Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 "Penasaran"
" Tuan Aldi masih di rumah Bu?" Nina bertanya sambil tengok kanan kiri
" Tidak, beliau sudah pergi lagi tadi malam!"
" Baru pulang kemarin, sekarang sudah pergi lagi?" Tanya Nina tidak percaya
" Tuan Aldi memang seperti itu orangnya, beliau lebih betah di luar menyibukkan dengan pekerjaannya, dari pada di rumah bersama adiknya!"
" Ooo...
Pantesan Vika jadi seperti itu, mungkin karena kurang perhatian ya Bu?"
" Permisi nona!"
Sapa seseorang yang sudah berdiri di samping Nina
" Eh, pak aji, ada apa yah?"
" Biasa non, sebelum tuan Aldi pergi, beliau menitipkan surat pada saya untuk di sampaikan ke anda!"
Laki-laki paruh baya itu merogoh kantong celananya dan mengambil secarik kertas
Bu Tuti tersenyum melihat Nina yang penuh tanda tanya
Tumbenan tuan Aldi seperti ini pada permpuan, biasanya cuek dan tidak peduli, apa lagi sama pelayan, apa laki-laki itu tertarik dengan gadis ini? Bu Tuti bermonolog
" Kemarin saat tuan pulang, apa non Nina tidak di sini?"tanya laki-laki paruh baya itu
" Di sini pak, cuman siangnya saya pulang, karena ada sedikit masalah di rumah, memangnya kenapa?"
" Tapi sudah pernah bertemu?" Pak Aji kembali bertanya, ia begitu penasaran dengan wanita satu ini, yang sudah membuat pekerjaan baru untuknya karena harus seperti pak pos dadakan mengantar surat bolak-balik ke rumah dan kantor.
" Maaf nona jika anda keberatan dengan pertanyaan saya, maka tidak usah di jawab!"
Nina tersenyum tipis, melihat ketegangan dari raut muka laki-laki paruh baya yang berdiri di hadapannya
" Santai aja pak, saya tidak apa-apa,
Pertama kali saya bertemu tuan Aldi di pusat perbelanjaan, saya tidak sengaja menabrak nya, ternyata galak banget pak dah gitu nyebelin lagi, masa saya di cecar pertanyaan yang sangat tidak penting!"
Bu Tuti dan pak Aji saling pandang, mereka merasa aneh dengan apa yang di katakan oleh Nina
Karena baru kali ini dalam sejarah seorang Aldi Kurniawan berinteraksi dengan seorang wanita
Nina memperhatikan pak Aji dan Bu Tuti yang seolah meragukan ucapannya
" Maaf, ini surat apa lagi pak?" Tanya Nina ia mencoba mengalihkan pembicaraan
" Saya kurang paham non, tapi tuan Aldi menyuruh Anda membalasnya!"
Nina bengong, menatap pak Aji sekilas
" Di balas pak?"
Tanpa berfikir lagi, gadis itu langsung membuka surat yang di genggamannya
To: gadis kampung
Heh permpuan bodoh, jelaskan pada ku kenapa Vika Sekarang sangat berani menentang perintah yang aku berikan,
sementara terhadap mu dia begitu patuh
Apakah kau mencuci otaknya?
Malam ini,aku kembali pergi, titip Vika, jaga ia layaknya adik sendiri.
Aku senang melihat perkembangan nya saat ini.
Wassalamu'alaikum....
Nina menutup kembali surat yang sudah di baca ia menghela nafas, merenungi kata-kata yang tertulis dalam kertas itu
Anda terlalu kaku dan galak terhadap adik sendiri tuan, itu yang menjadi penyebab Vika tidak menghormati anda.
Huf...
" Pak saya balas langsung saja yah suratnya?"
Nina kembali membuat sepasang manusia paruh baya itu melongo
" Kenapa pak, Bu, ada yang salah dengan ucapan saya?"
" Tidak non, saya cuman merasa aneh saja, bukannya membalas surat itu butuh berfikir yah?" Ucap pak Aji
" Hehe...
Ini bukan surat cinta pak, saya hanya akan membalas salamnya saja jadi tidak perlu berfikir
Wa'alaikumussalam warahmatullah
Di akhir surat ada salamnya!"
Kembali Nina terkekeh melihat reaksi duo paruh baya itu yang menatap nya dengan heran.
*****
Benar-benar menyebalkan gadis itu, surat ku hanya di balas dengan jawaban salam, pertanyaan ku tidak ia hiraukan sama sekali, awas saja nanti kalau ketemu, aku akan buat perhitungan
Sebenarnya hatinya kini sudah mulai penasaran dengan wanita yang menemani hari-hari Vika, namun ia masih terlalu gengsi untuk mengakui hal itu
Sial, baru kali ini bertemu permpuan yang membuat ku penasaran seperti ini, bahkan sampai membuat aku susah tidur, makan juga nggak enak, apa yang sebenarnya terjadi dengan ku?
Aldi mengacak-acak rambut dengan frustasi.
" Aji, cari informasi seputar Nina sekarang!"
