PERJALANAN HIDUP JIA LI

Sesampainya di kamar sang putra mahkota, kaisar langsung masuk dan melihat disana permaisuri sedang menatap sedih putra mahkota yang sedang berbaring tidak sadarkan diri.

Sedangkan permaisuri yang melihat kedatangan kaisar pun, bingung karena melihat wajah suaminya berubah ubah.

"Yang mulia ada apa, kenapa ekspresi anda begitu?" Tanya permaisuri.

"Permaisuri aku sudah mendapatkan obat untuk putra kita, ayo kita coba semoga ini bisa membantu putra kita" ucap kaisar lalu tanpa takut dan khawatir ia meminumkan nya pada putra mahkota.

Tidak lama tubuh putra mahkota bergetar hebat dan bercahaya kuning.

Lalu memuntahkan darah yang sangat bau, setelah itu ia pun membuka matanya.

"Ayahanda... Ibunda aku baru saja bermimpi jika istana kita baru saja di datangi seorang putri yang sangat cantik, apa itu benar... lalu diaman dia sekarang?" Tanya Putra mahkota.

Mendengar itu kaisar sangat kaget ia lalu melihat mata putranya yang sedang tidak berbohong.

"Dia sudah pergi putra ku" jawab kaisar tiba tiba.

Permaisuri dan putra Mahkota terkejut, " Suamiku kapan ada putri datang kemari, kenapa aku tidak melihatnya?" Tanya permaisuri.

"kenapa ia tidak mau menunggu ku?" Tanya putra mahkota sedih.

"Dia bilang dia mengantuk, kecantikannya terganggu karena kurang tidur jadi dia pulang untuk istirahat, jika kau sudah sehat dan masalah istana ini sudah selesai ayah akan mengundang dia kemari" ucap kaisar.

"Lebih baik ganti baju putra mahkota, lihat tubuhmu penuh darah mau, setelah itu beristirahat lah" ucap kaisar lagi

"Baik ayahanda, aku mohon undang dia saat semua sudah selesai" ucap putra mahkota.

"iya" jawab kaisar, sedangkan permaisuri menuntut penjelasan dari kaisar. Kaisar yang tau itu mengajak permaisuri untuk pergi dari sana menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar kaisar, kaisar mulai menceritakan semua nya dari awal dan juga menunjukkan semua bukti yang di berikan oleh Jia tadi, permaisuri yang membaca semua itu pun terkejut.

"Yang mulai mohon keadilan untuk putra ku, aku sudah bilang bukan jika dia bukan wanita yang baik, karena sudah berkali kali aku melihat dia mencoba membunuh putra kita, dan juga putri dari selir Agung pun hampir di dorong oleh putra putrinya yang nakal itu" ucap permaisuri.

"Tenang lah permaisuri, sebentar lagi kita akan menghukum mereka semua" ucap kaisar

"Apa kau tau permaisuri putri dari jendral Hui sangat cantik dan pintar serta berani, aku berharap suatu saat dia akan menjadi jodoh putra kita" ucap Kaisar.

"Hamba sangat penasaran yang mulia, hamba baru tau jika jendral besar memiliki seorang putri" ucap permaisuri yang mulai penasaran.

"Iya karena mungkin dia di jaga sangat baik hingga tidak banyak yang tau jika jendral hebat itu memiliki putri yang hebat pula" jawab kaisar.

Tidak lama terdengar ramai ramai di depan gerbang istana, semua warga mengadukan kelakuan bejat keluarga Mentri kesehatan, orang orang kaisar juga menangkap selir yang sudah meracuni putra mahkota.

Para penjaga yang melihat keramaian itu segera melaporkan kepada kaisar yang ada di dalam kediamannya.

Tok....

Tok...

Tok...

"Ada apa " tanya kaisar

"Lapor yang mulia di luar gerbang banyak warna dan orang orang lainya yang membawa paksa Mentri kesehatan dan seluruh keluarga nya" ucap penjaga gerbang yang melapor

"Ayo kita kesana" ucap kaisar lalu di ikuti oleh Permaisuri

Sesampainya disana semua orang yang ada disana melaporkan hal yang terjadi dan apa yang di lakukan oleh menteri kesehatan.

