungi mereka dari hewan liar.
Sedangkan lantainya dia membuat dua lapis. Setelah dia menyatukan bambu-bambu utuh menjadi lantai. Kemudian dia membuat bambu lain seperti tikar agar lantai rumah itu tidak bergelombang.
Dia menganyamnya dengan rapi, agar bambu-bambu yang telah dia pipihkan menjadi bisa menyatu.
Ketika kepala desa dan penatua melihat apa yang dilakukan oleh Su Alin. Ternyata, bambu bisa di buat menjadi rumah yang unik. Mereka menjadi kagum, karena walaupun itu dari bambu tetapi sangat indah untuk dipandang.
Su Alin yang berjiwa modern, tentu saja dia mengetahui bagaimana membuat rumah bambu yang unik dan elegan.
Di bagian dalam dindingnya, dia juga melapisi dengan bambu yang telah dipipihkan. Sehingga dinding rumah beserta lantainya terbuat dari dua lapis bambu.
Lapisan pertama dia buat bambu yang utuh. Sedangkan bagian dalam rumah dia memipihkan bambu menjadi seperti tikar, dan menempelnya di dinding agar terlihat seperti triplek.
Ini dia gunakan agar angin dari luar tidak langsung masuk ke dalam. Dan dia juga berencana, jika dia memiliki waktu akan pergi ke pasar di ibukota. Karena di sana sudah terdapat karpet polos yang diperjualbelikan. Dan dia ingin membelinya dan menempelnya di dinding bagian dalam. Agar lebih hangat jika memasuki musim dingin.
Dia tidak lupa membuat jendela dan juga ventilasinya, agar keadaan di dalam tidak pengap nantinya.
Ayahnya sudah mengajukan permintaan. Agar dapurnya sesuai dengan keinginannya. Dan Su Alin melakukan sesuai perintah dari ayahnya. Agar ayahnya betah memasak di dapur.
Ketika kepala desa telah meninggalkan kediaman mereka. Ayahnya mendekat ke arah Su Alin dan bertanya; "Alin, pagar apa yang akan kita gunakan untuk melindungi kita dari hewan liar?" Ayahnya Khawatir akan keselamatan mereka.
"Ayah, jangan khawatir. Di dekat kita banyak pepohonan di hutan. Aku akan mencari kayu yang cocok untuk kita jadikan pagar. Agar bisa lebih kuat, jika kita menggunakan bambu binatang-binatang itu akan mudah menghancurkannya. Jadi sebaiknya, kita harus menggunakan balok kayu agar lebih kuat.
Su Alin dan berpikir kembali. Seandainya ini di dunia modern, pasti dia akan membuat tembok pembatas dari bata merah atau batu lainnya. Tetapi saat ini, sepatu yang di buat oleh ayahnya Hanya beberapa saja itu sangat tidak cukup.
Tiba-tiba di pikirannya muncul satu ide. 'Bagaimana kalau aku membuat batu bata?' Karena di dalam pikirannya, bagaimana agar secepatnya membuat dinding tembok pembatas mereka. Karena dia juga khawatir akan keselamatan ayahnya, jika dia ada pekerjaan di luar.
semangat terus thorr
semangat thor /Determined/
double update thorr