Pinta Aldi menelfon asistennya, ia sudah tidak bisa berfikir jernih,ia turunkan egonya saat ini karena hati dan pikirannya sudah terpaut dengan gadis desa yang menjadi musuh di mulut, tapi lain di hati , bahkan sambil menunggu info yang di inginkan laki-laki berwajah rupawan itu membuka laptop nya dan kembali melihat gadis yang di inginkan lewat cctv
CK gadis itu lagi bantu Tuti ngepel, heh perempuan bodoh, kamu itu cukup duduk manis menunggu Vika pulang sekolah, bukan malah mengerjakan tugas sebagai pembantu!
Aldi geram sendiri melihat pemandangan yang ada di depan matanya, bersamaan dengan itu ponsel yang sedang ia genggam bergetar, menampakan nama sang asisten di layar ponselnya
" Maaf tuan, saya sudah di depan pintu kamar anda!" Ucap sang asisten
Aldi pun membuka pintu kamarnya
Ceklek...
" Masuklah!"
Aldi mempersilahkan laki-laki paruh baya itu duduk.
" Berita apa yang kau dapatkan seputar wanita itu?"
Pak aji tersenyum simpul menanggapi pertanyaan sang majikan
" Apakah anda tertarik dengan wanita ini tuan?" Tanya nya dengan tenang
Asisten pribadi yang sudah puluhan tahun silam menemani hari-hari Aldi kini tampak begitu senang, saat mendapati tuan muda nya yang sudah di anggap seperti anak sendiri mencari tahu sosok seorang wanita,
Deg
Seketika Aldi menegang, mendengar pertanyaan laki-laki di hadapan nya
" Saya hanya penasaran, melihat Vika begitu dekat dengan nya !"
" Yakin tuan, hanya itu?"
" Apa kau sedang mengorek info seputar kehidupan pribadi ku?" Tanya Aldi dengan memicingkan matanya
" Maaf tuan saya tidak bermaksud seperti itu saya ha-
" Sudahlah tidak usah di perpanjang lagi!" Aldi memotong pembicaraan asisten pribadi nya dengan kesal.
" Info apa yang kamu dapat, mengenai gadis itu?"
Aldi kembali bertanya setelah hening beberapa saat
" Sesuai dugaan saya tuan, Nina adalah gadis baik-baik, dia lahir dari keluarga sederhana, bapaknya sudah meninggal sejak usia nya masih 10 tahun, dia anak tunggal, tinggal hanya dengan sang ibu
Kesehariannya sebelum bekerja membantu ibunya berjualan sayur dan ngajarin ngaji anak-anak tetangga, kata orang dia juga di Gandrungi anak-anak remaja karena sifat lemah lembutnya!"
Aldi mendengarkan dengan seksama pembicaraan asisten nya.
" Saat ini usia non Nina 25 tahun, beliau sedang di suruh oleh ibunya untuk mencari pasangan hidup!"
" Benarkah?" Tanpa sadar Aldi menyungging kan senyumnya, yang membuat pak Aji turut tersenyum
Mudah-mudahan ini bukan hanya dugaan, tuan ku mulai menyukai seorang gadis
Apa lagi gadis seperti Nina, aku jamin rumah tangga nya kelak akan bahagia
" Tapi tuan, non Nina adalah permpuan yang sangat taat dalam agama
Beliau tidak berpacaran, beliau juga sangat menjaga adab saat bersama laki-laki yang bukan muhrim!"
" Ya bagus dong, pantesan kalau di ajakin bicara nunduk terus, jaga jarak lagi!"
" Ia, tuan kalau lagi interaksi dengan saya, juga banyak nunduk nya!"
" Kriteria calon suaminya seperti apa yah?" Tanya nya lirih, namun masih bisa di dengar oleh sang asisten
" Kata orang, permpuan yang bisa menggunakan kerudung besar seperti nya, biasanya mencari suami lewat ta' aruf?"
" apa itu ta'aruf?"Cicit Aldi, ia merasa asing dengan kata itu
" Maaf saya juga kurang tahu tuan!"
Setelah di rasa tidak ada yang di bahas lagi, pak Aji undur diri dari kamar sang majikan.
Ck, benar-benar aku sudah di buat gila oleh wanita ini, ia kembali melihat laptop yang menampakan sosok Nina sedang menerima telfon dari seseorang, karena penasaran Aldi turut mendengarkan percakapan gadis itu.
Dari Aulia ia menanyakan sosok laki-laki yang baik seperti apa?
Laki-laki yang baik itu, bukan yang mengajak pacaran, tapi laki-laki yang mengajak pada keridhaan Tuhan, dengan cara menikahi kenapa? karena dengan menikah lah hubungan yang di larang menjadi di perbolehkan, yang haram menjadi halal, bahkan yang tadinya dosa menjadi berpahala.
Aldi di buat terpukau dengan jawaban Nina yang begitu lugas dan jelas.
Yakin kau mau mengenal gadis sok suci itu?
Bukan sok suci, tapi lebih tepatnya menjaga!
Hari gini masih ada permpuan yang kaya gitu, terlalu kaku buat mu yang terpandang, tampan dan kaya, di luar sana banyak perempuan berparas cantik dan seksi yang ngantri pengin dapat perhatian dari mu, ngapain malah memilih dia, bukankah kau menyatakan bahwa dia perempuan bodoh!
Pikir baik-baik, dia adalah permpuan langka, aku yakin kau tidak akan menyesal jika bersanding dengan nya.