Karya ini hanya imajinasi Author, Jangan dibaca kalau tidak suka. Silahkan Like kalau suka. Karena perbedaan itu selalu ada 🤭❤️
Perjodohan tiba-tiba antara Dimas dan Andini membuat mereka bermusuhan. Dimas, yang dikenal dosen galak seantero kampus membuat Andini pusing memikirkan masa depannya yang harus memiliki status pernikahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Tok..tok..tok.."
"Masuk" ucap dosen didalam ruangan tersebut.
Andini langsung membuka handle pintu dan melihat Dimas sedang mengerjakan sesuatu didepan laptopnya.
"Pagi, Pak" Sapa Dini.
Mendengar sapaan Dini, Dimas mengangkat kepalanya sedikit dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
"Ada apa?" tanya Dimas setelah kesal Dini hanya diam saja.
"Boleh saya duduk disini?"
"Apa kursi itu sudah ada yang duduk?"
"Ga ada, Pak"
"Kalau tidak ada, kenapa kamu masih bertanya? Kamu tinggal duduk saja"
Skak! Astaga, Mulut Pak Dimas ini level berapa ya.
Sabar, Din. Masih pagi. Dini mengelus dadanya dengan pelan
"Kenapa kamu?" Dimas sedikit mengangkat kepalanya dan dijawab oleh Dini dengan gelengan kepala.
"Ga jadi duduk?" tanya Dimas kembali.
"Jadi, Pak. Jadi" Dini lekas menarik kursi didepan Dimas dan segera mendudukinya.
"Jadi gini, Pak. Saya kesini untuk membahas masalah perjodohan kita. Saya minta tolong kepada bapak untuk membatalkan perjodohan kita ini" jelas Dini
"Apa alasannya?"
What? Masih butuh alasan.
"Bapak kan tahu kita berdua hanya hubungan dosen dan mahasiswa. Diantara kita tidak ada cinta. Emang bapak mau nikah tanpa cinta?" ucap Dini.
"Humm"
"Pak, kok jawabnya cuma humm"
"Lah, jawaban apa yang kamu mau?"
"Bapak masih tanya? Saya kan minta bapak membantu membatalkan perjodohan ini"
"Kenapa kamu tidak bilang sendiri saja?"
"Astaga, Pak. Andai saja bisa sudah saya batalkan pernikahan konyol kita ini" jelas Dini emosi.
Posisi Dini tidak menguntungkan sama sekali. Keluarga Dimas berada diposisi yang harus dihormati. Jadi, jika ada pihak yang harus membatalkan harus dari keluarga Dimas.
Dimas sedikit tersenyum melihat bagaimana frustasinya Dini. Dini tidak menyadari senyum Dimas karena dia asyik mengomel.
"Kamu tidak ada jam pelajaran?" Dimas bertanya.
"Ehhh" Dini melirik jam tangannya, 15 menit lagi mata kuliah yang akan diajarkan Dimas akan dimulai.
"Kalau kamu masih betah disini dan kangen dengan hukuman dari saya. Silahkan tetap disini" Ucap Dimas sambil beranjak dari kursinya.
"Maaf, Pak. Saya pamit dulu"
Dini lekas membuka pintu dan langsung menutup pintu dengan kasar sehingga menimbulkan sedikit bunyi kasar membuat Dimas geleng kepala.
"Astaga, bisa gila aku" Dini menjambak rambutnya sambil menendang angin.
***
"Selamat pagi, sebelum memulai kuliah pagi ini. Saya akan mengabsen kalian satu persatu" ucap Dimas didepan kelas.
Satu persatu nama mahasiswanya dipanggil. Setelah selesai dia memulai kuliahnya.
"Pak Dimas ganteng ya. Sayang, emosinya tinggi" Gina memulai obrolan dengan berbisik.
"Percuma ganteng kalau galak" balas Dini.
"Aku penasaran kalau diranjang, Pak Dimas tetap galak ga ya"
Plak, Dini memukul lengan temannya.
"Kalian yang dibelakang, jika bosan dengan penjelasan saya, Silahkan keluar" ucap Dimas menegur mahasiswanya yang tidak lain adalah Dini dan Gina.
"Maaf, Pak" kata mereka bersamaan sambil menunduk.
Dimas segera membalikkan badannya dan melanjutkan penjelasan kuliah hari ini sampai waktu kuliah habis.
"Baik, kuliah hari ini sampai sini. Tolong dirangkum dan besok dikumpulkan ke penanggung jawab kuliah saya"
"Ada yang ingin ditanyakan?"
"Saya, Pak" Dini mengangkat tangannya.
"Ada apa?"
"Besok sabtu, Pak. Hari libur masa kita tetap pergi kekampus buat ngumpul tugas"
"Beginilah tanda-tanda mahasiswa pemalas. Jika kamu mau sukses jangan pernah mengenal hari libur. Saya ada dikampus besok sampai jam 12. Jadi saya tunggu tugas kalian diruangan saya. Jika tidak mengumpul maka kehadiran kalian hari ini saya anggap alfa"
Mahasiswa yang mendengar penjelasan Dimas langsung saja lemas. Sudah galak, kejam lagi.
baca juga novel. aku judul nya istri kecil tuan mafia
gue suka bgt karakter Dimas Thor, khayalan semua kaum hawa punya suami sebucin Dimas.
dan keluarga mereka berdua gak ribet ..
terkenalnya dosen galak TPI lemes bgt sikapnya ke citra.
udah kaya krupuk kena Aer