Pernikahan 80 Hari

Rachel pikir, ia akan dibawa pulang kerumah Violet. Namun, ia tidak mengerti kenapa arah jalan mereka berbeda dari mobil Violet atau jalan arah rumah Violet.

"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Rachel dengan curiga.

Leon hanya fokus dengan kemudinya, tanpa sedikitpun melirik wanita yang telah ia ambil dari orang tuanya dengan 6 Triliun.

Pria itu tidak pernah berubah, tetap saja bersikap dingin dan acuh. Tidak menghiraukan pertanyaan Rachel.

Rachel mendecakkan lidah dan melipat tangannya didada. "Dasar kutub selatan! Kulkas dua puluh pintu! Lihat saja, kalau kau sampai macam-macam padaku!"

Tidak butuh waktu lama, mobil milik Leon memasuki sebuah komplek perumahan elit ditengah kota.

Rachel tidak pernah masuk kesana. Ia masih berfikir Leon membawanya ke apartemen. Namun mobil itu justru masuk kesebuah rumah mewah, dengan pilar-pilar dan pagar yang menjulang tinggi.

"Tetaplah disini sampai besok kalau kau tidak ingin keluar!" Suara dingin itu sontak mengagetkan Rachel yang sedang melamun memikirkan rumah siapa kira-kira didepannya.

Rachel membuka seat belt-nya dengan kasar. "Ishhh, dasar kulkas! Tidak bisa bicara baik-baik!" Umpat Rachel dengan kesal, kemudian menyusul turun dari mobil.

Mereka berjalan menuju rumah besar tersebut. Sebelum masuk, Leon berhenti sebentar. Seakan berfikir sesuatu, sampai akhirnya ia mendorong handle pintu dan menggandeng tangan Rachel mengikutinya dibelakang.

Rachel yang biasanya banyak bicara sekarang hanya menurut menjadi gadis pendiam.

Begitu mereka masuk, tiba-tiba suara langsung high heels sudah menggema dengan cepat, lalu seorang gadis memeluk badan tegap Leon tanpa melihat ada siapa dibelakang pria itu.

"Akhirnya kau pulang juga, Lee! Aku merindukanmu!" Ucap Gadis itu.

Rachel hanya tercengang melihat suaminya dipeluk oleh seorang gadis. Bahkan Leon tidak menolak pelukan gadis itu.

Leon mendorong tubuh gadis itu setelah dirasa cukup.

"Lain kali jangan seperti itu!" Tegur Leon.

Kiyara tersenyum lalu mundur, gadis itu masih belum menyadari keberadaan sosok dibelakang Leon.

"Akhirnya kau pulang juga! Kata Bibi kau akan pulang hari ini, jadi aku menunggumu dari pagi!" Sahut Kiyara dengan senyum manisnya.

Kiyara adalah keponakan dari suami baru Mommy Leon, Kiyara juga merupakan teman sekolah Leon.

"Ekhhemm!!!" Deheman pelan dari Rachel membuat dua orang itu seketika menoleh.

Leon menatap kebelakang. "Kau tidak melupakanku kan?" Tanya Rachel melipat tangannya diperut.

Leon menariknya untuk berdiri disampingnya. Sementara Kiyara, gadis itu terkejut melihat sosok gadis cantik yang bersanding disebelah Leon, bahkan pria itu menggenggam tangannya.

"Siapa dia, Lee?" Kiyara mengerutkan keningnya.

Sebelum Leon menjawab, Rachel melepaskan tangan Leon lalu mengulurkan satu tangannya kehadapan Kiyara. "Rachel Victoria! Aku istrinya Leon!"

"Apa?" Kiyara terperanjat kaget mendengar ucapan Rachel. Ia menggelengkan kepalanya dan berfikir tidak mungkin Leon sudah menikah. "Kau pasti berbohong!"

Rachel tersenyum tipis sambil menarik kembali tangannya. "Aku tidak memaksamu untuk percaya!"

Kiyara menatap Leon, seolah meminta penjelasan. Kiyara tidak percaya Leon sudah menikah!

Saat Kiyara ingin bertanya memastikan kebenarannya langsung pada Leon, Seorang wanita separuh baya yang terlihat masih muda menghampiri mereka.

"Oh, akhirnya putraku sudah kembali!"

Dia adalah Yuna, Mommy kandung Leon yang tidak pernah memperhatikan putranya, bahkan membiarkan putranya hidup sesukanya dan tidak perduli apapun yang dilalui putranya, baik susah maupun senang.

