NovelToon NovelToon
PERJALANAN CINTA KINANTI DAN CERMIN AJAIB

PERJALANAN CINTA KINANTI DAN CERMIN AJAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Kinanti, seorang gadis sederhana dari desa kecil, hidup dalam kesederhanaan bersama keluarganya. Dia bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.

Kehidupannya yang biasa mulai berubah ketika rencana pernikahannya dengan Fabio, seorang pria kota, hancur berantakan.

Fabio, yang sebelumnya mencintai Kinanti, tergoda oleh mantan kekasihnya dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka. Pengkhianatan itu membuat Kinanti terluka dan merasa dirinya tidak berharga.

Suatu hari, ayah Kinanti menemukan sebuah cermin tua di bawah pohon besar saat sedang bekerja di ladang. Cermin itu dibawa pulang dan diletakkan di rumah mereka. Awalnya, keluarga Kinanti menganggapnya hanya sebagai benda tua biasa.Namun cermin itu ternyata bisa membuat Kinanti terlihat cantik dan menarik .

Kinanti akhirnya bertemu laki-laki yang ternyata merupakan pengusaha kaya yaitu pemilik pabrik tempat dia bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 BERTEMU KLIEN DARI KOREA

Saat jam istirahat, Kinanti mendapatkan panggilan yang tak terduga dari sekretaris Zayn. Ia diminta untuk datang ke ruangannya, sebuah kehormatan sekaligus tekanan besar karena tidak sembarang orang bisa masuk ke ruangan CEO pusat itu. Kinanti merasa bingung, namun akhirnya memberanikan diri.

Dengan hati-hati, ia mengetuk pintu ruangan Zayn yang besar dan elegan.

"Masuk," suara berat Zayn terdengar dari dalam.

Kinanti melangkah masuk. Zayn duduk di balik meja kerjanya, dengan postur yang santai namun tetap memancarkan kewibawaan. Matanya menatap Kinanti dengan tajam, membuat gadis itu merasa gugup.

"Kamu tahu kenapa aku memanggilmu?" tanya Zayn dengan nada datar, tapi ada sedikit senyum di sudut bibirnya.

Kinanti menggeleng pelan. "Maaf, Tuan, saya tidak tahu."

Zayn berdiri, berjalan mendekati jendela besar di ruangannya. Ia melihat keluar sejenak sebelum kembali menatap Kinanti. "Aku punya pertemuan dengan klien besar dari Korea. Mereka sedang mempertimbangkan investasi besar untuk pabrik ini."

Kinanti hanya mengangguk, masih tidak mengerti hubungannya dengan pertemuan tersebut.

"Aku ingin kamu ikut dalam pertemuan itu," lanjut Zayn.

Kinanti terkejut. "Saya, Tuan? Tapi... saya hanya seorang karyawan inspeksi. Apa saya cocok untuk pertemuan seperti itu?"

"Itu sebabnya aku ingin mengetesmu," jawab Zayn dengan nada tegas. "Aku ingin melihat bagaimana kamu bersikap di depan klien besar. Kamu punya potensi, dan aku ingin membuktikannya."

Kinanti tidak bisa menolak. "Baik, Tuan. Saya akan melakukan yang terbaik."

Ketika pertemuan berlangsung di salah satu ruang rapat, Kinanti merasa gugup, tapi ia berusaha untuk tetap tenang. Klien Korea itu sangat ramah, dan Kinanti berhasil menjawab beberapa pertanyaan ringan yang diajukan dengan percaya diri.

Zayn, yang duduk di sampingnya, terlihat serius sepanjang pertemuan. Namun, diam-diam ia mencuri pandang ke arah Kinanti. Ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu. Kecantikannya, yang sederhana tapi memukau, tampak lebih bersinar di hadapan orang-orang penting. Zayn bahkan menyadari dirinya tidak berkedip saat melihat Kinanti berbicara dengan klien.

"Menarik," gumam Zayn dalam hati. Ia mulai merasa ada daya tarik tersendiri dari gadis ini yang belum pernah ia temukan pada wanita lain.

