Sebastian Clemornat menyamar menjadi Bastian di desa Texas yang jauh dari New York, asalnya. Dia kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya hanya untuk bisnis. Lagipula dia bukan pewaris utama karena memiliki kakak laki laki dan perempuan. Dia anak bungsu yang tidak bisa dikekang. Umur 24 ketika menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, ia pun pergi tanpa membawa fasilitas mewah dari keluarga Clemornat. Ketika sudah 2 tahun hidup tenang di desa sebagai dokter keliling dan tukang bengkel, kehidupan Bastian berubah karena pada suatu malam, tiba tiba ada wanita yang melahirkan di bengkelnya dan dia membantu persalinan itu. Sejak saat itu Bastian merasakan hatinya yang sedingin es dengan wanita kini mencair. Penasaran siapa wanita itu? Author juga penasaran nih 😄 Jadi baca novel ini sampai selesai dan semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ASISTEN DOKTER DADAKAN
Beberapa minggu kemudian, hubungan Lili dan Bastian semakin dingin seperti kutub utara dan kutub selatan yang berjauhan di ujung dunia.
Bastian menghias pohon natal sendiri dan di waktu yang berbeda Lili juga menambahi hiasan. Natal pertama keluarga kecil ini terasa sedingin hawa di luar rumah.
Namun mereka tetap terlihat bersama saat merayakan natal bersama warga desa TexasMania.
Hingga perayaan tahun baru pun mereka tetap hadir memenuhi undangan kakek Kale bersama seluruh warga desa beserta keluarganya.
Yap, putri semata wayang kakek dan nenek kale datang bersama keluarganya. Kenny namanya. Dia datang dari Australia bersama suaminya, Jack, dan 2 anak mereka, Susana dan Sabara.
Mereka datang sebelum malam natal dan berencana hingga awal tahun berlibur di Texas.
Jack sangat cocok mengobrol bersama Bastian, karena dokter tampan ini meskipun dokter ternyata juga sangat memahami bisnis.
Sedangkan Kenny juga sangat cocok mengobrol dengan Liliana karena mereka sama sama pengacara. Namun dalam hati Kenny, sepertinya dia pernah melihat wajah Liliana entah kapan dan dimana. Yang ia ingat, wajah Lili sangat familiar di dunia hukum yang ia ketahui.
Di malam tahun baru menuju tahun 2023, semua warga yang hadir dapat melihat kembang api yang begitu indah di alun alun desa.
Cana digendong oleh Bastian dan Lili berada disamping mereka.
Meskipun sedang perang dingin tapi mereka tetap terlihat cocok bersama didepan banyak orang.
Hari ini hari pertama di tahun 2023. Setiap tanggal 1 Januari, Kakek Kale melarang berkegiatan bekerja untuk warganya dan meminta warga menghabiskan waktu dirumah.
Seperti halnya Bastian saat ini yang memilih menjadi montir di bengkelnya dan Lili memanggang kue.
Cana diletakkan di box bayi di ruang tengah yang disediakan Bastian saat natal sebagai hadiah pertama putrinya itu.
Awalnya Lili tersentuh dengan pemberian Bastian pada Cana, namun melihat ekspresi wajah suaminya yanh dingin tanpa rasa bersalah, enggan minta maaf padanya, dirinya pun ikut keras kepala. Gengsi dong minta maaf duluan 🤭😂
Namun tiba tiba di siang hari, pintu rumah Bastian digedor keras oleh seseorang sambil berteriak.
"DOKTER BASTIAN! TOLONG ISTRIKU!" teriak seorang pria diluar rumah.
Lili yang lebih dekat dengan pintu rumah karena berada di dapur dapat mendengarnya lalu berlari untuk membuka pintu.
"Tuan George" panggil Lili.
"Tolong istriku, Lili. Dia akan melahirkan!" ucap George panik sambil menahan tubuh istrinya agar tidak jatuh.
Lili pun langsung sigap mempersilahkan George dan istrinya masuk rumah.
"Sebentar, aku panggilkan Bastian" ucap Lili lalu berlari menuju bengkel.
