NovelToon NovelToon
Akselia Ananta

Akselia Ananta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:949
Nilai: 5
Nama Author: syizha

Wanita kuat dengan segala deritanya tapi dibalik itu semua ada pria yang selalu menemani dan mendukung di balik nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syizha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ancaman baru

Hari-hari berikutnya di pusat komunitas berjalan dengan waspada. Akselia tidak memberitahukan ancaman dari surat itu kepada semua orang, hanya kepada Mikael dan beberapa anggota dewan yang paling dapat dipercaya. Dia tidak ingin memicu kepanikan di antara penduduk.

Namun, rasa tegang itu tetap terasa, terutama di antara Akselia dan Mikael. Mereka mulai memperketat pengawasan, mengatur jadwal patroli malam, dan memperhatikan siapa saja yang keluar-masuk pusat komunitas.

“Apakah menurutmu ini akan menjadi masalah besar?” tanya Mikael suatu malam saat mereka sedang memeriksa perbatasan.

“Aku tidak tahu,” jawab Akselia jujur. “Tapi aku tahu satu hal: kita tidak bisa lengah. Tempat ini sudah terlalu berharga untuk dibiarkan hancur.”

Mikael mengangguk, meskipun dia bisa melihat kelelahan di wajah Akselia. “Kau harus istirahat, Sel. Aku bisa mengambil alih patroli malam ini.”

Akselia menggeleng. “Aku tidak bisa, Mikael. Aku harus—”

“Kau harus menjaga dirimu juga,” potong Mikael dengan lembut. “Kita tidak bisa kehilanganmu. Tempat ini membutuhkanmu, dan aku juga...” Dia berhenti sejenak, menyadari kata-katanya yang hampir terlalu jauh.

Akselia menatapnya dengan mata yang sedikit melembut. “Kau juga?” tanyanya pelan.

Mikael menatapnya, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya dia hanya tersenyum kecil. “Kita semua membutuhkanmu, Akselia.”

Akselia tidak menjawab. Dia hanya menghela napas panjang, kemudian mengangguk. “Baiklah, aku akan istirahat. Tapi kau harus berjanji, jika ada sesuatu yang mencurigakan, kau segera memberitahuku.”

“Selalu,” jawab Mikael dengan nada meyakinkan.

---

Malam itu, untuk pertama kalinya dalam beberapa hari, Akselia mencoba tidur lebih awal. Namun, pikirannya masih dipenuhi oleh surat misterius itu. Siapa yang mengirimnya? Apa yang sebenarnya mereka inginkan?

Di tengah pikirannya yang berputar, dia teringat sesuatu dari masa lalunya—sebuah bayangan yang selalu menghantuinya. Seorang pria dengan tatapan dingin, suara yang keras, dan kata-kata yang selalu menyudutkannya. Ayahnya.

“Tidak ada yang percaya padamu, Akselia. Kau lemah. Kau akan selalu gagal,” suara itu berbisik dalam pikirannya, seperti hantu yang tidak pernah benar-benar pergi.

Akselia terbangun dengan napas terengah-engah, keringat dingin membasahi dahinya. Dia duduk di tempat tidur, mencoba mengatur napas.

“Bukan sekarang,” gumamnya pada dirinya sendiri. “Aku bukan orang yang sama lagi.”

Namun, bayangan itu terus menghantui, mengingatkannya bahwa apa pun yang dia lakukan, masa lalu selalu ada di sana, menunggu untuk menyeretnya kembali.

---

Keesokan harinya, suasana di pusat komunitas tampak normal, tetapi Akselia tahu bahwa ketenangan ini rapuh.

Dia sedang berjalan di pasar ketika seorang anak kecil berlari ke arahnya. Anak itu, seorang gadis bernama Lila, membawa sebuah bunga liar yang tampaknya baru dipetik.

“Nona Akselia!” panggil Lila dengan suara ceria.

Akselia berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu. “Ada apa, Lila?”

Lila menyodorkan bunga itu. “Ini untukmu! Ibu bilang kau yang membuat tempat ini jadi aman. Jadi aku ingin memberimu sesuatu.”

Akselia tersenyum hangat, menerima bunga itu. “Terima kasih, Lila. Kau sangat baik.”

Lila tersenyum lebar, kemudian berlari kembali ke arah ibunya.

Momen itu, meskipun kecil, memberi Akselia semangat baru. Tempat ini bukan hanya tentang bertahan hidup—ini tentang memberi harapan bagi mereka yang tidak memilikinya.

---

Namun, harapan itu kembali diuji saat sebuah insiden terjadi beberapa hari kemudian.

Di malam yang tenang, salah satu gudang penyimpanan pusat komunitas terbakar. Api berkobar begitu cepat sehingga banyak barang yang tidak sempat diselamatkan.

Penduduk segera berlarian, mencoba memadamkan api dengan ember-ember air. Mikael memimpin kelompok pria untuk mengontrol kobaran, sementara Akselia mencoba memastikan semua orang selamat.

Setelah berjam-jam, api akhirnya padam. Namun, kerugian yang mereka alami tidak kecil. Gudang itu adalah tempat penyimpanan utama untuk hasil panen dan perbekalan musim dingin.

“Ini bukan kecelakaan,” kata Mikael dengan nada serius saat mereka memeriksa sisa-sisa bangunan. “Seseorang sengaja melakukannya.”

Akselia menggenggam tangannya erat, mencoba menahan amarah. “Mereka benar-benar ingin menghancurkan kita.”

“Kita harus lebih waspada,” kata Mikael. “Dan kita harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas ini.”

Akselia mengangguk. “Dan kita harus melakukannya tanpa membuat penduduk panik. Jika mereka tahu ada ancaman serius, itu bisa menghancurkan kepercayaan mereka pada tempat ini.”

---

Malam itu, saat Akselia sedang duduk sendirian di ruangannya, Mikael datang membawa sebuah buku catatan kecil.

“Apa itu?” tanya Akselia.

“Catatan aktivitas selama beberapa minggu terakhir,” jawab Mikael. “Aku menyuruh beberapa orang memantau siapa saja yang keluar-masuk. Mungkin ini bisa memberi kita petunjuk.”

Akselia mengambil buku itu dan mulai membacanya. Beberapa nama yang tercantum tidak asing baginya—pedagang, penduduk desa, bahkan beberapa pengembara yang mampir sebentar. Tapi satu nama membuatnya terdiam.

“Arya,” gumamnya pelan.

Mikael menatapnya dengan bingung. “Kau mengenalnya?”

Akselia mengangguk perlahan. “Dia dari masa laluku. Seseorang yang... tidak pernah benar-benar bisa kupercaya.”

Mikael duduk di sampingnya. “Kau pikir dia yang bertanggung jawab atas ini?”

“Aku tidak tahu,” jawab Akselia jujur. “Tapi jika dia ada di sini, itu bukan kebetulan.”

Dan untuk pertama kalinya, Akselia merasa bahwa ancaman ini lebih dari sekadar serangan biasa. Ini adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar—dan lebih berbahaya.

1
Dậu nè Phèo ơi
What a ride! cerita yang sempurna buat menghibur diri di akhir pekan👏.
acc_.xm
Masih nunggu update chapter selanjutnya dengan harap-harap cemas. Update secepatnya ya thor!
zucarita salada 💖
Gemesin banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!