Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guntur & Vidya
OTHER SIDE STORY - GUNTUR JAYAKARSA
"Yang.. Tungguin dong.. Hah.. Haah...."
Guntur berlari mengejar Vidya. Terlihat kecapaian. Badan yang boleh dibilang montok berlebih alias gemuk tapi gak gemuk-gemuk amat hanya lebih gemuk diantara berlima
"Weee.. Tangkap dong kalo bisa.." Sambil menjulur lidah meledek Guntur
"Bentar dong say.. Cape nih.."
Guntur bertekuk menahan rasa pegal dikakinya. Kemudian terduduk ditanah nafas yang terengah-engah seakan pasrah akan keadaan.
Vidya berbalik kemudian mendekati Guntur. Pas berada disamping Guntur
"Naaaahhhh ketangkep lu.. " Guntur dengan gesit menangkap pinggang Vidya
"Ihhh licik.. gak acii akh..." Sambil meronta-ronta
"Haha terserah gue, yang jelas lo Ketangkap.." Sambil menjatuhkan Vidya direbahkan diatas rumput kemudian ditindihnya badan Vidya
"Heeuug.. Bee.. Raat taaa..uuu.."ucap Vidya sambil menahan nafas. Ketika tubuhnya dihimpit badan Guntur sambil meronta
Guntur melepaskan himpitan nya lalu duduk dipinggir Vidya sambil menatap danau
Vidya lalu bangun dan duduk
"Kenapa yang.?" Ketika Melihat Guntur
"Lo malu yah.. " Guntur tanpa melirik Vidya
"Malu kenapa..?" mata Vidya merengut
"Malu akan kondisi badan gue, gue makin hari makin gemuk besar, gak seperti sahabat gue yang lain.." ujar Guntur
"Lagian Gue rasa lo nerima gue karena kepaksa, kesian ke gue. Secara lo seorang analis programer di perusahaan multi internasional, Sedangkan gue mahasiswa yang masih menyusun skripsi yang ntah kapan kelarnya, lagian untuk masa depan aja masih lom pasti.," lanjut Guntur tanpa melirik kemanapun matanya tetap menatap kosong ke danau
Vidya tersenyum kemudian mengecup pipi kiri Guntur dengan hangat dan mesra
"Enggak kok.. Malah aku sayaaang buuanget.. Aku yakin sama kamu.. Kamu pasti bisa kok nge bahagiain aku" Ucap Vidya dengan logat buat seperti anak kecil
"Aku gak ragu kok.." lanjutnya sambil memeluk lengan Guntur
"Kamu pasti akan mampu membuat aku senang, Kamu ingat saat di cafe.. Saat Kamu berkenalan dengan aku waktu itu aku lagi ultah.. Bersama teman dan keluarga, kamu datang sendirian tanpa basa-basi kamu mengucapkan selamat ultah padahal kita belum berkenalan..!! Apalagi kamu langsung memasangkan kalung ini.." Sambil menunjukan kalung yang Vidya pakai
"Hihi... sampe-sampe mantan aku sewot marah-marah saat itu tapi kamu cuek aja bahkan saat kamu diusir pun kamu gak banyak bicara meninggalkan pesta ulang taun, emang sih aku syok tapi aku ngerasa suka aja, terkesan romantis sama gaya kamu itu. Akhirnya yak sampai sekarang aku jadi pacarmu , intinya kalo emang kamu sayang aku kamu berusaha untuk meraih citamu. Dan pastinya aku akan mendukungmu. Katanya kamu mau ngelamar aku kalo kamu dah kerja buktikan dong.." ujar Vidya tersenyum manja
Guntur tersenyum, seketika dia teringat masa dia berkenalan dengan Vidya
Sesudah selesai mengikuti ospek Guntur, Rainer, Bima sengaja nongkrong di sebuah cafe didaerah jakarta selatan, Mereka janjian ketemu dengan Badai dan Sakti di kafe tersebut
"Hey guys.." Terlihat Badai bersama Sakti mendatangi mereka.. Oh yah hanya Badai dan Sakti yang tidak melanjutkan kuliah karena ingin meringankan orang tuanya
mereka mulai menyelami hidup didunia hitam apalagi Badai dan Sakti dipercaya memegang wilayah yang berbeda, mereka sebagai tangan kanan seorang preman yang terkenal di kota Jakarta.
