NovelToon NovelToon
Misi Berdarah Di Akademi

Misi Berdarah Di Akademi

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Identitas Tersembunyi / Light Novel
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Garl4doR

Akademi Debocyle adalah akademi yang paling luas, bahkan luasnya hampir menyamai kota metropolitan. Akademi asrama yang sangat mewah bagaikan surga.

Tahun ini, berita-berita pembunuhan bertebaran dimana-mana. Korban-korban berjatuhan dan ketakutan di masyarakat pun menyebar dan membuat chaos di setiap sudut.

Dan di tahun ini, akademi Debocyle tempatnya anak berbakat kekuatan super disatukan, untuk pertama kalinya terjadi pembunuhan sadis.

Peringatan : Novel ini mengandung adegan kekerasan dan kebrutalan. Kebijakan pembaca diharapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Garl4doR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Menuju Akademi Lama

Dengan arahan Direktur Azkiel, anggota tim Fluttergeist dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing akan dibimbing oleh Pak Bevan dan Bu Ruby.

Kelompok pertama dipimpin oleh Bu Ruby, beranggotakan Alvaro, Latania, Vella, dan Shally. Sementara itu, kelompok kedua dipimpin oleh Pak Bevan, yang terdiri dari Gale, Hans, dan Charissa.

Direktur Azkiel memberikan tugas penting kepada mereka, menyelidiki akademi lama yang tersembunyi di bawah tanah, sementara wilayah permukaan akademi akan dikelola oleh siswa eksekutif. Akademi lama tersebut adalah tempat yang sangat rahasia, hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaannya.

Mereka berkumpul di pinggiran lapangan belakang akademi, sebuah area yang biasanya digunakan untuk berkebun. Di tempat itu, mereka menunggu arahan lebih lanjut.

"Menurutmu, kenapa Direktur Azkiel memberitahukan semua ini kepada kita?" tanya Gale dengan nada penuh rasa ingin tahu.

Alvaro hanya mengangkat bahu singkat, mengisyaratkan bahwa ia pun sama bingungnya. Semua informasi yang disampaikan oleh Direktur Azkiel sangat baru baginya, terutama tentang keberadaan akademi lama yang terletak di bawah tanah.

Tak lama berselang, tiga mobil hitam berhenti di hadapan mereka. Alvaro, Gale, dan Hans menaiki mobil pertama yang dikendarai oleh Pak Bevan.

"Pak, kenapa akademi lama harus disembunyikan keberadaannya?" tanya Gale dengan nada tajam.

Pak Bevan menghela napas sebelum menjawab, "Tidak ada yang terlalu istimewa. Tempat itu memang sudah lama ditinggalkan sejak pihak pemerintah memutuskan untuk membekukannya. Namun, yang kita hadapi kali ini adalah peserta ekspedisi dari dunia paralel sepuluh tahun lalu. Dia kemungkinan besar mengetahui lokasi itu dan menjadikannya tempat persembunyian."

"Kenapa harus kami?" potong Hans. "Bukankah para senior kami memiliki kekuatan yang jauh lebih hebat daripada kami?"

Pak Bevan tersenyum tipis. "Sebagian besar senior kalian di kelas sebelas sedang menjalani ekspedisi di portal legal yang relatif aman. Sementara itu, senior kelas dua belas sedang terlibat dalam ekspedisi nasional untuk kepentingan sumber daya negara. Saat ini, hanya kelas sepuluh yang tersisa di akademi, dan kalian adalah yang terbaik di antara mereka."

"Lalu bagaimana dengan siswa eksekutif?" Gale menyela, matanya menatap tajam, mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut. "Bukankah mereka jauh lebih berbakat daripada kami?"

Pak Bevan terdiam sejenak, lalu menghela napas berat. "Mereka... kalian belum waktunya untuk mengetahui hal itu."

***

Ketiga mobil hitam itu melaju dengan mantap, meninggalkan aroma bensin yang samar di udara. Alvaro duduk diam di kursinya, tatapannya terpaku pada hutan lebat yang mulai mengepung mereka dari segala arah. Jalan tanah yang mereka lalui terasa aneh, terlalu rata dan terjaga untuk ukuran sebuah jalur di tengah hutan belantara.

Hutan ini tak lain dan tak bukan adalah Hutan Hitam, akan tetapi entah mengapa kali ini efek magis tidak berpengaruh. Mungkin mobil ini anti efek magis?

"Seperti jalur buatan, ya?" gumam Hans sambil menatap keluar jendela, matanya tak lepas dari akar-akar pohon yang tertata rapi di sepanjang tepi jalan.

Gale, yang duduk di sebelahnya, mendengus pelan. "Ini lebih dari sekadar jalur biasa. Perhatikan baik-baik, Hans. Jejak roda lama masih terlihat di sini." Ia menunjuk garis samar di tanah yang menunjukkan bekas lintasan berat di masa lalu.

Pak Bevan mengangguk tipis, tanpa menoleh dari kemudi. "Kalian cukup peka. Jalur ini memang sengaja dibuat untuk menghubungkan akademi lama dengan dunia luar. Tapi sejak pembekuannya, hanya sedikit yang tahu cara menemukannya."

Perjalanan semakin mencekam saat mereka memasuki area yang lebih gelap. Pepohonan besar di kiri dan kanan jalan berdiri menjulang seperti raksasa bisu, ranting-rantingnya saling berpilin seolah membentuk kubah alami yang menutup langit. Sinar matahari yang tersisa hanya berupa serpihan tipis yang berkelap-kelip di permukaan kaca mobil.