Leon tidak menjawabnya. Hubungan pria itu dan Mommy Yuna sangat renggang dan tidak baik.

Rachel menurunkan tangannya, mengerutkan keningnya ketika melihat rupa wajah dari sosok wanita itu. Terlihat mirip Leon, apa mungkin itu ibunya?

Pandangan Mommy Yuna tertuju pada Rachel. Wanita itu tersenyum smirk dengan tangan yang dilipat didada.

"Oh, jadi kamu gadis yang telah membuat putraku kembali!" Bukan sebuah pertanyaan, melainkan sebuah pujian yang bermaksud tersendiri.

Rachel semakin tidak mengerti maksudnya, ia merasa tidak melakukan apapun sampai membuat Leon kembali pada keluarganya.

Sementara Leon menatap tajam wanita yang telah melahirkannya.

"Aku sudah menuruti keinginanmu! Jadi apa lagi yang kau inginkan?" Leon berkata dengan dingin.

Rachel semakin berfikir bahwa hubungan Leon dan wanita itu sepertinya tidak baik. Tapi ia belum bisa memastikan bahwa wanita itu adalah ibunya Leon. Namun, wanita itu sudah menyebut Leon adalah putranya!

Mom Yuna tersenyum, "Seperti perjanjian kita diawal! Kamu harus melanjutkan perusahaan keluarga kita!" Sahut Yuna sambil melirik Rachel.

Melanjutkan perusahaan? Jadi sebenarnya, Leon itu anak orang berada? Tapi bagaimana Leon bisa bekerja digrup Arron sebagai Asisten Pribadinya Kiev? Rachel bertanya-tanya dalam hati.

"Jangan pernah lagi membahas apapun! Aku selalu menepati janjiku! Dan satu lagi, jangan menggangguku dan istriku!"

Leon kemudian menggandeng tangan Rachel yang tercengang, lalu membawanya berjalan semakin masuk kedalam rumah.

Saat Leon dan Rachel lewat, Mom Yuna yang menghalangi jalan mundur sambil mengendikkan bahunya. Sedangkan Kiyara menatap kepergian Leon dengan murung.

"Bibi, jadi benar mereka sudah menikah?" Kiyara bertanya dengan wajah murungnya.

"Seperti yang kamu lihat!" Sahut Mommy Yuna.

Wanita itu tidak ingin lagi menanggapi Kiyara yang selama ini selalu menunggu kepulangan Leon. Namun begitu pulang, Leon justru membawa wanita lain.

Mommy Yuna melangkah pergi meninggalkan Kiyara.

"Leon hanya milikku! Aku sudah menunggunya pulang sangat lama!" Gumam Kiyara mengepalkan tangannya.

Gadis itu lalu melangkah pergi, menuju kamarnya yang biasanya ia tempati sewaktu menginap dirumah Mommy Yuna.

.....

Rachel masuk kedalam sebuah kamar cukup besar, sama seperti kamar dirumah Violet. Hanya gaya interiornya saja yang berbeda.

"Aku tidak membawa baju! Bagaimana aku berganti pakaian?" Celetuk Rachel sedikit bingung.

Karena ia pikir mereka akan pulang kerumah Violet, ia memiliki beberapa baju dirumah Violet.

"Pesan saja beberapa pasang! Besok baru beli lagi!" Sahut Leon lalu masuk kedalam kamar mandi.

Rachel menghela nafasnya. Leon tetap saja tidak berubah sifatnya!

Rachel duduk ditepi ranjang sambil memesan beberapa pasang pakaiannya melalui situs belanja online.

Tidak lama, Leon muncul keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan handuk sebatas paha dan dada.

Seketika Rachel memalingkan wajahnya kearah lain. "Apa tidak bisa memakai pakaian dikamar mandi? Mengganggu mataku saja!" Gerutu Rachel.

Leon tidak menghiraukan, ia masuk kedalam sebuah ruangan yang disebuah Walk in closet.

"Yatuhan, bagaimana aku bisa hidup dengan pria yang irit bicara seperti itu? Bagaimana nasibku?" Gumam Rachel tidak habis pikir.

Leon keluar untuk mengambil baju pesanan Rachel, meletakkan diatas ranjang selagi wanita itu mandi. Leon lalu keluar dari kamar menuju ruang dapur untuk mengambil air hangat.

Pria itu berdiri sambil memegang gelas berisi air hangat. Saat membalik badan, Leon terkejut karena dibelakangnya tiba-tiba ada seorang gadis.

gelas ditangannya bahkan sampai tumpah setengah dan mengenai baju gadis itu.

"Akhhh panas!"