NovelToon NovelToon
Setelah Talak Tiga

Setelah Talak Tiga

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Cerai / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Bu Rianti

Aditya tersenyum saat melihat Amira. Setelah mengompres Aditya, Amira ketiduran di sisi Aditya. Aditya mengusap-usap rambut panjang Amira.

"Amira, kenapa kamu tidur seperti ini, kenapa kamu nggak tidur di tempat tidur saja," ucap Aditya.

Amira mengerjapkan matanya saat dia merasakan sentuhan Aditya. Amira terkejut saat melihat Aditya sudah terbangun.

"Mas, kamu sudah bangun. Tadi tubuh kamu panas banget. Jadi aku kompres kamu tadi. Aku takut terjadi apa-apa sama kamu," ucap Amira.

Aditya meraih tangan Amira dan menggenggamnya erat.

"Amira, aku nggak apa-apa. Kamu nggak usah khawatirkan aku."

"Mas, tadi aku sudah nelpon Feri. Aku meminta Feri untuk datang ke sini periksa kamu. Aku takut kamu kenapa-kenapa."

"Kamu mengkhawatirkan aku Amira?" tanya Aditya.

"Mas, kamu itu ayah dari calon anak aku. Bagaimana mungkin aku tidak mengkhawatirkan kamu. Kalau terjadi apa-apa sama kamu, bagaimana dengan anak yang aku kandung."

Aditya tersenyum. Setelah itu dia beringsut duduk. Beberapa saat kemudian, Bik Atun mengetuk pintu.

Tok tok tok...

"Bu Amira..." seru Bik Atun dari luar kamar.

"Masuk Bik...!" Amira mempersilahkan Bik Atun masuk.

Bik Atun kemudian masuk ke dalam kamar Amira.

"Pak Feri sudah datang Bu."

"Suruh dia ke kamar Bik."

"Baik Bu."

Bik Atun pergi ke depan untuk memanggil Feri. Beberapa saa kemudian, Feri datang menghampiri kamar Aditya.

Aditya tersenyum saat melihat Amira dan Aditya.

"Kenapa dengan Aditya?" tanya Feri.

"Tolong periksa Mas Aditya Fer. Dari kemarin badannya panas. Tadi aku sudah mengompresnya. Tapi sepertinya belum ada perubahan," jelas Amira.

"Baiklah, kalau begitu saya akan periksa Aditya.'

Setelah memeriksa Aditya, Feri keluar dari kamar Aditya.

"Saya sudah memberikan resep untuk Aditya. Semoga saja, Aditya akan segera sembuh. Kamu tidak perlu khawatir berlebihan Amira."

"Iya. Makasih ya Fer."

"Iya. Sama-sama. Kala begitu saya mau langsung pulang saja."

"Iya. Hati-hati di jalan ya."

Feri mengangguk. Setelah berpamitan pada Amira Feri pun kemudian pergi meninggalkan rumah Amira.

****

Pagi ini, Bik Atun sudah pergi mengantar Kayla ke sekolah. Sementara Aditya, dia sudah pergi ke kantornya. Setelah sembuh dari sakitnya, Aditya langsung kembali bekerja. Amira saat ini sendiri. Dia sejak tadi masih duduk di ruang tengah menonton tivi.

Tok tok tok. ..

Suraa ketukan pintu yang sangat keras terdengar dari luar rumah Amira.

"Siapa sih itu," ucap Amira.

Amira bangkit dari duduknya. Setelah itu dia pergi ke ruang tamu untuk membuka pintu. Amira terkejut saat melihat Bu Rianti ada di depan rumahnya.

Bu Rianti, kenapa dia bisa sampai ke sini. Dari mana dia tahu alamat rumah ini. Apa jangan-jangan, Mas Reifan yang sudah memberi tahu alamat rumahku ke Bu Rianti, batin Amira.

Bu Rianti tersenyum sinis saat melihat Amira.

"Amira, sudah lama kita tidak berjumpa Amira. Tampaknya, kamu sudah sangat berubah. Setelah ditinggal Reifan, ternyata kamu masih bisa hidup enak dan tinggal di rumah bagus seperti ini, aku fikir, kamu akan tidur di jembatan setelah bercerai dengan anakku," ucap Bu Rianti menatap Amira tajam.

"Bu Rianti, mau ngapain anda datang ke rumah saya?" tanya Amira. Amira tidak tahu, dari mana Bu Rianti tahu kalau Amira tinggal di rumah itu.

