Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan langsung tubuh Zayana jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati. Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Di rumah sakit H. kini ruby sedang bersandar di atas kamar rumah sakit. Melihat ke arah Jenna yang sedang di bentak Ziven untuk bersujud meminta maaf ke Ruby, karena Ruby yang memintanya.
Sebenarnya Jenna sudah tulus meminta maaf, tapi Ruby tidak merasa puas, Ruby mengatakan bahwa ia akan memaafkan Jenna jika Jenna bersujud di hadapanya.
"kak! Bukankah ini berlebihan!? Toh sekarang ia baik-baik saja. kenapa harus membuat Jenna bersujud!"bela Lennox yang juga berada disitu.
"diamlah Lennox. Jika bukan Jenna yang kejam memecahkan piring ke kepala Ruby, mungkin saja Ruby tidak akan masuk rumah sakit. aku pikir dia sudah berubah tapi ternyata aku salah, ia tetap saja jahat"ucap Ziven menatap dingin Jenna yang tidak peduli akan ucapan Ziven.
"sudahlah Ven, sepertinya Jenna tidak ingin melakukannya, aku juga tidak memaksanya lagi. Luka yang ia beri pasti akan berbekas di wajahku..."senduh Ruby sambil menutup wajahnya dan mulai menangis, ia merasa rugi atas wajahnya yang kini sudah terdapat bekas luka.
*dasar rubah betina! Takan ku biarkan Jenna bersujud di hadapanmu walau aku harus melawan kakakku yang bodoh ini*batin Lennox merasa muak akan drama yang dilakukan oleh Ruby.
"HEY ANDA!"teriak Jenna sambil menunjuk ke mereka berdua, sampai kedua orang itu seketika bergidik kaget "SIAPA ANDA BERHAK MENILAI ORANG. SAYA JAHAT ATAU TIDAK, APA URUSAN ANDA! WANITA ANDA YANG PICK ME INI SUDAH SAYA PERINGATKAN TAPI IA TULI! TIDAK MAU MENDENGAR! JADI APA SALAHNYA SAYA MELAKUKAN HAL YANG SUDAH SAYA PERINGATI SIALAN!. MOHON MAAF PARA ORANG BAIK! ORANG JAHAT SEPERTI SAYA TIDAK BETAH DISINI. SAYA PERMISI!"teriak Jenna langsung pergi meninggalkan mereka.
Begitu juga Lennox, ia mengikuti Jenna, membiarkan Ziven dan Ruby di kamar rumah sakit. Sebenarnya Ziven ingin juga berlari mengikuti Jenna namun Ruby langsung menahannya untuk tidak meninggalkannya.
...----------------...
"Jenna, tungguin gue! Jangan cepat-cepat jalannya!. cantik-cantik jalannya cepat!"celetuk Lennox, berhasil menghentikan langkah Jenna yang kini sudah berada di luar rumah sakit.
"kenapa kamu mengikutiku?"tanya Jenna yang terlihat biasa saja.
"eh. aku pikir kamu marah, jadi aku mengejarmu, tapi kelihatanya kamu terlihat baik-baik saja?"kaget Lennox dengan perubahan emosi Jenna yang begitu cepat berubah.
"hm.. untuk apa aku membuang tenaga ku untuk marah-mara ke orang yang samasekali tidak aku kenal. Soal tadi, aku ingin keluar saja dari sana karena sudah muak, jadi aku pura-pura marah dan tersinggung dengan omongan pria itu, lalu keluar deh..."ujar Jenna sambil mengangkat kedua alisnya berkali-kali. Merasa bangga bahwa akting nya tidak pernah gagal.
Lennox yang mendengar itu langsung bernafas lega. Tapi sebelum ia berbicara lagi, tiba- tiba ada panggilan masuk di hp Jenna, dengan nomor tidak diketahui.