"Gimana hari pertama kuliah kalian.?." Tanya Dai
"Yak gitu.." Jawab Rainer enteng
"Rame juga.. Cuman itu tuh si kebo ngamuk tadi. Kakak kelas aja semua ditantang satu-satu padahal dia yg salah.." Ujar Bima alias Bimbim
"Kampreet lo.. Ya gue sewot aje.. Gue semalam suntuk nyari kodok betina ber telor. Dah dapet gue kumpulin malah dimarahin Kakak kelas gak nge hargain banget perjuangan ane jauh-jauh ane sampe ke Bogor hanya untuk cari kodok betina lagi bertelor eee malah disalahin.. Udah hukuman gue disuruh berbaring menggeliat diatas tanah emangnya gue orang gila, dah itu pada ketawa lagi kakak kelas yah sewot, Gue embat juga tuh kakak kelas.." ujar Guntur terlihat emosi kala mengingat perlakuan kakak kelasnya yang menghukum dia
"Hahahaha.." semua tertawa, Apalagi suara Bimbim yang paling keras tertawanya
"Hahaha lo yang oon.. Makanya kalo dapet perintah kakak kelas mikir dong kalo engga bisa nanya. Wong cuma kodok sama telor ayam doang. Lo malah beneran bawa kodok yang lagi betelor hahaha.." Tawa Bimbim
"Haha.. Tapi bener juga tuh si Guntur,gue juga gak terima sahabat gue diperlakukan begitu, sampe menggeliat diatas tanah eh diketawain lagi.. Gue mau bantu tapi keburu si Guntur ngamuk.. Tapi seru juga liat kakak kelas yang tadinya serem pas liat si Guntur ngamuk langsung pada ciut nyalinya apalagi si ketua komdis pas liat si Guntur ngamuk liat muka dia langsung ketakutan, Sampe bubaran acara ga keliatan batang hidungnya hahaha.." balas Rainer
"Ah lo dari SMP kagak robah-robah tuh oon kamu, malu-maluin aja.. Hahaha.." timpal onet
Tak berapa lama mereka mengobrol kemudian sebuah mobil alphard hitam parkir di depan mereka, Pintunya terbuka kemudian turun seorang gadis memakai pakaian pesta terkesan elegan dan anggun, Diikuti sepasang orang tua mungkin ayah ibunya, Memasuki cafe.
"Cantik buanget tuh cewek.." Ujar Sakti
"Heueuh.." jawab Bima
"Oiii kebo, kenapa lo bengong.. Sampe ileran gitu.." gebrak Badai ke Guntur
Guntur terkejut
"Ehh... Sorry.. Sampe mana tadi..??"
"Yeee lo Dah sampe binaria tau.." jawab Rainer
"Hahahaha.." dibalas tertawa oleh yang lain
Guntur masih terdiam terus matanya memandangi gadis yang memasuki cafe, kemudian Guntur beranjak ke jendela cafe dan mengintip kedalam
Terdengar beberapa orang menyanyikan selamat ulang tahun pada gadis itu. Dihadapan gadis itu seseorang cowok yang memegang kue tart terlihat lilin yang berangka dua kembar.
"Hey Gun kenapa lho sampe liatin gadis itu. Lo kenal..?", tegur Rainer dan yang lainnya ternyata mengikuti Guntur dibelakangnya
"Engga.." sambil menggelengkan kepala terlihat tangan Guntur dimasukkan ke saku kanan celananya
"Trus lo sampe begini kenapa?.." tanya Rainer
"Gak tau cing.. Tadi sebelum ospek gue tiba-tiba gue pengen bawa pemberian nenek gue, dulu sebelum meninggal nenek gue pernah berpesan kalo ntar kamu Tiba-tiba ingin membawa ini kalung, Pasti kamu akan menemukan jodoh kamu dan berikan kalung ini padanya. Gitu gue gak tau ini mimpi atau gak nya yang jelas tadi pagi gue pengen bawa nih kalung sekarang tiba-tiba gue gimana gitu liat itu cewek..!!" balas Guntur
"Kalo emang lo yakin sama hal itu apa salahnya lo coba.. Lo masuk lo kasiin tuh kalung ke dia.." ujar Rainer
"Yak apa salahnya lo coba.. Mana kejantananmu..??" Balas Bima
"Kampret lo. Jantan gue.. Mau liat.." jawab Guntur Sambil mau membuka celana
"Udah.. gak usah diliatin, lagian gue tau barang lo segede gimana.." ujar Sakti mengepalkan tangan keatas tapi kelingkingnya mengacung terpisah
"Ooiioii lo mau bela atau ledek gue.." balas Guntur
"Hahaha.." Yang lain tertawa melihat mimik konyol Guntur
"Trus kalo entar cowoknya uring-uringan gimana.?." tanya Guntur dengan muka konyol
"Ah lo.. Lo takut.?? Biar gue beresin tuh cowoknya.. Apa perlu gue iket bokap nya.." balas Badai
"Lo mau ngasih dukungan atau nge rampok maen iket orang aja.." Ujar Rainer
"Dah lo cobain aja dulu, kita-kita nunggu aja disini.."
Guntur mengangguk
Kemudian Guntur memasuki cafe
...****************...
"Selamat panjang umur dan bahagia..Tiup lilinnya tiup lilinnya.." terdengar sekelompok orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun.. Mengelilingi seorang gadis dihadapannya sebuah kue tart yang berhias dua buah lilin berbentuk dua. Guntur berdiri diluar lingkaran kelompok yang sedang bernyanyi.
Fuuuhh.... gadis itu meniup lilin disambut tepuk tangan kemudian orangtua gadis itu mencium pipi gadis itu sambil mengucapkan selamat.
Begitu juga cowok yang membawa kue tart ikut mengucapkan selamat sambil mencium pipinya diikuti teman yang lainnya, Mengucapkan selamat ulang tahun.
Disaat gadis itu akan memotong kue tart, Guntur mendekati gadis itu kemudian
"Hey.. Selamat ulang tahun.. Semoga kamu mendapatkan yang kamu inginkan di hari bahagia ini.." ujar Guntur sambil mengulurkan tangannya