"Bastian! Ada wanita yang akan melahirkan, istri tuan George" ungkapnya.
Bastian menatap wajah Lili yang terlihat panik.
"Kamu gak usah panik gitu, coba tenangkan pasien. Ajak dia masuk ke klinik. Aku akan kesana setelah membersihkan diri" sahut Bastian tenang.
Lili mengikuti instruksi suaminya. Ia kembali berlari menghampiri tuan George dan istrinya lalu mengajak mereka ke klinik.
Didalam klinik, Lili membantu istri tuan George untuk berbaring di brankar. Ia ingat apa yang Bastian siapkan saat membantunya bersalin sebulan lalu.
"Tuan, dampingi istri anda. Aku akan menyiapkan perlengkapan bersalin sambil menunggu suamiku" ujar Lili.
"Baik, tolong istri dan anakku" ucap George dengan wajah panik serta ketakutan.
"Nyonya George, anda atur nafas berlahan. Atur nafas agar rasa sakit kontraksi berkurang. Tunggu kami" instruksi Lili kepada istri George.
"Ba..ik" jawab lirih wanita yang akan melahirkan ini.
Lili langsung keluar ruangan perawatan. Mengambil air hangat, selimut untuk membantu Bastian.
Saat Lili sudah membawa baskom air hangat dan selimut menuju ruang perawatan, bersamaan dengan Bastian masuk ke klinik.
"Hmm, kamu sudah bisa jadi asistenku ternyata. Terima kasih sudah membantu menyiapkannya" ucap Bastian kepada Lili.
Seperti mendapatkan pujian selangit, Lili merasa bahagia akhirnya dia merasa berguna setelah berminggu minggu kehadirannya tidak dianggap oleh sang suami.
Lalu mereka berdua masuk ke ruang perawatan.
Bastian mengecek jalan lahir Nyonya George. Tapi cara mengecek jalan lahirnya berbeda dengan ketika membantu Lili melahirkan.
"Dia tidak memegang jalan lahir dengan tangannya" batin Lili.
Lili mengamati bagaimana Bastian membantu persalinan.
"Sudah berapa lama kontraksi ini berlangsung?" tanya Bastian kepada suami pasien.
"Sudah dari tadi pagi dok, tapi menurut HPL rumah sakit, masih satu minggu lagi jadi dikira istri saya hanya kontraksi palsu" jelas George.
"Hmmm, pembukaannya sudah lengkap tapi bayinya belum terlihat. Mungkin karena lapisan ketuban belum pecah. Istri anda perlu melenturkan jalan lahirnya, mungkin berjalan jalan sebentar agar kepala bayi segera turun menyentuh jalan lahir dan ketubannya pecah" ucap Bastian.
"Baiklah, dok" sahut George.
"Nyonya, anda masih kuat untuk berjalan?" tanya Bastian lembut. Lagi lagi Lili merasa iri dengan pasien kali ini karena saat Bastian membantunya melahirkan, bukan nada manis atau ucapan lembut seperti ini namun kata kata singkat dan bernada dingin yang ia dengar.
Tapi Lili juga menyadari jika Bastian lebih physical touch dengannya daripada dengan pasien ini padahal kasusnya sama sama melahirkan.
"Apa karena pasien kali ini sudah bersuami jadi, Bastian tidak bisa menyentuh tubuh pasien seenaknya?" batin Lili menduga.
"Dasar dokter mesum!" lanjutnya dalam hati.
Lalu pasien menjawab pertanyaan dokter.
"Bi..bisa dok" sahut Nyonya George.
"Sayang, ajak Nyonya George untuk berjalan jalan. Seperti yang kamu lakukan saat akan melahirkan Cana" suruh Bastian kepada Lili dan membuat istrinya itu terkejut.
"Sayang?" batinnya.
"Dia lagi lagi acting memanggilku sayang, sok romantis" lanjutnya menggerutu dalam hati.
"Iya suamiku" sahut Lili membalas panggilan romantis secara spontan dan membuat Bastian menatap tajam istrinya.
"Dia bisa juga membalas panggilanku" batin Bastian lalu tersenyum smirk.