Jenna teralihkan sama nomor hp yang memanggilkannya itu. Ia menjauh dari Lennox dan berpikir sebentar, ia langsung memutuskan untuk mengangkat telefon tersebut.
"Hallo? Permisi apa benar ini dengan Jenna? pemenang lomba Casting di kampus A?" Tanya seseorang di balik telefon. Terdengar bahwa orang itu ialah seorang pria.
Jenna mengerutkan kedua alisnya bertanya-tanya *ada apa ini*batin Jenna.
"iya betul sekali, ada apa yah?"tanya Jenna penasaran.
"ah, begini adek Jenna, perkenalkan nama saya Frans, saya seorang asisten sutradara. kami disini sedang mencari talenta baru untuk syuting di sebuah film yang akan segera kami rilis, tapi sekarang kami kekurangan pemain. dan kebetulan sekali nama anda di sarankan langsung sama senior artis kami, kami langsung mencari situs Online anda, dan menemukan nomor telefon anda, jika Anda berminat kita bisa bertemu untuk langsung membicarakan kontraknya"ujar Frans panjang lebar.
Mendengar itu Jenna tak bisa membendung senyuman di bibirnya. akhirnya profesinya dulu akan kembali lagi, ia juga tidak akan mengemis uang lagi ke pria Berhati batu itu, Jenna yang sedari tadi diam-diam kegirangan, mulai kembali mengatur nafasnya.
"baik pak Frans, saya terima tawarannya, pak boleh kirimkan lokasi bertemunya dimana saja, besok saya akan bertemu dengan pak!"jawab Jenna bersemangat.
"baiklah, kita akan bertemu di tempat syuting saja, tepatnya di ###"
"siap pak!"jawab Jenna langsung mengakhiri obrolan mereka.
*ah oh iya... Bukanya besok aku harus pergi bersama pria batu itu ke luar kota. Bagaiman ini! Bagaimana aku_*
_TRING!
Belum Jenna memikirkan masalahnya yang bertubi-tubi, ada pesan masuk dari Ziven.
Iblis: kamu dimana? soal perjalanan kontrak kerjanya aku ingin di tunda sampai Ruby sembuh. Ia juga akan ikut bersama kita, sampai saat itu tiba, jangan membuat masalah lagi.
^^^Jennaku: terserah!😒^^^
Iblis: Berhentilah cemberut seperti itu, aku minta maaf atas ucapan ku tadi.
^^^Jennaku: 👍^^^
Jenna mengakhiri obrolan mereka dengan hanya mengirimkan jempol andalannya, ia benar-benar merasa muak jika harus marah dengan hubungan mereka yang sudah berakhir itu. Dia juga berpikir, untuk apa selalu bersama dengan mantanya, jika bukan karena uang, ia juga tidak sudi mengiyakan kerja sama ini.
"WOY! DIAM BAE KEK PATUNG!"teriak Lennox, membubarkan lamunan Jenna.
Namun na'asnya ia harus mendapatkan 1 pukulan yang melayang langsung ke dagu bawahnya. di akibatkan di berhasil mengejutkan Jenna yang sedang melamun, Jenna yang merasa kesal tidak marah-marah melainkan langsung memberikan pukulan sadis ke Lennox dan pergi meninggalkannya begitu saja.
"kebetulan rumah sakitnya masih di hadapanmu, pergilah masuk dan lihat wajahmu luka atau tidak, aku harus pergi dulu"ucap terakhir Jenna, sambil melambaikan tangannya pergi begitu saja.
"haha, dasar wanita tidak punya hati, semakin sulit mendapatkanmu, semakin aku menginginkan mu. Kakak maafkan aku. Kamu sendiri yang melepaskannya jadi jangan salahkan aku merebutnya darimu, kamu sudah memiliki segalanya, biarkan aku memiliki wanita mu yang ini untuk selamanya"gumam Lennox sambil menahan dagunya yang masih sakit.
...****************...
...Bersambung...
😍😘