Tak lama, mereka mencapai sebuah belokan tajam yang mengarah langsung ke sebuah mulut gua besar. Hans sedikit tersentak, memajukan tubuhnya untuk melihat lebih jelas. "Jalan ini... masuk ke gua?"

"Ya," jawab Pak Bevan singkat, matanya fokus pada lintasan sempit yang tampak seolah dikhususkan untuk kendaraan. Dinding-dinding batu di sekitar gua menjulang tinggi, dipenuhi lumut yang bersinar redup di kegelapan.

Ketika mobil perlahan memasuki gua, suasana berubah drastis. Udara menjadi lebih dingin, dan gema dari suara ban yang melindas tanah bergema panjang di antara lorong-lorong batu. Jalur yang mereka lalui terasa surreal, seolah dirancang dengan ketelitian militer. Bahkan di kegelapan, mereka dapat melihat jejak roda yang pernah melintas, membuktikan bahwa tempat ini dulunya aktif digunakan.

Alvaro mengernyit, mencoba menahan kegelisahan yang mulai merayap di benaknya. "Jalan ini... tidak seperti yang kubayangkan. Seolah ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar akademi lama."

Pak Bevan meliriknya melalui kaca spion, tapi tidak memberikan jawaban.

Gale mendadak meraih grab handle, matanya tajam memandangi lorong yang kini mulai melandai ke bawah. "Semakin dalam kita masuk, semakin aneh rasanya. Apa benar tempat ini sekadar akademi yang terlupakan?"

Pak Bevan tidak menjawab, tapi sorot matanya yang tajam mengisyaratkan lebih banyak rahasia yang belum terungkap. Mobil-mobil itu terus melaju hingga akhirnya, mereka tiba di sebuah ruang terbuka besar yang tampak seperti hangar bawah tanah. Dindingnya dipenuhi dengan simbol-simbol tua yang tidak mereka kenali, dan di ujung ruangan, sebuah pintu baja raksasa berdiri tegak, menunggu untuk dijelajahi.

1
jinnie_girl💜
huftttt, bacanya sedikit ngos ngosan😁😆 negri euhhhh
Garl4doR: Wkwk.. Selamat membaca kak😁
total 1 replies
jinnie_girl💜
oke, baca paragraf awal saja enak. tulisannya sangat bagus
Garl4doR: Terima kasih/Smile/ Kalau ada kurang juga bilang aja yaa/Joyful/
total 1 replies
Syari Andrian
next part
Garl4doR: Siap/Determined/ Terimakasih sudah baca :3
total 1 replies
Syari Andrian
menegangkn/Toasted/
Syari Andrian
sibuk nangkap orang. padahal situasi gentingnya malah gak ditangani. gimana sih ni orang/Curse//Curse//Curse/
Syari Andrian
dari banyak visual. cwe ini lumayan... terkesan lusuh tapi sesuatu/Blush/
Syari Andrian: yeah,😄😄
Garl4doR: Terima kasih, kalau ada "sesuatu" di sini, mungkin itu bukan sekadar tampilan tapi cerita di baliknya./Proud/

–Heather
total 2 replies
Syari Andrian
ternyata/Scream//Scream//Scream//Curse//Curse//Curse//Curse/
Syari Andrian: wkwkwk
Garl4doR: Nah loh, wkwk😁
total 2 replies
Syari Andrian
aku malah fokus sama pwrmasalah sebenarnya. hmmm

misteri? keqnya masih org dalam kan. hmmm
Garl4doR: Atau mungkin sesuatu yang lebih rumit?/Skull/
total 1 replies
Syari Andrian
pahlawan tanpa jasa.. hmmm

mumgkin katanya aja kebetulan, aslinya memang sengaja /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syari Andrian: wkwkwkwkw gak habis fikri/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syari Andrian: wkwkwkwk gak habis fikri/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
Syari Andrian
dari sini aku masih bingung karakter nya gimana.. Alvaro pendendam? sisi lain membela teman yang lemah, atau gimana?... hmm otak ku sakit mikirimnya/Scream//Scream//Scream//Scream/.....

ok next
Syari Andrian: hmmmm... keq kata orang bijak aja.. padahal sok gak peduli aslinya peduli....


pm..
Garl4doR: Hidup nggak sesederhana itu. Aku memang pendendam, tapi bukan berarti aku nggak punya hati. Ada orang yang pantas dihancurkan, ada juga yang berhak dilindungi.

-Al
total 2 replies
Syari Andrian
keqnya seru ini
Syari Andrian: aman.. kalau baca pasti like kok
Garl4doR: Seru di like gak seru kasih masukan, kak/Determined/
total 2 replies
Luna de queso🌙🧀
Dialog yang autentik memberikan kehidupan pada cerita.
Garl4doR: Baguslah kalau kamu suka :3 Trims buat apresiasinya ya :) stay tune untuk bab² selanjutnya/Grin/
total 1 replies
emi_sunflower_skr
Aku terpukau dengan keindahan kata-kata yang kamu gunakan! 👏
Garl4doR: Terima kasih/Smile/ Author ini jadi semangat karena komen mu/Smirk/ Terus berkembang adalah prinsip mimin/Applaud/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!