Lili pun membantu pasien untuk turun dari brankar. Dan membantunya berjalan pelan mengelilingi klinik.
Sedangkan Bastian menyiapkan peralatan lain untuk proses bersalin dan mengatakan kondisi pasien kepada suaminya.
"Jika 15 menit tidak segera pecah ketubannya, maka saya akan melakukan praktik pemecahan ketuban secara manual sesuai prosedur kedokteran" jelas Bastian.
"Lakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya dok" mohon George dengan sangat.
"Pasti" sahut Bastian dengan senyuman lebar.
"Tarik nafas, buang berlahan. Lakukan berulang nyonya" instruksi Lili sambil menuntun pasien berjalan pelan. Ia pun mengelus punggung pasien tersebut untuk meredakan nyeri pra melahirkan seperti yang ia rasakan sebulan lalu saat melahirkan Cana.
Nyonya George mengikuti instruksi Lili.
Tak lama kemudian, mengalir cairan dari jalan lahir.
"Sayang! Ketuban Nyonya George sudah pecah!" seru Lili membuat Bastian langsung keluar ruang perawatan diikuti oleh George.
Entah Lili memanggil Bastian dengan panggilan sayang itu karena apa namun terdengar begitu nyata ditelinga suaminya.
Bastian menatap Lili sebelum memperhatikan kondisi pasien.
Bastian pun membisikkan sesuatu yang membuat bulu kuduk Lili berdiri.
"Panggilan sayang darimu seperti barusan sangat sexy, istriku" bisik Bastian.
Plak!
Lili menepuk lengan suaminya.
Bastian menahan tawanya.
"Aaakh!" teriak Nyonya George membuat Bastian kembali fokus kepada pasien.
"Istri anda akan melahirkan. Mohon dampingi ya Tuan George" ucap Bastian.
Lalu Lili dan George membantu menuntun Nyonya George ke ruang perawatan.
Lili membaringkan pasien.
Bastian menyelimuti bagian bawah pasien.
Lalu memeriksa jalan lahir.
"Oke, sudah terlihat kepala bayi. Jangan berteriak saat mendorong keluar ya. Dorong dari dalam" ujar Bastian.
Pasien mendengar instruksi namun tidak mampu menyahuti.
"Saat merasakan kontraksi kembali, dorong" lanjut Bastian.
Beberapa detik kemudian, pasien seperti akan mengejan. Bastian menyiapkan tangannya dibawah jalan lahir sambil memperhatikan wajah pasien.
3 dorongan akhirnya, lahirlah bayi laki laki.
"Oeeeek...Oeeeek"
Suara bayi terdengar.
Bastian menginstruksikan untuk Lili mendekat agar bisa mengambil alih menggendong bayi dan dirinya bisa memotong tali pusar serta menjahit jalan lahir yang sobek secara alami tadi.
Lili dengan sigap membalut bayi dengan handuk lalu menggendongnya dan memberikan bayi itu kepada orang tuanya saat tali pusar sudah terpotong.
Tuan dan Nyonya George sangat bahagia menatap bayi mereka bersama.
"Terima kasih, dokter Bastian dan Lili. Kalian luar biasa" ujar George dengan linangan air mata bahagia.
"Kalian juga luar biasa" sahut Bastian dengan senyuman.
Sejam kemudian, bayi berjenis kelamin laki laki itu sudah mendapatkan sumber makanannya. Setelah proses pembersihan bayi dan ibu, kini keluarga George sudah kembali bersama di ruang perawatan.
Tadi Lili membantu membersihkan Nyonya George dan Bastian dibantu George membersihkan bayi yang masih merah itu.
Ternyata Dokter Bastian begitu terampil merawat bayi yang baru lahir. Ia pun memberikan tips pada George untuk merawat bayi saat memandikan atau memakaikan baju.
😔😔😔😔😔
Pasti Bastian kecewa dan sedih.. 😔😔😔😔😔
Maka terungkaplah kebenaran bersaksikan Cana baby cantik..
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Direct to the point ya author.. ♥️♥️♥️♥️♥️
Ga ada basa basi..
Meluncur terosss..
Gaspolll..💪💪💪💪💪