Ternyata makanan yang disajikan adalah makanan yang pedas, namun Kinan menikmati dengan santai.

"waduhhh, gimana nih, kenapa makanannya cabe semua, bisa mules nih perut."Zayn menggerutu pelan.

Namun berbeda dengan Kinanti menikmati apapun yang disajikan oleh tuan Kim.

"Wahh, anda luar biasa nona, aku suka."

Membuat Tuan Kim sangat bahagia bisa mendapatkan teman makan yang sepadan.

Setelah pertemuan selesai, klien dari Korea tampak puas dan memberikan pujian. Zayn berdiri sambil menjabat tangan mereka, tetapi sebelum keluar, ia sempat menoleh ke Kinanti.

"Kerja bagus. Kau melebihi ekspektasiku," katanya singkat, tapi ada senyum kecil yang menggantung di wajahnya.

Kinanti hanya mengangguk, masih belum percaya dirinya baru saja melalui salah satu pengalaman paling mendebarkan dalam hidupnya.

Setelah pertemuan itu, Zayn memutuskan untuk mengantar Kinanti pulang. Dengan alasan bahwa dirinya ingin memastikan karyawannya aman sampai rumah, ia menyuruh sopirnya menepi ke depan pabrik, tempat Kinanti sedang bersiap untuk pulang dengan motor kecilnya.

“Naik ke mobil,” ujar Zayn dengan nada datar, tapi tegas.

Kinanti terkejut dan bingung. “Tidak usah, Tuan. Saya bisa pulang sendiri seperti biasa.”

“Jangan membantah. Cepat masuk,” balas Zayn sambil membuka pintu mobilnya.

Akhirnya, dengan ragu, Kinanti naik ke mobil itu. Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil terasa canggung. Zayn tidak banyak bicara, hanya sesekali melirik Kinanti yang duduk dengan tenang di sampingnya.

Ketika mereka sampai di depan rumah sederhana Kinanti, Zayn mengeluarkan sebuah amplop dari saku jasnya. “Ini untukmu. Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusimu tadi. Klien Korea itu sangat puas, dan aku yakin kontribusimu membuat mereka memutuskan untuk berinvestasi.”

Kinanti memandang amplop itu dengan ekspresi terkejut. “Maaf, Tuan, saya tidak bisa menerimanya.”

Zayn menatapnya tajam. “Kenapa tidak? Kau pantas mendapatkannya.”

Kinanti menunduk, menahan emosi yang mulai muncul di dadanya. “Saya hanya melakukan tugas saya, Tuan. Kalau saya menerima ini, saya takut dianggap hanya bekerja demi uang. Saya bukan orang yang seperti itu.”

Zayn terdiam, menatap Kinanti lebih dalam. "Ini bukan soal materi, Kinanti. Kau layak mendapatkannya karena kerja kerasmu. Jangan pikirkan yang lain."

Namun, Kinanti tetap menggeleng. “Maaf, Tuan. Saya akan tetap bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa imbalan seperti ini. Terima kasih atas pengertiannya.”

Melihat keteguhan hati Kinanti, Zayn akhirnya menarik napas panjang dan menyimpan kembali amplop itu. “Baiklah, jika itu keputusanmu. Tapi ingat, aku tidak menganggapmu seperti itu. Kerja kerasmu patut dihargai.”

Kinanti hanya mengangguk pelan. Setelah Zayn pergi, Kinanti masuk ke rumah dengan hati yang campur aduk. Meski ia merasa lega tidak menerima amplop itu, ada rasa sedih di hatinya.

Dalam hati, ia bertekad akan membuktikan kepada Zayn dan semua orang bahwa ia bisa sukses tanpa harus bergantung pada belas kasihan atau hadiah dari orang lain. Kejadian itu menjadi pemicu semangat baru dalam hidupnya.

Setelah mendengar permintaan Kinanti, Zayn mengangguk tanpa ragu. “Kalau itu yang kau inginkan, aku akan memindahkanmu ke kantor pusat. Minggu depan kau sudah bisa mulai bekerja di sana,” ucapnya dengan nada tegas, namun matanya seolah memperhatikan setiap reaksi Kinanti.