"Penjarakan meraka semua, besok akan kita adili" ucap Kaisar dingin

"yang mulia.... Yang mulia ini fitnah, beri hamba keadilan" jerit para penjahat itu tapi tidak di pedulikan oleh kaisar.

Sedangkan Jia saat ini sudah ada di dalam mimpi, ia sangat lelah karena walau bagaimanapun ia masihlah gadis kecil berusia 5 tahun.

Tapi cara berpikir dan prilakunya seperti sudah banyak mengalami kehidupan.

...****************...

Keesokan harinya, semua pejabat dan pembesar Istana datang ke istana untuk menghadiri rapat penting yang di adakan oleh kaisar.

Semua orang datang dengan kebingungan, karena tidak seperti biasanya jika di hari ini di adakan pertemuan penting.

Jendral Hui pun datang ke istana, sesampainya di istana semua di persilahkan masuk dan kaisar pun sudah datang dengan banyak gulungan di depan kaisar.

"Apa kalian tau kenapa aku memanggil kalian semua, aku hari ini ingin menunjukkan pada kalian jika salah satu mentriku ternyata berkhianat, apa semalam kalian tidak dengar adanya dengan penangkapan mentri kesehatan dan Selir cu pun di tangkap karena di temukan sedang melakukan hal tidak benar dengan seorang pengawal"Ucap kaisar

Semua yang mendengar itu sangat kaget, "Selir Cu sudah mencoba membunuh putra mahkota dengan racun" ucap kaisar.

Semua yang mendengar itu sangat shock, Jendral Hui pun kaget ia lalu teringat dengan putrinya.

"Apa ini hasil kerja Jia, jika benar awas saja anak itu membuat ku khawatir" ucap jendral Hui dalam hati yang tidak tenang.

Kaisar yang melihat keterkejutan Jendral Hui pun tersenyum singkat.

"Lakukan persidangan Hari ini juga hukum gantung semuanya tanpa tersisa, semua harta mereka masukan ke kas negara dan bagikan pada penduduk yang sudah rugi atas perbuatan mereka" ucap Kaisar lalu berdiri dan pergi berlalu

Semua orang memberi hormat dan pergi mengerjakan semua pekerjaan tugas mereka.

Saat jendral Hui akan pergi kasim Kin memanggil nya dan menunjukkan jalan menuju ruang kerja kaisar.

"Salam hormat kaisar semoga panjang umur dan selalu di berikan keberkahan" ucap jendral Hui.

"Sudah bangunlah salam mu aku terima, apa kau tau kenapa aku menyuruh mu datang kemari?" Tanya kaisar.

"Mohon ampun yang mulia hamba tidak tau" jawab jendral Hui tenang.

"Baiklah, aku hanya ingin menitipkan ini untuk putri mu, sebagai ucapan terima kasih, karena nya putra mahkota sudah pulih dari sakitnya dan aku terbebas dari satu tali yang menjerat ku selama ini" ucap kaisar memberikan sebuah token.

Saat Jendral Hui melihatnya, betapa kagetnya beliau.

"Yang mulia putri hamba tidak pantas untuk mendapatkan ini, ini terlalu besar" ucap Jendral Hui

"Berikan saja padanya, aku memberikan itu bukan untuk mengikat nya tapi untuk memudahkan dia masuk kemari, aku memberinya hak penuh untuk bisa keluar masuk istana untuk menemui ku jika dia mau, tenang saja tidak ada niat lain, aku sangat senang melihat putrimu yang pintar dan juga pemberani itu" ucap kaisar menjelaskan niatnya.

"Aku tidak mengikat nya dengan token itu, aku hanya memberi dia kebebasan untuk bertemu dengan ku dan juga permaisuri, aku sangat mengagumi Jia" ucap Kaisar.

Mendengar itu jendral Hui pun menjadi tenang,

"Baik yang mulia akan hamba sampaikan pada putri hamba, dan hamba mohon maaf jika putri hamba sudah lancang memasuki istana tanpa izin" ucap jendral Hui

Bersambung