NovelToon NovelToon
Room Service

Room Service

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Model / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Karir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yeppeudalee

Emily seorang model yang sukses dan terkenal. Namun, kesuksesan itu tidak dia dapatkan dengan gampang dan berjalan mulus. Mimpi buruk terjadi disaat dia menjadi boneka *** pribadi milik presedir di agensi tempat dia bekerja. Mulut terbungkam saat dia ingin berteriak, namun ancaman demi ancaman terlihat jelas di depan matanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeppeudalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan

📍Bareen Bar & Lounge 

Digenggamnya kembali, gelas yang berisi alkohol yang ada di hadapannya. Kemudian, dengan raut wajah resahnya, dia kembali meneguk alkohol yang menyiksa dirinya saat ini. 

"Sialnya, aku menjadi peminum yang handal setelah kejadian itu." Keluh Emily setelah meneguk alkohol dan menatap gelas berisi alkohol yang tidak sanggup dia habiskan dalam sekali tegukan. 

"Tapi sialnya juga, peningkatan itu tidak terlihat jelas dari anda, nona Emily." Jawab seorang pria si pemilik suara husky yang langsung membuat Emily menoleh. 

"P-pak Reymond?... k-kenapa bapak bisa ada disini?" 

"Kenapa? ini tempat umum nona." 

"Ah! benar, pertanyaanku yang salah." Singkatnya dengan nada pelan. 

Setelah membelikan macaron untuk Rein dan mengantar istrinya kembali ke rumah, Reymond memutuskan keluar dengan alasan untuk mengambil document yang tertinggal di kantornya. 

Sebuah alasan untuk dirinya yang berpikir ingin menghirup udara segar namun berakhir mengunjungi bar di pusat kota itu. 

"Apa yang anda lakukan disini nona Emily?" 

"Eungggg ... hanya..." Emily kebingungan, keningnya mengerut memikirkan jawaban yang berusaha dia berikan pada Reymond. 

"Tidak ada penjagaan di sekitarmu, disaat kamu mabuk, bisa saja kamu buat masalah." 

"A-aku?" 

"Hm, menurutmu siapa lagi." 

Puan itu speechless mendengar pengakuan dari Reymond, seorang pengacara khusus di Mvvo. 

Kembali, Emily meneguk alkohol. Kali ini, dia memaksa dirinya meneguk alkohol itu sampai habis dengan kening yang mengerut saat dia menahan rasa pahit yang tidak dia sukai.

Wajahnya bahkan terlihat tersiksa, disaksikan oleh Reymond dengan jelas. Dan tanpa berlama-lama, Reymond menarik gelas berisi alkohol dari tangan Emily. 

"Kamu harus berhenti." 

"A-aku gak mau berhenti." Jawabnya dengan napas yang terlihat berantakan. 

"Emily, kamu terlihat berantakan." 

"Ya, aku berantakan. Dan aku—," kalimat itu dia tahan, saat menatap Reymond dengan mata berkaca-kacanya. "A-aku ... ingin melupakan semuanya." Kembali dia mengeluh dengan kalimat ringan namun membingungkan bagi Reymond. "Aku ingin tidur, tapi itu gak bisa kulakukan." 

"Ayo, saya antar kamu pulang." 

Emily menggelengkan kepalanya, dia berusaha untuk menahan diri agar tidak kembali ke apartementnya. 

"Aku gak bisa, percuma saja. Sesampainya di apartement pun, aku tidak akan tidur. Aku ... harus memastikan diriku mabuk hingga tidak sadarkan diri, agar aku benar-benar istirahat tanpa harus memikirkan hal yang membuatku tersiksa." 

"Apa yang membuatmu tersiksa?" tanya Reymond yang kemudian, membuat Emily terus menatap sorotan mata pria itu tanpa berkedip sedikit pun. 

"Semuanya, yang menyiksaku." Nada itu mulai terdengar berat, ketika Emily mulai mabuk. "Rasanya, aku ingin mengakhiri semua penderitaan ini." 

"Emily, saya akan kenali kamu dengan seorang psikolog. Mungkin, kamu bisa bercerita semuanya ke psikolog, apa yang sebenarnya terjadi." 

Emily tersenyum, dia menatap gelas berisi alkohol dan menghela napas dengan berat. 

"Ini untuk kedua kalinya aku mengatakannya," Emily kembali menatap Reymond. "Tuan, apa kamu mau tidur denganku?" pintanya dengan raut wajah memohon yang membuat Reymond hanya diam membalas tatapan mata Emily yang terlihat hopeless. "Bercinta denganku, sampai aku tahu kalau hal seperti itu dengan pria lain, tidaklah menyeramkan. Ah ... aku butuh kekuatan untuk bertahan hidup. Jadi aku mohon, bercinta denganku, untuk mengalihkan rasa takutku padanya." Diambilnya kembali gelas berisi alkohol yang ditarik Reymond sebelumnya. Dengan sisa tenaga yang hampir habis karena dirinya telah mabuk, Emily mencoba untuk meneguk alkohol itu. 

Akan tetapi, Reymond menjauhkan gelas itu, dia menarik pergelangan tangan Emily. Membayar bill pesanan Emily dan membawa puan itu pergi dari bar yang dikunjunginya. 

***

📍Rai's House 

"Kamu belum tidur, Rein?" 

"Oh, papa. Rein masih menunggu Reymond." 

"Kemana suamimu?" 

"Dia balik ke kantor, mengambil document." 

"Larut malam seperti ini?" 

"He'em." 

"Sebaiknya, kamu hubungi dia, tanya dia sudah dimana."

Sejenak, dia diam menatap papanya dan kemudian menghubungi Reymond, yang dia sendiri tidak tahu, kalau ternyata Reymond berada di apartement miliknya dengan membawa Emily. 

"Hm?" 

"Sayang, apa kamu masih lama?"

 

"Rein, sebaiknya kamu tidur duluan saja. Saya memutuskan untuk tinggal di kantor." 

"Kenapa seperti itu?" 

"Saya baru ingat, ada kerjaan yang harus diselesaikan malam ini juga." 

"Kalau begitu, kamu gak pulang." 

Sejenak, dia diam menatap Emily yang tertidur pulas di ranjang tempat tidur.

"Iya, malam ini saya tidak pulang." 

"Ya sudah kalau begitu." 

"Kamu harus tidur, jangan menunggu saya." 

"Iya."

Ketika panggilan itu berakhir, Mattheo yang masih berdiri di samping Rein, bertanya...

"Jam berapa dia kembali." 

"Dia gak pulang." 

"Ya sudah, kamu harus istirahat." 

Mattheo mengelus kepala Rein dan membiarkan putrinya untuk beranjak masuk ke dalam kamar.

"Perutnya, mulai terlihat besar." Ucap Mattheo menatap Rein yang beranjak.

1
Pandagabut🐼
pak Presdir, kamu mengerikan...
Miralee
🫶🏻🫶🏻🫶🏻
Kairawu
Yeay aku baca disini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!