"Nggak usah sok tidak mengerti Amira. Aku sudah tahu Amira, kalau kamu sedang mendekati Reifan lagi kan. Aku dengar Reifan akan merujuk dan menikahi kamu lagi."

"Dari mana anda tahu soal itu Bu Rianti?" tanya Amira.

"Dari siapa lagi kalau bukan dari Reifan. Reifan sudah bilang semuanya. Tapi jangan kamu pernah berfikir untuk kembali dengan Reifan Amira. Karena aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian."

"Bu Rianti. Saya tidak pernah mengharapkan rujuk dengan anak ibu. Anak ibu sendiri yang datang ke saya dan meminta saya rujuk. Namun saya menolaknya karena kami sudah talak tiga."

"Nah, kamu sadar juga kalau kalian itu sudah talak tiga, lalu kenapa kamu mendekati Reifan lagi."

"Saya tidak pernah mendekati Mas Reifan. Mas Reifan sendiri yang mendekati saya."

"Amira. Kalau kamu tidak mendekati Reifan, bagaimana Reifan mengatakan kalau dia mau rujuk lagi sama kamu. Bagaimana kalian rujuk, kalian itu sudah talak tiga. Kalian tidak akan bisa rujuk lagi."

Amira tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Bagaimana seandainya mantan ibu mertuanya tahu kalau rumah yang Amira tinggali saat ini adalah rumah pemberian Reifan. Pasti Bu Rianti akan lebih marah lagi dari saat ini.

"Aku peringatkan sama kamu Amira. Mulai sekarang, kamu jauhi Reifan. Karena Reifan akan bertunangan dengan wanita pilihanku."

"Saya tidak perduli Mas Reifan mau bertunangan dengan siapapun. Karena saya tidak akan pernah mengusik kehidupan anak ibu. Saya sudah punya kehidupan saya sendiri. Saya tidak akan pernah mendekati anak ibu lagi."

"Bagus kalau kamu sadar. Kamu itu tidak pantas dan sama sekali tidak layak untuk menjadi istri Reifan. Kamu hanyalah wanita yatim piatu yang nggak jelas asal usulnya. Kamu tahu, kalau Reifan anak menikah dengan Hana, wanita yang lebih cantik, lebih kaya, dan lebih baik dari kamu," ucap Bu Rianti sembari menunjuk Hana wanita yang ada di sampingnya.

Oh, ternyata Mas Reifan sudah punya calon istri. Kenapa dia ngotot banget meminta aku rujuk dengannya, batin Amira.

Bu Rianti mengambil sejumlah uang dari tasnya. Dia kemudian memberikan uang itu pada Amira.

"Amira, ambil uang ini. Aku minta sama kamu, mulai sekarang jauhi Reifan. Bila perlu kamu tinggalkan rumah ini dan pergi sejauh-jauhnya dari kota ini. Aku tahu kamu tinggal di sini karena agar kamu bisa dekat dengan tempat kerja Reifan. Kamu pasti akan menggoda Reifan dan membujuk Reifan agar Reifan mau rujuk lagi dengan kamu kan?"

Amira mengembalikan uang itu pada Bu Rianti.

"Saya tidak butuh uang ibu. Ibu tenang saja, saya akan menjauhi anak ibu dan tidak akan pernah mendekatinya lagi. Asal ibu tahu ya, saya sudah menikah. Saya sudah punya suami dan saya sekarang sedang hamil. Jadi saya tidak mungkin mendekati Mas Reifan. Seandainya saya dekat dengan dia pun, itu hanya untuk Kayla anak kami."

Bu Rianti terkejut saat mendengar ucapan Amira.

"Apa! kamu sudah menikah? dan sekarang kamu sedang hamil."

"Ya, seharusnya ibu beri tahu Mas Reifan, agar Mas Reifan jauhin saya dan tidak mendekati saya lagi. Karena saya sudah bersuami. Dan saya juga sedang hamil. Ibu beri tahu anak ibu juga, untuk tidak mengganggu hubungan rumah tangga saya dengan suami saya."

Bu Rianti diam sejenak. Dia tampak sedang berfikir.

Beruntung sekali Amira, bisa tinggal di rumah sebesar dan sebagus ini. Apakah suami Amira lebih kaya dari anakku. Aku penasaran, seperti apa sih suami Amira, batin Bu Rianti

****

1
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
lah kmu gimn sih mir, klo emng mau rujuk ya kmu hrs melakukn HB sm suami yg bru ga cm asal stuts nikah² aja,🙄
Putri Chaniago
jgn bilang Aditya ada rasa dg Amira, jgn bilang pula Aditya yg d jadikan muhalil antara Amira n suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!