Kinanti terkejut sekaligus bahagia mendengar kabar itu. Matanya berbinar, dan senyuman lebar menghiasi wajahnya. “Benarkah, Tuan? Terima kasih banyak! Ini benar-benar berarti untuk saya dan keluarga.”

Zayn mengangguk kecil. “Aku tahu kau butuh peluang untuk kehidupan yang lebih baik. Tapi ingat, bekerja di kantor pusat tidak mudah. Aku tidak mau kau berpikir ini hadiah atau kebaikan semata. Aku butuh hasil dari kinerja terbaikmu.”

Kinanti mengangguk dengan penuh semangat. “Saya paham, Tuan. Saya akan bekerja keras seperti biasa. Terima kasih atas kepercayaannya.”

Malam itu, Kinanti pulang ke rumah dengan hati yang penuh harapan. Ia langsung menceritakan kabar baik itu kepada keluarganya. Sang ayah, meski masih terlihat lemah, menunjukkan senyum bahagia.

“Anak Ayah memang hebat,” ucap sang ayah dengan nada bangga. “Tapi jangan lupa, Kinan. Tetap rendah hati dan jaga dirimu baik-baik di kota.”

Sang ibu memeluk Kinanti dengan haru. “Kamu selalu berjuang untuk keluarga ini. Kami sangat bangga padamu.”

Kinanti tersenyum, menyembunyikan rasa harunya. Baginya, ini adalah kesempatan besar untuk membawa perubahan dalam hidupnya dan keluarganya. Ia tahu, tantangan di kantor pusat akan jauh lebih berat, namun ia siap menghadapinya.

Di sisi lain, Zayn memikirkan keputusan yang baru saja dibuatnya. Ia tidak tahu kenapa, tapi ada sesuatu tentang Kinanti yang membuatnya berbeda dari karyawan lain. Ia merasa, memberikan kesempatan kepada Kinanti bukan hanya soal profesionalitas, tapi ada dorongan lain yang sulit dijelaskan.

Minggu depan, perjalanan baru Kinanti dimulai di kota besar. Ia bertekad membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan kepercayaan itu, tanpa bantuan atau belas kasihan dari siapa pun.

1
mB€|6€D€§
alurnya diperbaiki thorrrr... jgn muter2, bolak balik, mbulllettt...
mB€|6€D€§
ini mulai kacao ceritanya...
di awal minggu depan mulai pindah ke kantor pusat... ternyata mbulettt
di awal nenek lastri.. sekarang nenek parwati.. 😇😇😇
mB€|6€D€§
"Le" itu panggilan utk anak laki2 thor.. kalo anak gadis manggilnya "nduk".. 😇
mB€|6€D€§
ibunya citra yg bener sapa thor? irma atw ratih? 🤭
nyong mandan bingung kiye...
mB€|6€D€§
jajali nyong mampir dilut.. apik mbok..😊
Reni Fitria Mai
Dak seruu baca novel toon selalu di gantung cerita nya😡
Amelia story: Stay reading ya, ka karena author up setiap hari, terimakasih sudah mampir membaca /Drool/
total 1 replies
yanah~
mampir kak 🤗
Amelia story: Terimakasih kak
total 1 replies
Rian Gahar
ceritanya memiliki alur yang bagus dan plot twist yang gak terduga, tapi usahain jangn buat bahasa cerita yang terlalu baku, sehingga tingkat penasaran akan plot cerita nya lebih menegangkan
Amelia story: iya kaka, terimakasih masukannya
total 1 replies
Otra Mas Aqui
Keren banget sih, Plot twist-nya bikin baper!
Amelia story: Terimakasih ya ka sudah mampir di buku ini, semoga berkenan
total 1 replies
Guchuko
Sudah berapa lama nih thor? Aku rindu sama ceritanya
Amelia story: terimakasih sudah mampir ,ditunggu ya ... on proses
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!