NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta

Terjebak Dalam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.

Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.

Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"

Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Up 13

Arhan kembali ke apartemen dengan perasaan tak menentu. Dengan tangan gemetar, ia membuka surat dari Amora.

Untuk Kak Arhan,

"Terima kasih untuk semuanya, Kak… Untuk segalanya yang Kakak berikan selama ini. Bersama Kakak, aku merasakan kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku mencintai Kakak, sangat mencintai. Tapi, nyatanya, takdir tidak berpihak pada kita."

"Takdir memilih Mbak Kinanti untuk menjadi pendamping Kakak. Aku kecewa, Kak, kenapa Kakak berbohong? Saat aku kehilangan arah, Kakak menyembunyikan pernikahan Kakak dariku. Bahkan, aku harus kehilangan anak kita, dan itu karena aku tidak tahu."

"Maafkan aku yang tidak bisa menjaga anak kita. Aku pergi karena aku sudah kehilangan segalanya—Kakak dan anak kita. Jangan sedih, Kak. Aku ingin Kakak bahagia bersama Mbak Kinanti. Lupakan aku dan anggap semua yang terjadi di antara kita tak pernah ada."

"Selamat tinggal, Kak Arhan..."

Air mata Arhan jatuh tanpa henti. “Ini gak mungkin, Amora… Kamu gak boleh pergi.” Ia segera mencoba menghubungi nomor Amora, namun hanya terdengar pesan, "Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."

Dengan hati yang hancur, Arhan kembali ke rumah Zeline.

“ZELINE ! KELUAR!” teriaknya sambil mengetuk pintu keras.

Zeline membuka pintu dengan wajah penuh rasa bersalah. “Ada apa, Han?”

“DIMANA AMORA?!”

“Gue gak tau, Han.”

“Kamu bohong! Kamu pasti tahu! KEMANA AMORA PERGI?”

Zeline mencoba tenang. “Gue beneran gak tau. Gue terakhir ketemu dia di rumah sakit. Dia nitip surat itu ke suster, dan pagi tadi dia udah pergi.”

Arhan terdiam. “Rumah sakit? Kenapa Amora di rumah sakit? Di surat itu dia bilang kalau dia kehilangan anak kami…”

Zeline menunduk, menahan air matanya. “Amora keguguran. Waktu gue nemuin dia di apartemen lo, dia udah kesakitan, dan darahnya banyak banget. Gue langsung bawa dia ke rumah sakit, tapi dokter gak bisa menyelamatkan anak kalian.”

Arhan menutup wajahnya dengan kedua tangan. “Ini salahku… Kalau saja aku berterus terang sejak awal, semua ini gak akan terjadi…”

Zeline menatapnya dengan tatapan iba. “Amora memilih pergi karena dia gak mau dianggap pelakor. Dia merasa semua ini salahnya.”

“Aku berniat menceraikan Kinanti. Aku mau fokus ke Amora dan anak kami… Tapi kenapa dia memilih pergi?”

Zeline menyentuh bahu Arhan. “Lo harus hargai keputusan Amora. Kalau kalian berjodoh, kalian pasti akan bertemu lagi.”

Untuk pertama kalinya, Zeline melihat Arhan seorang CEO yang biasanya dingin dan arogan, menangis tanpa henti. Ia menatap kepergian Arhan dengan hati penuh harap. "Maaf, Han. Ini semua keinginan Amora. Gue hanya bisa berdoa agar lo berdua dipertemukan lagi kalau memang itu takdir kalian."

Arhan berjalan tertatih memasuki rumah dengan langkah berat. Bau alkohol menyeruak, menandakan kondisinya yang mabuk.

“Mas, kamu pulang?” Kinanti menghampirinya dengan nada khawatir.

Rara segera menyusul. “Arhan, apa yang terjadi? Kenapa kamu seperti ini?”

Kinanti menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. “Mas, kau mabuk. Kenapa kau seperti ini?”

Arhan menepis tangan Kinanti dengan kasar.

“Jangan menyentuhku!”

Kinanti tersentak.

“Aku istrimu, Mas. Kenapa kau melarang ku menyentuhmu, tapi membiarkan wanita lain melakukannya?”

Arhan tertawa miris.

“Oh, jadi kamu tahu? Atau jangan-jangan kamu yang membuat Amora pergi?”

Rara menyela dengan sinis. “Jadi, wanita itu sudah pergi? Bagus kalau begitu.”

1
♒ Zhy-Chan
mohon dukungan buat karya ini guys,
mohon dukungan like dan vote nya 🙏🏻😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!